Disusun Oleh:
B1D020224
4C2
FAKULTAS PERTERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian Peternakan
Peternakan adalah suatu kegiatan usaha untuk meningkatkan biotik
berupa hewan ternak dengan cara meningkatkan produksi ternak dan
memberikan pakan yang berkualitas yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. (Mulyadi. Dkk. 2021). Menurut Christi, R. F. (2021)
peternakan harus mengenal jenis pakan yang bisa diberikan kepada
ternak supaya menghasilkan produksi yang baik. Pakan berupa hijauan,
leguminosa, dan konsentrat umumnya diberikan kepada ternak untuk
memenuhi kebutuhan tubuh ternak tersebut, sehingga hasil yang
diberikan oleh ternak dapat memenuhi kebutuhan protein hewani bagi
manusia.
Pengertian Pakan
Pakan merupakan salah satu subsector utama dalam usaha
peternakan sebagai daya guna penunjang daya produktivitas ternak dan
memberikan sumbangan yang besar terhadap total pembiayaan usaha
ternak. (Suharno, B. 2020, July). Menurut Saidil, M. (2019) Pakan adalah
semua yang bisa dicerna oleh ternak dan tidak mengganggu kesehatnnya
yang dapat memicu lambatnya daya produktivitas ternak. Pakan adalah
bahan yang disukai oleh ternak yang mengandung berbagai jenis protein,
karbohidrat, natrium, calsium, dan zat- zat lainnya yang dapat memenuhi
kebutuhan tubuh ternak. (Noor, Y. G. dkk. 2017). Pakan kambing
umumnya terdiri dari hijauan dan konsentrat, hijauan merupakan tanaman
yang terdiri dari rumput- rumputan, dan legume (kacang- kacaangan) yang
mengandung serat kasar 18% atau lebih. Konsentrat yang digunakan
untuk kambing umumnya disebut sebagai pakan penguat yang memiliki
kandungan serat kasar kurang dari 18% sehingga sistem pencernaan
pada kambing lebih mudah untuk mencernanya. (Fikri, I.I.2018)
Pakan merupakan bahan yang sangat mutlak diperlukan baik secara
kuantitatif maupun kualitatif setiap saat baik dalam sistem produksi ternak
ruminansia. Porsi hijauan pakan dalam ransum ruminansia mencapai 40-
80% dari total bahan kering ransum atau sekitar 1,5-3% dari bobot hidup
ternak (Abdullah, karti dan hardjosoewignjo, 2005).
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ikan terdiri dari ikan air tawar dan ikan laut. Keduanya
adalah makanan sumber protein yang sangat penting untuk
pertumbuhan tubuh. Ikan mengandung 18 % protein terdiri dari
asam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu
pemasakan. Kandungan lemaknya 1-20 % lemak yang mudah
dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh.
Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak
jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan
kolesterol darah. Wahyuningtyas, W. S. (2017).
Daging ikan mempunyai serat-serat protein lebih pendek
daripada serat-serat protein daging sapi atau ayam. Oleh karena itu
ikan dan hasil produknya banyak dimanfaatkan oleh orang-orang
yang mengalami kesulitan pencernaan sebab mudah dicerna.
Vitamin yang ada dalam ikan juga bermacam-macam, yaitu vitamin
A, D, Thiamin, Riboflavin,dan Niacin. Ikan juga mengandung
mineral yang kurang lebih sama banyaknya dengan mineral yang
ada dalam susu seperti kalsium, phosphor, akan lebih tinggi
dibandingkan dengan susu. Ada dua kelompok vitamin dalam ikan
yaitu larut dalam air dan larut minyak. Yang larut dalam minyak
yaitu vitamin A dan D, yaitu dalam minyak ikan.
B. Lemak
3
1. Asam lemak ikan merupakan asam lemak essensial yang sifatnya
tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh sangat bermanfaat untuk
mempertahankan kesehatan tubuh dan menjaga kestabilan kadar
kolesterol.
2. Beberapa ikan yang berasal dari laut dalam seperti salmon, tuna,
sarden dan makarel, mengandung asam lemak yang tergabung
dalam kelompok asam lemak omega 3. Yang paling dominan dari
kelompok ini adalah asam eikosapentaenoic (EPA) dan asam
docosaheksaenouic (DHA). Keduanya bermanfaat dalam
menurunkan kolesterol dalam darah dan meningkatkan
pertumbuhan sel-sel otak sikecil
C. Vitamin
D. Mineral
1. Zat besi jauh lebih mudah diserap tubuh ketimbang dari sumber
lain seperti serealia atau kacang-kacangan. Zat besi membantu
mencegah terjadinya anemia.
2. Yodium mencegah terjadinya penyakit gondok serta hambatan
pertumbuhan anak, bahkan juga kecerdasannya.
3. Selenium berperan membantu metabolisme tubuh dan sebagai
antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas, antioksidan
bisa mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti jantung
koroner.
4. Seng membantu kerja enzim dan hormon.
5. Fluor menguatkan serta menyehatkan gigi skecil.
4
Limbah Udang Sebagai Sebagai Peningkat Kualitas Pakan Ternak
5
Daun Waru Sebagai Pakan Ternak
(ekor / hari)
25 cc 2.450
50 cc 4.900
6
75 cc 7.340
Dedak padi adalah hasil luaran dari olahan padi menjadi beras,
dimana kualitas dedak padi akan bermacam-macam tergantung dari
jenis padi. Dedak padi merupakan salah satu hasil pada pabrik
penggilingan padi dalam memproduksi beras (Superianto et al.
(2018). Dedak padi juga biasa digunakan dalam penyusunan ransum
ternak. Menurut Munandar et al. (2020) bahwa ransum adalah
gabungan pakan ternak yang sudah diramu dan secara umum terdiri
dari beberapa jenis bahan pakan dengan takaran tertentu. Menurut
Valentino et al. (2017) bahwa dedak padi dapat digunakan untuk
bahan pakan ternak. Dalam penggunaan dedak padi ditemukan ada
indikasi tentang penurunan kandungan nutrisi dedak halus di
Kabupaten Sumba Timur sesuai dalam penelitian Dapawole dan
Sudarma (2020) yang menyatakan bahwa komposisi nutrisi dedak
halus yang ada di kabupaten Sumba Timur mengalami penurunan
kualitas. Dedak padi di Kabupaten Sumba Timur mengandung
88,928 % BK, 74,095 % BO, 5,386% PK, 2,797 % LK, dan 26,431 %
SK. Jadi, serat kasar dari dedak padi sangat tinggi dan kandungan
protein yang rendah. Kandungan nutrisi dedak padi bervariasi. Hal itu
disebabkan karena ada penggilingan padi yang mengeluarkan
sekam dan ada penggilingan padi yang mencampurkan sekam ke
dalam dedak, sehingga kandungan nutirisi dedak padi perlu dicek
ulang.
7
Refrensi; ttps://paktanidigital.com/artikel/mengenal-dedak-padi-yang-kaya-
akan-nutrisi/#.Yi3vYdJBzIU
Hal pertama yang bisa anda lakukan dalam menguji dedak padi apakah
memiliki kualitas yang baik atau buruk adalah menilainya dengan panca
indra. Cara ini adalah cara yang paling praktis karena tidak membutuhkan
peralatan namun hanya dengan memanfatkan indra anda. Berikut ini adalah
hal yang harus anda uji.
8
Pengujian lainnya yang cukup mudah untuk anda lakukan ialah
dengan menggunakan teknik pengapungan. Pengujian dengan uji apung
untuk menilai ada tidaknya campuran dalam dedak padi serta untuk
menilai kandungan dalam dedak padi tersebut.
Pengujian dilakukan dengan cara mengambil beberapa gram dedak
padi (anda bisa menggunakan 100 gram sampel) kemudian dilarutkan di
dalam air. Dedak padi yang tenggelam menandakan bahwa kandungan
nutrisinya cukup tinggi dengan tidak adanya campuran, namun untuk
dedak padi yang mengapung maka kandungan nutrisinya rendah dengan
kemungkinan telah terjadi penambahan campuran pada dedak tersebut.
9
Abu 11,9 %.
Hal pertama yang bisa anda lakukan dalam menguji dedak padi
apakah memiliki kualitas yang baik atau buruk adalah menilainya dengan
panca indra. Cara ini adalah cara yang paling praktis karena tidak
membutuhkan peralatan namun hanya dengan memanfatkan indra anda.
Berikut ini adalah hal yang harus anda uji.
10
dalam air. Dedak padi yang tenggelam menandakan bahwa kandungan
nutrisinya cukup tinggi dengan tidak adanya campuran, namun untuk
dedak padi yang mengapung maka kandungan nutrisinya rendah dengan
kemungkinan telah terjadi penambahan campuran pada dedak tersebut.
11
BAB III
Tahap pencampuran
12
BAB IV
Dari pernyataan dibawah ini dapat dilihat limbah ikan dari tingkat
konsumsi
Sumber: https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fkkp.go.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2FKKP-
Dirjen-PDSPKP-FMB-Kominfo-19-Januari-
2018.pdf&psig=AOvVaw157_zc2Ui5IuXD2tvbJIrB&ust=164750794543
1000&source=images&cd=vfe&ved=0CAgQjRxqFwoTCKiskMmjyvYC
FQAAAAAdAAAAABAJ
13
14
15
SUMBER:https://www.bps.go.id/statictable/2015/09/21/1841/nilai-produksi-
dan-biaya-produksi-rumah-tangga-usaha-peternakan-menurut-jenis-
ternak-2014.html
16
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, R. (2018). Pengaruh Level Penggunaan Em4 Pada
Fermentasi Campuran Darah Dan Dedak Padi Terhadap Kandungan
Protein Dan Serat Kasar (Doctoral dissertation, Universitas
Mataram).
Febriyani, P., & Nugroho, R. P. (2019). Daya bersih ekstrak daun waru
(Hibiscus tiliaceus L.) dengan variasi lama waktu refluks (Doctoral
dissertation, Akademi Farmasi Putera Indonesia Malang).
Gernat, A.G. 2001. The Effect of Using Different Levels of Shrimp Meal in
Laying Hen Diets. Poultry Science 80: 633–636
https://paktanidigital.com/artikel/mengenal-dedak-padi-yang-kaya-akan-
nutrisi/#.Yi3vYdJBzIU
Mas’ud. M.S. 2012. Produksi, sifat fisik, dan sifat kimia daging domba
yang diberi ransum mengandung limbah udang. Disertasi. IPB.
Bogor
17
Broiler. Makalah Ilmiah. Fakultas Peternakan, Universitas Adalas
Padang.
Naif, R., Nahak, O. R., & Dethan, A. A. (2016). Kualitas nutrisi silase
rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang diberi dedak padi dan
jagung giling dengan level berbeda. JAS, 1(1), 6-8.
Superianto, S., Harahap, A. E., & Ali, A. (2018). Nilai nutrisi silase limbah
sayur kol dengan penambahan dedak padi dan lama fermentasi yang
berbeda. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 13(2), 172-181.
18