Ikan perairan tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air
tawar, seperti sungai dan danau. Dalam banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan
lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. Jenis-jenis
ikan air tawar sebagai bahan pangan adalah ikan lele, mas, gurame, bawal dan sebagainya.
Kandungan gizi ikan air tawar hampir menyerupai dengan ikan air laut.
Daging ayam merupakan sumber protein berkualitas tinggi dan memiliki kandungan lemak
jenuh yang lebih rendah dibandingkan daging hewan berkaki empat. Ayam juga kaya
kandungan vitamin (vitamin A dan berbagai vitamin B) serta beragam mineral (tembaga, zat
besi, kalsium, fosfor, kalium dan zinc).
Tubuh kita harus cukup protein. Kekurangan protein terutama bagi anak dalam masa
pertumbuhan dapat menyebabkan proses pertumbuhannya terganggu. Selain itu, kekurangan
protein bisa menyebabkan penyakit kwasiorkor. Kekurangan protein secara terus-menerus dapat
mengakibatkan marasmus (gizi buruk) dan bisa berakibat pada kematian.
a. Manfaat Ikan
Kandungan gizi ikan kaya akan manfaat bagi tubuh karena merupakan sumber protein bagi
tubuh. Kandungan gizi yang terdapat pada ikan segar dan manfaatnya antara lain:
Omega 3, untuk proses perkembangan otak pada janin dan penting untuk perkembangan fungsi
syaraf dan penglihatan bayi.
Mengandung serat protein yang pendek sehingga mudah dicerna.
Kaya akan asam amino seperti taurin untuk merangsang pertumbuhan sel otak balita.
Vitamin A dalam minyak hati ikan untuk mencegah kebutaan pada anak.
Vitamin D dalam daging dan minyak hati ikan untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang.
Vitamin B6 untuk membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan
kerusakan syaraf.
Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah, membantu metabolisme lemak, dan melindungi
jantung juga kerusakan syaraf.
Zat besi yang mudah diserap oleh tubuh.
Yodium untuk mencegah terjadinya penyakit gondok dan hambatan pertumbuhan anak.
Selenium untuk membantu metabolisme tubuh dan sebagian antioksidan yang melindungi tubuh
dari radikal bebas.
Seng yang membantu kerja enzim dan hormon.
Fluor yang berperan dalam meguatkan dan menyehatkan gigi anak
b. Manfaat Daging
Kandungan gizi yang terdapat pada daging segar dan manfaatnya antara lain seperti berikut .
Kaya vitamin B dan mineral, sehingga sangat diperlukan untuk kesehatan sistem syaraf dan
pertumbuhan.
Kandungan 9 asam amino esensial yang terdapat di dalamnya berperan untuk perkembangan dan
memperbaiki seluruh sel tubuh kita yang rusak atau aus.
Zat besi haeme (zat besi haeme) yang terkandung di dalamnya lebih mudah dicerna dibandingkan
dengan zat besi yang terdapat dalam protein nabati. Zat ini menghindarkan tubuh dari penyakit
anemia.
Daging kaya vitamin B dan D. Anggota keluarga vitamin B yang banyak terdapat di dalam daging
adalah B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), dan B12 (kobalamin).
Terkandung juga seng (Ze) dan selenium yang merupakan sumber nutrisi penting bagi sistem
imunitas tubuh. Bahkan, tubuh kita dapat menyerap seng yang berasal dari daging jauh lebih baik
daripada seng yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Daging juga merupakan bahan makanan yang kaya akan Omega 3. Senyawa ini penting untuk
membantu fungsi jantung, hati, dan sistem saraf pusat.
Budidaya ikan nila tidaklah susah, ikan nila masih memiliki hubungan kekerabatan
dengan ikan mujair, kedua jenis ikan ini memiliki kemiripan sifat. Mempunyai
kemampuan adaptasi yang baik dan mudah berkembang biak. Di alam, ikan nila
sering didapatkan di perairan tawar seperti, danau, sungai, rawa dan waduk. ikan
nila membutuhkan suhu untuk bisa tumbuh optimal 25-30oC dan dengan kadar pH
air 7-8.
Ikan nila termasuk dalam golongan omnivora (pemakan segala). Makanan alaminya
adalah plankton, hewan air dan berbagai tumbuhan lainnya . Pemberian pakan
buatan untuk budidaya ikan nila sebaiknya yang memiliki kadar protein sekitar 25%.
Biaya untuk pakan budidaya ikan nila tidaklah tergolong mahal. karena ikan nila
tidak membutuhkan protein yang tinggi, hanya sekitar 30-45%. Ada beberapa faktor
penting yang harus diperhatikan Untuk memulai usaha budidaya ikan nila, yaitu
sortir benih, persiapan wadah/kolam, pemberian pakan sampai penanganan
penyakit
Memilih benih ikan nila
Untuk menentukan tingkat keberhasilan budidaya ikan nila pemilihan benih
merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Untuk mendapatakam hasil
maksimal lebih baik gunakan benih ikan yang berjenis kelamin jantan. Dikarenakan
laju pertumbuhan ikan nila jantan lebih cepat 40 % dibandingkan dengan ikan nila
betina.
Untuk mendapatkan hasil budiddaya yang maksimal sebaiknya gunakan benih yang
berjenis kelamin monosex (satu jenis kelamin). Karena ikan nila memiliki sifat
gampang kawin (memijah). Sehingga bila budidaya dilakukan secara campuran, ikan
akan menghabiskan energi untuk memijah dan akan memyebabkan pertumbuhan
bobot ikan sedikit terhambat. Seiring berjalannya waktu, para penyedia benih
banyak yang menyediakan bibit ikan nila monosex.
Kelebihan lain menggunakan kolam tanah adalah bisa menjadi tempat tumbuh
berbagai hewan dan tumbuhan yang bermanfaat sebagai makanan alami bagi ikan.
Sehingga bisa menekan pengeluaran biaya untuk membeli pakan. Untuk memulai
pemeliharaan ikan nila di kolam tanah, harus dibuat persiapan dan langkah-langkah
pengolahan tanah, mulai dari penjemuran tanah, pembajakan, pengapuran,
pemupukan sampai pengisian air.
Kolam yang sudah terpakai biasanya memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah),
kurang dari 6. Kondisi pH yang baik untuk budidaya ikan nila berada pada kisaran 7-
8. pH bisa dinetralkan dengan cara diberikan pengapuran dengan kapur pertanian
atau donlomit. Dosis pengapuran harus disesuaikan dengan tingkat keasaman
tanah. Untuk ukuran pH tanah 6 sebanyak 500 kg/ha, dan untuk pH tanah 5-6
sebanyak 500-1500 kg/ha, pH tanah 4-5 sebanyak 1-3 ton/ha.
Penebaran pupuk harus secara merata di dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu.
Selanjutnya, bila kira-kira perlu bisa ditambahkan dengan pupuk kimia berupa Urea
50-70 kg/ha dan TSP 25-30 kg/ha, diamkan juga selama 1-2 hari. Tujuan pemberian
pupuk untuk menyuntik nutrisi bagi tumbuhan renik dan hewan yang berada di
sekitaran kolam. Sehingga tumbuhan yang ada tersebut bisa untuk pakan alami.
kolam sudah bisa diisikan air. Pengisian dilakukan secara bertahap. Pertama,
masukkan air sedalam 10-20 cm kedalam kolam. Biarkan selama 3-5 hari ,biarkan
juga matahari menembus ke dasar kolam secara sempurna, tujuannya untuk
menumbuhkan ganggag atau organisme air lainnya. Lalu isikan air hingga ketinggian
mencapai 60-75 cm.
Kolam yang sudah diisi air 60-75 cm siap ditebari benih ikan nila. Padat tebar untuk
ukuran kolam tanah adalah 15-30 ekor/m2. Sebelum ditebar benih, sebaiknya
lakukan adaptasi dulu. Tujuannya untuk membiasakan benih ikan dengan kondisi
kolam, sehingga resiko kematian benih bisa diminimalisir. Caranya masukkan wadah
yang telah berisi bibit ikan nila ke dalam kolam. Biarkan beberapa jam, selanjutnya
buka wadah tersebut agar ikan keluar dengan sendirinya.
Pengelolaan air
Bila kolam sudah banyak mengandung H2S dan NH3 yang ditandai dengan bau
busuk, Lakukan penggantian air dengan cepat. Caranya dengan membuang air
kotor sebesar ⅓ , dan tambahkan dengan air yang baru. Pada kolam seluas 100 m2
dalam keadaan normal, atur debit air sebesar 1 liter/detik.
Pemberian pakan
Pakan dan pengontrolan sangat penting, dalam pembesaran ikan nila. komponen
paling besar adalah biaya pembelian pakan. Berikan pelet dengan kadar protein 20-
30%.
Ikan nila memerlukan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari, pakan
diberikan dua kali perhari, pagi dan sore. Ambil sampel ikan nila secara acak
kemudian timbang bobotnya setiap dua minggu sekali, kemudian sesuaikan pula
jumlah pakan yang harus diberikan.
Waktu yang dibutuhkan untuk budidaya ikan nila mulai dari penebaran bibit hingga
panen tergantung pada kebutuhan pasar. Ukuran ikan nila untuk pasar domestik
berkisar antara 300-500 gram/ekor. Untuk memelihara ikan nila dari ukuran 10-20
gram hingga mencapai ukuran 300-500 gram memerlukan waktu sekitar 4-6 bulan.