Anda di halaman 1dari 58

Budidaya Beetroot (Bit)

Downloadpdf

Bertanam Bit
Bit banyak ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1.000 m dpl,
terutama bit merah. Akan tetapi, bit putih ditanam pada ketinggian 500 m dpl. Di dataran
rendah bit tidak mampu membentuk umbi.
Bit banyak ditanam di pulau Jawa, terutama Cipanas, Lembang, Pangalengan, dan Batu.

Ada pun syarat penting agar bit tumbuh dengan baik adalah tanahnya subur, gembur, dan lembap.
Selain itu tanah liat yang berlumpur dengan pH tanah 6-7 lebih sesuai untuk bit. Sebaiknya waktu
tanam bit pada awal musim hujan atau akhir musim hujan.

Cara Tanam
Bit Dikembangbiakan dengan cara ditanam bijinya. Biji bit tersebut langsung ditanam tanpa
disemaikan terlebih dulu. Tanah yang akan ditanami dicangkul selama 30 cm dan daiberi pupuk
kandang sebanyak 15 ton per ha.

Setelah tanahnya diratakan, dibuat alur-alur dangkal dengan jarak antaralur 20 cm. Biji-biji bit
tersebut ditaburkan merata di sepanjang alur, kemudian ditutup tipis-tipis dengan tanah. Untuk
penanaman seluas 1 ha dibutuhkan 8 kg biji bit.

Biji bit akan tumbuh setelah ditanam 6 hari. Setelah berumur 3-4 minggu, tanaman diperjarang
sehingga jarak antartanaman menjadi 15-20 cm. Jika ditemukan bijinya tumbuh 2-3 tunas
(poliembrioni), tunas-tunas yang lemah dipisahkan dan disisakan satu tanaman yang subur. Penjarangan
dapat bersamaan dengan penyiangan untuk penggemburan tanah.

Pemberian pupuk buatan untuk tanaman bit jarang dilakukan. Namun, agar hasil yang diperoleh
lebih baik, dianjurkan tanaman bit diberi pupuk buatan. Pupuk buatan tersebut berupa campuran urea,
TSP, dan KCl dengan perbandingan 2:1:1 sebanyak 200 kg/ha atau 100 kg urea, 50 kg TSP, dan 50 kg
KCl per ha. Pupuk tersebut ditebar di kanan-kiri setiap tanaman sejauh 5 cm dari batangnya.
Pemberian pupuk ini bersamaan dengan penyiangan.
Pemeliharaan Tanaman
Tanaman bit tidak memerlukan pemeliharaan khusus. Pemeliharaan hanya denagan cara
membersihkan rumput-rumput yang mengganggu. Penyakit yang biasa tampak adalah midew embun.
Penyakit ini disebabkan oleh Peronospora schachtii yang dapat diatasi dengan semprotan Benlate 0,2
persen.

Pemanenan
Tanaman bit dapat dipungut hasilnya setelah berumur 2,5-3 bulan dari waktu tanam dengan
caravumbi-umbinya dicabut. Tanaman bit yang terawatt baik dapat menghasilkan lebih dari 30 ton
umbi per ha. Semakin tua tanaman bit, semakin manis rasanya.

Kadar vit.C-nya juga semakin tinggi. Namun bit yang terlalu tua akan makin mengeras. Jika umbi-
umbi tidak segera dimasak, daun-daunnya dibuang/dipotong setengahnya agar penguapan yang
berlebihan dapat dihindari.

Sumber:
Bitmerah

Khasiat / manfa'at Beetroot (Bit)


Kandungan bit:
-Asam Folat 34%, Fungsi : Menumbuhkan dan mengganti sel-sel yang rusak ,
-Kalium 14,8%, Fungsi : Memperlancar keseimbangan cairan di dalam tubuh,
-Serat 13,6%,
-vitamin C 10,2%, Fungsi : Menumbuhkan jaringan dan menormalkan saluran darah,
-Magnesium 9,8%, Fungsi : Menjaga fungsi otot dan syaraf,
-Triptofan 1,4%,
-Zat Besi 7,4%, Fungsi : Metabolisme energi dan sistem kekebalan tubuh,
-Tembaga 6,5%, Fungsi : Membentuk sel darah merah,
-Fosfor 6,5%, Fungsi : Memperkuat tulang,
-Caumarin yang berfungsi untuk mencegah tumor, dan
-Betasianin sebagai pencegah kanker.

Manfaat bit:
>Sebagai obat hati dan kantong empedu.
>Menghancurkan sel tumor dan sel kanker.
>Memperkuat fungsi darah dan mengatasi anemia.
>Memproduksi sel-sel darah merah.
>Menurunkan kadar kolesterol.
>Membersihkan dan menetralkan racun di dalam tubuh.
>Memperkuat sistem peredaran darah dan sistem kekebalan.
>Melawan infeksi dan radang serta mengatasi masalah batu ginjal.
>Memberi tenaga dan menyeimbangkan tubuh.
Cara membuat jus untuk pengobatan anemia:
#Cuci buah bit
#Kupas kulitnya
#Potong dan masukkan dalam blender atau diparut
#Kemudian peras ambil airnya (untuk 1 gelas)
#Tuangkan ke dalam gelas dan siap diminum

Mengkonsumsi jus bit, menurut peneliti, bisa membantu Anda berolahraga lebih lama tanpa rasa
capek. Selain itu, setengah liter jus bit sehari efektif untuk menurunkan tekanan darah dan
memperbaiki kesehatan.

Just bit, terang peneliti, menunjukkan hasil yang mencengangkan karena manfaatnya melebihi
rutinitas olahraga teratur di bawah pengawasan pelatih profesional. Dan meskipun rasanya mungkin
tidak bisa memuaskan selera Anda, dampaknya bisa dirasakan oleh semua orang, mulai dari atlet
hingga pensiunan yang bahkan tidak punya cukup energi untuk berjalan ke supermarket.

Oksigen
Dalam studi ini, para peneliti melibatkan delapan laki-laki muda sehat untuk melengkapi rangkaian
tes bersepeda. Mereka diminta melakukan dua kali tes bersepeda, setelah minum jus bit sekali sehari
selama 6 hari dan setelah minum blackcurrant cordial (minuman yang terbuat dari sejenis berry).

Studi yang dipublikasikan di Journal of Applied Physiology ini melaporkan, setelah minum
jus bit, partisipan menggunakan lebih sedikit oksigen saat diminta bersepeda dengan kecepatan
lambat. Hal ini menunjukkan, terang peneliti, kalau otot-otot mereka bisa melakukan kerja dalam
jumlah yang sama dengan menggunakan energi yang lebih sedikit. Saat diminta bersepeda dengan jarak
sesuai kemampuan, partisipan bisa mengayuh beberapa menit lebih lama dibandingkan saat sebelum
minum jus bit.

Efek Nitrat
Setelah minum jus bit, lanjut peneliti, partisipan mengalami penambahan stamina sebesar 16%.
Artinya, mereka yang biasanya kehabisan energi setelah jogging selama 1 jam mendapat ekstra waktu
10 menit. Selain itu, mereka bisa mencapai jarak yang sama dalam waktu yang lebih cepat.

“Kami sangat terkejut dengan efek jus bit dalam pengurangan pengeluaran oksigen, karena efek ini
tidak bisa diperoleh dengan cara lain, termasuk program olahraga,” tutur salah seorang peneliti Andy
Jones, seperti dikutip situs dailymail. Tentu saja Anda akan lebih fit setelah berolahraga, tetapi
penggunaan oksigen Anda tetap sama.

Manfaat ini, terang peneliti, disebabkan oleh kandungan nitrat yang tinggi dalam jus bit. Zat kimia
ini, menurut peneliti, juga bisa ditemukan pada sayuran hijau seperti kol dan bayam, khususnya pada
konsentrat jus.

“Meskipun studi ini menggunakan jus bit yang dijual di pasaran, Anda akan mendapatkan manfaat
yang sama dengan mengonsumsi jus yang dibuat di rumah,” terang Jones.
CARA MENANAM BENGKUANG

BENGKUANG SIAP DI JUAL

Bengkuang, siapa yang tidak kenal buah ini, buah yang selalu di gunakan dalam menu
rujak manis, rujak cingur sampai untukbahan kecantikan di kenal adanya Masker
Bengkuang ini begitu terkenal di Indonesia. Namun Budidaya tanaman bengkuang ini
belum banyak di tanam dan di budidayakan secara produktif. Hal ini karena nilai jual dari
Bengkuang tersebut yang masih rendah dan waktu panennya yang relatif lama. Manfaat
dan Khasiat dari buah bengkuang itu tidak perlu di ragukan lagi untuk kesehatan
manusia. Bengkuang adalah tanaman buah family Papilenaceae, berupa herba lelilit,
memanjat dan membelit kekiri, tinggi tanaman 5 – 6 meter, akar tunggang, umbi
berdiameter antara 5 – 30 cm, kulit coklat muda, gading buah putih, batang berbulu, daun
trifoliate, letak daun bergantian, beracun, anak daun berbentuk bulat telur, bunga putih
atau ungu, polong 8 – 14 cm, panjangnya berbentuk pipih, biji berjumlah antara 4 – 12
buah, berwarna coklat, berdiameter lebih kurang 1 cm dan beracun. Umbi bengkuang
dimakan mentah, berair dan manis.
Manfaat Bengkuang

BENGKUANG UNTUK KOSMETIK

Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dan bagian dalamnyaberwarna putih dengan
cairan segar agak manis. Umbinya mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium.
Umbi ini juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Rasa manis
berasal dari suatu oligosakarida yang disebutinulin (bukan insulin!), yang tidak bisa dicerna
tubuh manusia. Sifat ini berguna bagi penderita diabetes atau orang yang berdiet rendah
kalori.
Umbi bengkuang biasa dijual orang untuk dijadikan bahan rujak, asinan,
manisan, atau dicampurkan dalam masakan tradisionalseperti tekwan. Umbi bengkuang
sebaiknya disimpan pada tempat kering bersuhu 12 °C hingga 16 °C. Suhu lebih rendah
mengakibatkan kerusakan. Penyimpanan yang baik dapat membuat umbi bertahan hingga 2
bulan.
Polong yang muda dan tandan bunga
Walaupun umbinya dapat dimakan, bagian bengkuang yang lain sangat beracun karena
mengandung rotenon, sama seperti tuba. Racun ini sering dipakai untuk membunuh
serangga atau menangkap ikan, terutama yang diambil dari biji-bijinya.
Meski beracun, biji bengkuang pun dapat dijadikan bahan obat. Biji yang ditumbuk dan
dicampur dengan belerang digunakan untuk menyembuhkan sejenis kudis. Sementara, di
Jawa Tengah, setengah butir biji bengkuang dapat digunakan sebagai obat urus-urus.
Keracunan biji bengkuang biasanya diatasi dengan meminum air kelapa hijau. Bengkuang
konon dapat digunakan untuk mempelancar buang air besar karena ia mengandung serat
yang lebih tinggi dari pada mangga.
Cara Budidaya tanaman Bengkuang
1. Persiapan lahan :

Lahan yang akan diusahakan tanaman Bengkuang terlebih dahulu diolah, dengan cara
dicangkul. Cangkulan tanah harus baik dan halus, kemudian dibuat
bedengan.Bedengan yang dibuat disesuaikan dengan keadaan lahan yang ada, namun
biasanya bedengan dibuat dengan lebar 1 meter, panjang 15 meter sampai 20 meter atau
disesuaikan dengan keadaan lahan yang ada, tinggi bedengan 25 cm, jarak antar bedengan
50 cm.
Bedengan dengan lebar 1 Meter dengan panjang 15 – 20 meter yang telah dibuat
kemudian diberikan pupuk kandang (pupuk organik) sebanyak 4 Karung, Dolomit 5 Kg, Za 3
Kg, SP 36 1 Kg, KCL 0.5 Kg. Cara pemberian pupuk kandang, dolomit danpupuk
dasar yaitu diletakkan atau dipasang pada barisan yang akan ditanami bengkuang dengan
tujuan agar lebih hemat dan efisien.
2. Penanaman :
Tanaman bengkuang diperbanyak dengan biji. Sebelum ditanam biji
bengkuang sebaiknya diperlakukan, yaitu benih direndam selam 6 – 12 jam,
selanjutnya benih yang telah direndam diangkat dan ditiriskan kedalam wadah atau bakul
yang terlebih dahulu diberi alas dengan daun, dan diletakkan diruang yang lembab atau
basah, kemudian dibiarkan selama satu malam atau sampai berkecambah.
Setelah berkecambah benih dapat ditanam pada lahan yang telah
dipersiapkan.Penanaman bengkuang dengan cara menugalkan benih pada barisan
dengan kedalaman 5 cm. Jarak tanam 25 x 25 cm yang setiap lubang tanam 1 biji benih
bengkuang. Kebutuhan benih untuk lahan 1 ha adalah 25 – 30 kg.
3. Pemeliharaan :

 Pemupukan Susulan
Pengamatan tanaman selama pertumbuhan dilakukan dengan teratur dan intensif.
Seminggu setelah penanaman perlu diamati apabila ada tanaman yang tidak tumbuh,
segera lakukan penyulaman tanaman agar tanaman tumbuh merata dengan baik agar
tanaman tetap terjaga keseragamannya, kalau perlu siapkan tanaman cadangan di Polibag
ukuran 6 x 8 Cm sehingga apabila ada yang tidak tumbuh bisa langsung di pindahkan.
Tanaman bengkuang setelah berumur 1 bulan, bila pertumbuhan kurang baik, maka
dilakukan pemberian pupuk susulan dengan menggunakan pupuk NPK. Kebutuhan pupuk
NPK 100 kg/ha. Pemupukan terakhir ( Pupuk Tutup ) dilakukan saat tanaman berumur 3
bulan dengan dosis pupuk per Ha menggunakan : Za 30 Kg, SP 36 50 Kg dan KCL 30 Kg
 Penyiangan
Penyiangan perlu dilakukan apabila gulma penggangu tanaman telah tumbuh, dengan cara
mencabut atau dengan alat dengan cara di dangir.
 Pemangkasan
Tanaman bengkuang umur 6 – 8 minggu dilakukan pemangkasan dengan menggunakan
alat pemangkasan, yaitu gunting atau pisau. Bila tanaman bengkuang telah menjalar
panjang, batang tanaman dipangkas atau dipotong dan ditinggalkan 50 cm dari pangkal
tanaman.
Pemangkasan di ulangi setelah tiga minggu atau melihat pertumbuhan tanaman. Apabila
tanaman telah menjalar panjang, maka segera lakukan pemangkasan lagi. Tanaman
bengkuang pada umur 4 bulan biasanya telah dilakukan pemangkasan sebanyak 4 kali.
Adapun tujuan pemangkasan tanaman bengkuang adalah untuk membentuk umbi agar
buah bengkuang bentuknya bias sesuai dengan yang kita kehendaki atau buahnya besar,
bulat, halus dan kualitasnya baik.
 Pengendalian Hama
Apabila terdapat gangguan hama pada tanaman bengkuang, yaitu ditandai adanya
serangan pada daun, maka dapat dikendalikan dengan menyemprot insektisida. Biasanya
tanaman bengkuang tidak banyak hama yang merusak tanaman, namun perlu dilakukan
pengamatan yang intensif.
 Panen
Tanaman bengkuang dapat dipanen pada umur 4 bulan. Namun apabila menghendaki
buah bengkuang dengan ukuran lebih besar maka panen dapat dilakukan pada umur 5
bulan dan maksimal umur 8 bulan harus sudah dipanen, karena mutu buah akan berubah
yaitu buahnya berserat dan kurang renyah.
Cara panen tanaman bengkuang yaitu dengan cara mencabut batang tanaman, apabila
lahannya kering dan tidak gembur, maka caranya dapat dilakukan dengan menggunakan
cangkul atau alat lainnya untuk mengangkat buah bengkuang kepermukaan.
Bengkuang yang telah diangkat kepermukaan langsung dikumpulkan, dipotong pada
pangkal buah, dan batang tanaman juga dipotong, namun ditinggalkan ujung buah 15 cm,
tujuannya untuk pengikatan buah bengkuang pada waktu pemasaran.
Bengkuang yang telah dipanen dilakukan perlakuan sebagai berikut :
 Bersihkan dengan cara dicuci agar buah bengkuang bersih, nampak baik, sehat, mulus
dan menarik
 Dilakukan pengeringan dengan cara dihamparkan pada ruangan terbuka yang telah
diberikan alas/tikar, dan selanjutnya dibersihkan dari akar dan batang yang masih ikut
terbawa dengan menggunakan pisau.
 Pengelompokkan buah atas dasar buah yang besar, sedang dan kecil untuk
memudahkan dan mempercepat waktu pengikatan buah.
 Buah bengkuang dipasarkan dalam satuan ikat. Seikat bengkuang terdiri 2 – 5 buah
bengkuang, tergantung besar kecilnya buah bengkuang. Kalau buah bengkuang yang
sedang 3 – 4 buah/ikat.
 Sebelum dipasarkan biarkan bengkuang pada tempat terbuka, dan jangan disimpan
dalam karung yang tertutup, supaya buah bengkuang tetap dalam keadaan segar
Cara Menanam Dan Teknik Menanam Cabe Rawit
Cara Menanam Dan Teknik Menanam Cabe Rawit – Tanaman Yang banyak dibudidayakan di daratan
rendah ini cocok dikembangkan di daerah tropis dengan ketinggian 0-500 meter dpl.di indonesia cabe
rawit sangat beragam dan lebih tahan terhadap hama dari pada cabe besar.artikel kali ini akan
membahas bagaimana cara menanam jahe serta teknik yang tidak boleh dilewatkan.

1.Mempersiapkan benih

untuk memilih bibit cabe pilihlah bibit yang berkualitas.dan pilih benih dengan kondisi lahan yang telah
tersedia.pilihlah tanaman yang sehat untuk diambil bijinya .potong buah dari tanaman cabe rawit
potonglah secara membujur untuk menghasilkan tanaman cabe yang berkualitas pilihlah biji bagian
tengah.lalu rendam dalam air lalu pilih biji yang tidak mengambang dalam rendaman air tersebut.simpan
benih di tempat yang memiliki sirkulasi udara dan kering,benih cabe rawit bisa bertahan lama apabila
cara penyimpanannya benar.

2.Penyemaian Benih

benih cabe harus disemaikan dahulu hindari dari terik matahari langsung dan air hujan.untuk media
tersamaian terdiri dari campuran tanah,pupuk kompos dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1
aduk secara merata untuk sebagai wadah anda bisa menggunakan polybag atau pot berukuran
5×10.untuk merangsang pertumbuhan benih cabe rawit rendam benih dalam air hangat selama 6 jam lalu
masukkan benih ke dalam media tanam jangan lupa tutup juga dengan media tanam.

lakukan penyiraman setiap pagi dan sore.setelah 2 minggu biasanya benih cabe rawit akan tumbuh
menjadi bibit cabe rawit.ciri ketika bibit cabe rawit sudah bisa dipindahkan adalah setelah bibit berdaun 4-
6 helai atau kira kira berumur 1,5 bulan
3.Pengolahan Tanah Dan Penanaman

untuk menghasilkan cabe yang berkualitas pengolahan tanah juga perlu diperhatikan seperti apabila
tanah terlalu asam anda bisa menambahkan kapur pertanian atau dolomit hal itu penting untukmenjaga
unsur hara yang ada di dalam kandung tanah. buatlah bedengan lebar 100 sampai 110 cm dengan tinggi
30 sampai 40 cm untuk panjang mengikuti lahan yang telah tersedia. berikan jarak antar bedengan
selebar 60 cm.campurkan bubuk organik sebanyak 15-20 ton/ha.untuk meningkatkan penestrasi sinar
matahari dan sirkulasi udara buatlah lubang tanam dengan jarak 50-60cm lalu buat juga jarak antara
lubang tanam antar baris sekitar 60 cm.setelah itu anda bisa memindahkan bibit kedalam lubang tanam
dengan menlepas polybag kemudian siram dengan air untuk menjaga kelembapannya.

4.Perawatan tanaman cabe rawit

untuk proses perawatan tanaman cabe rawit anda bisa melakukan penyiraman secara rutin itupun
diperlukan saat musim kemarau jika tanaman cabe rawit terlalu kering tanaman akan berpotensi mati.
anda bisa juga merendam bendengan untuk mendapatkan pengairan proses merndam bedengan ini
dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali.perawatan lain yang harus dilakukan adalah pemupukan untuk
pemupukan bisa anda lakukan ketika tanaman berusia 1 bulan sejak bibit ditanam.berkan juga
pemupukan susulan setelah musim panen anda bisa memberikan pupuk cair yang berjenis kompos
sebanyak 500-700gram untukmengoptimalkan pertumbuhan anda bisa mencampurkan ure dan NPK
pada tanaman cabe rawit tersebut.tidak lupa anda lakukan penyiangan agar tercegah penyakit dan
tanaman liar seerti gulma.

5.Pemanenan cabe rawit

cabe rawit bisa dipanen pada berumur 2,5 sampai 3 bulan.tanaman cabe rawit bisa bertahan sampai 24
bulan .akan tetapi produktivitasnya semakin rendah apabila tanaman cabe rawit semakin tua.untuk teknik
pemanenannya anda bisa melakukan nya pada pagi hari dan petiklah buah beserta tangkainya.buah
cabe rawit yang berkualitas bentuknya ramping padat dan berisi biasanya diharhagai lebih tinggi dipasar
Demikianlah artikel yang membahas tentang cara menanam cabe rawit dan teknik yang arus dilakukan
CARA MENANAM TERUNG HIJAU

HAMPARAN TANAMAN TERONG

Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skala
agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang
masih sampingan, belum memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani.
SYARAT TUMBUH
– Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi
– Suhu udara 22 – 30o C
– Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase
baik dan pH antara 6,8-7,3 ( PH tanah dapat di ukur terlebih dahulu dengan PH Tester )
– Sinar matahari harus cukup
– Cocok ditanam musim kemarau
PEMBIBITAN
1. Rendamlah benih dalam air hangat kuku + VITAFLORA dosis 2 cc per liter selama 30 menit
2. Bungkuslah benih dalam gulungan kain atau kerta merang basah dan masukkan dalam Kardus
bekas Aqua dan di beri lampu 5 Watt dengan jarak 30 CM dari benih untuk diperam selama + 24 jam
hingga nampak mulai berkecambah, Kalau kain kering bisa di semprot pakai sprayer kecil ( 1 liter )
3. Sebarkan benih di atas bedengan ( atau Polybag ) persemaian menurut barisan, jarak antar barisan
10-15 cm
4. Pupuk kandang halus diamkan seminggu, kemudian masukkan benih satu persatu ke polibag yang
telah berisi campuran tanah dan pupuk kandang halus dengan perbandingan 2 : 1
5. Tutup benih tersebut dengan tanah tipis
6. Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang ( Mulsa Hitam perak )
7. Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya
8. Siram persemaian pagi dan sore hari
9. Semprot Mamigro Daun dosis 2-3 tutup per tangki setiap 7-10 hari sekali
10. Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan
11. Bibit berumur 30 Hari atau berdaun empat helai siap dipindah tanamkan
12. Gunakan benih ( bibit ) tanaman yang berkualitas dan terjamin seperti terong Hibrida ( F1 )
Antaboga, F1 Prince, F1 Mustang, F1 Lezata, F1 Yumi ( untuk jenis terong ungu ) dan
gunakan benih terong Hibrida ( F1 ) Ratih Hijau 1, F1 Turangga, F1 Milano, F1 Hijau Kuat (
untuk terong Hijau )

PENGOLAHAN LAHAN
– Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun
– Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur
– Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan permukaan bedengan
– Jika pH tanah rendah, tambahkan Dolomit
– Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata dengan tanah.
– Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA 150 KG + TSP 300 KG + KCL 300 KG per ha dicampur
dengan tanah secara merata atau sekitar 10 gr campuran pupuk per lubang tanam. Kedalaman
Campuran Pupuk Kandang, Dolomit, ZA, TSP dan KCL sekitar 10 Cm dari permukaan tanah ( Karena
pada kedalaman tersebut biasanya tanah masam dan perakaran tanaman berada )

– Jika pakai Mulsa plastic ( Mulsa Hitam perak / Metalizing/ Mulsa Grenjeng ), penututupan bedengan
pada siang hari antara jam 10.00 – 14.00 ( Pada saat matahari terik )
– Biarkan selama seminggu sebelum tanam
– Buat lubang tanam( Dengan Alat Pelubang + Pendorong ) dengan jarak 60 x 70 cm / 70 x 70 Cm

ALAT PELUBANG MULSA TAJAM DILENGKAPI PENDORONG

PENANAMAN
– Waktu tanam yang baik musim kering
– Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
– Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
– Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)

PENGAIRAN
Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb atau
disiram dengan gembor
PENYULAMAN
– Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit
– Penyulaman maksimal umur 15 hari
PEMASANGAN AJIR (TURUS) BAMBU
– Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran
– Turus terbuat dari bilah bambu setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm
– Tancapkan secara individu dekat batang
– Ikat batang atau cabang terong pada turus
PENYIANGAN
– Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut
– Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60 – 75 hari setelah tanam
PEMUPUKAN
Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah menurut
acuan dinas pertanian setempat. Berikut salah satu alternatif :
Pemupukan Susulan (kg/ha)

Jenis Pupuk Umur 15 hari Umur 25 hari Umur 35 hari Umur 45 hari

ZA 75 75 75 75

SP-36 50 – – –

KCl – 75 100 75

Pemupukan diletakkan sejauh 20 cm dari batang tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per
tanaman secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram atau pupuk dikocorkan sebanyak 3,5 gram
per liter air, kocorkan larutan pupuk sebanyak 250 cc per tanaman
PEMANGKASAN ( PEREMPELAN )
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga
dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT
HAMA
1. Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah
Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, pencegahan dengan
Cypermax atau Stopper 2 CC / Liter air setiap 1-2 minggu sekali.
2. Kutu Daun (Aphis spp.)
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masih muda
Daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung
Sebagai vektor atau perantara virus
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, pencegahan semprot Winder 100
EC dengan dosis 1.5 CC / Liter air setiap 1-2 minggu sekali.
3.Tungau ( Tetranynichus spp.)
Serangan hebat musim kemarau.
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah
sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah.
Cara pengendalian sama seperti dengan menggunakan Samite 135 EC dengan konsentrasi 1 CC / 1 liter
air.
4. Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)
Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari
Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat, pencegahan siram atau semprotkan CYPERMAX
atau STOPPER.
5.Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)
Bersifat polifag.
Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, semprot dengan STOPPER.
6.Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak
normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu
tanam sanitasi kebun, pencegahan semprotkan CYOERMAX atau STOPPER setiap 1-2 minggu sekali
PENYAKIT
1.Layu Bakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum
Bisa hidup lama dalam tanah
Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi
Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak untuk pencegahan dan pengobatan
gunakan anti layu ARASHI 0.5 Gram / Liter air dengan aplikasi 200 CC / Tanaman dengan cara
disiramkan ke pangkal pohon

2. Busuk Buah
Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
3. Bercak Daun
Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
4. Antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena
Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik
hitam
5.Busuk Leher akar
Penyebab ; Sclerotium rolfsii
Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat
6.Rebah Semai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp.
Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati
Cara pengendalian Penyakit:
Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban
dengan jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit Rendam benih dengan pencegahan dan
pengobatan gunakan anti layu ARASHI 0.5 Gram / Liter air dengan cari diseprotkan saat tanaman umur
15 hari di persemaian

Catatan : Apabila ada yang kurang jelas bis Hubungi langsung Toko Online LMGA AGRO di
contack yang tersedia
PEMANENAN
– Buah pertama dapat dipetik setelah umur 45 – 50 HST tergantung dari jenis varietas
– Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.
– Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.
– Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam.
– Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah
siap dipetik.
Cara Menanam Budidaya Kacang Kapri Pemula
Cara Menanam Budidaya Kacang Kapri Pemula – Kacang Kapri merupakan tanaman semusim
berupa semak yang tumbuh menjalar. Kapri adalah sejenis kacang-kacangan yang memiliki umur
yang pendek. Bagian tanaman kapri yang dimanfaatkan adalah bagian polongnya.

Di dalam tanaman kacang kapri terdapat polong yang dimanfaatkan untuk dijadikan berbagai
macam olahan masakan. Karena sudah dijadikan keberbagai olahan masakan membuat kapri
semakin disukai oleh masyarakat.

Karena kapri telah dimanfaatkan untuk dijadikan berbagai macam olahan masakan membuat kapri
mulai dibudidayakan oleh para petani. Sebenarnya dari dulu kacang kapri telah di budidayakan,
namun karena saat ini tanaman kacang kapri telah dimanfaatkan membuat banyak petani mulai
membudidayakan kapri.

Apakah Anda juga tertarik untuk membudidayakan tanaman kacang kapri ini? Jika Anda tertarik,
mari simak uraian berikut ini yang akan menjelaskan mengenai cara membudidayakan tanaman
kacang kapri.
Cara Menanam Budidaya Kacang Kapri Pemula

Tanaman kecang Kapri memiliki polong di dalamnya. Polong tersebutlah yang dimanfaatkan untuk
diolah menjadi berbagai macam masakan. Saat ini telah banyak petani yang membudidayakan
kapri.

Budidaya kapri dianggap mudah dan dapat mendatangkan nilai ekonomis. Ketika membudidayakan
kapri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Salah satunya adalah pemeliharaan kapri. Kapri perlu dipelihara agar dapat tumbuh dengan baik
dan dapat menghasilkan kapri yang berkualitas.

Tanpa pemeliharaan maka kapri tidak dapat tumbuh dengan baik. Ketika memelihara kapri, ada
beberapa tahap yang harus dilakukan oleh petani kapri. Apa-apa saja tahap tersebut? Tahap-tahap
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

Syarat tumbuh tanaman kecang kapri.

Syarat tumbuh bagi tanaman kecang kapri adalah sebagai berikut.


 Tanaman kapri hidup di daerah dataran tinggi.
 Ketinggian yang cocok adalah antara 900-1400 meter diatas permukaan laut.
 Setiap per tahunnya, curah hujan yang diperlukan adalah 900 milimeter.
 Tanaman kapri hidup pada daerah yang memiliki suhu uara 18-20 derajat celcius.
Mempersiapkan benih kecang kapri.

Tanaman Kacang kapri merupakan tanaman yang dapat diperbanyak dengan menggunakan biji.
Benih kapri dapat dibeli maupun dibuat sendiri. Jika Anda memilih benih yang dibeli, maka Anda
dapat membeli benih di toko pertanian. Pilihlah benih yang bersertifikat.

Benih yang bersertifikat merupakan benih yang berkualitas. Sedangkan jika Anda ingin membuat
benih sendiri, maka Anda harus mengambil biji polong kacang kapri yang sudah tua.

Tanaman Kacang Kapri yang akan diambil polongnya harus benar-benar tua dan berasal dari induk
yang sehat dan tidak terserang oleh hama ataupun penyakit. Setelah mendapatkan biji polong,
selanjutnya jemur biji di bawah sinar matahari sampai biji benar-benar kering.

Untuk mengetahui mana benih yang berkualitas dan mana benih yang tidak berkualitas, maka
rendamlah polong di dalam air. Benih yang berkualitas ditandai dengan benih tersebut tenggelam.
Dan benih yang tidak berkualitas ditandai dengan benih tersebut terapung.

Mengolah lahan Untuk kecang kapri.

Sebelum ditanam, sebaiknya lahan diolah terlebih dahulu. Cara mengolah lahan adalah sebagai
berikut.
 Tanah yang digunakan haruslah gembur. Jika belum gembur, maka gemburkanlah tanah
dengan cara dicangkul.
 Setelah gembur, buatlah bendengan dengan ukuran tinggi 25 cm, panjang disesuaikan
dengan lahan, dan lebarnya 75 cm.
 Buatlah paritan supaya air tidak tergenang.
 Taburkan pupuk dasar di atas bedengan.
 Pupuk dicampurkan dengan tanah.
 Diamkan selama tujuh hari.
 Setelah tujuh hari barulah bisa digunakan untuk menanam kecang kapri.
Menanam Tanaman kapri

Setelah tanah telah kering dan bisa digunakan untuk menanam, selanjutnya tanamlah benih kecang
kapri. Cara menanam benih Tanaman kacang kapri adalah sebagai berikut.
 Buatlah lubang tanam dengan kedalaman 4 cm.
 Jarak lubang antar barisan adalah 45 cm an jarak lubang antar tanaman adalah 10 cm.
 Isi lah lubang tanam dengan tiga buah benih kapri.
 Kemudian tutup dengan menggunakan tanah tipis.
Pemeliharaan Dan Pupuk terbaik Kacang kapri.

Tanaman kapri merupakan tanaman yang memerlukan pupuk agar dapat tumbuh dengan baik. Apa
yang akan terjadi jika tanaman kapri tidak diberikan pupuk? Yang akan terjadi adalah tanaman kapri
yang akan dihasilkan tidak berkualitas.

Hal ini dikarenakan tanah tempat budidaya kapri kekurangan zat hara. Zat hara di dalam tanah
sangat diperlukan dan berhubungan dengan tanaman kapri.

Untuk mengetasi hal tersebut, lakukanlah pemupukan kepada tanaman kapri. Pemupukan yang
harus dilakukan ada dua jenis, yaitu pemupukan dasar dan pemupukan anorganik. Pemupukan
dasar dapat dilakukan pada saat pengolahan lahan.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang. Cara memberikan pupuk kandang adalah dengan
menaburkan pupuk diatas lahan.

Sedangkan pupuk anorganik dapat dilakukan pada saat tujuh hari sebelum penanaman dilakukan.
Cara memberikan pupuk anoranik adalah dengan memasukkan pupuk ke dalam lubang pupuk.
Lubang pupuk dibuat disebelah tanaman kapri.

Tahap penyiraman kecang kapri.

Penyiraman sangat perlu dilakukan. Penyiraman yang baik dapat dilakukan setiap dua kali sehari,
yaitu pada pagi dan sore hari. Pada saat tanaman masih menjadi benih hingga tanaman dewasa
harus dilakukan penyiraman setiap harinya. Dengan begitu, tanaman tidak akan kekurangan air dan
akan tumbuh dengan baik.

Tahap pemasangan ajir

Apa itu ajir? Ajir merupakan alat yang digunakan untuk tempat merambat bagi tanaman kapri. Perlu
diketahui bahwa kapri merupakan tanaman yang merambat. Jadi, tanaman kapri memerlukan ajir
sebagai tempat merambat.

Pada saat kapan ajir dapat dipasang? Ajir dapat dipasang pada saat panjang tanaman kapri
mencapai 12 cm. Pada saat itulah ajir dapat dipasang.

Ajir yang dipakai adalah terbuat dari belahan bambu dengan panjang sekitar 150 cm. Pemasangan
ajir dapat dilakukan dengan cara menancapkan belahan bambu disamping tanaman kapri. Setiap
satu tanaman dipasangi satu buah ajir. Dengan begitu, tanaman kapri akan tumbuh dengan baik
dan tidak berserakan.

Tahap penyiangan Gulma kacang kapri.

Tahap penyiangan dapat dilakukan apabila terdapat gulma disekitar tanaman atau pun disekitar
lingkungan tempat membudidayakan tanaman kecang kapri.

Apa itu gulma? Gulma merupakan rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar lingkungan tanaman
dan jika dibiarkan dapat menyebabkan hama berdatangan. Untuk menghindari hal tersebut,
sebaiknya jika gulma muncul langsung dicabut dengan menggunakan tangan.

Pengendalian Hama Penyakit Kecang Kapri.

Hama dan penyakit merupakan dua hal yang paling ditakuti oleh petani tanaman apa saja.
Termasuk petani kapri. Mengapa ditakuti oleh petani? Karena hama dan penyakit dapat membuat
tanaman menjadi sakit dan tidak bisa berproduksi tinggi lagi. Berbeda dengan tanaman yang sehat,
tanaman sehat dapat berproduksi tinggi jika pemeliharaannya baik.

Selain itu, hama dan penyakit jika penyerangannya sudah menyebar hingga keseluruh bagian
tanaman, maka akan menyebabkan tanaman menjadi mati. Jika penangannya tidak langsung, maka
akan mengakibatkan hama dan penyakit menyebar keseluruh tanaman lainnya. Dengean begitu
akan menyebabkan gagal panen bagi petani kapri.
Hama dan penyakit timbul karena beberapa hal. Salah satunya adalah karena lingkungan sekitar
penanaman kurang diperhatikan.

Contohnya saja seperti rumput-rumput liar atau gulma disekitar tanaman tidak dibersihkan. Gulma
merupakan salah satu penyebab hama dan penyakit datang. Bagaimana cara mencegah agar hama
dan penyakit tidak datang menyerang tanaman kapri?

Caranya adalah dengan membersihkan lingkungan sekitar tanaman kapri. Gulma yang ada segera
dibasmi dengan cara dicabut dengan menggunakan tangan. Dengan cara begitu maka hama dan
penyakit tidak akan mengganggu tanaman kapri.

Apa-apa saja jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kapri? Ada banyak sekali
jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman kapri.

Namun, ada beberapa jenis hama dan penyakit yang paling sering menyerang tanaman kapri.
Beberapa jenis hama dan penyakit yang paling sering menyerang tanaman kapri diantaranya adalah
sebagai berikut.
 Lalat kapri. Lalat kapri merupakan hama yang sering menyerang tanaman kapri. Lalat kapri
ini biasanya menyerang pada bagian daun tanaman kapri. Karena penyerangan dilakukan
pada bagian daun, maka otomatis proses fotosintesis akan terganggu karena serangan
hama tersebut. Hama lalat kapri dapat ditemukan pada bagian atas daun tanaman kapri.
 Kutu daun merupakan jenis hama tanaman kapri. Kutu daun ini juga menyerang pada
bagian daun tanaman kapri. Akibat yang akan ditimbulkan dari penyerangan kutu daun ini
adalah daun tanaman akan menggulung dan bentuknya menjadi tidak bagus lagi.
 Penyakit bercak daun merupakan jenis penyakit yang sering menyerang tanaman kapri.
Penyebab dari penyakit ini adalah jamur cercospora. Akibat yang akan ditimbulkan adalah
daun menjadi rusak.

Apabila hama dan penyakit terlanjur menyerang tanaman kapri, bagaimana cara
mengendalikannya? Untuk hama dapat dibasmi dengan cara menyemprotkan cairan insektisida
sesuai dengan dosis yang telah dianjurkan.

Apabila penyakit yang menyerang tanaman kapri maka bisa dibasmi dengan cara menyemprotkan
cairan fungisida sesuai dengan dosis yang telah dianjurkan.

Usia Penen Kacang Kapri.

Panen merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para petani kapri. Karena disinilah petani
akan mengambil hasil dari budidaya tanaman kapri. Tanaman kapri dapat dipanen paa saat berumur
90 hari setelah tanam.

Cara memanen kapri adalah dengan menggunting tangkai tanaman kapri. Lakukanlah dengan hati-
hati supaya polong tidak rusak.demikian cara menanam dan budidaya kecang kapri panduan
lengkap kusus pemula.semoga bisa berguna dan bermanfaat
Budidaya kacang panjang organik

Kacang panjang atau Vigna Sinensis digolongkan kedalam famili leguminosa. Famili
leguminosa biasa dimanfaatkan petani sebagai tanaman sela untuk memulihkan
kandungan nitrogen tanah. Selain bermanfaat sebagai tanaman sela, budidaya kacang
panjang sangat potensial secara ekonomi.
Budidaya kacang panjang dapat dilakukan di dataran tinggi hingga 800 meter dpl,
maupun rendah. Suhu optimum pertumbuhannya ada di rentang 15-24oC dengan curah
hujan 600-1500 mm per tahun. Sedangkan suhu maksimum yang bisa dicapai adalah
35oC dan suhu minimum 10oC.
Di Indonesia, budidaya kacang panjang bisa dilakukan sepanjang musim. Namun
kebiasaan petani menanamnya di awal musim hujan, terkecuali untuk tanah sawah,
petani biasanya menanam di musim kemarau. Kacang panjang menyukai tipe tanah
gembur yang terkena langsung sinar matahari dengan drainase yang baik. Kandungan
hara yang berlebih membuat tanaman tumbuh subur, hanya produksi bijinya minim.
Sedangkan di tanah yang unsur haranya lebih rendah, daun tanaman tidak begitu subur
namun produksi bijinya bisa lebih baik.
Pengolahan lahan budidaya kacang panjang
Pengolahan tanah berupa pembajakan diperlukan apabila budidaya kacang panjang
dilakukan di tanah sawah atau tanah padat. Sedangkan untuk tanah yang sudah
gembur tidak diperlukan lagi pembajakan. Buatlah bedengan di atas tanah yang sudah
dibajak atau sudah gembur. Tanah yang dibuat bedengan diusahakan sehalus mungkin
agar perakaran tanaman dan drainase berkembang baik.
Bila memungkinkan, bedengan dibuat sejajar arah timur-barat. Hal ini berguna untuk
memaksimalkan penyinaran matahari. Buat bedengan dengan ukuran lebar 80-90 cm,
dengan ketinggian 20-25 cm khusus untuk tanah sawah bisa ditinggikan hingga 30 cm.
Panjang bedengan disesuaikan dengan lansekap lahan. Jarak antar bedengan dibikin
selebar 40-50 cm.
Jarak selebar itu berguna untuk memudahkan proses perawatan dan pemanenan yang
dilakukan secara bertahap. Selain itu jarak antar bedengan berfungsi sebagai saluran
drainase, terutama bila kacang panjang ditanam diawal musim hujan. Penggenangan
air disekitar tanaman harus benar-benar dihindari.
Pemupukan dilakukan pada saat pembuatan bendengan, pupuk diaduk bersama tanah
yang akan dibuat bedengan. Pupuk yang dianjurkan adalah pupuk kompos atau pupuk
kandang. Pupuk kandang yang bisa dipakai untuk budidaya kacang panjang adalah
kotoran ayam, sapi, kerbau, atau kambing. Hanya perlu diperhatikan, pemberian pupuk
kandang berupa kotoran ayam saja tidak dianjurkan.
Sebaiknya pupuk kandang terdiri dari kotoran ayam dan kotoran sapi (bisa juga kerbau
atau kambing) dengan perbandingan 1:1. Apabila yang tersedia hanya kotoran sapi,
kerbau, atau kambing hendaknya sudah benar-benar matang. Jumlah pemupukan yang
dianjurkan adalah 20 ton per hektar. Setelah dipupuk, biarkan tanah selama 4-5 hari
sebelum benih ditanam.
Penanaman benih kacang panjang
Kacang panjang lebih efektif ditanam secara langsung tidak disemaikan terlebih dahulu.
Pemilihan benih yang baik bisa dilihat secara fisik, yaitu dari penampilannya yang
mengkilap. Selain itu, benih yang baik apabila direndam dalam air akan tenggelam tidak
mengapung. Apabila benih dibeli ditoko lebih baik benih telah diuji lembaga terpercaya.
Jarak tanam kacang panjang adalah 40 cm antar baris dan 30 cm dalam baris, jadi
dalam satu bedengan terdapat dua baris. Buatlah lubang dengan cara ditugal pada
setiap bedengan dengan memperhitungkan jarak tanam di atas. Kemudian masukan 2-
3 biji benih kacang panjang pada setiap lubangnya, tutup dengan tanah. Kebutuhan
benih untuk satu hektar lahan sekitar 50 kg.
Perawatan budidaya kacang panjang
Perawatan yang harus diperhatikan adalah penyiraman atau pengairan. Pada lahan
beririgasi penyiraman bisa dilakukan dengan menggenangi lahan dengan air. Setelah
tanah dirasa lembab, air dikeluarkan lagi. Pada lahan tadah hujan, terutama saat awal
pertumbuhan benih, penyiraman harus dilakukan secara manual.
Setelah tanaman berumur 15-20 hari, berikan pemupukan tambahan. Pemupukan
sebaiknya berupa pupuk kompos dengan jumlah 20 ton per hektar dengan disebar
disekitar tanaman. Setelah dipupuk, timbun dengan cara menutup dengan tanah
sekaligus meninggikan bedengan. Perlakuan ini berguna untuk memperkuat
cengkraman perakaran tanaman dan pupuk menyerap kedalam tanah.
Cara pemasangan lenjer bambu
Setelah pemupukan susulan, pasang lenjeran pada setiap bedengan karena kacang
panjang sudah mulai membelit. Lenjeran merupakan sebuah potongan bambu
sepanjang 2 meter dengan lebar kira-kira 2 cm.
Cara memasang lenjeran adalah dengan menancapkan satu lenjeran sedalam 10-15
cm di sekitar tanaman. Satu lenjeran untuk satu tanaman. Setelah lenjeran
ditancapkan, gabungkan 4 lenjeran yang saling berdekatan pada ujung bagian atasnya,
kemudian diikat. Lakukan seterusnya pada setiap 4 lenjeran.
Penyiangan diperlukan apabila tumbuh gulma atau rumput dalam bedengan. Lakukan
penyiangan terutama pada awal tanaman tumbuh untuk menghindari persaingan dalam
mendapatkan nutrisi. Penyiangan dilakukan dengan mencabut dengan tangan atau
dipapas dengan arit.
Apabila diperlukan, untuk merangsang keluarnya bunga semprotkan pupuk organik cair
pada tanaman kacang panjang. Cara pemberiannya, encerkan satu liter pupuk organik
cair dalam 10 liter air. Setiap satu liter pupuk yang telah diencerkan cukup untuk
menyemprot 10 meter persegi tanaman.
Hama dan penyakit dalam budidaya kacang panjang
Salah satu faktor pembatas produktivitas kacang panjang adalah serangan hama dan
penyakit. Hama yang sering dijumpai pada budidaya kacang panjang antara lain:
 Kutu hitam dan kutu putih, menghisap cairan pada daun sehingga mengakibatkan bercak
kuning pada daun. Pada gilirannya akan menganggu proses fotosintesis daun sehingga
produksi tidak maksimal.
 Kepik daun, mengakibatkan lubang-lubang pada daun dengan bentuk yang tidak beraturan.
 Penggerek polong, pada polong muda akan tampak lubang-lubang kecil dan bijinya habis
dimakan. Pada polong tua akan ditemukan bercak-bercak coklat dan didalamnya terdapat ulat
hijau beserta kotorannya.
 Ulat grayak, menyerang seluruh bagian tanaman yang terdapat dipermukaan tanah. Serangan
bisa hebat dan meluas hingga menghabiskan seluruh areal tanaman.
Penyakit yang bisa dijumpai pada budidaya kacang panjang adalah penyakit karat dan
bercak daun Cercospora. Namun penyakit pada kacang panjang lebih jarang ditemukan
dibanding serangan hama.
Penanganan hama dan penyakit yang bisa dilakukan dalam budidaya kacang panjang
secara organik hanya menggunakan pestisida hayati seperti larutan gadung dan kipait.
Namun biasanya penanganan dengan pestisida hayati tidak berlangsung lama, oleh
karenanya penanganan secara manual malah lebih efektif. Pengambilan kumbang
secara manual sangat mungkin dilakukan, biasanya dalam lahan berukuran 100 meter
per segi bisa terdapat kumbang 50-100 ekor.
Selain itu bisa juga dilakukan pencegahannya berupa perbaikan drainase dan
mencabut tanaman yang mati. Juga dengan memakai benih yang benar-benar bebas
dari penyakit, melakukan rotasi tanaman.
Hasil panen budidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjang sudah siap dipanen setelah 45-50 hari. Buah yang siap
dipanen berwarna hijau keputihan. Cara panen dilakukan dengan cara dipetik, biasanya
periode panen kacang panjang dalam satu kali siklus budidaya sebanyak 15-18 kali.
Hasil produksi kacang panjang bergantung pada banyak variabel, diantaranya jenis
varieatas tanaman, mutu benih dan pemeliharaan. Budidaya kacang panjang yang baik
menghasilkan panen lebih dari 35 ton per hektar.
Cara memetik buah saat panen menentukan produktivitas panen berikutnya. Ada dua
cara untuk memetik buah kacang panjang. Pertama, mematahkan tangkai buah ke arah
yang berlawanan dengan lekukan buah yang menempel pada buah. Kedua dengan
cara memutar buah hingga terlepas dari tangkainya. Kedua cara tersebut bisa
menghindarkan kerusakan pada bunga atau buah yang belum siap panen
Kiat sukses budidaya jagung manis
organik
Staf Redaksi

Bagikan

Budidaya jagung manis (Zea mays saccharata) lebih rentan dari serangan hama dan
penyakit dibanding jagung biasa. Namun dari sisi nilai jual, jagung manis menawarkan
harga yang lebih baik sehingga animo budidaya jagung manis tak pernah surut. Karena
sifatnya yang bisa dikonsumsi langsung seperti jagung bakar atau jagung rebus, pasar
jagung manis terbuka sampai ke tingkat retail.
Jagung manis berkembang dari tipe jagung biasa jenis dent dan flint. Pada jagung
manis terjadi mutasi gen resesif yang menghambat perubahan gula menjadi pati. Kadar
gula pada jagung manis meningkat mulai hari ke-5 hinggan hari ke-15.
Budidaya jagung manis bisa dilakukan dalam kisaran iklim yang luas. Tanaman ini
memiliki tingkat adaptasi yang tinggi. Di Indonesia jagung manis bisa dibudidayakan
mulai dari dataran rendah hingga pengunungan dengan ketinggian 1.800 meter dpl
bahkan dibelahan dunia lain bisa tumbuh pada 3.000 meter dpl. Suhu optimum untuk
pertumbuhan jagung manis adalah 21-27oC, pada masa perkecambahan benih 23-
27oC. Secara teori budidaya jagung manis bisa tumbuh di atas tanah dengan tingkat
keasaman 5-8 pH.
Budidaya jagung manis tidak akan maksimal apabila kebutuhan hara tidak tercukupi.
Tanaman ini memerlukan unsur nitrogen (N) dalam jumlah besar. Namun pemberian
pupuk harus memperhatikan keseimbangan antara nitrogen, kalium (K) dan pospat (P).
Pengolahan lahan secara organik
Budidaya jagung manis bisa ditanam di lahan bekas sawah secara langsung atau bisa
dibuat bedengan. Apabila lahan yang dipakai bekas sawah, usahakan agar lahan tidak
tergenang air. Bedengan pada tanaman jagung berfungsi untuk mengatur saluran
drainase. Bedengan bisa dibuat dengan ukuran lebar 1 meter dan tinggi 20-30 cm. Atur
jarak antar bedengan sebesar 30 cm. Dalam satu bedeng bisa ditanam dua larik
tanaman.
Pemupukan dasar untuk budidaya jagung manis organik sebaiknya campuran dari
pupuk kotoran ayam dengan kotoran sapi atau kambing dengan komposisi 1:1. Pupuk
kotoran ayam memberikan kadar N yang banyak dan lebih cepat terurai, sedangkan
pupuk kotoran sapi atau kambing lebih kaya akan K dan P. Kebutuhan pupuk dengan
metode organik adalah sekitar 5 ton per hektar.
Penanaman dan perawatan
Penanaman jagung manis paling efektif dengan cara ditugal. Buatlah lubang sedalam
2-3 cm kemudian masukan 2 butir benih jagung. Setelah itu tutup dengan tanah dan
kompos, kemudian siram agar kelembaban tanah terjaga. Kebutuhan benih budidaya
jagung manis adalah 8 kg per hektar.
Jarak tanam pada budidaya jagung manis adalah 60-75 cm. Jarak tanam ini mengikuti
jumlah populasi ideal tanaman. Budidaya jagung manis akan munai hasil baik dengan
menjaga populasi tanaman sebanyak 34.000-37.000 tanaman per hektar.

Pengendalian hama dan penyakit


Hama yang banyak ditemukan dalam budidaya jagung manis antara lain penggerek,
penggerek tongkol, belalang, kutu daun dan tikus. Berikut sifat-sifat hama pada tanman
jagung manis:
 Penggerek batang jagung (O. furnacalis), hama ini menyerang tanaman pada vase vegetatif
maupun generatif. Kerusakan tanaman terjadi karena larva menggerek bagian batang tanaman
untuk mendapatkan makanan. Penggerek batang jagung bisa dikendalikan secara teknis
dengan mengatur rotasi tanam seperti dengan kedelai dan kacang tanah. Selain itu bisa juga
dengan dengan memotong bunga jantan dan menerapkan waktu tanam yang tepat.
Pembasmian hayati dengan memanfaatkan musuh alami seperti Trichogramma spp. atau
predator alami Euborellia annulata yang memangsa larva.
 Ulat Tongkol (H. armigera), hama ini menyerang tongkol jagung. Pada awalnya imago
meninggalkan telur pada rambut-rambut jagung. Setelah larva tumbuh akan masuk kedalam
tongkol. Hama ini mempunyai kebiasaan berpindah-pindah, sehingga kerusakan yang
ditimbulkan pada tongkol jagung bisa lebih banyak dibanding jumlah larvanya. Pencegahan
terhadap hama ini adalah dengan menerapkan pengolahan tanah yang baik. Pengolahan tanah
yang akan mengurangi populasi ulat tongkol berikutnya. Musuh utama dari hama ini
adalah Trichogramma spp. yang merupakan parasit telur dan Eriborus argentiopilosa parasit
pada larva muda.
 Kutu Daun (R. maidis), hama ini mengeluarkan embun madu pada daun yang berubah menjadi
jelaga warna hitam. Noda-noda tersebut akan menghambat daun melakukan fotosintesis.
Musuh alami hama ini adalah Lysiphlebus mirzai,Coccinella sp. dan Micraspis sp. Kultur teknis
yang bisa dilakukan untuk menghindari serangan hama ini dengan melakukan polikultur
tanaman atau menumpangsarikan jagung manis dengan tanaman lain.
 Belalang (Oxya spp.), hama ini banyak berkembang didataran rendah yang berupa padang
rumput atau pesawahan. Beberapa musuh alami belalang adalah Systoechus sp., burung dan
laba-laba. Selain itu patogen sepertiMetarhizium anisopliae merupakan musuh
belalang. Metarhizium anisopliaemerupakan bahan biopestisida yang sanggup mengendalikan
70-90% hama belalang.
 Tikus (Rattus argentiventer), hama ini biasanya menyerang tanaman jagung manis yang
ditanam di lahan sawah. Tikus memakan tongkol muda yang sedang matang susu, umumnya
tikus memakan tongkol dari ujung hingga pertengahan pangkal. Pengendalian hama tikus
secara organik adalah dengan memburu dan membasmi tikus dari sarangnya.
Disamping hama, budidaya jagung manis tidak terlepas dari serangan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, virus maupun cendawan. Berikut beberapa penyakit yang
sering menyerang tanaman jagung manis terutama yang ditanam di daerah tropis:
 Bule (Peronosclespora Maydis), gejala penyakit bule adalah permukaan daun bergaris-garis
putih sampai kuning diikuti dengan warna coklat. Kemudian kerusakan menyerang tongkol.
Penyakit ini bisa menyerang disepanjang musim tanam, namun kasus terbesar menyerang
budidaya jagung manis yang ditanam diluar musim atau terlambat tanam. Serangan penyakit ini
menyebabkan kerusakan yang besar, bisa menyebabkan kehilangan hinga 100%. Serangan
penyakit bule bisa dihindari dengan pemilihan varietas benih yang tahan P. Maydis,
memusnahkan tanaman terinfeksi, penanaman sesuai musim, dan rotasi tanaman.
 Karat (Puccinia sorghi), gejalanya terdapat bercak-bercak bisul berwarna coklat sampai oranye
pada permukaan daun bagian atas. Penyakit ini biasanya menyerang jagung yang ditanam di
daerah beriklim tropis hingga sedang. Penyakit ini berkembang baik pada suhu 16-23oC dengan
kelembaban tinggi. Bisa dikendalikan dengan pemilihan varietas benih, menjaga sanitasi kebun
dan aplikasi biopestisida apabila bisul muncul pada permukaan daun.
 Hawar daun (Helminthosporium turcicum), penyakit ini menyerang daun dengan gejala awal
bercak-bercak kecil berbentuk oval yang berkembang menjadi hawar berwarna coklat keabu-
abuan. Biasanya serangan ditemukan pada daun tua (bawah) kemudian menjalar ke daun
muda (atas). Pada keadaan yang parah bisa menyababkan kematian pada tanaman dengan
penampakan daun kering seperti terbakar. Untuk mengendalikannya gunakan varietas yang
tahan, pengolahan tanah yang baik, penyiangan dan pengaturan jarak tanam. Pada budidaya
jagung manis non-organik bisa diaplikasikan fungisida.
 Hawar daun (Curvularia sp.), cendawan ini menyebabkan hawar daun dengan gejala awal
bercak tak beraturan di ujung daun, pusat bercak berwarna coklat keputihan dengan pinggiran
coklat tua. Bercak meluas ke pangkal daun hingga membuat seluruh daun mengering. Penyakit
ini cepat menyebar pada kondisi kelembaban dan curah hujan tinggi. Pengendaliannya dengan
memilih varietas tahan, perbaikan drainase tanah, meningkatkan sanitasi kebun dan
menghilangkan tanaman atau bagian tanaman yang terkena.
 Hawar pelepah (Rhizoctonia solani), gejalanya berupa busuk pada pelepah. Awalnya
menyerang pada bagian tanaman yang terdekat dengan tanah kemudian menjalar ke bagian
lain. Pada varietas tertentu bida menyerang hingga ke tongkol buah. Pengendaliannya dengan
mengatur budidaya jagung manis ke musim kemarau, menanam varietas yang memiliki jarak
tongkol dari tanah cukup tinggi, merompes daun-daun yang bersentuhan dengan tanah,
menyiangi kebun, memotong bagian tanaman yang terserang dan mengaplikasikan rotasi
tanaman.
Panen budidaya jagung manis
Jagung manis mulai berbunga setelah 50 hari. Sepuluh hari sebelum panen utama,
sebaiknya dilakukan panen jagung muda. Pada masa ini akan tumbuh dua tongkol
jagung, petik tongkol yang paling bawah. Pemanenan tongkol muda dimaksudkan agar
asupan nutrisi pada tongkol utama tercukupi, sehingga hasilnya maksimal. Selain
memetik tongkol muda, papaslah daun bagian bawah sebanyak 2-3 helai. Apabila
muncul kembali tunas-tunas buah muda sebelum panen utama, petiklah sebagai panen
tambahan. Panen utama budidaya jagung manis bisa dilakukan setelah tanaman
berumur 65-75 hari.
Metode panen seperti ini cocok dilakukan untuk jenis tanaman jagung manis satu
tongkol. Jenis ini digunakan luas oleh para petani di Indonesia, seperti varietas Seleksi
Dramaga-2 (SD-2). Ada juga varietas jagung manis 2 tongkol, dimana dua tongkol
jagung dibiarkan tumbuh hingga panen akhir.
Cara Budidaya Kelengkeng Dengan Buah Berlimpah
Kelengkeng adah tumbuhan yang banyak di jumpain di indonesia . perlu di ketahui
kelengkeng terbagi 2 jenis yaitu kelengkeng dataran rendah dan kelengkeng dataran
tinggi . kelengkeng dataran tinggi ini lah yang banyak di indonesia di kembangkan ,
sedangkan kelengkeng dataran rendah banyak di jumpain di thailand dan di vietnam
namun tidak berkembang saat ini.

persyaratan menanam kelengkeng yaitu tanah yang subur , gembur dan juga sudah
dicampur dengan tambahan pupus kompos . lengkeng ini sangat lah cocok di tanam
dengan iklim dan curah hujan yang sangat lah bagus antara 1.5000 – 3000 m curah
ujan pertahun dengan 9 -12 perbulantanah harus basah dan kering antara 2 – 4 bulan .
BUDIDAYA KELENGKENG
1. PENANAMAN
Penanaman kelengkeng harus di di lakukan musim hujan , dengan kedalam tanah
yang idealnya antara 60 x 60 x 60 atau 100 x 100 x 60 cm sesuai dengan ukuran bibit
yang akan di tanam , jarak antara tanam yaitu antara 6 x 6 meter.
2. PEMUPUKAN
Pupuk yang di gunakan yaitu pupuk buatan atau kimia juga bisa , tapi saya akan
menjelaskan denagn pupuk buatan seperti pupuk urea antara 100 – 300 gr , TSP 400 –
1000 kg dan pupuk KCL 100 – 300 gr . pupuk ini di berikan selam selang 3 bulan .
selain itu tambah kan pupuk yang sangat lah bagus untuk tanaman yaitu POC NASA ,
HARMONIK , SUPERNASA , DAN POWERNUTRITION . Campurkan terlebih dahulu
poc nasa , harmonik dan supernasa dalam satu wadah dengan ukuran 1 tutup botol
atau 15 – 20 liter air . sedangkan powernutrition akan di berikan setelah tanaman
kelengkeng berbuah.
3. PENYIRAMAN
Penyiraman ini di lakukan 2 hari sekali secara teratur agar pertumbuhan semakin
berkembang.
4. PEMANGKASAN
pemangkasan dilakukan selama musim hujan tanaman yang belum berbuah yang baik
di pangkas , bagian yang di pangkas yaitu cacbang- cabang liar , tumbuh
berkesimbungan dengan tumbuhan lain dan tumbuh mengarah kedalam .
5. MASA PANEN
musim panen terjadi awal bulan januari – febuari antara 300 – 600 kg per pohon .masa
panen buah kelengkeng ini buahnya tidak bisa diperam tetapi matang di pohon .
peralatan untuk pemanenan yaitu alat potong sperti gunting atau pisau , tanda- tanda
buah matang berwarna kecoklatan gelap licin dan mengeluarkan aroma
Cara Budidaya Durian
fredikurniawan

Pertanian

Comments

Cara Budidaya Durian – Buah durian adalah buah yang sudah dikenal banyak
masyarakat, bahkan juga sudah cukup populer. Tanaman durian ini juga memiliki rasa
dan juga kenikmatan tersendiri sehingga banyak yang menyukai dan juga bahkan
menjadikan sebagai makanan favorit. Bukan hanya itu saja, buah durian ini juga
tergolong buah yang memiliki harga jual yang sangat tinggi sehingga sangat baik untuk
digunakan sebagai prospek usaha agribisnis para petani.

Cara menanam dan budidaya durian ini tergolong sangat mudah bahkan juga sebagian
orang sudah banyak yang mengatahui panduan dan juga teknis budidaya durian
dengan tepat dan baik. Selain itu, jika masih dalam pemula atau pembelajaran kami
akan membantu cara budidaya durian ini dengan tepat yang sehingga akan membantu
meningkatkan hasil produksi, kuantitas, kualitas dan juga kelestarian lingkungan.
Syarat tumbuh
Tanaman durian ini dapat tumbuh dengan optimal pada ketinggian 50-600 m dpl,
intensitas cahaya 40-50 %, suhu 22- 30 celcius, curah hujan, 1.500 – 2.500 mm per
tahun, tanah yang ideal seperti lempung berpasir, subur dan banyak mengandung
bahan organik dan pH 6-7.
Pembibitan
Dalam pembibitan ini sebaiknya pilih bibit tanaman yang subur, segar, sehat, daun
banyak, batang kuat, bebas hama dan penyakit, memiliki percabangan 2-4 arah dan
juga memiliki tunas baru.
Pengelolahan Media Tanam
Pembukaan lahan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau. Dengan membersihkan
alang – alang dan juga gulma yang menganggu lubang tanaman atau intensitas cahaya
matahari. Jika lahan miring sebaiknya buat tersering, dan buat saluran pembuangan air.
jarak tanaman untuk durian ini sekitar 8 x 12 m atau 10 x 10 m, dan lubang taman ini
berukuran 50 cm serta sudah dilakukan pemberian pupuk kandang selama 1-2 minggu
sebelum masa tanam dilakukan. Budidaya tanaman durian ini juga membutuhkan
tanaman pelindung seperti lamtoro, gamal, turi, sengon atau pepaya.
Penanaman
Penanaman durian yang paling ideal adalah pada awal musim hujan. Dengan
mengambil bibit dan membuka plastik pembungkus tanah secara hati – hati, lalu
masukan bibit kedalam lubang yang sesuai ukuran di tentukan sebelumnya. Kemudian
lakukan penyiraman secukupnya setelah usai penanaman. Dalam penanaman ini akan
lebih baik, jika menambahkan sebuah pupuk organik maupun anorganik kedalam media
lubang maupun permukaan agar mempercepat dalam pertumbuhan tanaman durian.
Pemeliharaan Durian
Pemeliharaan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Pengairan dilakukan sebaiknya dua kali dalam sehari pada pagi dan sore hari.
 Pemangkasan terhadap tunas, cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang hama
penyakit, serta ranting yang tidak terkena dengan cahaya matahari. Dilakukan saat tanaman
sudah mencapai ketinggian 4-5 m, dan pucuk tanaman di pangkas.
 Pemupukan ini harus seseuai dengan dosis yang di tentukan adalah sebagai berikut :
Pengendalian Hama dan Penyakit
 Penggerek batang dapat di kendalikan dengan sanitasi kebun dan juga memusnakan bagian
yang terserang
 Pengerek buah dapat di kendalikan dengan penyemprotan pestona dan pentana + aero 810
pada saat berumur 1 minggu.
 Kutuh putih dapat di kendalikan dengan penyemprotan pestona dan pentana + aero 810
secara bergantian.
 Dan penyakit lainnya dapat bisa di kendalikan dengan penyemprotan fungisida berbahan aktif
dan melakukan sanitasi yang teratur.
Pemanenan
Pemanenan ini dapat dilakukan tergantung dengan jenis durian, montong dapat di
panen sekitar 125-135 hari setelah bunga bermekar. Jenis chene sekitar 110 – 116 hari
setelah bunga bermekar. Secara umumnya, buah durian ini memiliki tingkat
kematangan sekitar 4 bulan setelah mengalami pemekaran. Tanda – tanda buah layak
panen ini adalah seperti memiliki bau menyengat, pangkal batang berwarna
kecoklatan,garis duri sudah tampak jelas, dan juga bila di pukul akan bergema.
Pemanenan ini dapat menggunakan pisau dengan memotong tangkai batang pada
buah durian.
Panduan Dasar Cara Budidaya Sawo
fredikurniawan

Pertanian

Comments

Panduan Dasar Cara Budidaya Sawo – Sawo ( Manikara Zapota ) Adalah salah satu
tanaman buah yang sangat populer untuk para petani dalam skala kecil. Tanaman ini
biasanya di tanam di pekarang rumah dengan tanaman lainnya. Namun ternyata anda
pun juga bisa membudidayakan tanamaan sawo ini di lahan.

Tanaman sawo ini memiliki permintaan yang tinggi tanpa di sadari banyak petani.
Karena tanaman ini belum banyak yang menanam dan membudidayakan sehingga
permintaan sangat tinggi. Buah sawo ini banyak yang menyukai karena buahnya enak
dan memiliki rasanya khas, daging buahnya memiliki tekstur khas dan memiliki rasa
yang manis. Dengan begitu tanaman ini memiliki prospek ekonomi bagi para petani.
Untuk membudidayakan sawo dengan baik, maka perhatikan ulasan berikut ini yang
dapat membantu anda membudidayakan tanaman sawo.

Pemilihan Lokasi Pertanaman


a.Iklim
 Tanaman ini sangat baik pada suhu apapun, tetapi jangan terlalau panas sehingga merusak
tanaman sawo.
 Curah hujan yang baik untuk tanaman sawo antara 1250-2500 mm pertahun.
 Sawo sangat tahan terhadap gangguan angin kencang.
 Tanaman sawo juga dapat tumbuh baik pada ketinggian 900 m diatas permukaan laut. Dan
dapat juga tumbuh pada ketinggian 2500 m di atas permukaan laut.
b.Tanah
 Sawo dapat tumbuh dengan media tanah subur, gembur dan juga banyak mengandung
unsur organik.
 Sawo sangat tahan terhadap kekeringan.
 Swao tumbuh baik dengan pH tanah 6-7.
Cara Budidaya Tanaman Sawo
a.Perbanyakan tanaman
Tanaman sawo dapat di perbanyak dengan dua cara yaitu secara generatif ( dengan
biji ) atau dengan cara vegetatif. Lihat Selengkapnya cara memperbanyak tanaman.
b.Pengelolahan media tanam
Pengelolahan tanah disiapkan sebelum musim hujan, dengan cara melakukan
pembajakan dan membersihkan media tanam dari gangguan tanaman lain. Jarak
tanam yang digunakan tanaman sawo adalah 8-9 x 8-9 m.
Pembuatan media ini di buat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm dengan titik tengah di
tempat air. Kemudian isi lubang tanah di beri dengan pupuk kandang 30 kg . lubang
dan diamkan sekitar 2-3 minggu. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pelapukan tanah
agar gembur dan subur pada saat di tanami.
c.Teknik Penanaman
Penanaman dilakukan pada saat musim hujan, yang dilakukan pada sore hari. Lakukan
pengelupasan plastik polibag dengan bantuan gunting atau pisau, secara hati-hati agar
tidak merusak akar tanaman sawo. Sebelum penanaman berlangsung, sebaiknya leher
akar tetap seperti pada waktu persemaian dan bagian yang diokulasi tidak tertimbun
tanah.
Untuk peneduh tanaman sebaiknya mengunakan mulsa , peneduh lainnya yang
menutupi tanah. Hal ini dilakukan pada awal penanam agar tanaman tidak mudah layu
dan berujung kematian pada tanaman.
d.Perawatan tanaman
Perawatan tanaman ini dilakukan dengan penyiram setiap hari agar tanaman tidak layu
dan mati. Penyiraman ini dilakukan dengan sangat hati-hati, karena akan
mengakibatkan tergenangnya air di disekitar tanaman.
e.Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman sawo yaitu penyakit Pink ( Corticium
salmonicolor ) dan penyakit bercak daun ( Phaeophleospora indica ). Penyakit ini dapat
di kendali mengunakan pemyemprotan fungisida yang banyak mengandung sulfur atau
tembaga.
Sedangkan hama yang sering menyerang tanaman ini adalah lalat buah ( Dauce
dorsalis ) yang dapat merusak daging buah yang sudah matang. Pengendalian hama ini
dapat di kendali dengan menggunakan penyemprotan fungisida misalnay Bubur
Bordeaux.
f.Pemeliharanan tanaman sawo
Pemeliharaan tanaman sawo dilakukan dengan cara pemangkasan bunga, ranting dan
daun , penyiangan atau pengemburan dan pemupukan.
Pemangkasan ini dilakukan saat tanaman sawo mengalami serangan hama dan
penyakit yang menyerang pada bunga, ranting dan daun. Lalu bisa melakukan hal ini.
Penyiangan dan pengemburan dilakukan dengan cara membersihkan gula dan
tanaman lainnya yang ada di sekitar tanaman sawo. Penyiangan ini dilakukan dengan
cara mencabutnya secara langsung sedangkan pengemburan ini dilakukan secara
bersamaan dengan penyiangan.
Sedangkan pemupukan pada tanaman sawo membutuhkan 1.5 kg N dan 0.5 kg P2)5
dan K20 per pohon. Pemberian pupuk ini dilakukan 2 kali setahun , pada awal musim
hujan. Hal ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan tanaman sawo.

G.Pemanenan tanaman sawo


Pemanenan sawo secara vegetatif dilakukan saat berumur 5 tahun lebih cepat di
bandingkan dengan generatif. Pemanenan ini dilakukan dengan cara pemetikan secara
langsung maupun dengan alat bantuan seperti gunting atau pisau.
Cara pemetikan buah yang sudah matang melihat dari getah yang sudah sedikit , maka
buah sawo sudah matang. Dan mengamati buah sawo masak dengan membelah buah
dan melihat buanya
Cara Budidaya Jambu Biji / Jambu
Batu Lengkap ( psidium guajava l )
Cara Budidaya Jambu Biji / Jambu Batu Lengkap ( psidium guajava l. ) -Budidaya
Petani. Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu (Inggris =Lambo guava).
Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika Tengah, menyebar ke Thailand kemudian ke
negara Asia lainnya seperti Indonesia. Hingga saat ini telah dibudidayakan & menyebar
luas di daerah-daerah Jawa. Jambu biji sering disebut juga jambu klutuk, jambu siki,
atau jambu batu. Jambu tersebut kemudian dilakukan persilangan melalui stek atau
okulasi dengan jenis yg lain, sehingga akhirnya mendapatkan hasil yg lebih besar
dengan keadaan biji yg lebih sedikit bahkan tdk berbiji yg diberi nama jambu Bangkok
karena proses terjadinya dari Bangkok.

JENIS TANAMAN JAMBU BIJI

Dari sejumlah jenis jambu biji, terdapat beberapa varietas jambu biji yg digemari orang
& dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomisnya yg relatif lebih tinggi diantaranya:

1. Jambu sukun (jambu tanpa biji yg tumbuh secara partenokarpi & bila tumbuh dekat
dengan jambu biji akan cenderung berbiji kembali).
2. Jambu bangkok (buahnya besar, dagingnya tebal & sedikit bijinya, rasanya agak
hambar). Setelah diadakan percampuran dengan jambu susu rasanya berubah asam-asam
manis.
3. Jambu merah.
4. Jambu pasar minggu.
5. Jambu sari.
6. Jambu apel.
7. Jambu palembang.
8. Jambu merah getas.

MANFAAT TANAMAN JAMBU BIJI

1. Sebagai makanan buah segar maupun olahan yg mempunyai gizi & mengandung vitamin
A & vitamin C yg tinggi, dengan kadar gula 8%. Jambu biji mempunyai rasa & aroma yg
khas disebabkan oleh senyawa eugenol.
2. Sebagai pohon pembatas di pekarangan & sebagai tanaman hias.
3. Daun & akarnya juga dapat digunakan sebagai obat tadisional.
4. Kayunya dapat dibuat berbagai alat dapur karena memilki kayu yg kuat & keras.

SENTRA PENANAMAN JAMBU BIJI


Jambu biji dibudidayakan di negara-negara seperti Jepang, Malaysia, Brazilia & lain-lain. Di
Indonesia, Pulau Jawa merupakan sentra penanaman buah jambu terbesar antara lain di DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah DI Yogyakarta, & Jawa Timur. Sentra produksi yg
lain adalah Sumatera & Kalimantan. Pada tahun-tahun terakhir ini jambu biji telah berkembang
& kemudian muncul jambu Bangkok yg dibudidayakan di kota Kleri, Kabupaten Karawang,
Jawa Barat.

SYARAT TUMBUH JAMBU BIJI

Iklim Yang Cocok untuk budidaya jambu biji

1. Dalam budidaya tanaman jambu biji / jambu air angin berperan dlm penyerbukan, namun
angin yg kencang dapat menyebabkan kerontokan pada bunga.
2. Tanaman jambu biji merupakan tanaman daerah tropis & dapat tumbuh di daerah sub-
tropis dengan intensitas curah hujan yg diperlukan berkisar antara 1000-2000 mm/tahun
& merata sepanjang tahun.
3. Tanaman jambu biji dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu
sekitar 23-28 derajat C di siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan
penurunan hasil atau kurang sempurna (kerdil), yg ideal musim berbunga & berbuah
pada waktu musim kemarau yaitu sekitar bulan Juli-September sedang musim buahnya
terjadi bulan Nopember-Februari bersamaan musim penghujan.
4. Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran
rendah & sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yg rendah, berarti udara kering
karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok utk pertumbuhan tanaman jambu biji.

Media Tanam Jambu Biji

1. Tanaman jambu biji sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah.
2. Jambu biji dapat tumbuh baik pada lahan yg subur & gembur serta banyak mengandung
unsur nitrogen, bahan organik atau pada tanah yg keadaan liat & sedikit pasir.
3. Derajat keasaman tanah (pH) tdk terlalu jauh berbeda dengan tanaman lainnya, yaitu
antara 4,5-8,2 & bila kurang dari pH tersebut maka perlu dilakukan pengapuran terlebih
dahulu.

Ketinggian Tempat

Jambu biji dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan ketinggian antara 5-1200 m dpl.

PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU BIJI

Pembibitan jambu biji


Pembibitan pohon jambu biji dilakukan melalui sistem pencangkokan & okulasi, walaupun dapat
juga dilakukan dengan cara menanam biji dengan secara langsung.

1) Persyaratan Benih jambu biji

Benih yg diambil biasanya dipilih dari benih-benih yg disukai oleh masyarakat konsumen yg
merupakan bibit unggulan seperti jambu bangkok. Bibit yg baik antara lain yg berasal dari:

1. Buah yg sudah cukup tua.


2. Buahnya tdk jatuh hingga pecah.
3. Pengadaan bibit lebih dari satu jenis utk menjamin kemungkinan adanya persarian
bersilang.

2) Penyiapan Benih Jambu Biji

Setelah buah dikupas & diambil bijinya, lalu disemaikan dengan jalan fermentasi biasa (ditahan
selama 1-2 hari) sesudah itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam). Biji tersebut
direndam dengan larutan asam dengan perbandingan 1:2 dari air & larutan asam yg terdiri dari
asam chlorida (HCl) 25% Asam Sulfat (H2S04) BJ : 1.84, caranya direndam selama 15 menit
kemudian dicuci dengan air tawar yg bersih sebanyak 3 kali berulang/dengan air yg mengalir
selama 10 menit, kemudian dianginkan selama 24 jam. utk menghidari jamur, biji dapat dibalur
dengan larutan Dithane 45, Attracol 70 WP atau fungisida lainnya. Setelah batang pokok telah
mencapai ketinggia 5-6 meter bibit yg disemaikan baru dapat dilakukan okulasi /cangkok yg
kira-kira telah bergaris tengah 1cm & tumbuh lurus, kemudian dengan menggunakan pisau
okulasi dilakukan pekerjaan okulasi & setelah selesai pencangkokan ditaruh dlm media tanah
baik dlm bedengan maupun didalam pot/kantong plastik, setelah tanaman sudah cukup kuat baru
dipindah kelokasi yg telah disiapkan.

3) Teknik Penyemaian Benih Jambu Biji

Pilih lahan yg gembur & sudah mendapat pengairan serta mudah dikeringkan disamping itu
mudah diawasi utk penyemaian. Cara penyemaian adalah sebagai berikut: tanah dicangkul
sedalam 20-30 cm sambil dibersihkan dari rumput-rumput, batu-batu & sisa pepohonan & benda
keras lainnya, kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur & dibuat bedengan yg
berukuran lebar 3-4 m & tinggi sekitar 30 cm, panjang disesuaikan dengan lahan yg idel sekitar
6-7 m, dengan keadaan bedengan membujur dari utara ke selatan, supaya mendapatkan banyak
sinar matahari, dengan jarak antara bedeng 1 m, & utk menambah kesuburan dapat diberi pupuk
hijau, kompos/pupuk kandang sebanyak 40 kg dengan keadaan sudah matang & benih siap
disemaikan. Selain melalui proses pengecambahan biji juga dapat langsung ditunggalkan pada
bedeng-bedang yg sudah disiapkan, utk menyiapkan pohon pangkal lebih baik melalui proses
pengecambahan, biji-biji tersebut ditanam pada bedeng-bedeng yg berjarak 20-30 cm setelah
berkecambah sekitar umur 1-2 bulan, sudah tumbuh daun sekitar 2-3 helai maka bibit dapat
dipindahkan dari bedeng persemaian ke bedeng penanaman. Setelah mencapai keinggian 5-6 m,
kurang lebih telah berumur 6-9 bulan pencangkokan atau okulasi dapat dimulai dengan mengerat
cabang sepanjang 10-15 cm kemudian diberi media tanah yg telah diberi pupuk kandang,
kemudian dibalut dengan sabut kelapa atau plastik yg telah diberi lubang-lubang sirkulasi,
kemudian diikat dengan tali plastik supaya menjaga petumbuhan akar tdk mengalami hambatan.
Akar akan tumbuh dengan cepat, sekitar 2-3 bulan. Mulai dlakukan okulasi dengan mata tangkai
yg telah berumur 1 th, melalui cara Forkert yng disempurnakan, dengan lebar 0,8 cm setinggi 10
cm dari permukaan tanah, setelah dikupas kulitya sebesar 2/3 pada bagian bibir kulit & setelah
berumur 2-3 minggu tali dilepas jika kelihatan mata tetap konndisi hijau, okulasi dianggap
berhasil & pohon pangkal diatas okulasi setinggi 5 cm direndahakan supaya memberi
kesempatan mata terebut utk berkembang & setelah itu pohon pangkal dipotong, bibit hasil
okulasi dapat dipindah pada pot-pot atau kantong plastik, kemudian dilakukan pemotongan pada
akar tunggang sedikit supaya akar akan lebih cepat berkebang. Setelah itu baru dilakukan
penanaman dlm lobang-lobang bedengan yg telah dipersiapkan.

4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Pemberian pupuk kandang sebelum disemaikan akan lebih mendorong pertumbuhan benih secara
cepat & merata, setelah bibit mulai berkecambah sekitar umur 1-1,5 bulan dilakukan penyiraman
dengan menggunakan larutan Atoik 0,05-0,1% atau Gandasil D 0,2%, utk merangsang secara
langsung pada daun & akar, sehingga memberikan kekuatan vital utk kegiatan pertumbuhan sel.
Setelah itu dilakukan penyiraman pagi-sore secara rutin, hingga kecambah dipindah ke bedeng
pembibitan, penyiraman dilakukan cukup 1 kali tiap pagi hari sampai menjelang mata hari terbit,
alat yg digunakan "gembor" supaya penyiraman dapat merata & tdk merusak bedengan,
diusahakan supaya air dapat menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan. Selanjutnya dilakukan
pendangiran bedengan supaya tetap gembur, dilakukan setiap 2-3 minggu sekali, rumput yg
tumbuh disekitarnya supaya disiangi, hindarkan dari serangan hama & penyakit, sampai umur
kurang lebih 1 tahun, baru setelah itu dapat dilakukan pengokulasian dengan sistem Fokert yg
sudah disempurnakan, sebelum dilakukan okulasi daun-daun pohon induk yg telah dipilih mata
kulitnya dirontokkan, kemudian setelah penempelan mata kulit dilakukan, ditunggu sampai mata
kulit itu tumbuh tunas, setelah itu batang diatas tunas baru pada pohon induk di pangkas,
kemudian rawat dengan penyiraman 2 kali sehari & mendangir serta membersihkan rumput-
rumput yg ada disekitarnya. pemberian pupuk daun dengan Gundosil atau Atonik diberikan
setiap 2 minggu sekali selama 4 bulan dengan cara disemprotkan melalui daun, tiap tanaman
disemprot 50 cc larutan.

5) Pemindahan Bibit

Cara pemindahan bibit yg telah berkecambah atau telah di cangkok maupun diokulasi dapat
dengan mencungkil atau membuka plastik yg melekat pada media penanaman dengan cara hati-
hati jangan sampai akar menjadi rusak, & pencungkilan dilakukan dengan kedalaman 5 cm, agar
tumbuh akar lebih banyak maka dlm penanaman kembali akar tunggangnya dipotong sedikit utk
menjaga terjadinya penguapan yg berlebihan, kemudian lebar daun dipotong separuh. Ditanam
pada bedeng pembibitan dengan jarak 6-7 m & ditutupi dengan atap yg dipasang miring lebih
tinggi di timur, dengan harapan dapat lebih banyak kena sinar mata hari pagi. & dilakukan
penyiraman secara rutin tiap hari 2 kali, kecuali ditanam pada musim penghujan.

Pengolahan Media Tanam


1) Persiapan

Sebagai salah satu syarat dlm mempersiapkan lahan kebun buah-buahan khususnya Jambu biji
dipilih tanah yg subur, banyak mengandung unsur nitrogen, meskipun pada daerah perbukitan
tetapi tanahnya subur, dilakukan dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yg curam,
kemudian utk menggemburkan tanah perlu di bajak atau cukup dicangkul dengan kedalaman
sekitar 30 cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk kandang dengan dosis 40 kg/m persegi,
kemudian dibuatkan bedengan dengan ukuran 1,20 m yg panjangnya disesuaikan dengan ukuran
yg diperlukan.

2) Pembukaan Lahan

Tanah yg akan dipergunakan utk kebun jambu biji dikerjakan semua secara bersama, tanaman
pengganggu seperti semak-semak & rerumputan dibuang, & benda-benda keras disingkirkan
kemudian tanah dibajak atau dicangkul dalam, dengan mempertimbangkan bibit yg mau
ditanam. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tdk perlu terlalu dlm (30 cm), tetapi
bila hasil okulasi perlu pengolahan yg cukup dlm (50 cm). Kemudian dibuatkan saluran air
selebar 1 m & ke dlm disesuaikan dengan kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem
pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus & ukurang humus/ tanah cukup liat diberikan
pupuk hijau yg dibuat dengan cara mengubur ranting-ranting & dedaunan dengan kondisi seperti
ini dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun sebelumnya. Kemudian dilakukan pemupukan
sebanyak 2 kaleng minyak tanah (4 kg) per meter persegi. Dilanjutkan pembuatan bedengan
sesuai dengan kebutuhan.

3) Pembentukan Bedengan

Tanah yg telah gembur, dibuatkan bedang-bedang yg berukuran 3 m lebar, panjang sesuai


dengan kebutuhan, tinggi sekitar 30 cm. Bagian atas tanah diratakan guna menopang bibit yg
akan ditanam. Idealnya jarak baris penanaman benih sekitar 4 m, dipersiapakan jarak didalam
baris bedengan sepanjang 2,5 m dengan keadaan membujur dari utara ke selatan, supaya
mendapatkan banyak sinar matahari pagi, setelah diberi atap pelindung dengan jarak antara
bedeng 1 m, utk sarana lalu-lintas para pekerja & dapat digunakan sebagai saluran air
pembuangan, utk menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg
sudah matang. Terkecuali apabila penanaman jenis jambu Bangkok menggunakan jarak tanaman
antara 3 x 2 m.

4) Pengapuran

Pengapuran dilakukan apabila dataran yg berasal dari tambak & juga dataran yg baru terbentuk
tdk bisa ditanami, selain tanah masih bersifat asam juga belum terlalu subur. Caranya dengan
menggali lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 m, dasar lobang ditaburkan kapur sebanyak 0,5
liter utk setiap lobang, guna menetralkan pH tanah hingga mencapai 4,5-8,2. Setelah 1 bulan dari
penaburan kapur diberi pupuk kandang.
5) Pemupukan

Setelah jangka waktu 1 bulan dari pemberian kapur pada lubang-lubang yg ditentukan kemudian
diberikan pupuk kandang dengan urutan pada bulan pertama diberi NPK dengan dosis 12:24:81
ons/pohon, bulan kedua dilakukan sama dengan bulan pertama, pada bulan ketiga diberi NPK
dengan dosis 15:15:15 ons/pohon & bulan ke 4 sampai tanaman berbuah, supaya jambu tetap
bebuah gunakan pupuk kandang yg sudah matang & ditanamkan sejauh 30 cm dari batang
tanaman. Pemupukan merupakan bagian terpenting yg peggunaannya tdk dapat sembarangan,
terlebih-lebih kalau menggunakan pupuk buatan seperti NPK, kalau dilakukan berlebihan akan
berakibat adanya perubahan sifat dari pupuk menjadi racun yg akan membahayakan tanaman itu
sendiri.

Teknik Penanaman

1) Penentuan Pola Tanaman

Setelah terjadi proses perkecambahan biji yg telah cukup umur ditempatan pada bedeng-bedang
yg telah siap. Juga penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan kemudian
ditanam dengan jarak 20 x 30 cm setelah berkecambah & berumur 1-2 bulan atau telah tumbuh
daun sebanyak 2- 3 helai maka bibit/zaeling dapat dipindahkan pada bedeng ke dua yg telah
dibentuk selebar 3-4 m dengan jarak tanam 7-10 m dengan kedalaman sekitar 30- 40 cm, jarak
antara bedeng selebar 1 m, didahului perataan tanah ditengah bedengan guna pembuatan lubang-
lubang penanaman. utk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung dibuat atap yg
berbentuk miring lebih tinggi ke timur dengan maksud supaya mendapatkan sinar matahari pagi
hari secara penuh.

2) Pembuatan Lubang Tanaman

Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng yg telah siap utk tempat penanaman bibit jambu biji yg
sudah jadi dilakukan setelah tanah diolah secara matang kemudian dibuat lobang-lobang dengan
ukuran 1 x 1 x 0,8 m yg sebaiknya telah dipersiapkan 1 bulan sebelumnya & pada waktu
penggalian tanah yg diatas & yg dibawah dipisahkan, nantinya akan dipergunakan utk penutup
kembali lubang yg telah diberi tanaman, pemisahan tanah galian tersebut dibiarkan selama 1
minggu dimaksudkan agar jasad renik yg akan mengganggu tanaman musnah; sedangkan jarak
antar lubang sekitar 7-10 m.

3) Cara Penanaman

Setelah berlangsung selama 1 pekan lubang ditutup dengan susunan tanah seperti semula &
tanah di bagian atas dikembalikan setelah dicampur dengan 1 blek (1 blek ± 20 liter) pupuk
kandang yg sudah matang, & kira-kira 2 pekan tanah yg berada di lubang bekas galian tersebut
sudah mulai menurun baru bibit jambu biji ditanam, penanaman tdk perlu terlalu dalam,
secukupnya, maksudnya batas antara akar & batang jambu biji diusahakan setinggi permukaan
tanah yg ada disekelilingnya. Kemudian dilakukan penyiraman secara rutin 2 kali sehari (pagi &
sore), kecuali pada musim hujan tdk perlu dilakukan penyiraman.
4) Lain-lain

Pada awal penanaman di kebun perlu diberi perlindungan yg rangkanya dibuat dari bambu/bahan
lain dengan dipasang posisi agak tinggi disebelah timur, agar tanaman mendapatkan lebih
banyak sinar matahari pagi dari pada sore hari, & utk atapnya dapat dibuat dari daun nipah,
kelapa/tebu. Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan, agar kebutuhan air
dapat dipenuhi secara alamiah.

Pemeliharaan Tanaman

Meskipun penanaman jambu biji mampu tumbuh & menghasilkan tanpa perlu diperhatikan
keadaan tanah & cuaca yg mempengaruhinya tetapi akan lebih baik apabila keberadaannya
diperhatikan, karena tanaman yg diperhatikan dengan baik akan memberikan imbalan hasil yg
memuaskan.

1) Penjarangan & Penyulaman

Karena kondisi tanah telah gembur & mudah tanaman lain akan tumbuh kembali terutama
Gulma (tanaman pengganggu), seperti rumput-rumputan & harus disiangi sampai radius 1,5-2 m
sekeliling tanaman rambutan. Apabila bibit tdk tumbuh dengan baik segera dilakukan
penggantian dengan bibit cadangan. & apabila tumbuh tanaman terlalu jauh jaraknya maka perlu
dilakukan penyulaman & sebaliknya apabila tumbuhnya sangat berdekatan penjarangan.

2) Penyiangan
Selama 2 minggu setelah bibit yg berasal dari cangkokan/ okulasi ditanam di lahan perlu
penyiangan dilakukan hanya pada batang dahan tua (warna coklat) dengan dahan muda (warna
hijau) & apabila buah terlalu banyak, tunas yg ada dlm satu ranting bisa dikurangi, dengan
dikuranginya tunas yg tdk diperlukan akan berakibat buah menjadi besar & menjadi manis
rasanya. Khusus jambu non biji dengan membatasi percabangan buahnya maksimal 3 buah
setelah panjang 30-50 cm dilakukan pangkasan, & setelah tumbuh cabang tersier segera
dilenturkan ke arah mendatar, guna utk merangsang tunas bunga & buah yg akan tumbuh.

3) Pembubunan

Supaya tanah tetap gembur & subur pada lokasi penanaman bibit jambu biji perlu dilakukan
pembalikan & penggemburan tanah supaya tetap dlm keadaan lunak, dilakukan setiap 1 bulan
sekali hingga tanaman bisa dianggap telah kuat betul.

4) Perempalan

Agar supaya tanaman jambu biji mendapatkan tajuk yg rimbun, setelah tanaman berumur 2 tahun
segera dilakukan perempelan/ pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya. Disamping utk
memperoleh tajuk yg seimbang juga berguna memberi bentuk tanaman, juga memperbanyak &
mengatur produksi agar tanaman tetap terpelihara & pemangkasan juga perlu dilakukan setelah
masa panen buah berakhir, dengan harapan agar muncul tajuk-tajuk baru sebagai tempat
munculnya bunga baru pada musim berikutnya dengan hasil lebih meningkat atau tetap stabil
keberadaannya.

5) Pemupukan

Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman jambu biji tetap stabil perlu diberikan pupuk
secara berkala dengan aturan:

1. Pada tahun 0-1 umur penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dengan campuran 40
kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea & 20 gram ZK dengan cara ditaburkan
disekeliling pohon atau dengan jalan menggali di sekeliling pohon sedalam 30 cm &
lebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan campuran tersebut & tutup kembali dengan
tanah galian sebelumnya. Tanaman bisa berbuah 2 kali setahun.
2. Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun, setelah tanaman berbuah 2 kali. Pemupukan
dilakukan dengan NPK 250 gram/pohon, & TSP 250 gram/pohon, & seterusnya cara
seperti ini dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan TSP & NPK dengan takaran sama.
3. Pemupukan tanaman umur 3 tahun keatas, Kalau pertumbuhan tanaman kurang
sempurna, terutama terlihat pada pertumbuhan tuas hasil pemangkasan raning, berarti
selain TSP & NPK dengan ukuran yg sama tanaman memerlukan pupuk kandang
sebanyak 2 kaleng minyak per pohon. Cara pemupukan dilakukan dengan membuat
torakan yg mengelilingi tanaman persis di bawah ujung tajuk dengan kedalaman sekitar
30-40 cm & pupuk segera di tanam dlm torakan tersebut & ditutup kembali dengan bekas
galian terdahulu.

6) Pengairan & Penyiraman

Selama dua minggu pertama setelah bibit yg berasal dari cangkokan atau okulasi ditanam,
penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi & sore. & minggu-minggu berikutnya
penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman jambu biji telah tumbuh
benar-benar kuat frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi yg dapat dilakukan saat-saat
diperlukansaja. & bila turun hujan terlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tdk tegenang
air dengan cara membuat lubang saluran utk mengalirkan air. Sebaliknya pada musim kemarau
tanah kelihatan merekah maka diperlukan penyiraman dengan menggunakan pompa air 3 PK utk
lahan seluas kurang lebih 3000 m 2 & dilakukan sehari sekali tiap sore hari.

7) Waktu Penyemprotan Pestisida

Guna menjaga kemungkinan tumbuhnya penyakit atau hama yg ditimbulkan baik karena kondisi
cuaca & juga dari hewan-hewan perusak, maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida pada
umumnya dengan nogos, antara 15-20 hari sebelum panen & juga perlu disemprot dengan sevin
atau furadan terutama utk menghindarkan adanya ulat jambu, tikus atau jenis semut-semutan,
disamping itu penyemprotan dilakukan dengan fungisida jenis Delsene 200 MX guna
memberantas cendawan yg akan mengundang hadirnya semut-semut.Disamping itu juga
digunakan insektisida guna memberantas lalat buah & kutu daun disemprot 2 x seminggu &
setelah sebulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.

8) Pemeliharaan Lain

Untuk memacu munculnya bunga Jambu biji diperlukan larutan KNO3 (Kalsium Nitrat) yg akan
mempercepat 10 hari lebih awal dari pada tdk diberi KNO3 & juga mempunyai keunggulan
memperbanyak "dompolan" bunga (tandan) jambu biji pada setiap stadium (tahap
perkembangan) & juga mempercepat pertumbuhan buah jambu biji, cara pemberian KNO3
dengan jalan menyemprotkan pada pucuk-pucuk cabang dengan dosis antara 2-3 liter larutan
KNO3 utk setiap 10 pucuk tanaman dengan ukuran larutan KNO3 adalah 10 gram yg dilarutkan
dengan 1 liter pengencer teknis.

HAMA & PENYAKIT JAMBU BIJI

Hama Jambu Biji

1. Ulat daun (trabala pallida)


o Pengendalian: dengan menggunakan nogos.
2. Ulat keket (Ploneta diducta).
o Pengendalian: sama dengan ulat daun.
3. Semut & tikus
o Pengendalian: dengan penyemprotan sevin & furadan.
4. Kalong & Bajing
o Keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik
maupun abiotik. yg termasuk faktor biotik seperti persediaan makanan,
o Pengendalian: dengan menggunakan musuh secara alami.
5. Ulat putih
o Gejala: buah menjadi berwarna putih hitam,
o Pengendalian: dilakukan penyemprotan dengan insektisida yg sesuai sebanyak 2
kali seminggu hingga satu bulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.
6. Ulat penggerek batang (Indrabela sp)
o Gejala: membuat kulit kayu & mampu membuat lobang sepanjang 30 cm;
o Pengendalian: sama dengan ulat putih.
7. Ulat jengkal (Berta chrysolineate)
o Ulat pemakan daun muda, berbentuk seperti tangkai daun berwarna cokelat &
beruas-ruas
o Gejala: pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna cokelat kuning.
o Pengendalian: sama dengan ulat putih.

Penyakit Jambu Biji

1. Penyakit karena ganggang (Cihephaleusos Vieccons)


o Menyerang daun tua & muncul pada musim hujan.
o Gejala: adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai serat-serat halus
berwarna jingga yg merupakan kumpulan sporanya.
o Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX.
2. Jamur Ceroospora psidil , Jamur karat poccinia psidil, Jamur allola psidil
o Gejala: bercak pada daun berwarna hitam.
o Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX.
3. Penyakit karena cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus
o Gejala: rizom berwarna putih yg menempel pada akar & apabila akar yg kena
dikupas akan nampak warna kecoklatan.
o Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX.

Gulma

Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman jambu biji yg berbentuk rerumputan yg berada
disekitar tanaman jambu biji yg mengganggu pertumbuhan & perkembangan bibit tanaman, oleh
sebab itu perlu dilakukan penyiangan secara rutin.

PANEN BUAH JAMBU BIJI

Ciri & Umur Panen

Buah jambu biji umumnya pada umur 2-3 tahun akan mulai berbuah, berbeda dengan jambu yg
pembibitannya dilakukan dengan cangkok/stek umur akan lebih cepat kurang lebih 6 bulan sudah
bisa buah, jambu biji yg telah matang dengan ciri-ciri melihat warna yg disesuikan dengan jenis
jambu biji yg ditanam & juga dengan mencium baunya serta yg terakhir dengan merasakan
jambu biji yg sudah masak dibandingkan dengan jambu yg masih hijau & belum masak, dapat
dipastikan bahwa pemanenan dilakukan setelah jambu bewarna hijau pekat menjadi muda ke
putih-putihan dlm kondisi ini maka jambu telah siap dipanen.

Cara Panen

Cara pemanenan yg terbaik adalah dipetik beserta tangkainya, yg sudah matang (hanya yg sudah
masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tdk menjadi rusak, waktunya setelah 4
bulan umur buah kemudian dimasukkan ke dlm keranjang yg dibawa oleh pemetik & setelah
penuh diturunkan dengan tali yg telah disiapkan sebelumnya, hingga pemanenan selesai
dilakukan. Pemangkasan dilakukan sekaligus panen supaya dapat bertunas kembali dengan baik
dengan harapan dapat cepat berbuah kembali.

Periode Panen

Periode pemanenan setelah buah jambu biji dilakukan pembatasan buah dlm satu rantingnya
kurang lebih 2-3 buah, hal ini dimaksudkan agar buah dapat berkembang besar & merata.
Dengan sistem ini diharapkan pemanenan buah dapat dilakukan dua kali dlm setahun (6 bulan)
atau sekitar 2-3 bulan setelah berbuah, dengan dicari buah yg masak, & yg belum masak supaya
ditinggal & kemudian dipanen kembali, catatan apabila buah sudah masak tetapi tdk dipetik
maka akan berakibat datangnya binatang pemakan buah seperti kalong, tupai dll
CARA MENANAM SINGKONG SUPER YANG BAIK

Cara menanam singkong super yang baik -


Singkong tentu sudah tidak asing lagi bagi para petani, singkong juga mempunyai nilai harga jual yang tinggi
sehingga banyak para pak tani yang lebih memilih singkong sebagai tanaman kebun mereka.Singkong juga banyak
yang dapat dimanfaatkan seperti daunnya juga buahnya, singkong itu sendiri dapat dimanfaatkan sebagai keripik
untuk camilan, diolah unruk diambil ragunya, bahkan sampai dimakan hanya dengan menggoreng atau
mengukusnya, daunnya pun juga dimanfaatkan para ibu-ibu untuk sayur, ditumis ataupun disayur santan. Tapi kali
ini saya bukan untuk membahas manfaat atau kandungan daun singkong, tapi kali ini saya akan membahas
tentang bagaimana cara menanam singkong super yang baik. Berikut penjelasannya:

Syarat Pertumbuhan Singkong


Iklim

 Untuk dapat tumbuh maksimal, singkong memerlukan curah hujan 150- 200 mm pada umur 1-3 bulan,
250-300 mm pada umur 4-7 bulan, dan 100- 150 mm pada fase menjelang dan saat panen.
 Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10 derajat C. Bila suhunya dibawah 10
derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang
kurang sempurna.
 Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon/singkong antara 60-65%.
 Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon / singkong sekitar 10 jam / hari terutama untuk
kesuburan daun dan perkembangan umbinya.
Persiapan Lahan
 Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon / singkong adalah tanah yang berstruktur remah, gembur,
tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata
udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.
 Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah
kuning, mediteran, grumosol dan andosol.
 Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5 – 8,0 dengan pH
ideal 5,8. pada umumnya tanah di Indonesia ber pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0- 5,5, sehingga seringkali
dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.

Pengolahan Lahan
Persiapan:
 Pengukuran PH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan atau cairan pH tester.
 Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui
ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.
 Penetapan jadwal / waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan dengan
asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi
beberapa variasi tanaman sejenis.
 Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani ketela pohon. Pengaturan
volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga saat panen dan pasar.
Pembukaan dan pembersihan lahan:
 Pembukaan lahan pada intinya adalah merupakan pembersihan lahan dari segala gulma (Tumbuhan
pengganggu) dan akar tanaman sebelumnya.
 Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan
tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang memungkinkan ada.
Pembentukan Bedengan:
 Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahan penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan
untuk memudahkan penanaman sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
 Pembentukan bedengan untuk memudahkan pemeliharaan tanaman, seperti pembersihan tanaman liar
maupun sehatnya pertumbuhan tanaman itu sendiri.

Pengapuran:
 Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam/tanah gambut, perlu dilakukan
pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah Kalsit/Kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 –
2,5 ton / hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan Bedengan kasar
bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.

Persiapan Bibit
 Gunakan varietas unggul yang mempunyai potensi hasil tinggi, disukaikonsumen, dan sesuai untuk daerah
penanam.
 Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan).
 Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam.
 Batang telah berkayu dan berdiameter ± 2,5 cm lurus.
 Belum tumbuh tunas-tunas baru.

Teknik Penanaman
1. Penanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam
yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang digunakan pada
pola monokulturan adalah 80 x 120 cm.
2. Sebelum bibit ditanam disarankan agar bibit direndam terlebih dahulu dengan pupuk hayati SOT
HCS yang telah dicampur dengan air selama 3-4 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman di lahan, hal
ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit.
3. Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek Ketela Pohon, kemudian
tanamlah sedalam 5 – 10 cm atau kurang lebih 1/3 bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat
dan berair/lembab, stek ditanam saja.

Perawatan Tanaman
 Penyulaman
Lakukan penyulaman yakni dengan cara mencabut dan diganti atau disulam. Penyulaman dilakukan pada pagi atau
sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas.
 Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/tanaman liar/tanaman pengganggu yang hidup disekitar
tanaman. Dalam satu musim, minimal dilakuakan penyiangan 2 kali. Periode kritis atau periode tanaman harus
bebas dari tanaman pengganggu adalah antara 5 – 10 minggu HST (Hari Setelah Tanam). Bila tanaman
peengganggu tidak terkendali selama periode kritis tersebut, produktivitas dapat turun sampai 75% jika
dibandingkan dengan kondisi tanpa gangguan tanaman liar/pengganggu.
 Pembubunan
Lakukan dengan menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelahnya dibuat seperti gundukan. Waktu
pembubunan bersamaan dengan penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabila tanah disekitar pohon terkikis
karena hujan atau karena yang lain, maka perlu dilakukan penimbunan ulang.
 Perempelan/Pemangkasan
Perempelan/Pemangkasan tunas perlu dilakukan kerana minimal setiap pohon harus mempunyai 2 atau 3 cabang, hal
ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang.
Pemupukan

Pemupukan perlu dilakukan dengan Pupuk Kandang yang telah diolah terlebih dahulu dengan POLA HCS. Jika
pupuk kandang berasal dari ternak yang belum menggunakan SOC HCS, maka kebutuhan per hektar sebanyak 2
ton. Namun jika kotoran berasal dari ternak yang telah menggunakan SOC HCS, maka kebutuhan per hektar hanya 8
kwintal.

Pengairan dan Penyiraman


Kondisi lahan Ketela Pohon dari awal tanam sampai umur 4-5 bulan HST (Hari Setelah Tanam) selalu daam
keadaan lembab, tapi tidak terlalu becek. Pada tanah kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan. Pada musin
kering, penyiraman dilakukan dengan cara menyiram langsung namun cara ini dapat merusak gundukan tanah di
pangkal pohon, yang lebih baik adalah dengan system genangan dengan tujuan agar air dapat meresap ke tanah.

Panen
 Ciri dan Umur Panen
Ketela pohon dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning
dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah dan 9–
12 bulan untuk varietas dalam.
 Cara Panen
Ketela pohon dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau
garpu tanah
BUDIDAYA GAMBAS BIKIN PUAS

Gambas atau oyong atau emes (Luffa acutangula, suku labu-labuan


atau Cucurbitaceae), adalah komoditi sayuran minor. Penanamannya
biasanya dilakukan di pekarangan atau bagian ladang yang tidak
digunakan untuk tanaman lain. Gambas dipanen buahnya ketika
masih muda dan diolah sebagai sayur. Gambas atau oyong atau
emesmasih sekerabat dengan belustru (Luffa aegyptica).
Tanaman ini termasuk dalam famili Cucurbitaceae, berasal dari India,
namun telah beradaptasi dengan baik di Asia Tenggara termasuk
Indonesia. Bagian yang dapat dimakan dari tanaman ini adalah buah
muda, kegunaan lainnya antara lain serat bunga karangnya (bagian
dalam buah tua) digunakan untuk sabut, daunnya digunakan untuk
lalab atau dapat juga digunakan untuk obat bagi penderita demam.
Syarat Tumbuh
Tanaman oyong merupakan tanaman setahun dan tumbuh dari
dataran rendah hingga dataran tinggi, dapat ditanam di sawah atau di
tegalan. Tanaman ini termasuk tanaman memanjat/merambat.
Tanaman oyong membutuhkan iklim kering, dengan ketersediaan air
yang cukup sepanjang musim. Lingkungan tumbuh yang ideal bagi
tanaman oyong adalah di daerah yang bersuhu 18-24°C, dan
kelembaban 50-60%.
Tanaman oyong toleran terhadap berbagai jenis tanah, hampir semua
jenis tanah cocok ditanami oyong. Untuk mendapatkan hasil yang
optimal, tanaman ini membutuhkan tanah yang subur, gembur,
banyak mengandung humus, beraerasi dan berdrainase baik, serta
mempunyai pH 5,5-6,8. Tanah yang paling ideal bagi budidaya oyong
adalah jenis tanah liat berpasir, misalnya tanah latosol, aluvial, dan
podsolik merah kuning (PMK).
Varietas
Varietas yang dianjurkan adalah San-C, Ping-Ann, Miriam, san-C No.
2 (asal Known You Seed, Taiwan), dan Samson. Kebutuhan benih
tiap hektar berkisar 5-10 kg.
Pembuatan Benih
Untuk memproduksi benih sendiri dapat dilakukan dengan melakukan
panen oyong kurang lebih 110 hari setelah semai (di dataran tinggi)
ditandai dengan buah yang telah berwarna coklat, kering, dan bijinya
berwarna hitam. Buah dipotong melintang, bijinya dikeluarkan,
dibungkus kertas dan dikeringkan hingga kadar air 8%. Biji disimpan
dalam stoples yang tertutup rapat yang telah diisi desikan berupa
arang atau abu sekam.

Persemaian
Oyong diperbanyak dengan biji. Benih oyong dapat ditanam langsung
di lapangan dengan menggunakan para-para atau teralis untuk
tempat merambatnya sulur. Apabila rambatan belum siap dan
persediaan benih terbatas, benih dapat disemaikan dulu
menggunakan kantung plastik hitam yang berdiameter 5 cm yang diisi
2 benih/kantung. Media yang digunakan untuk persemaian berupa
media pupuk kandang dicampur dengan tanah dengan perbandingan
1:1. Bibit dapat dipindah ke lapangan pada umur 15-21 hari atau
setelah berdaun 3-5 helai.
Pengolahan Tanah
Sistem lubang tanam
Tanah dicangkul sampai gembur. Kemudian dibuat lubang tanam
dengan ukuran 200 cm x 60 cm atau 200 cm x 100 cm. Masukkan
pupuk kandang 1-2 kg/lubang tanam.
Sistem bedengan
Tanah dicangkul hingga gembur, kemudian dibuat bedengan dengan
ukuran lebar 260 cm, panjang disesuaikan dengan keadaan lahan,
tinggi ±30 cm, dan jarak antar bedengan ± 60 cm. Lubang tanam
dibuat dengan ukuran 200 x 60 cm atau 200 x 100 cm kemudian
masukkan pupuk kandang 1-2 kg/lubang tanam.
Sistem guludan
Tanah dicangkul sampai gembur, buat guludan selebar 60 cm, tinggi
30 cm, dan panjang disesuaikan dengan keadaan lahan dengan jarak
antar guludan ± 140 cm, kemudian masukkan pupuk organik
SUPERNASA /lubang tanam.

Penanaman dan pemupukan


Benih ditanam secara langsung atau melalui pesemaian. Bila ditanam
secara langsung, masukkan biji oyong sebanyak 2-3 butir tiap lubang
tanam, kemudian tutup dengan tanah setebal 1-1,5 cm.
Selama satu musim tanam, dilakukan pemupukan dengan pupuk
buatan NPK (16:16:16) 300 kg + Urea 100 kg per hektar. Pemupukan
dilakukan pada saat tanam, 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam
dengan dosis masing–masing seperlima takaran dari total dosis yang
dianjurkan.
Semprot dengan Poc Nasa dan Hormonik, serta kocor dengan power
nutrisi
Pemasangan rambatan atau para–para dilakukan saat tanaman
berumur 10-15 hari setelah tanam. Para–para bisa berbentuk huruf A,
setengah lengkung, lengkungan atau persegi panjang.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman oyong yang biasa dilakukan adalah
pemangkasan daun, apabila daun terlalu rimbun, penyiraman dan
penyiangan.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
OPT penting yang menyerang tanaman oyong antara lain kumbang
daun, ulat grayak, ulat tanah, lalat buah, busuk daun, embun tepung,
antraknos, layu bakteri dan virus mosaik. Pengendalian OPT
dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang. Bila harus
menggunakan pestisida, gunakan pestisida yang relatif aman sesuai
rekomendasi dan penggunaan pestisida hendaknya tepat dalam
pemilihan jenis, dosis, volume semprot, waktu aplikasi, interval
aplikasi serta cara aplikasinya.
Panen dan Pascapanen
Pemanenan oyong dapat dilakukan berulang-ulang. Panen pertama
dilakukan pada saat tanaman berumur 40-70 hari setelah tanam. Ciri-
ciri umum buah oyong yang siap dipanen antara lain adalah buah
berukuran maksimum, tidak terlalu tua, belum berserat, dan mudah
dipatahkan. Produksi oyong setiap tanaman mencapai 15-20 buah
dan 8-12 ton per hektar.
Buah oyong mudah rusak sehingga pengemasan yang baik sangat
diperlukan untuk memperpanjang daya simpan, terutama jika untuk
pengiriman jarak jauh. Pada suhu 12-160C, buah oyong bisa disimpan
sampai 2-3 minggu.

Anda mungkin juga menyukai