Anda di halaman 1dari 2

Indonesia merupakan Negara agraris dengan mayoritas masyarakat yang bermata pencaharian sebagai

petani. Keanekaragaman tanaman di Indonesia sangat beragam, mulai dari jenis tanaman pangan,
tanaman hortikultura, dan tanaman perkebunan. Sebagian besar petani masih menggunakan cara
budidaya yang sangat sederhana dan hanya dilakukan sesuai dengan pengetahuan mereka saja
terutama pada penggunan pupuk anorganik yang mengandung berbagai senyawa kimia dapat
memberikan dampak negatif pada tanah jika digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama. Tanah
menjadi cepat mengeras dan kemampuan menyimpan air berkurang, sehingga produktivitas tanaman
akan menurun dikarenakan tanah menjadi asam.

Salah satu cara mengatasi kekurangan bahan organik dan meningkatkan produktivitas tanaman dengan
menggunakan pupuk organik cair (POC). Pembuatan pupuk organik cair mudah dilakukan, bahannya
banyak terdapat di lingkungan sekitar seperti jerami padi, kotoran ayam, batang pisang, sabut kelapa, air
cucian beras, air cucian ikan, dll. Dalam pertumbuhannya tanaman memerlukan unsur-unsur esensial,
seperti Nitrogen yang berfungsi untuk membentuk akar, daun, dan batang serta menghijaukan daun.
Sementara fosfor dan kalium berfungsi untuk menguatkan perakaran dan batang, merangsang
pembungaan dan buah, membuat biji menjadi bernas atau berisi,serta mamaniskan rasa buah atau umbi
(Andoko, 2008). Selain itu penggunaan pupuk organik adalah untuk mengurangi penggunaan pupuk
kimia dan memanfaatkan limbah yang ada. Menurut Djaja (2008), limbah merupakan bahan yang
terbuang atau dibuang dari suatu aktivitas manusia atau proses alam yang tidak atau belum mempunyai
nilai ekonomis dan berdampak negatif pada lingkungan, salah satunya adalah limbah dari air cucian ikan.

Air cucian ikan biasanya dihasilkan oleh aktifitas ibu rumah tangga yang sering membeli ikan sebagai
kebutuhan pokok yang akan diolah dalam bentuk siap saji. Selama proses pengolahan ikan, akan
dihasilkan suatu cairan atau larutan yang berasal dari pencucian ikan tersebut. Cairan atau larutan ini
biasanya tidak digunakan lagi dan langsung dibuang ke saluran air setelah ikan dibersihkan, karena air
bekas cucian ikan dianggap sebagai limbah yang sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang. Tentunya
hal tersebut dikarenakan ketidaktahuan dan anggapan masyarakat bahwa air cucian ikan tidak lagi
memiliki manfaat, padahal jika ditinjau dari kandungan yang masih tersisa pada limbah air cucian ikan
tentunya masih bisa dimanfaatkan menjadi produk yang memiliki nilai penting. Rahmawati (2015)
menyatakan bahwa air cucian ikan banyak mengandung kalsium (Ca), besi (Fe), nitrogen (N), magnesium
(Mg), dan mangan (Mn). Komponen tersebut merupakan komponen yang sangat penting untuk
mengatur pertumbuhan tanaman. Berdasarkan uraian tersebut maka akan dilakukan pembuatan Pupuk
Organik Cair (POC) dari pemanfaatan limbah air cucian ikan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembuatan POC Air Cucian Ikan?
2. Bagaimana analisis perhitungan biaya dan keuntungan POC Air Cucian Ikan?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui proses pembuatan POC Air Cucian Ikan.


2. Untuk mengetahui analisis perhitungan biaya dan keuntungan POC Air Cucian Ikan.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah laporan ini berfokus pada pemanfaatan limbah air cucian ikan sebagai pupuk organik
cair POCACI (Pupuk Organik Cair Air Cucian Ikan).

1.5 Manfaat
Pembuatan Pupuk Organik Cair Air Cucian Ikan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis air
cucian ikan dan memberikan informasi tentang pemanfaatan limbah air cucian ikan sebagai pembuatan
POC.

Anda mungkin juga menyukai