Anda di halaman 1dari 7

KALIMANTAN TIMUR

1. BAHASA : Bahasa Indonesia, Bahasa Banjar, Bahasa Kutai Kota


Bangun, Bahasa Kutai Tenggarong, Bahasa Berau,
Bahasa Paser, Bahasa Benuaq, Bahasa Bentian, 

2. PAKAIAN ADAT : Ta'a Sapei Sapaq merupakan pakaian adat asli Suku


Dayak, suku asli yang mendiami Pulau Borneo

3. TARIAN ADAT : Tari Gong dimainkan dengan menggunakan alat


musik gong sebagai pengiringnya. 

4. RUMAH ADAT : Rumah Lamin adalah identitas masyarakat Dayak di Kalimantan


Timur.

5. SENJATA TRADISIONAL : Senjata tradisional Mandau ini terdiri dari dua bagian yaitu
bilah dan sarung (yang disebut kumpang)
KALIMANTAN BARAT

1. BAHASA : Bahasa Indonesia,  Bahasa Melayu Pontianak, 


Melayu Sambas dan Bahasa Senganan
 

PAKAIAN ADAT : King Baba merupakan pakaian adat untuk laki-laki Suku Dayak
yang menempati Kalimantan Barat. Sementara itu pakaian adat
untuk perempuan adalah King Bibinge.

2. TARIAN ADAT : Tari Jepin Lembut adalah tari tradisional Melayu yang berasal


dan berkembang di Kalimantan Barat.

3. RUMAH ADAT : Keraton Kadariah adalah istana Kesultanan Pontianak yang


dibangun pada dari tahun 1771 sampai 1778 masehi.

6. SENJATA TRADISIONAL : Senjata tradisional Mandau ini terdiri dari dua bagian yaitu
bilah dan sarung (yang disebut kumpang)
KALIMANTAN SELATAN

1. BAHASA : Bahasa Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu

2. PAKAIAN ADAT : Bagajah Gamuling Baular Lulut


Baju Pengantin Tertua di Kalimantan Selatan

3. TARIAN ADAT : Tari Baksa Kembang adalah tari klasik dari Keraton Banjar dari
Kalimantan Selatan.

4. RUMAH ADAT : Rumah Bubungan Tinggi atau Rumah Cacak Burung adalah
salah satu jenis rumah Baanjung yaitu rumah tradisional suku
Banjar di Kalimantan Selatan

5. SENJATA TRADISIONAL : Sarapang terbuat dari sepotong baja yang dibelah menjadi 5


bagian dan pada sebagian ujungnya diruncingkan, sebatang
bambu, serta sebuah salut dari kuningan atau besi.
KALIMANTAN UTARA

1. BAHASA : Bahasa Dayak, Bulungan, Tidung, Indonesia


 
2. PAKAIAN ADAT :  Pakaian Adat Tradisional Kulavi (Donggala), Awalnya provinsi ini
termasuk kedalam provinsi Kalimantan Timur sehingga untuk suku
bangsa dan kebudayannya pun mirip dengan Kalimantan timur.

3. TARIAN ADAT : Tari Kancet Ledo atau disebut juga Tari Gong merupakan
salah satu tari tradisional Suku Dayak di Kalimantan Timur. 

4. RUMAH ADAT : Rumah adat Baloy ini merupakan perpaduan kebudayaan


seni arsitektur dari masyarakat suku Tidung salah satu suku
tertua yang ada di Tarakan Kalimantan Utara.

7. SENJATA TRADISIONAL : Senjata tradisional Mandau ini terdiri dari dua bagian yaitu
bilah dan sarung (yang disebut kumpang)
KALIMANTAN TENGAH

1. BAHASA : Bahasa Indonesia, Banjar, Ngaju, Jawa, Bakumpai, Maanyan


 
2. PAKAIAN ADAT : Upak Nyamu pakaian adat yang berasal dari Kalimantan
tengah, pada dasarnya jenis pakaian adat ini memiliki bahan
yang sama dengan pakaian rompi sangkarut.

3. TARIAN ADAT : Tambun dan Bungai dianggap sebagai leluhur Suku Dayak


di Kalimantan. Untuk menghormati keduanya maka
diciptakan tarian Tambun dan Bungai yang masih dipelajari
hingga sekarang.

4. RUMAH ADAT : Rumah betang adalah rumah adat di Kalimantan yang menjadi


tempat tinggal suku Dayak yang ada di seluruh Pulau
Kalimantan.

8. SENJATA TRADISIONAL : Senjata tradisional Mandau ini terdiri dari dua bagian yaitu
bilah dan sarung (yang disebut kumpang)
Penulis Novel : Raditya Dika
Judul : Cinta Brontosaurus ‘ Analogi Cinta Kadaluarsa

Cinta Brontosaurus, sebuah karya terbaru dari Fajar Nugros setelah ditahun
2012 lalu membuat film Cinta di Saku Celana. Kali ini peran Nugros di film ini
hanya sebagai seorang sutradara, tidak seperti sebelumnya yang juga ikut
menulis skenario filmnya. Raditya Dika sebagai penulis buku dengan judul
yang sama berperan sangat penting dalam menulis skenario di film ini.

Cinta Brontosaurus adalah salah satu novel Raditya Dika yang diangkat ke


layar lebar pada Mei ditahun 2013. Film yang disutradarai oleh Fajar Nugros
ini menceritakan tentang kisah cinta Raditya Dika yang selalu kandas ditengah
jalan begitu saja. Dika meyakini bahwa cinta itu bisa kadaluarsa. Hal tersebut
dibantah oleh agen naskah dika, Kosasih yang terus meyakinkan Dika bahwa
cinta tak seperti itu, tidak hanya itu saja. Kisah Dika ketika novelnya
ditawarkan untuk ditayangkan menjadi film oleh produser horror pun juga
menjadi sepelintiran kecil konflik di film ini.

Anda mungkin juga menyukai