Anda di halaman 1dari 14

Budidaya Jahe

Oleh Kelompok 7:
Vicha Agnes Kaludung E28119212
Nurfaizah E28119213
Dendrianus Miki Nikolaus Acap E28119214
Jeinarty Elisabeth Ponggele E28119216
Riska Pratiwi Arini E28119217
Minda E28119218
Taksonomi Jahe

Kindom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale
Asal Usul & Morfologi

Jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman obat berupa tumbuhan


rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari
India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai
bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan
minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe sangat bermanfaat
dan multiguna, baik dalam bentuk segar maupun olahan. Oleh karena itu
pengembangan jahe baik skala kecil maupun skala besar harus didukung
dengan budidaya secara optimal maupun berkesinambungan.

Tanaman jahe merupakan tanaman Terna berbatang semu, tinggi 30 cm


sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun
sempit, panjang 15 – 23 mm, lebar 8 – 15 mm ; tangkai daun berbulu,
panjang bulu tangkai 2 – 4 mm .
Jenis Jahe
1. Jahe putih/kuning besar atau jahe gajah:
Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya
lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis
jahe ini bisa dikonsumsi baik saat umur muda
maupun tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe
olahan.
2. Jahe putih/kuning kecil atau jahe sunti atau jahe
emprit : Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit
menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar
dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas,
disamping seratnya tinggi.
3. Jahe merah : Rimpangnya berwarna merah dan
lebih kecil dari pada jahe putih kecil. sama seperti
jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan
juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama
dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan
obat-obatan.
Manfaat Jahe Bagi Kesehatan
1. Mengatasi masalah pencernaan.
2. Meredakan mual.
3. Mengurangi rasa sakit pada otot karena kelelahan dan sakit
pada saat menstruasi.
4. Mencegah penyakit kulit.
5. Mencegah kanker.
6. Membantu menigkatkan kesuburan pria.
7. Meredakan masuk angin.
8. Mengobati batuk atau tenggorokan kering.
Syarat Tumbuh jahe
• Tanaman jahe bisa tumbuh dan berkembang optimal
pada ketinggian 200-1000 mdpl.
• Tanaman jahe tumbuh optimal pada struktur tanah
yang subur, gembur, banyak mengandung humus.
• Tanaman jahe tumbuh optimal pada tekstur tanah
yang berpasir dan liat berpasir.
• Tanaman jahe tumbuh optimal pada naungan
maksimal 30%.
Teknik Budidaya Jahe
Penyiapan Benih

• Pilih benih dari tanaman induk yang sudah berumur lebih


dari 10 bulan.
• Pilih kulit rimpang yang kencang dan tidak mudah
terkelupas.
• Pilih warna yang mengkilat dan terlihat bernas.
• Pilih rimpang yang sudah mempunyai berat antara 20-40
g (untuk jahe merah/jahe emprit), 20-60 g (untuk jahe
gajah).
• Pilih rimpang yang mempunyai 2-3 mata tunas.
Penyemaian Benih

• Siapkan media penyemaian dari jerami atau sekam yang


terdiri dari 4 lapis dengan masing-masing ketebalan 5 cm dan
ketinggian 20-25 cm.
• Pilih rimpang yang sehat yang sudah dijemur ulang 1/2 - 1
hari dan memiliki tunas 2 -3 mata tunas
• Celupkan rimpang ke dalam larutan zat pengatur tumbuh
kurang lebih 1 menit kemudian keringkan.
• Letakkan rimpang diatas media semai yang sudah disiapkan.
• Gunakan abu dapur atau sekam diatas bagian media semai.
• Penyemaian benih dilakukan selama 2 - 4 minggu.
• Siram 1 - 2 kali/minggu untuk menjaga kelembaban media.
Penyiapan Lahan
 
• Melakukan pengolahan tanah dengan traktor atau cangkul dengan
kedalaman sekitar 30 cm.
• Ratakan dan gemburkan tanah.
• Membuat guludan pada tanah miring dengan jarak tanam sekitar 30
x40 cm.
• Membuat bedengan pada tanah datar, dengan lebar sekitar 90 - 100
cm, tinggi bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan (10 - 30 cm).
• Membuat lubang tanam dengan kedalaman 5 - 10 cm dan jarak
tanam untuk jahe gajah sekitar 40 x 50 cm dan jahe emprit/merah
sekitar 30 x 40 cm.
• Pemberian pupuk organik/pupuk kandang yang sudah jadi/matang
kedalam lubang tanam atau dicampur merata pada bedengan dengan
dosis minimal 10 ton/ha yang dilakukan 1 minggu sebelum
penanaman.
• Menambah kapur dolomit maksimal 1 ton / ha.
Penanaman

• Lakukan penanaman dengan jarak tanam 40 x 50


cm untuk jahe gajah dan 30 x 40 cm untuk jahe
emprit/jahe merah dengan kedalaman 5 - 10 cm.
• Letakkan bibit ke dalam lubang tanam dengan
posisi rebah dan tunas menghadap ke atas.
• Tutup lubang tanam dengan tanah dan dipadatkan.
Pemeliharaan

• Lakukan penyiraman sesuai kebutuhan tanaman dan keadaan


iklimnya.
• Lakukan penyulaman pada umur satu bulan setelah tanam.
• Lakukan penyiangan sesuai kondisi gulma secara mekanis
(dicabut) atau dengan alat, Diusahakan pada umur 12 - 24
minggu tanaman bebas dari gulma, setelah berumur 24 minggu
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan gulma.
• Pengendalian OPT hanya dilakukan apabila ada serangan dan
sudah masuk ambang ekonomi.
• Mengendalikan hama dan penyakit dengan menggunakan
musuh alami, pestisida hayati dan pestisida nabati.
• Memberikan pupuk susulan pada umur 12 dan 24 minggu
dengan pupuk organik/kompos minimal 5 ton/ha bila
diperlukan.
Pemanenan Tanaman Jahe

• Pemanenan rimpang jahe pada umur 8 - 10


bulan atau apabila pertumbuhan tanaman
sudah selesai.
• Memanen dengan garpu/cangkul, tidak
dengan cara dicabut dan diusahakan jangan
sampai rimpang jahe terluka.
• Membersihkan rumpun rimpang jahe dari
tanah, buang akar dan batangnya.
Berbagai Produk Hasil Olahan Jahe
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai