{22}
Artinya:
Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit
sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu
janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu
mengetahui
Makna kandugan ayat di atas bahwa segala sesuatu yang ada di muka
bumi ini sengaja Allah ciptaka untuk manusia pergunakan sebagai rezki yang
dapat menunjang kehidupan makhluk hidup. Dengan tiada penyelewengan makna
terhadap tumbuh-tumbuhan yang hidupkan-Nya sebagai yang di sembah
melainkan untuk membantu keberlangsungan hidup manusia. Serta memanfaatkan
kemampuan yang dimiliki untuk mengolah rezki (tumbuh-tumbuhan dan air)
tersebut sebagai salah satu solusi untuk menyelesaikan tantangan kesehatan
lingkungan yaitu penyediaan air bersih untuk semua.
BAB III
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
Kerangka berpikir dari penelitian ini ialah sebagai berikut:
Berdasarkan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian yang diajukan
dirumuskan sebagai berikut serbuk biji buah kelor (Moringa oleifera) dapat
digunakan sebagai biokoagulan yang dapat menurunkan tingkat kekeruhan
(turbiditas), kesadahan serta parameter lain seperti TSS, COD, kadar warna dan
pH.
Pohon Kelor
Akar
Batang Daun
Buah dan Biji
Ekstrak Biji (serbuk)
Biokoagulan
Air Limbah
~ Menurunkan kekeruhan
(turbiditas)
~ Menurunkan kesadahan
serta parameter lain
seperti TSS, COD dan
pH.
Flokulasi dan Koagulasi
Penyaringan Air Sederhana
Air Bersih
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Jenis Penelitian
1. Metode Penelitian Kualitatif
Yaitu sebuah penelitian yang bertujuan untuk memahami
fenomena yang terjadi pada subjek penelitian, seperti prilaku, presepsi,
motivasi, tindakan, dan lain-lain., secara menyeluruh dan secara deskriptif.
Penelitian ini juga dapat dikatakan sebagai penelitian dengan analisis
deskriptif karena dalam melakukan penelitian tidak menggunakan angka-
angka statistic, melainkan penelitian yang berangkat dari fakta-fakta dan
peristiwa yang konkret, baik alamiah maupun rekayasa.
Selain itu penelitian ini juga merupakan penelitian survey, yang
merupakan metode formal untuk memperoleh informasi yang ditempuh
dengan obeservasi terhadap obyek penelitian. Pemelitian ini kurang
mengendalikan control proses penelitiannya, tidak seperti eksperimen,
tetapi biayasanya dapat membuat kesimpulan umum yang tinggi daya
generalisasinya. Penelitian survey tidak hanya digunakan untuk
melukiskan kondisi yang ada tetapi juga untuk membandingkan keadaan
tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan atau menilai keefekifan
program.
2. Meode Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis
terhadap bagian dan fenomemena serta hubungan- hubunganya dan tujuan
penelitian ini adalah ngembangkan dan menggunakan model- model
matematis teori- teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam
dan penelitiaan ini banyak digunakan dalam menyajikan suatu fakta atau
mendiskripsikan statistik untuk menunjukan suatu hubungan antar
variable. Metode ini juga digunakan untuk eksperimental deskripsi,survai
dan menemukan korelasional.
Pada penelitian ini menggunakan korelasi hubungan antara metode
kualitatif dan kuantitatif yang digunakan sebagai sumber acuan dalam
peneltian dan menekankan untuk metode kuantitatifnya. Pada penelitian
ini digunakan bijih daun kelor sebagai pemurnian pada limbah dalam
mengurangi kadar ion besi.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen (Bebas)
Variabel bebas atau biasa disebut variabel pengaruh dalam
penelitian ini ialah protein biji kelor (moringa oleifera seed) sebagai
biokoagulan.
2. Variabel Dependen (Terikat)
Variabel terikat atau biasa disebut variabel terpengaruh dalam
penelitian ini ialah proses penjernihan air sederhana terhadap air sungai
Jene Berang.
C. Tempat dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013. Penelitian dilakukan di
Laboratorium Kesehatan Lingkungan UIN Alauddin Makassar dan
Laboratorium Kesehatan Lingkungan Poltekkes Makassar. Subjek dalam
penelitian ini ialah air sungai Jene Berang Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi
Selatan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan terbagi atas dua, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dengan pengukuran dan uji Laboratorium UIN
Alauddin Makassar dan Poltekkes Makassar sedangkan data sekunder
diperoleh dari panduan referensi buku, internet, jurnal, karya tulis ataupun data
dari Kabupaten Gowa.
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara editing, coding, tabulating,
proccesing, dan cleaning.
1. Editing, menyeleksi dan mengoreksi data yang dikumpulkan dari hasil
pengukuran pada setiap kali percobaan,
2. Coding, kegiatan merubah data kualitatif menjadi data numerik (angka),
3. Tabulating, penyajian data berupa tabel-tabel hasil penelitian,
4. Proccesing, kegiatan memproses data agar dapat dianalisis. Proses data
dilakukan dengan cara mengentry data penurunan kesadahan air sungai
Jene Berang ke paket komputer.
5. Cleaning, pengecekan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data
yang sudah dientry apakah terdapat kesalahan atau tidak.
Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analitik. Analisis deskriptif
digunakan untuk mencari presentase penurunan kesadahan air sungai
sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-masing variasi konsentrasi
ekstrak serbuk biji buah kelor sedangkan analitik digunakan dalam
hipotesis yang telah dirumuskan.
F. Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian Eksperimen
No. Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
Juni Juli Agustus
1. Pengumpulan
bahan referensi
2 Persiapan
penelitian
3 Penelitian-uji
laboratorium
4 Tabulasi dan
analisis data
5 Penyusunan draft
hasil penelitian
6 Pembuatan laporan
G. Daftar Pustaka
Abidin, Didin. 2013. Fakta Air di Bumi.
Arif, Sumantri. 2010. Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam. Jakarta:
Kencana.
Hidayat, Saleh. 2009. Protein Biji Kelor Sebagai Bahan Aktif Penjernihan Air.
2(2): 12-17
Mukono, H. J. 2008. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya:
Airlangga Universit Press.
Pandia, Setiaty dan Husin, Amir. 2005. Pengaruh Massa dan Ukuran Biji
Kelor pada Proses Penjernihan Air. 4(2): 26-33.
Rama, Bahaking. 2012. Relasi Diri dengan Lingkungan. Makassar: Alauddin
University Press.
Rambe, Ahmad Mulia. 2009. Pemanfaatan Biji Kelor (Moringa oleifera)
sebagai koagulan alternatif dalam Proses Penjernihan Limbah Cair
Industri Tekstil. Thesis Universitas Sumatera Utara, Medan.
Waluyo, Suyitno Teguh. 1991. Penggunaan Biji Kelor Sebagai Koagulan pada
Proses Penjernihan Air Sederhana.
Yuliastri, Indra Rani. 2010. Penggunaan Serbuk Biji Kelor (Moringa oleifera)
sebagai Koagulan dan Flokulan dalam Perbaikan Kualitas Air Limbah
dan Air Tanah