presentasi dimulai dengan selamat pagi Semoga kabarnya sehat berseri.”
“Air tajin obati saraf
Agar tidur terasa nyenyak Mohon izin dan juga maaf Saya presentasi tak banyak-banyak” KOMPOS ORGANIK BATANG PISANG PENUH NUTRISI DAN RAMAH LINGKUNGAN Oleh : DUDY RUSMAWADI, SP Penyuluh Pertanian Desa Dukong Kecamatan Simpang Pesak
DALAM ACARA KEGIATAN TEMATIK BIDANG PENYULUHAN PERTANIAN
DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN ANGGARAN 2023 Siapa yang tidak mengenal pohon pisang? Pohon yang sudah tidak asing ini merupakan satu dari beberapa tanaman yang dikenal memiliki berjuta manfaat. Mulai dari bonggol, batang, buah, dan daunnya bisa dipergunakan untuk kebutuhan manusia. Tahun 2015, Direktorat Hortikultura (Ditjen Horti) mencatat bahwa ternyata pisang adalah salah satu komoditas buah unggulan di Indonesia yang potensi produksinya mencapai mencapai 34,65% dari total produksi buah di Indonesia, dengan luas panen 100.600 Ha. Sebanyak 100,6 juta pohon pisang ditebang setiap tahunnya. Selain semua manfaat tersebut, jika semua bagian dari pohon pisang ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, tentu menjadi nilai tambah tersendiri. Dari pohon pisang, dihasilkan buah yang kaya akan vitamin. Daunnya sering dipergunakan sebagai bungkus makanan, sedang jantung pisang dapat dijadikan sayuran dan obat herbal alami. Lalu bagaimana dengan batang pohon pisang? Ternyata batang pohong pisang yang sering kali terbuang percuma, bahkan menjadi limbah organik, dengan pengolahan yang mudah dan murah, dapat diubah menjadi kompos. Belum banyak petani yang mengetahui bahwa batang pohon pisang ini dapat digunakan sebagai penyubur tanah karena banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Kandungan batang pisang yang utama adalah nitrogen, yang berperan penting dalam pembentukan vegetatif bagian tanaman baik akar, batang, dan daun. Tanaman yang kekurangan nitrogen akan mengalami tanda-tanda daun kuning dan gugur. Dalam batang pohon pisang juga terdapat kandungan yang dapat digunakan sebagai perangsang fotosintesis untuk penghijauan daun dan membentuk persenyawaan organik serta merangsang mikroorganisme dalam tanah. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (20/3/2023), batang pisang adalah limbah pertanian sangat potensial dan jumlahnya sangat melimpah. Ketersediaan batang pisang hampir ada di seluruh wilayah Indonesia dan sangat baik untuk media tumbuh tanaman.
Antara lain 80 persennya terdiri dari nitrogen (N) yang
berfungsi untuk mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman seperti daun,batang dan akar, fosfor (P), dan kalium (K). Selain itu, batang pisang mengandung banyak pati atau karbohidrat yang digunakan sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme lokal, senyawa antrakuinon saponin, dan flavonoid. Kandungan batang pisang dalam bentuk kompos antara lain sebagai berikut. 1. C-organik sebanyak 29,7 persen 2. C/N ratio sebanyak 17,8 3. Air 10,94 persen 4. pH H2O 5,64 5. N+P205+K2O sebanyak 7,74 persen 6. Fe tersedia sebayak 220 ppm 7. Mn total sebanyak 215 ppm Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Limbah Batang Pisang Dalam dunia pertanian, pemupukan merupakan salah satu poin penting yang tidak boleh dilewatkan, pemupukan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman, sehingga tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal, baik itu menggunakan pupuk organik ataupun anorganik. Akan tetapi penggunaan pupuk organik lebih disarankan karena selain lebih murah juga produk pertanian yang dihasilkan lebih aman untuk dikonsumsi. Diantara jenis pupuk organik yang dapat digunakan adalah pupuk kompos, karena pupuk kompos ini memiliki manfaat lebih bagi tanah dan tanaman yang tidak kalah dari pupuk anorganik. Jika melihat dari banyaknya manfaat dari pupuk kompos tersebut, alangkah baiknya jika kita dapat membuatnya sendiri, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pupuk tanaman dengan memproduksinya sendiri, dan juga lebih menghemat dalam pengeluaran tentunya.
Pembuatan pupuk kompos ini sangat mudah untuk
dilakukan bahkan dengan cara dan bahan yang sederhana seperti limbah batang pisang, yang mana biasanya limbah batang pisang ini dibuang begitu saja. BAHAN DAN ALAT Limbah batang pisang meliputi batang (boleh beserta pelepah serta daunnya) Sekam bakar Sekam Mentah Pupuk kandang 3 kg dolomit (jika diperlukan) EM4 Pertanian atau MOL (mikroorganisme lokal) (jika diperlukan) Gula merah atau molase (jika diperlukan) Air bersih/air sumur secukupnya Terpal Cangkul Ember PROSES PEMBUATAN 1. Cacah batang pisang hingga menjadi potongan-potongan kecil, tujuan pemotongan ini adalah untuk mempercepat proses pengomposan. 2. Campurkan semua bahan yaitu batang pisang cacah, sekam bakar, sekam mentah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1:1 di atas terpal sebagai alasnya, kemudian ditutup. 3. Setelah 3-4 minggu fermentasi pupuk kompos sudah jadi dan sudah dapat digunakan, yang ditandai dengan bentuknya sudah berubah dari kondisi semula, lebih halus dan lebih lembut/gembur, berwarna coklat sedikit gelap, bau kotoran sudah tidak ada dan berbau seperti tanah atau bau khas bahan organik. Demikian ulasan mengenai Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Limbah Batang Pisang, semoga dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk kita semua “Tetangga baru namanya Maman Punya anak namanya Dadan Mohon maaf jika ada kekurangan Jika ada lebihnya tak usah dikembalikan”
“Jalan-jalan ke Balikpapan Jangan lupa mengajak Wawan Maafkan semua kekurangan Karena kesempurnaan punya Rizky Febian”