kalsium, besi, fosfor, karotin, vitamin B1, B2, C dan vitamin P, asam nikotinat, dan lain-lain.
2. Mengatasi hepatitis
25 gram jamur putih kering (terlebih dulu direndam air hingga lembut)
200 gram akar teratai
Direbus dengan air 600 cc hingga menjadi 300 cc, setelah ditambah gula secukupnya lalu diminum
Campurkan bubuk akar terung dengan 10-15 gram teh hijau, minum selagi hangat
9. Mengatasi diabetes
250 gram terung ungu, ditambah labu kuning, waluh kenthi dan pare, dibuat masakan sesuai selera lalu
dimakan
Campurkan 3 grram bubuk tangkai terung, jus lidah buaya dan bubuk gambir secukupnya, lalu dioleskan
ke bagian yang sakit
30 gram terung tunas direbus dalam 500 cc air, biarkan sampai air menjadi 250 cc, kemudian diminum.
60 gram akar terung ungu, 15 gram jahe merah, 20 gram, temulawak direbus dengan 600 cc air hingga
tersisa 300 cc. Lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 150 cc. Lakukan 2 kali sehari. Atau gunakan 60
gram akar terung ungu dicuci bersih, 20 gram kencur diiris-iris, 30 gram sambiloto direbus dengan 600 cc
air hingga tersisa 200 cc disaring dan diminum iarnya selagi hangat.
14. Menurunkan Kolesterol
250 gram terung ungu, 30 gram rumput che chai, 20 gram jamur hioko yang telah direndam hingga
lembut dan dibuat menjadi tumisan. Konsumsikan secara bervariasi. 1 Buah terung ungu, 7 lembar daun
salam, 50 gram daun ceremai direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum
selagi hangat.
250 gram terung ungu, 100 gram daging ayam, 100 gram kunci, bawang bombai, dibuat menjadi
tumisan. Konsumsi secara teratur dan bervariasi. Dianjurakan untuk mengkonsumsi terung ungu yang
dimasak sesuai selera secara bervariasi. Sebaiknya pengkonsumsian terung ungu setiap hari tidak lebih
dari 250 gram.
Ciri-ciri buah terong ungu maupun buah terong lalap yang sudah siap dipanen memiliki buah yang tidak
besar dan tidak juga kecil, daging buahnya jika dipencet tidak terlalu keras, buahnya mengkilat.
Pemanenan terong dilakukan dengan memilih buah terong yang tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu
muda. Buah dipetik dengan menggunakan pisau
Masa panen tanaman terong berkisar antara 3-4 bulan setelah tanam, Buah terong yang siap dipanen
tentunya adalah buah yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Hal ini bisa dilihat dari ukuran Buah
dan tingkat kekerasan saat dipencet.
3. Media tanam tanah gembur yg dicampur pupuk organik atau puouk kompos
4. Pupuk organik yg dibuat sendiri misalnya kompos atau pupuk kandang
Terong berasal dari Asia terutaman India dan Birma kemudian menyebar ke daratan asia lainnya.
Keterangan lain mengungkapkan bahwa sumber genetik terong diketemukan pula di Afrika. Kini terong
telah tersebar di negara benua Amerika dan Eropa. Nama Latin terong adalah Solanum Melongena L.
Kingdom : Plantae
Ordo : Solanales
Famili : Solamaceae
Genus : Solanum
Habitat
Habitat Terong adalah di dataran rendah sampai dataran tinggi ±1000 m dpl, suhu antara 22 derajat-23
derajat Celcius. tanah yang remah, lempung berpasir, dan cukup bahan organik. Keasaman (pH) tanah
yang sesuai sekitar 6,0-6,5.
Batang tanaman terong di bedakal menjadi dua macam, yaitu batang utama (batang yang menopang
tanaman) dan percabang (batang yang mengeluarkan buah).
Bunganya berkelamin 2.
Buah terong merupakan buah sejati tuggal dan berdaging tebal, lunak, serta tidak akanpecah bila buah
telah masak. Daging buah lunak dan berair.
Biji terong sangat mengkilap, berlendir, berbentuk bulat lonjong dan juga berwrna coklat hingga
kehitaman.
Fakta Menarik
Bermanfaat untuk Jantung, menurunkan berat badan, membantu pencernaan dan mengontrol kadar
gula.
Dahulu di Eropa dan Amerika terong dianggap beracun, sehingga hanya dijadikan penghias meja.
Lahan dibersihkan dari gulma dan rumput liar, kemudian dibajak agar gembur. Buatlah bedengan dengan
lebar 90 atau 100 cm, tinggi 20 – 25 cm dengan panjang sesuai dengan kondisi lahan. Setelah pembuatan
bedengan selesai, taburkan pupuk dolomit 1 -2 ton / Ha jika pH dibawah 6,5. Setelah kurang lebih 10
hari, taburkan pupuk kandang atau pupuk kompos secara merata pada bedengan. Bisa juga ditambahkan
dengan pupuk kimia, NPK atau campuran antara TSP, KCL dan ZA dengan perbandingan 2 :1 : 1 dengan
dosis 0,5 ons/pohon. Pada dasarnya, pemberian pupuk dasar pada beberapa jenis tanaman sama.
Misalnya tanaman cabe, tomat dan terong.
Setelah selesai pemberian pupuk dasar, kemudian dilakukan pemasangan mulsa plastik. Buat lubang
tanam dengan jarak 70 x 60 cm atau 80 x 90 cm. Untuk budidaya pada musim kemarau gunakan jarak
tanam 70 x 60 dan pada musim hujan buat jarak tanam 80 x 60 cm.
Siapkan media semai terlebih dahulu. Menyemai bisa dilakukan dengan manaburkan benih langsung
pada bedengan semai yang sudah disiapkan. Bisa juga disemai dengan polybag. Benih direndam terlebih
dahulu menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 5 – 6 jam. Kemudian tiriskan, setelah itu benih
disemai. Cara menyemai benih terong sama dengan cara menyemai benih cabe, begitu juga dengan
benih tomat. Baca : Cara Menyemai Benih Cabe
Bibit terong bisa ditanam setelah berusia 25 -30 HSS (Hari Setelah Semai). Penanaman dilakukan pada
sore hari. Pilihlah bibit yang bagus dan sehat, dengan ciri-ciri memiliki vigor yang kuat dan daun
berwarna hijau segar. Buka plastik polybag kemudian tanam bibit pada lubang yang sudah disiapkan,
satu lubang satu bibit. Setelah selesai penanaman, segera disiram dengan air secukupnya agar tanaman
tidak layu keesokan harinya.
Lakukan penyulaman segera setelah terlihat ada tanaman yang mati atau dimakan hama. Penyulaman
dilakukan hingga usia 15 HST (Hari Setelah Tanam). Penyiangan juga perlu dilakukan agar tanaman terong
tidak terganggu oleh gulma dan rumput liar. Untuk menjaga tanaman agar tidak kekeringan lakukan
penyiraman secukupnya, sesuaikan dengan kondisi cuaca.
Ajir dipasang segera setelah penanaman selesai, agar tidak merusak perakaran. Pasang ajir dengan jarak
minimal 5 cm dari pangkal batang. Kemudian tanaman diikat menggunakan tali plastik pada ajir tersebut.
Jika pemasangan ajir dilakukan setelah tanaman besar, ajir dipasang menyerong dengan sudut 45 derajat
agar tidak mengganggu dan merusak akar.
Pemupukan Susulan Tanaman Terong
Pemupukan susulan perlu dilakukan agar tanaman tumbuh subur dan berbuah banyak. Pemupukan bisa
ditaburkan, namun jika menanam menggunakan mulsa plastik akan lebih efektif jika dikocorkan.
Pemupukan pertama bisa dilakukan pada usia 10 HST (Hari Setelah Tanam). Selanjutnya pemupukan
dilakukan setiap 1 minggu. Pupuk yang digunakan adalah NPK, TSP, KCL, ZA atau KNO3 disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman.
Hama dan penyakit yang biasanya menyerang tanaman terong antara lain :
1. Bekicot, menyerang tanaman muda yang baru ditanam dengan memakan batang sampai daun
tanaman
2. Ulat Grayak, ulat ini biasanya bergerombol dan memakan daun tanaman hingga tangkai muda
3. Penggerek Daun, Atau disebut juga oteng-oteng/kepik menyerang daun muda hingga daun menjadi
bolong-bolong
4. Lalat Buah, lalat ini bertelur pada buah terong dan akan menetas menjadi larva. Larva tersebut
memakan buah terong hingga menyebabkan buah berlubang dan busuk
5. Ulat Tanah, ulat ini aktif pada malam hari dan menyerang daun, batang hingga buah tanaman
6. Kutu Kebul, hama ini sering bersembunyi dibalik daun berwarna putih dan menyebabkan daun
mengkerut sehingga tanaman menjadi kerdil.
7. Kutu Daun (Aphids), menyerang dengan cara menghisap cairan daun muda hingga menyebabkan daun
menjadi keriting
6. Busuk Buah, busuk buah pada terong disebabkan oleh cendawan Phytoptora sp. Ditandai dengan
adanya daging buah membusuk dan terlepas pada kelopak buah.
7. Layu Fusarium, penyakit ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum yang menyebabkan
tanaman layu kemudian kering dan mati.
8. Layu Bakteri, tanaman yang terserang tiba-tiba layu dan mati. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Pseudomonas solanacearum.
9. Antraknosa, disebabkan oleh Gloeosporium melongena Ell. Pada buah yang terserang terdapat bercak
berwarna coklat kemudian buah akan rontok.
10. Bercak Daun, disebabkan oleh cendawan Cercospora sp, Altenaria solani dan Botrytis cinerea.
11. Busuk Pangkal Batang / Leher Akar, disebabkan oleh cendawan Sclerotium rolfsii.
12. Busuk Daun / Lodoh, disebabkan oleh Pseudoperonospora cubensis berk. Ditandai dengan adanya
daun yang membusuk berwarna hitam.
Buah terong biasanya dapat dipanen pada usia 70 – 80 HST (Hari Setelah Tanam). Pilihlah buah yang
sudah cukup umur, tidak terlalu muda atau terlalu tua. Panen terong sebaiknya dilakukan setiap 3 hari
sekali. Buah terong dipetik beserta tangkai buahnya, dengan cara digunting. Setelah selesai pemanenan
lakukan penyortiran sebelum buah dipasarkan. Demikian tentang cara menanam terong, semoga
bermanfaat…