Anda di halaman 1dari 17

Bahasa Indonesia (VII)

1. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!


1) Menjelaskan terjadinya fenomena alam hubungan sebab akibat dan proses.
2) Menggambarkan atau melukiskan sesuatu sejelas-jelasnya.
3) Meyakinkan orang lain baik pendengar maupun pembacanya untuk melakukan sesuatu.
4) Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
5) Meyakinkan serta mempengaruhi pembaca agar mempunyai pendapat yang sama dengan
pendapat penulis.
Pernyataan yang merupakan ciri teks deskripsi terdapat pada angka…
a. 1) dan 2)
b. 2) dan 4)
c. 3) dan 4)
d. 4) dan 5)
2. Pahami teks berikut!
Pusi memiliki bulu halus dan berwarna cokelat belang putih. Bulu halus itu menyelimuti
tubuhnya dari kepala sampai ke ekor. Semua bulu dibadannya berwarna cokelat. Warna bulu
pada kakinya berwarna putih. Sementara itu, ekornya berwarna cokelat dan sangat
menggemaskan.
Paragraf tersebut termasuk…
a. Deskripsi orang
b. Deskripsi waktu
c. Deskripsi tempat
d. Deskripsi objek
Teks berikut untuk soal nomor 3-5
Rumah Bolon adalah rumah adat suku Batak. Rumah Bolon sering disebut Rumah Gorga.
Rumah adat khas Batak ini menjadi simbol keberadaan masyarakat Batak yang hidup didaerah
tersebut.
Rumah Bolon terdiri atas beberapa jenis. Jenis rumah ini berdasarkan suku-suku yang ada
di Batak. Sebagai contoh, suku Batak di Sumatera Utara terdiri atas Batak Toba, Simalungun,
Karo, Mandailing, Pakpak dan Angkola. Setiap jenis rumah Bolon mempunyai ciri khas masing-
masing berdasar jenisnya.
Tiap rumah Bolon di Sumatera Utara memiliki ciri khas yang membedakan dengan
rumah Bolon yang lain. Ciri khas yang membedakan tersebut sesuai jenis suku bangsa masing-
masing. Meskipun tiap-tiap rumah memiliki ciri khas, pada dasarnya rumah Bolon memiliki
bentuk yang hampir sama.
Ciri khas rumah Bolon adalah berbentuk persegi panjang seperti rumah panggung. Jika
dicermati, rumah Bolon memiliki banyak tiang penyangga setinggi 1,75 meter. Karena tiang
tersebut cukup tinggi, penghuni rumah atau tamu yang akan masuk harus menaiki anak tangga.
Anak tangga itu jumlahnya selalu ganjil.
3. Struktur identifikasi dalam teks tersebut ditunjukkan oleh paragraf berangka…
a. 1)
b. 2)
c. 3)
d. 4)
4. Informasi pokok paragraf kedua dalam bacaan tersebut adalah…
a. Jenis suku bangsa yang terdapat di Pulau Sumatera.
b. Jenis kekhasan yang dimiliki tiap-tiap rumah Bolon.
c. Jenis rumah Bolon sesuai suku bangsa yang mendiami.
d. Jenis kebudayaan tiap-tiap suku bangsa di Sumatera Utara.
5. Perhatikan paragraf keempat. Cerapan pancaindra ditunjukan oleh kalimat…
a. Kesatu
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
Teks berikut untuk soal nomor 6 dan 7.
1) Upacara Kasada merupakan upacara adat yang dilakukan oleh suku bangsa
Tengger. 2) Upacara ini merupakan salah satu ritual masyarakat suku bangsa Tengger untuk
meminta pengampunan dari Brahma. 3) Dalam upacara ini, masyarakat suku bangsa Tengger
membuang sesaji ke kawah Gunung Bromo dalam jumlah besar. 4) Sesaji tersebut bisa berupa
hasil bumi, makanan, uang, dan pakaian.
6. Objek yang dideskripsikan dalam teks tersebut adalah…
a. Orang Tengger
b. Balai adat
c. Upacara adat
d. Tradisi Tengger
7. Penggunaan kata sifat sebagai salah satu ciri, teks deskripsi ditunjukan oleh angka…
a. 1)
b. 2)
c. 3)
d. 4)
Teks berikut nomor 8-10.
Di dalam kompleks Keraton Yogyakarta terdapat empat museum. Museum-museum
tersebut yaitu Museum Lukisan, Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Museum Kereta, dan
Museum Batik. Di kompleks Keraton Yogyakarta, terdapat beberapa aturan yang harus ditaati.
Saat berada di Keraton Yogyakarta, pengunjung dilarang menggunakan topi. Alasannya,
mengenakan topi di area Keraton Yogyakarta dianggap tidak menghormati penghuni keraton.
Jika telanjur membawa topi, pengunjung dapat menitipkannya di tempat penitipan barang.
Saat mengunjungi Keraton Yogyakarta, pengunjung harus memperhatikan peraturan
duduk. Pengunjung juga harus menaati larangan melintasi area tertentu. Jadi, pengunjung harus
teliti dan hati-hati saat berkunjung di Keraton Yogyakarta.
Museum di kompleks Keraton Yogyakarta menyimpan berbagai benda bersejarah. Benda
bersejarah tersebut peninggalan raja dan keluarga keraton sebelumnya. Benda-benda tersebut
memiliki nilai sejarah dan jual sangat tinggi. Oleh sebab itu, di museum-museum ini pengunjung
dilarang menyentuh koleksi museum agar tidak rusak.

8. Cerapan pancaindra paragraf keempat terdapat pada kalimat…


a. Kesatu
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
9. Ide pokok paragraf kedua paragraf tersebut adalah…
a. Cara menghormati penghuni di dalam keraton.
b. Tempat penitipan barang di lingkungan keraton.
c. Larangan mengenakan topi di lingkungan keraton.
d. Aturan-aturan yang harus ditaati pengunjung keraton.
10. Tanggapan sesuai isi teks deskripsi tersebut adalah…
a. Aturan-aturan bagi pengunjung Keraton Yogyakarta harus ditaati agar tidak mengganggu
kenyamanan di lingkungan keraton.
b. Pemerintah sebaiknya membatasi jumlah pengunjung di Keraton Yogyakarta agar benda
bersejarah di keraton tidak mudah rusak.
c. Pengelola sebaiknya tegas terhadap pengunjung yang melanggar aturan demi menjaga
kenyamanan pengunjung lain.
d. Fasilitas di Keraton Yogyakarta tidak sebanding dengan jumlah pengunjung yang
mendatangi keraton tiap harinya.
Teks berikut untuk nomor 11 dan 12.

Burung-burung lain yang sejak tadi mengintip, serempak keluar dari persembunyiannya.
Mereka sangat senang melihat tingkah laku kera yang sedang marah. Kera itu meloncat-loncat
dari pohon ke pohon lalu bergelantungan di ranting sarang burung manyar. Dengan kuku dan
giginya yang tajam, ia segera merobek-robek sarang burung yang bergelayutan itu.
Hancur-leburlah sarang burung itu. Ranting, daun, akar-akaran dan bulu-bulu burung
berterbangan ke mana-mana ditiup angina kencang.
Kedua burung manyar, si pemilik sarang burung yang indah itu, sangat sedih melihat
rumahnya tanpa bekas. Burung-burung lainnya berseliweran terbang dari pohon ke pohon.
Mereka berjingkrak-jingkrak bersiul dan mencicit. Tak ada yang memperhatikan bahwa
pasangan burung manyar itu telah menghilang entah ke mana.

11. Teks tersebut mendeskripsikan…


a. Tiupan angin
b. Sarang burung
c. Tingkah laku kera
d. Tempat persembunyian
12. Cara penggambaran objek dalam teks tersebut adalah…
a. Realistis
b. Sugesti
c. Impresionis
d. Eksplanatori
Teks berikut untuk nomor 13 dan 14.
Salah satu kota penghasil batik yang terkenal di Jawa Barat adalah Tasikmalaya. Batik
Tasikmalaya mempunyai corak dan warna yang cantik. Merah, kuning, hijau, biru, oranye,dan
ungu. Itulah warna-warni khas batik Tasikmalaya. Tidak hanya warna, batik Tasikmalaya juga
dikenal karena coraknya yang unik. Di Tasikmalaya, ide corak batik banyak diambil dari alam
sekitar. Corak batik Tasikmalaya, seperti flora, fauna atau benda-benda unik yang ada di sekitar.
Tidak ada patokan corak dalam kain batik Tasikmalaya. Perajin batik bisa
mengembangkan ide corak batiknya masing-masing. Batik Tasikmalaya mempunyai banyak
variasi corak yang benar-benar unik. Walaupun begitu, batik Tasikmalaya tetap mempunyai
corak andalan, seperti merak ngibing (merak menari), sapu jagat, carang ayakan (lubang
saringan), awi (bambu), rereng, kupu ganas (kupu-kupu dan nanas), dan paying geulis.
13. Informasi yang sesuai dengan isi teks tersebut adalah...
a. Kain batik Tasikmalaya dikenal memiliki corak yang khas dan unik.
b. Beragam jenis kain batik makin memperkaya khazanah budaya daerah.
c. Perajin kain batik Tasikmalaya kurang mampu mengembangkan motif batik.
d. Kain batik Tasikmalaya memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Jawa.
14. Tanggapan yang tepat sesuai isi teks tersebut adalah…
a. Pembeli kain batik Taikmalaya harus paham makna setiap jenis kain sebelum
membelinya.
b. Kain batik Tasikmalaya memiliki beragam warna cerah yang sangat memikat para
pembeli.
c. Perajin kain batik Tasikmalaya di Jawa Barat harus diperhatikan oleh pemerintah
setempat.
d. Kain batik Tasikmalaya, salah satu kebudayaan daerah yang harus dilestarikan
keberadaanya.
15. Teks yang menggunakan penggambaran sugesti adalah…
a. Sepupuku bernama Donita. Usianya sepantaran denganku. Donita memiliki mata sipit
menyiratkan keteduhan. Donita sangat ringan tangan. Ia suka menolong teman yang
kesusahan. Ia juga suka membantu tetangga yang membutuhkan bantuan. Ia berpesan
kepadaku agar selalu berbuat baik dan membantu sesama. Aku sangat kagum dengan
Donita.
b. Pada mulanya gedung olahraga itu sangat megah. Selain megah, gedung olahraga itu
sangat bersih dan rindang. Rumput-rumput di lapangan utama sangat hijau dan subur.
Namun, kini tiap sudut gedung olahraga itu ada sampah berserakan. Rumput-rumput di
lapangan utama banyak yang rusak. Gedung olahraga itu perlu mendapat perhatian serius
dari berbagai pihak agar tetap terjaga keberadaanya.
c. Tari Pendet merupakan salah satu tarian selamat datang yang paling tua di Pulau Bali.
Jenis tarian penyambutan ini dibawakan oleh sekelompok remaja putri. Tiap-tiap penari
membawa mangkok perak yang berisi bunga warna-warni. Pada bagian akhir tarian, para
penari menaburkan bunga-bunga yang mereka bawa ke arah penonton atau penonton
yang disambut. Taburan bunga tersebut sebagai ucapan selamat datang.
d. Keindahan Pantai Bwana atau Bawana tidak jauh beda dengan pantai lain di Sumba.
Letaknya berada di bawah tebing yang menjulang tinggi. Pemandangan kontras antara
lautan biru serta pasir putih membuat Bwanna menarik untuk dikujungi. Tidak hanya itu,
di sudut lain tampak tebing karang setinggi lebih dari 5 meter dengan lubang besar di
tengahnya. Lubang tersebut menembus hingga sisi dalam sehingga mirip dengan pintu
gerbang menuju tempat lain.
Teks berikut untuk nomor 16 dan 17.
Mamanda merupakan seni teater tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan. Dari
segi hubungan antara pemain dan penonton, mamanda mirip dengan lenong. Cerita yang
disuguhkan diambil dari legenda, hikayat, atau fantasi tentang kehidupan di masyarakat
sekarang. Saat pertunjukan, para pemain saling lontar kata-kata lucu yang menyiptakan suasana
menjadi meriah.
Dalam pertunjukannya, mamanda diiringi oleh beberapa alat musik. Alat musik ini
berfungsi mengatur akting pemainnya. Alat musik yang digunakan dalam pertunjukkan
mamanda, seperti gong, biola, dan suling atau serunai.
16. Perbaikan kata tidak baku dalam paragraph pertama yang tepat adalah…
a. Teater menjadi teatrikal
b. Legenda menjadi lejenda
c. Lontar menjadi lontar-lontar
d. Menyiptakan menjadi menciptakan
17. Informasi penting dalam teks tersebut adalah…
a. Keunikan pertunjukan mamanda
b. Cerita dalam pertunjukan mamanda
c. Iringan music pertunjukan mamanda
d. Kesederhanaan kostum pemain mamanda
18. Pahami paragraf berikut!
Pulau Komodo juga dikenal sebagai surganya penyelam kelas dunia. Alam bawah lautnya
menawarkan keindahan yang diimpikan tiap penyelam. [..]. Terumbu karang ini menjadi tempat
tinggal ikan-ikan berukuran kecil dan berwarna-warni hingga hiu.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah…
a. Ekosistem bawah laut ini terbentuk sejak ratusan juta tahun yang lalu.
b. Surga bawah laut di Pulau Komodo memiliki udara yang sangat dingin.
c. Pulau ini memiliki terumbu karang dangkal yang tenang dan penuh warna.
d. Surga bawah laut ini memerlukan perjuangan agar dapat menikmati keindahannya.
19. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
1) Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument ini berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak
Utara, Provinsi Kalimantan Barat.
2) Saat terjadinya titik kulminasi matahari, yakni ketika matahari tepat berada di garis
khatulistiwa, bayangan tugu dan bayangan orang serta benda-benda di sekitar, tugu akan
menghilang beberapa detik.
3) Tugu Khatulistiwa merupakan ikon Kota Pontianak yang memiliki tinggi 15,25 meter.
4) Tugu ini terletak di garis khatulistiwa yang membelah Bumi menjadi dua bagian, Utara
dan Selatan.
Susunan kalimat agar menjadi paragraf deskripsi runtut adalah…
a. 3)-1)-2)-4)
b. 3)-1)-4)-2)
c. 3)-2)-1)-4)
d. 3)-2)-4)-1)
20. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1) Cerita imajinasi memiliki sosok tokoh yang sakti.
2) Cerita imajinasi mengandung kejadian sebenarnya.
3) Cerita imajinasi memiliki ide cerita yang futuristik.
4) Cerita imajinasi menggunakan latar lintas ruang dan suasana.
5) Cerita imajinasi menggunakan pilihan kata yang monoton.
6) Cerita imajinasi mengandung keajaiban dan keanehan.
Ciri-ciri cerita imajinasi ditunjukkan oleh angka…
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 3), dan 6)
c. 1), 4), dan 5)
d. 1), 5), dan 6)
21. Cerita imajinasi dibedakan menjadi imajinasi total dan imajinasi irisan. Pembedaan tersebut
berdasarkan…
a. Latar waktu cerita
b. Sudut pandang cerita
c. Kreativitas pengarang
d. Kesesuaian dengan kehidupan nyata
Kutipan cerita berikut untuk nomor 22-24.
1) Di rumahnya sendiri anak itu merasa gelisah. Ia merasaaneh seperti ada sihir yang
mengintai. Rasa gelisah kerap kali muncul. Bahkan, kegelisahan itu membuatnya jatuh
sakit.
2) Lama-kelamaan ia merasa kegelisahan itu sudah biasa. Karena sangat terbiasa, ia sudah
tidak memiliki rasa takut terhadap sihir yang ia rasakan. Sebelum mengerjakan apapun ia
selalu membaca doa sehingga semuanya dapat berjalan dengan lancar.
3) Hingga suatu malam ada kejadian dahsyat yang dialaminya. Dalam tidurnya, ia tiba-tiba
terbang menghindari serangan dari cahaya seperti meteor. Cahaya itu terus-menerus
mengejarnya. Dengan sedikit rasa takut, ia berdoa. Dia memohon keselamatan kepada
Tuhan. Lama-kelamaan sihir itu pergi. Saat membuka matanya, ia melihat meteor pecah,
tetapi tidak mengenainya.
4) Sejak itu semua berjalan normal. Hingga kini ia tidak tahu orang yang mengirim sihir
kepadanya. Namun, apa pun itu kini ia sudah tidak gelisah tiap malam.
22. Watak tokoh ia dalam cerita tersebut adalah…
a. Cerdik dan sabar
b. Tanggung jawab
c. Berani dan religius
d. Pantang menyerah
23. Latar kutipan cerita imajinasi tersebut adalah…
a. Pagi hari; di rumah
b. Siang hari; di kamar
c. Sore hari; di rumah
d. Malam hari; di kamar
24. Latar lintas waktu dalam kutipan cerita ditunjukkan oleh kutipan angka…
a. 1)
b. 2)
c. 3)
d. 4)
Kutipan cerita berikut untuk nomor 25 dan 26.
Pintu terbuka dan sang pengemudi membungkuk dengan hormat.
“ Kita sudah sampai, Tuanku.”
Dannyl bergeser di kursi kereta dan turun. Seorang lelaki berambut putih yang berkulit
gelap berdiri di dekatnya, wajah dan lengannya yang telanjang berwarna kecokelatan karena
terbakar matahari. Di belakangnya berdiri beberapa pemuda, semua bertubuh gempal.
“Anda Lord Dannyl?” lelaki itu bertanya sambil membungkuk kaku.
“Ya, dan Anda …”
“Kepala Pelabuhan,” dia menjawab, kemudian mengangguk ke arah kereta. “Barang-
barang Anda?”
Dannyl menduga, dia menanyakan koper-koper itu. “Ya.”
“Kami akan menurunkannya.”
“Tidak, aku tidak akan memberkati kalian,” Dannyl berbalik dan memusatkan
pikirannya. Ketika setiap koper melayang turun, sepasang pemuda maju dan menangkapnya,
jelas-jelas sudah terbiasa dengan penggunaan kekuatan sihir untuk tujuan seperti ini. mereka
menuju dermaga, sementara para lelaki lain mengikutinya.

25. Amanat tergambar dalam kutipan cerita imajinasi tersebut…


a. Hormati orang di sekitar kita.
b. Hargailah pendapat orang lain.
c. Bantulah orang yang kesusahan.
d. Berusaha untuk raih kesuksesan.
26. Nilai kehidupan yang tergambar dalam kutipan cerita imajinasi adalah nilai…
a. Religi
b. Ekonomi
c. Moral
d. Budaya
27. Bagian orientasi dalam cerita “Mantera Buku Tua Noc Smuggle” ditunjukkan oleh
paragraf…
a. Panas matahari mulai menyengat. Joshua duduk di bawah pohon apel tua dan bersandar.
Tanpa disadari Joshua, pohon tersebut bersinar dan membuat Joshua masuk ke dalam
pohon tersebut. Ia jatuh ke lubang sangat dalam. Makin dalam lubang makin gelap.
Joshua berteriak ketakutan. Tanpa disadari, Joshua mendarat di tempat dengan alas
sangat empuk. Joshua melihat cahaya di depan matanya. Kemudian, ia berjalan kea rah
cahaya agar ia tahu keberadaannya.
b. “Kita dalam bahaya!” seru sebuah suara. Joshua menoleh ke sekeliling. Tak ada siapa
pun. Lalu, ia memperhatikan bahwa daun-daun di sekelilingnya mulai bergemerisik.
Tiba-tiba makhluk hijau berukuran kecil mulai keluar dari tempat persembunyiannya dan
mendekati Joshua. Jumlah mereka sangat banyak.
c. “Bencana akan datang! Seorang manusia telah membaca mantera di buku kami dan telah
menghidupkan Morta kembali!” seru makhluk kecil yang berada di paling depan. Joshua
masih tak mengerti. Bencana apa? Mantera apa? Dan siapa itu Morta? Aku? Aku tak
pernah membaca sebuah mantera apa pun!
d. Gerbang hitam tersebut terbuka dengan sendirinya saat Joshua berdiri di depan gerbang.
Ia masuk perlahan-lahan melewati ruangan besar bernuansa kelam. Ia menaiki ratusan
tangga agar bisa mencapai atas. Ia ingin segera menemukan adiknya. Setelah mencapai
bangunan paling atas, Joshua melihat seorang gadis sedang tertidur. Gadis itu tertidur
diatas kursi mewah yang besar. Tanpa buang waktu, ia langsung menghampiri adiknya
dan memeluknya dengan penuh rasa khawatir.
Kutipan cerita imajinasi berikut untuk nomor 28-30.
Mr. Dursley sudah lupa sama sekali pada orang-orang yang berjubah, sampai dia
melewati serombongan lagi disebelah took kue. Mr. Dursley mendelik gusar kepada mereka. Mr.
Dursley tidak tahu kenapa, tetapi mereka membuatnya resah. Rombongan yang ini juga berbisik-
bisik tegang dan dia sama sekali tidak melihat satu pun kotak pengumpul dana. Saat melewati
mereka lagi dalam perjalananan kembali ke kantor, dia mendengar beberapa kata yang mereka
ucapkan.
“Keluarga Potter, betul, begitu yang kudengar…”
“… ya, anak mereka, Harry…”
Mr. Dursley langsung berhenti. Ketakutan melandanya. Dia menoleh memandang mereka
yang berbisik-bisik itu, seakan mau mengatakan sesuatu, tetapi tidak jadi.
Mr. Dursley cepat-cepat menyeberang jalan, bergegas naik ke kantornya, dengan galak
menyuruh sekretarisnya agar tidak mengganggunya, menyambar teleponnya, dan sudah hampir
selesai menghubungi nomor rumahnya ketika dia berubah pikiran. Mr. Dursley meletakkan
kembali gagang telepon dan mengelus-elus kumisnya sambil berpikir … tidak, dia bodoh. Potter
bukan nama yang tidak umum. Mr. Dursley yakin ada banyak orang bernama Potter yang
mempunyai anak bernama Harry. Kalau dipikir-pikir lagi, dia malah tidak yakin keponakannya
bernama Harry. Mr. Dursley bahkan belum pernah melihat anak itu. Siapa tahu nama adiknya
Harvey. Atau Harold.

28. Tema kutipan cerita adalah…


a. Keresahan yang dialami Mr. Dursley.
b. Ketakutan Mr. Dursley bertemu makhluk aneh.
c. Kesedihan Mr. Dursley karena terkena musibah.
d. Kepedulian Mr. Dursley terhadap nasib anaknya.
29. Sudut pandang kutipan cerita adalah…
a. Orang pertama pelaku utama
b. Orang pertama serbatahu
c. Orang ketiga pelaku utama
d. Orang ketiga serbatahu
30. Penyebab konflik dalam kutipan cerita adalah…
a. Mr. Dursley kesulitan menghubungi nomor telepon rumahnya.
b. Mr. Dursley harus membaca laporan yang banyak dari sekretarisnya.
c. Mr. Dursley melihat orang-orang di sekelilingnya memakai jubah besar.
d. Mr. Dursley mendengar percakapan orang-orang tentang keluarganya.
Kutipan cerita imajinasi berikut untuk nomor 31-34.
1) Setelah melewati pintu, dinding-dinding tinggi Aula Persekutuan mengelilingi mereka.
Kursi-kursi di kedua sisi tidak sampai setengah terisi, meskipun hampir semua penyihir yang
tinggal di dalam Persekutuan dan kota hadir. Ketika menoleh ke sebelah kiri, mata Sonea
menangkap tatapan dingin dari seorang penyihir lelaki tua. Wajah keriputnya berkerut dan
matanya menyala-nyala menatap Sonea.
2) Sambil menunduk kembali ke lantai, Sonea merasakan wajahnya panas. Dia menyadari,
dengan kesal, bahwa tangannya gemetaran. Apakah dia akan membiarkan dirinya gemetaran di
bawah tatapan sang lelaki tua? Sonea mencoba mengatur wajahnya, agar terlihat sebagai ekspresi
tenang penuh pengendalian diri dan membiarkan matanya menyapu barisan wajah-wajah…
3) Dan dia nyaris pingsan, bagaikan seluruh kekuatan tersodot dari lututnya. Tampaknya
seluruh penyihir di aula menatapnya. Sambil menelan ludah, Sonea memusatkan tatapannya ke
punggung anak lelaki di depannya.
4) Ketika para calon murid mencapai ujung gang, Osen menyuruh anak di barisan kanan,
dan mengulangi pola ini sehingga mereka semua berdiri dalam satu barisan sejajar dengan lebar
aula. Sonea menyadari bahwa dia berada di bagian tengah barisan dan berhadapan dengan Lord
Osen. Osen berdiri sambil membisu, mengawasi aktivitas di belakang Sonea. Sonea bisa
mendengar desir pakaian dan gemerincing perhiasan dan menduga bahwa para orang tua sedang
bergerak ke arah barisan kursi belakang mereka. Ketika aula itu tenang kembali, Osen berbalik
dan membungkuk ke arah para Penyihir Tingkat Tinggi yang duduk di barisan kursi bagian
depan Aula Persekutuan.
“Dengan ini, saya memperkenalkan calon-calon murid yang akan memulai pelajaran
musim panas di universitas.”
31. Tokoh Sonea memiliki watak…
a. Sabar
b.
b. Berani
c. Ramah
d. Peduli
32. Latar suasana yang tergambar dalam kutipan cerita tersebut adalah…
a. Akrab
b. Santai
c. Cemas
d. Tegang
33. Bagian resolusi ditunjukkan oleh angka…
a. 1)
b. 2)
c. 3)
d. 4)

34. Nilai kehidupan yang tergambar dalam kutipan angka 4) adalah nilai…

a. Sosial
b. Budaya
c. Ekonomi
d. Pendidikan

Kutipan cerita imajinasi berikut nomor 35-37.

Ketika ia sedang beristirahat di tepi kebun, melintaslah tiga orang anak didiknya yang
kebetulan sedang menempuh jalan setapak ke arah sungai. Mungkin, mereka hendak memancing
atau mandi saja. Percakapannya memecah kesunyian. Tak pernah Muni sangka, setelah melihat
Muni yang duduk sambil mengipas tubuhnya dengan topi pandan yang ia pakai, ketiga anak
didik itu mendekat dengan wajah sumringah, dan gerak langkah yang takzim. Muni tahu, mereka
termasuk siswa yang baik dalam kelas.

“Bapak ada di sini?” tanya salah seorang dari mereka.

“Iya, saya di sini. Sedang istirahat sejenak sebelum bekerja kembali memetik buah kelapa
milik Tuan Hamid ini,” jawabnya lengkap.

“Jadi, sepulang mengajar, bapak masih bekerja seperti ini?”

“Iya.”

Ketiga siswa itu saling pandang, seolah bertukar ketakpercayaan melihat gurunya harus
bekerja seperti itu. Muni terus mengipasi tubuhnya.

“Bapak kan guru?”

“Iya. Kenapa? Apa tidak layak bekerja sampingan seperti ini?”

Tak ada jawaban dari ketiga siswa itu kecuali hanya saling pandang, seperti masih
memendam ketakpercayaan jika seorang guru harus bekerja memetik kelapa. Akhirnya, mereka
pamit untuk melanjutkan perjalanan, tapi wajahnya masih diliputi perasaan kurang percaya pada
apa yang dikatakan Muni.

35. Cerita imajinasi tersebut menggunakan latar…

a. Lintas waktu
b. Waktu sezaman
c. Masa kerajaan
d. Masa lampau

36. Pesan moral dalam kutipan cerita tersebut adalah…

a. Yakinlah dengan kemampuan yang kita miliki.


b. Hargai pendapat orang lain dalam musyawarah.
c. Bersyukurlah atas segala yang pernah kita capai.
d. Bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup.

37. Kutipan cerita tersebut dapat diceritakan kembali secara tertulis dalam bentuk paragraf…

a. Muni berprofesi sebagai guru. Selepas mengajar di sekolah, ia bekerja sebagai pemetik
buah kelapa. Suatu hari saat dirinya sedang beristirahat di kebun kelapa milik Tuan
Hamid, ia melihat tiga orang anak didiknya. Muni menyapa ketiga anak tersebut. Ketiga
anak didiknya pun menanyakan alasan Muni ada di kebun kelapa tersebut. Setelah
mendpat penjelasan dari Muni, ketiga anak didiknya pun seakan tidak percaya dengan
pekerjaan yang dilakukannya. Dalam ketidakpercayaannya, ketiga anak didiknya pamit
kepada Muni.
b. Muni guru yang ramah. Di sekolah Muni sangat disukai oleh anak didiknya. Muni dan
anak didiknya memiliki hubungan erat. Hingga suatu hari anak didiknya bertemu Muni di
kebun kelapa. Mereka pun menyapa Muni dengan ramah. Sambil beristirahat, Muni dan
anak didiknya berbincang ringan. Anak didik Muni menanyakan alasan Muni melakukan
pekerjaan sampingan. Muni pun menjelaskan alasannya kepada mereka. Sebelum pergi,
anak didik Muni berpamitan kepadanya.
c. Muni bekerja sebagai guru dan pemetik buah kelapa. Suatu hari ia diminta Tuan Hamid
untuk memetik buah kelapa di kebunnya. Dengan senang Muni melakukan pekerjaan itu.
Saat beristirahat di kebu kelapa, Muni melihat tiga anak yang ia kenal. Ketiga anak
tersebut adalah muridnya. Ketiga anak itu akan memancing di sungai di ujung kebun
kelapa milik Tuan Hamid. Muni berpesan kepada tiga anak itu agar berhati-hati saat
bermain air di sungai. Mereka harus tetap waspada terhadap arus sungai.
d. Suatu hari ada tiga anak laki-laki melintasi kebun kelapa milik Tuan Hamid. Tiga anak
tersebut adalah murid-murid Muni. Ya, Muni seorang guru yang memiliki pekerjaan
sampingan sebagai pemetik buah kelapa. Tanpa basa-basi Muni menghentikan langkah
ketiga anak tersebut. Ketiga anak tersebut terkejut melihat pekerjaan sampingan Muni.
Dengan penuh ketidakpercayaan, ketiga anak tersebut pamit untuk bermain di sungai di
dekat kebun kelapa tersebut.

38. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!

1) Seorang anak lelaki yang mirip dengan dirinya keluar dari cermin itu.
2) Hal terakhir yang dilihatnya sebelum tertidur adalah sebuah cermin.
3) Anehnya, lorong itu tidak lagi dipenuhi sulur.
4) Kelopak matanya memberat seakan digantungi seratus kilogram besi.
5) Anak lelaki tersebut berlari menuju lorong yang panjang.

Susunan peristiwa agar menjadi cerita imajinasi padu adalah…

a. 4)-1)-5)-2)-3)
b. 4)-1)-5)-3)-2)
c. 4)-2)-1)-5)-3)
d. 4)-5)-1)-3)-2)

39. Perhatikan peristiwa-peristiwa berikut!

1) Kabut tebal turun.


2) Attar tidak bisa melihat apa pun.
3) Attar mencari pistol cahaya.
4) Attar tidak menemukan pistol cahayanya.
5) Attar berlari kencang.
6) Kabut mengejar Attar hingga ujung hutan.

Periatiwa-peristiwa tersebut dapat disusun menjadi…

a. Attar ingin melrikan diri. Saat akan berlari tiba-tiba kabut tebal turun.
“Wow, gelap sekali!”
“Awas, kalian!”
Attar mencoba mengusir kabut tebal yang mengelilinginya. Sambil mengusir kabut tebal,
Attar mencari pistol cahaya miiknya. Tapi ia kehilangan pistol itu.
“Sebaiknya aku berlari ke ujung hutan sekarang,” gumamnya.
b. Attar terjebak di hutan. Tiba-tiba tubuhnya dikelilingi kabut tebal. Ia berusaha mencari
jalan, agar keluar dari kepungan kabut tebal.
“Di mana pistol cahayaku?” gumamnya “Kok sakuku kosong?” nadanya gelisah.
Kemudian, Attar berdiri. Attar mencoba berlari. Ia ingin melepaskan diri dari kabut tebal.
Akan tetapi, kabut tebal itu mengejarnya hingga ke ujung hutan.
c. Kabut tebal turun dan mengepung Attar. Ketebalan kabut itu membuat pandangan Attar
menjadi gelap. Tiba-tiba ada seberkas cahaya dari ujung. Sekuat tenaga Attar mencoba
berdiri. Ia akan berlari menuju sumber cahaya tersebut. Saat itu pula ia mencari pistol
cahaya untuk menerangi jalannya. Namun, tak ditemukannya.
“Di mana pistol cahayaku?” gumamnya.
Karena ia tidak menemukan pistolnya, ia berlari kencang. Ia berharap sampai di ujung
hutan dengan cepat.
d. Tiba-tiba kabut tebal turun. Attar tidak dapat melihat apa pun di sekitarnya.
“Kenapa gelap sekali!”
Attar meraba pistol cahaya di sakunya. Akan tetapi, ia hanya meraba kantong kosong.
“Di mana pistol cahayaku?” gumamnya.
Attar berdiri. Attar mencoba berlari. Ia ingin melepaskan diri dari kabut tebal. Akan
tetapi, kebut tebal itu mengejarnya hingga ujung hutan.

40. Perhatikan paragraf rumpang berikut!

Pulau Beras Basah merupakan destinasi wisata favorit di Kota Bontang, Samarinda. Di
pulau ini terdapat pantai terindah di Kota Bontang. Pemandangan sunset dan sunsrise yang
menawan membuat suasana di pantai Pulau Beras Basah menjadi menyenangkan. […]
Selain keindahan pasir putih, para pengunjung dapat menikmati keindahan terumbu karang
di sekitar Pulau Beras Basah dengan berenang ataupun snorkeling.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks rumpang tersebut adalah…

a. Keindahan terumbu karang yang ada di Pulau Beras Basah sangat menakjubkan.
b. Pasir putih dan bebatuan kecil di Pulau Beras Basah ini membuat pesonanya makin
indah.
c. Pantai ini makin terlihat indah dengan adanya hamparan pasir putih di Pulau Beras
Basah.
d. Di sepanjang Pulau Beras Basah ini disediakan persewaan gubuk-gubuk beratap daun
kering.

41. Cermati kalimat-kalimat acak berikut!

1) Di dalamnya, ada lebih dari 15.000 jenis pohon dan tumbuhan yang tidak hanya berasal
dari Indonesia.
2) Kebun ini memiliki luas mencapai 87 hektare.

3) Kebun Raya Bogor merupakan salah satu tempat bersejarah di Bogor.

4) Usia kebun ini lebih dari 1 abad.

5) Beberapa jenis pohon dan tumbuhan berbagai penjuru dunia juga tumbuh subur di Kebun
Raya Bogor.

Susunan kalimat agar menjadi teks deskripsi runtut adalah…

a. 3)-1)-2)-4)-5)
b. 3)-1)-4)-5)-2)
c. 3)-2)-1)-5)-4)
d. 3)-2)-4)-1)-5)

Cerita imanjinasi berikut untuk soal nomor 42 dan 43.

Upacara Pembukaan

Sebuah suara dentangan logamyang keras menginterupsi permainan sosial itu. Seluruh
kepala menoleh ke arah Aula Persekutuan. Suatu keheningan yang panjang dan menegangkan
mengikuti. Bisikan-bisikan penuh semangat memenuhi udara ketikapintu-pintu raksasa mulai
berayun ke arah luar. Ketika celah pintu melebar, suatu kilauan keemasan mengalir dari aula
dalam. Cahaya itu berasal dari ribuan bola sihir mungil yang mengambang beberaa meter di
bawah langit-langit. Aroma kayu dan polesannya yang hangat menguar keluar, menyambut
mereka.

Ketika mendengar suara-suara terkesiap, Sonea menoleh dan melihat pada calon-calon
murid itu. Dia tersenyum ketika menyadari bahwa calon-calon murid lain dan beberapa orang
dewasa belum pernah melihat Aula Persekutuan sebelumnya. Hanya para penyihir dan beberapa
orang tua yang telah menghadiri upacara penerimaan anak-anaknya yang lebih besar, yang
pernah masuk dan dirinya.

42. Latar dalam teks tersebut adalah…

a. Di taman bermain, suasana sepi


b. Di gedung olahraga, suasana hening
c. Di Aula Persekutuan, suasana tegang
d. Di lapangan sekolah, suasana kagum

43. Peritiwa imajinasi yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah…

a. Pintu-pintu raksasa yang bersinar dan kemilau seperti emas.


b. Suara dentangan logam yang keras terdengar dari Aula Persekutuan.
c. Adanya aroma kayu dan polesan dari berbagai penjuru ruangan sekolah.
d. Ribuan bola sihir mungil yang mengambang di bawah langit-langit ruangan.

Cerita imajinasi berikut untuk soal nomor 44-46.

1) “Nataga, berhati-hatilah dengan ekor birumu!” Levo mengingatkan, “Ekormu sangat


kuat!”
2) “Levo benar! Jangan sampai pohon ini roboh karena sabetan ekormu!” seru semut-semut
pada Nataga.
3) “Kamu jug adapt terbakar jika bertengger terus di ekor Nataga!” kata Mora mengingatkan
para semut.
4) “Kalau malam hari, kami merasa hangat saat tidur di ekor Nataga, mungkin didalam ekor
ini banyak apinya,” gurau para serangga.
“Hai, Semut! Coba kamu pasang telinga di atas ekor Nataga, ada bunyi seperti api!”
sambung serangga.
Semut tentu saja penasaran dengan ulah serangga yang menempelkan teinga di ekor
Nataga. Semut-semut pun melakukan yang sama pada ekor Nataga.
“ahh… benar! Seperti ada suara api terkena angin di ekor biru ini!” heran smeut-semut.
Saudara-saudara Nataga menggeleng-gelengkan kepala menanggapi hal itu.

44. Kutipan cerita tersebut merupakan struktur teks cerita fantasi bagian…

a. Orientasi
b. Komplikasi
c. Resolusi
d. Konklusi

45. Penggunaan kata sambung untuk menandai sebab atau alasan dalam teks cerita tersebut
ditunjukkan oleh angka…

a. 1)
b. 2)
c. 3)
d. 4)

46. Sudut pandang kutipan cerita tersebut adalah…

a. Orang pertama pelaku utama


b. Orang pertama serbatahu
c. Orang ketiga pelaku utama
d. Orang ketiga serbatahu

Cerita imajinasi berikut untuk soal nomor 47-50.


“ Sudah lama Dobby ingin bertemu Anda, Sir… Sungguh kehormatan besar…”
“ Te-terima kasih,” kata Harry, merayap sepanjang dinding dan terenyak di kursinya, di
sebelah Hedwig, yang sedang tertidur di dalam sangkarnya yang besar. Dia ingin bertanya, “Kau
ini apa?” tetapi rasanya tidak sopan, maka sebagai gantinya dia bertanya, “Kau siapa?”
“Dobby, Sir. Cukup Dobby saja. Dobby si peri rumah,” jawab makhluk itu.
“Oh, begitu?” kata Harry. “Eh bukannya aku mengusir atau apa, tapi ini bukan saat yang
baik bagiku untuk menerima peri rumah di kamarku.”
Tawa Bibi Petunia yang melengking dibuat-buat terdengar dari ruang tamu. Peri itu
menunduk lesu.
“Bukannya aku tidak senang bertemu kau,” kata Harry cepat-cepat, “Tetapi eh, apakah
ada alasan khusus kenapa kau di sini?”
“Oh ya, Sir,” kata Dobby bersemangat. “Dobby datang untuk memberi tahu Anda, Sir…
susah,Sir… enaknya Dobby dari mana, ya…”
“Silahkan duduk,” kata Harry sopan, menunjuk tempat tidurnya.
Betapa kagetnya dia, air mata si peri langsung bercucuran-dia tersedu-sedu.
“Silahkan duduk!” dia merenung. “Belum pernah sekali pun belum pernah…”
Harry mendengar suara-suara di bawah terhenti.
“Maaf,” dia berbisik. “Aku tak bermaksud menghinamu.”
“Menghina Dobby!” si peri tersedak. “Belum pernah Dobby dipersilahkan duduk oleh
seorang penyihir-seakan kita sederajat…”

47. Watak tokoh Harry dalam kutipan tersebut adalah…

a. Rajin
b. Cakap
c. Ramah
d. Cerdik

48. Konflik dalam kutipan cerita tersebut adalah…

a. Kekhawatiran Harry terhadap kedatangan tamu peri rumah di kamarnya.


b. Ketakutan Harry terhadap peraturan yang dibuat Bibi Petunia.
c. Kegelisahan Harry saat melihat peri menangis tersedu-sedu.
d. Kekeewaan Harry terhadap sikap Bibi Petunia pada dirinya.

49. Tema dalam kutipan teks tersebut adalah…

a. Perjuangan dan permohonan seseorang.


b. Kesabaran menghadapi berbagai masalah.
c. Keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan.
d. Kesopanan dalam menyambut kedatangan tamu.
50. Pesan yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah…

a. Kita seharusnya memberikan kesempatan orang lain berbicara.


b. Kita harus menghargai perjuangan orang lain dalam mencapai cita-cita.
c. Kita sebaiknya bersikap ramah kepada orang lain yang sedang bertamu.
d. Kita sebaiknya mengetahui alasan orang datang di rumah kita dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai