Anda di halaman 1dari 27

DAFTAR ISI

Pendahuluan 1
Syarat Pembuatan Pakan Ikan 2
Jenis Pakan Ikan 3
Kandungan Nutrisi Pakan 7
Bahan Baku Pakan 11
Formulasi Pakan Ikan 16
Proses Pembuatan Pakan Ikan 20
Daftar Pustaka 23
PENDAHULUAN

Pakan ikan merupakan parameter paling penting dalam suatu usaha budidaya
perikanan. Pakan yang berkualitas merupakan kunci untuk mencapai tujuan-tujuan
produksi dan ekonomis budidaya ikan. Pada proses budidaya ikan khususnya dalam
kegiatan pembesaran, faktor terpenting adalah jumlah ketersediaan pakan yang cukup.
Ketersediaan jumlah pakan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan kelangsungan
hidup ikan yang dibudidayakan. Pakan memberikan kontribusi besar yaitu mencapai 60-
70% dari total biaya produksi dan pakan tersebut harus mengandung seluruh nutrien
yang diperlukan seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin serta asam
amino esensial dalam jumlah cukup dan seimbang. Oleh sebab itu pengetahuan tentang
nutrisi ikan berperan penting di dalam mendukung pengembangan budidaya ikan
(aquaculture) dalam mencapai tujuan.

1
Syarat Pembuatan Pakan Ikan

Membuat pakan ikan sendiri memang memberikan keuntungan yang lebih dalam
budidaya ikan sehingga perlu adanya pembuatan pakan yang berkualitas baik dan juga
memenuhi syarat ketentuan pembuatan pakan yaitu sebagai berikut :
• Gizi pakan yang digunakan harus memiliki kandungan sesuai kebutuhan ikan
• Pakan yang digunakan berdiameter kecil dari bukaan mulut ikan
• Ikan mudah mencerna makanan
• Tubuh ikan akan lebih mudah mencerna makanan
• Ikan menyukai pakan tersebut

2
Jenis Pakan Ikan

Pakan bagi ikan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
suatu budidaya perikanan, disamping faktor-faktor lain seperti: benih, pengelolaan dan
pencegahan penyakit. Murtidjo (2001), menambahkan bahwa hal ini tentunya sudah
difahami karena pakan ikan diberikan untuk ikan dengan harapan, antara lain:
a) Pakan merupakan salah satu faktor input, bersama-sama dengan faktor
pengelolaan yang baik akan membuat benih ikan yang dipelihara sanggup
memberikan penampilan pertumbuhan yang baik.
b) Pakan merupakan kebutuhan dasar bagi ikan untuk kelangsungan hidup dan
proses biologis dalam tubuh.
c) Pakan merupakan biaya yang terbesar dari total biaya produksi memelihara ikan
sampai dipanen.

3
Pengelompokan jenis pakan ikan dapat dibuat berdasarkan bentuk, kandungan
airnya, dan berdasarkan konstribusinya terhadap pertumbuhan ikan. Jenis-jenis pakan
buatan berdasarkan bentuk antara lain:
• Bentuk larutan, digunakan sebagai pakan burayak ikan (berumur 2 - 20 hari).
Bentuk larutan ada 2 macam, yaitu: 1) Emulsi, bahan yang terlarut menyatu
dengan air pelarutnya; 2) Suspensi, bahan yang terlarut tidak menyatu dengan
air pelarutnya. Bentuk larutan ini biasanya diberikan pada saat larva dengan
komposisi bahan baku yang utama adalah kuning telur bebek atau ayam dengan
tambahan vitamin dan mineral.
• Bentuk tepung/meals, digunakan sebagai pakan larva sampai benih (berumur 2-
40 hari). Tepung halus diperoleh dari remah yang dihancurkan atau
komposisinya dibuat dari berbagai sumber bahan baku seperti menyusun
formulasi pakan, dan biasanya diberikan pada saat larva sampai berukuran benih

4
• Bentuk butiran/granules, digunakan sebagai pakan benih gelondongan (berumur
40-80 hari). Tepung kasar biasanya diperoleh dari remah yang dihancurkan atau
dibuat seperti membuat formulasi pakan lengkap, kemudian bentuknya dibuat
menjadi butiran.
• Bentuk remahan/crumble, digunakan sebagai pakan gelondongan besar/ikan
tanggung (berumur 80-120 hari). Remah berasal dari pellet yang dihancurkan
menjadi butiran kasar.
• Bentuk lembaran/flake, biasa diberikan pada ikan hias atau ikan laut dan dibuat
dari berbagai bahan baku yang disesuaikan dengan kebutuhan ikan. Pada saat
akan dibentuk dapat menggunakan peralatan pencetak untuk bentuk lembaran
atau secara sederhana dengan cara membuat komposisi pakan. Komposisi
berbagai bahan baku tersebut dibuat emulsi dan dihamparkan di atas alas
aluminium atau seng, setelah itu dikeringkan dan diremas-remas.

5
• Bentuk pellet tenggelam/sinking, biasa digunakan untuk kegiatan pembesaran
ikan air tawar maupun ikan air laut yang mempunyai kebiasaan tingkah laku
berenang di dalam perairan. Ukuran ikan yang mengkonsumsi pakan bentuk
pellet bervariasi dari ukuran bukaan mulut lebih dari 2 mm, ukuran pelet yang
dibuat biasanya 50%-nya yaitu 1 mm. Bentuk pellet ini juga dapat digunakan
sebagai pakan ikan dewasa yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram dan
berumur > 120 hari.
• Bentuk pellet terapung/floating, biasa digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan
air tawar maupun ikan air laut yang mempunyai kebiasaan tingkah laku berenang
di permukaan perairan. Ukuran ikan yang mengkonsumsi pakan bentuk pellet
bervariasi dari ukuran bukaan mulut lebih dari 2 mm, ukuran pelet yang dibuat
biasanya 50%-nya yaitu 1 mm. Bentuk pellet ini juga dapat digunakan sebagai
pakan ikan dewasa yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram dan berumur >
120 hari.

6
Kandungan Nutrisi Pakan

Dalam memilih bahan untuk pakan ikan perlu dipertimbangkan kandungan nutrisi
pakan, untuk dapat tumbuh dengan baik dan berkembang biak ikan memerlukan
bahan-bahan berupa protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan air.
 Protein
Protein pada pakan ikan diperlukan sebagai sumber utama untuk pertumbuhan,
pemeliharaan dan pengganti sel-sel yang rusak. Dalam kebutuhan protein harus
memperhatikan jenis dan umur ikan. Ikan berusia muda membutuhkan protein lebih
banyak sebab berada pada fase pertumbuhan. Pada umumnya ikan membutuhkan
kadar protein sebesar 20-60% tetapi kebutuhan optimum untuk tumbuh sebesar 30-
36%, jika protein dalam pakan kurang dari 30% maka pertumbuhan ikan akan
terhambat.

7
 Lemak
Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang tinggi dalam pakan ikan.
Lemak juga berfungsi sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K dan sumber asam lemak
essensial, yaitu asam lemak linoleat. Lemak terutama dalam bentuk fosfolipid dapat
berperan dalam struktur sel dan memelihara fleksibilitas serta permeabilitas
membran. Menurut Chou dan Shiau (1996), kadar lemak 5% dalam pakan sudah
mencukupi kebutuhan ikan lele, namun kadar lemak pakan sebesar 12% akan
menghasilkan perkembangan yang maksimal (Anonim, 2012).
 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi dalam makanan ikan.
Karbohidrat sebagian besar didapat dari bahan nabati. Kadar karbohidrat dalam
pakan ikan dapat berkisar antara 10-50%. Kemampuan ikan untuk memanfaatkan
karbohidrat ini tergantung pada kemampuannya untuk menghasilkan enzim pemecah
karbohidrat (amilase). Ikan karnivora biasanya membutuhkan karbohidrat sekitar

8
12%, sedangkan untuk omnivora kadar karbohidratnya dapat mencapai 50%. Bahan
baku pakan yang mengandung karbohidrat antara lain:jagung, beras, dedak, tepung
tapioka, dan sagu. Selain berperan sebagai sumber karbohidrat, juga berperan
sebagai alat perekat (binder) untuk mengikat komponen bahan baku dalam pakan.
Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, berasal dari bahan baku nabati.

 Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik kompleks, biasanya ukuran molekulnya kecil.
Vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit sehingga keberadaannya
dalam pakan dalam jumlah yang sedikit pula (1–4% dari total komponen pakan).
Vitamin dibutuhkan untuk pertumbuhan normal, mempertahankan kondisi tubuh dan
reproduksi. Kekurangan vitamin dalam pakan ikan selain akan menyebabkan
terganggunya pertumbuhan dan reproduksi serta dapat menimbulkan gejala penyakit
kekurangan vitamin (Lim, 2002).

9
 Mineral
Mineral berperan penting dalam membangun struktur tulang, sisikdan sirip ikan
maupun dalam fungsi metabolisme. Mineral terdiri dari makromineral dan
mikromineral. Makromineral ada dalam konsentrasi tinggi dalam tubuh ikan
diantaranya kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), fosfor (K),
klorida (Cl) dan sulfur (S). Sedangkan mikromineral antara lain besi (Fe), seng (Zn),
mangan (Mn), tembaga (Cu), iodium (I), kobalt (Co), nikel (Ni) fluor (F), krom (Cr),
silikon (Si) dan selenium (Se). Kebutuhanikan akan mineral bervariasi, tergantung
pada jenis ikan, stadiadanstatus reproduksi (Halver, 1989)

10
Bahan Baku Pakan

Bahan baku dalam pembuatan pakan ikan umumnya mempunyai kualitas lebih
rendah dibandingkan dengan bahan baku untuk produk pangan. Bahan baku pakan
sebaiknya lebih banyak mengandalkan potensi limbah yang tersedia di sekitar lokasi
budidaya. Bahan –bahan tersebut antara lain, tepung daun singkong, ampas tahu,
kulit biji jarak, daun lamtoro, dan lain-lainnya.
Bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas pakan buatan yang
dihasilkan. Sedikitnya ada lima persyaratan yang sebaiknya dipenuhi dalam
pemilihan bahan baku pakan, yakni nilai gizi, mudah dicerna, tidak mengandung
racun, mudah diperoleh, dan bukan merupakan kebutuhan pokok manusia.

11
 Nilai Gizi
Pengetahuan mengenai nilai gizi bahan baku pakan sangat penting untuk
menentukan komposisi bahan tersebut di dalam pakan buatan. Dengan demikian,
kandungan gizi pakan buatan dapat disesuaikan menurut kebutuhan. Pengetahuan
mengenai nilai gizi bahan baku pakan sangat berguna untuk menutupi
(mensubstitusi) kekurangan yang dimiliki oleh bahan baku lainnya.
nilai gizi bahan baku pakan dapat diketahui melalui analisis di laboratorium.
Namun, ada cara praktis yang dapat dilakukan di lapangan, yaitu dengan
menggunakan daftar komposisi bahan baku pakan. Meskipun angka dalam daftar
tersebut tidak selalu tepat dengan bahan yang akan digunakan, namun cukup
memadai untuk digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan komposisi bahan
baku pakan ikan.

12
 Mudah dicerna
Bahan baku pakan buatan hendaknya mudah dicerna oleh ikan agar nilai
efisiensi pakannya cukup tinggi. Ada beberapa bahan pakan yang membutuhkan
perlakuan lebih lanjut untuk meningkatkan kecernaannya. Sebagai contoh, kacang
kedelai dalam bentuk mentah mengandung enzim tripsin inhibitor yang dapat
menghambat aktivitas enzim tripsin sehingga menurunkan ketercernaannya.
Pemanasan dengan autoklaf pada suhu 140 – 150 ⁰C selama 2,5 menit dapat
menghilangkan tripsin inhibitor sehingga derajat ketercernaannya meningkat.

 Tidak mengandung racun


Racun adalah zat yang dapat menyebabkan sakit atau kematian apabila masuk
ke dalam tubuh. Kemungkinan adanya racun dalam bahan baku pakan harus
dideteksi sedini mungkin agar tidak membahayakan ikan peliharaan. Akibat yang
ditimbulkan oleh racun sangat bervariasi, tergantung pada jenis dan konsentrasi

13
racun. Racun dapat menyebabkan kematian ikan, mengganggu pertumbuhan,
terakumulasi dalam tubuh, atau merusak kandungan gizi pakan buatan.

 Mudah diperoleh
Pengeluaran terbesar dalam budidaya ikan secara intensif adalah biaya
pengadaan pakan. Apabila bahan baku pembuatan pakan sulit diperoleh, biaya
pengadaan pakan juga akan meningkat. Bahan baku pakan yang mudah diperoleh
dengan harga murah antara lain limbah pasar, limbah rumah makan, limbah industri
makanan, dan limbah pertanian.

 Bukan merupakan kebutuhan pokok manusia


Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pakan ikan sebaiknya bukan
merupakan kebutuhan pokok manusia sehingga tidak terjadi persaingan. Bahan

14
baku yang masih dapat dimanfaatkan oleh manusia harganya relatif tinggi sehingga
kurang efisien apabila digunakan sebagai bahan baku pakan ikan.

Tepung daun singkong Ampas tahu

15
Formulasi Pakan Ikan

Hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat formula pakan ikan adalah
ketersediaan bahan-bahan untuk membuat pakan ikan tersebut harus ada secara
terus menerus. Jangan menggunakan bahan yang ketersediaannya terbatas atau
musiman. Formula pakan ikan yang berubah-ubah dapat menurunkan selera makan
ikan dalam waktu sementara yang akan berakibat pada pertumbuhan ikan menjadi
lambat. Penyusunan komposisi pakan juga harus disesuaikan dengan tujuan
penggunaannya. Selain sebagai sumber energi, paan dapat digunakan untuk
memperbaiki warna tubuh, tekstur, atau aroma daging, untuk tujuan pengobatan,
mempercepat siklus reproduksi, dan lain-lain.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menentukan komposisi pakan buatan,
namun cara yang paling mudah adalah dengan metode kuadrat. Metode ini
didasarkan pada pembagian bahan-bahan pakan ikan menurut kandungan

16
proteinnya. Berdasrkan kandungan proteinnya, bahan baku pakan dapat dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu protein basal dan protein suplemen. Protein basal yaitu
bahan baku pakan yang mempunyai kandungan protein kurang dari 20%. Bahan
baku ini juga sering disebut suplemen energi. Protein suplemen yaitu bahan baku
pakan yang mempunyai kandungan protein lebih dari 20%.
Penggunaan metode kuadrat dalam penyusunan komposisi bahan baku pakan
bauatan adalah sebagai berikut. Misalkan bahan baku yang tersedia terdiri atas
dedak halus dengan kandungan protein 9,5%, tepung ikan dengan kadar protein
62,99%, tepung jagung dengan kadar protein 12,27%, tepung daun singkong dengan
kadar protein 15,58%, dan tepung kedelai dengan kadar protein 46,36%. Dari bahan
baku yang tersedia tersebut, akan dibuat 100 kg pakan ikan dengan kandungan
protein 35%. Perhitungan dilakukan sebagai berikut:

17
Jadi, kebutuhan protein basal: (19,68 / 42,23) x 100% = 46,6% dan kebutuhan
protein suplemen: (22,55 / 42,23) x 100% = 53,40%. Dengan demikian, persentase
masing-masing bahan baku dalam pakan buatan adalah sebagai berikut.

18
Protein basal 46,6% terdiri atas:
Tepung jagung : (1/3 x 46,6%) = 15,53%
Dedak halus : (1/3 x 46,6%) = 15,53%
Tepung daun singkong : (1/3 x 46,6%) = 15,53%
Protein suplemen sebesar 53,40% terdiri atas:
Tepung ikan : (1/2 x 53,40) = 26,70%
Tepung kedelai : (1/2 x 53,40) = 26,70%

Jumlah total pakan buatan yang akan dibuat adalah 100 kg. Bobot masing-
masing bahan baku pakan dapat dihitung sebagai berikut:
Tepung jagung : (15,53% x 100 kg) = 15,53 kg
Dedak halus : (15,53% x 100 kg) = 15,53 kg
Tepung daun singkong : (15,53% x 100 kg) = 15,53 kg
Tepung ikan : (26,70% x 100 kg) = 26,70 kg
Tepung kedelai : (26,70% x 100 kg) = 26,70 kg

19
Proses Pembuatan Pakan Ikan

Secara umum pembuatan pakan melalui beberapa proses, sebagai berikut :


• Penggilingan bahan baku pakan ikan
• Pencampuran bahan pakan ikan
• Pengolahan bentuk crumbles/pellet
• Pengeringan
• Pengemasan dan penyimpanan
Agar bahan pakan dapat tercampur dalam pakan secara merata, maka bahan
pakan tersebut harus dapat digiling sehalus mungkin. Penggilingan dapat
menggunakan alat penggilingan yang memakai saringan untuk pengayakan ataupun
dilakukan secara tradisional seperti ditumbuk. Apabila dilakukan secara tradisional
masih dilanjutkan lagi dengan pengayakan supaya partikel bahan pakan menjadi
ukuran yang sangat kecil dan halus.

20
Proses pembuatan pakan ditempuh dalam berbagai tahap, yang pertama adalah
penggilingan/penepungan. Pada tahap ini semua bahan baku digiling atau
dihancurkan menjadi tepung dengan menggunakan disk mill (mesin penepung).
Setelah proses penepungan, bahan tersebut diayak untuk mendapatkan ukuran
partikel yang sesuai dengan kebutuhan dan homogen. Alat yang digunakan adalah
ayakan yang terbuat dari kain kasa.
Tahapan selanjutnya adalah penimbangan. Semua bahan ditimbang dengan teliti
sesuai dengan formulasi yang telah ditentukan. Timbangan yang digunakan adalah
timbangan analitik. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan takaran yang pas sehingga
tidak berpengaruh terhadap kadar/konsentrasi kandungan nutrisi pakan.
Tahapan berikutnya adalah pencampuran. Pencampuran dilakukan secara
manual, hal ini karena pakan yang akan dibuat hanya sedikit, sehingga tidak
memungkinkan apabila dicampur dengan menggunakan mesin pengaduk.
Pencampuran dilakukan sampai merata dan homogen.

21
Campuran bahan yang sudah homogen ditambah air panas sebanyak 20 ml
setelah itu diaduk sampai merata. Kemudian campuran bahan dimasukkan kedalam
mesin pencetak pellet. Setelah terbentuk pellet, pakan tersebut dikeringkan dengan
menggunakan sinar matahari secara langsung. Penjemuran dilakukan selama tiga
hari. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar air pada pakan, selain itu untuk
meningkatkan kualitas pakan agar daya simpan lebih lama.

22
DAFTAR PUSTAKA

Afrianto E dan Liviawaty E. 2005. Pakan Ikan. Kanisius. Yogyakarta.


Anonim, 2007. Bagaimana Membuat Formula Pakan Ikan. http://www.ikannila.com/
diakses pada tanggal 9 September 2019.
Handajani H dan Widodo W, 2010. Nutrisi Ikan. Universitas Muhammadiyah Malang
Press. Malang
Murtidjo B A, 2001. Pedoman Meramu Pakan Ikan. Kanisius. Yogyakarta.
Novita A. Pemanfaatan tepung bungkil kedelai dengan tepung bungkil biji jarak pagar
(Jatropha curcas) pada pakan terhadap retensi protein dan retensi lemak
ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Malang
Suprayudi M A, Faisal B, dan Setiawati M. 2013. Pertumbuhan ikan nila merah yang
diberi pakan mengandung selenium organik. Jurnal Akuakultur Indonesia.
Volume 12 (1): 48-53.
Zubaidah A. 2011. Pengujian berbagai bahan perekat terhadap kualitas kimia pakan
ikan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang
https://radarpekalongan.co.id/20624/manfaat-ampas-tahu-untuk-kesehatan/

23

Anda mungkin juga menyukai