Anda di halaman 1dari 22

BAHAN PENDALAMAN ADVEN 2020

(ARDAS IV 2021 Tahun Ekaristi)


OMK HIDUP DARI EKARISTI:
Yesus Menyapa OMK Dengan Cinta

1. PENGANTAR
Tahun Ekaristi adalah tema dalam arah dasar
pastoral IV Keuskupan Tanjungkarang. Ekaristi yang
menjadi sumber dan puncak iman kristiani harus
dirayakan oleh semua umat beriman kristiani. Dengan
merayakan Ekaristi, umat Allah dikuatkan oleh
kesatuannya dengan Yesus Kristus yang menyapa,
menyertai dan menghidupi. Gereja Katolik Keuskupan
Tanjungkarang mengundang OMK agar menjadikan
semangat hidup Yesus yang ada dalam Ekaristi sebagai
cara beriman yang benar. Dari Ekaristi OMK diajak
menimba kekuatan dari Sang Guru dan pemilik
kehidupan (Yoh 14:6), sehingga hidup kita sesuai
dengan hidup_nya, “cara pikir kita, sesuai dengan
Ekaristi, dan sebaliknya Ekaristi memperkuat cara pikir
kita” (KGK 1327).
Menjadi tantangan dan peluang tersendiri bagi
OMK untuk lebih menghayati Ekaristi di masa pandemi
Covid-19. Sebagaimana yang dikatakan oleh Paus
Fransiskus dalam Chritus Vivit “Orang muda patut
mensyukuri kemudaannya karena pada orang muda
Allah memiliki harapan besar.” Paus menyadari adanya
potensi dan peran besar dari orang muda sebagai
pemeran utama dalam kehidupan menggereja dan
bermasyarakat, baik sekarang dan di masa depan.
Berdasar protokol Kesehatan dan surat edaran bapak
Uskup dalam melaksanakan ibadah di masa pandemi
Covid-19 ini orang muda diberikan keluasan untuk
berperan aktif dalam menggereja, terutama dalam
perayaan Ekaristi.
Orang Muda Katolik patut bersyukur dan terus
berjuang bersama untuk menghayati Ekaristi.
Sebagaimana diteladankan oleh Beato Carlo Acutis
yang menyatakan bahwa Ekaristi sebagai jalan tol
masuk ke surga. Untuk itu dalam pendalam Adven ini
tema yang diangkat adalah “OMK HIDUP DARI
EKARISTI : Yesus Menyapa OMK Dengan Cinta”
Pendalaman ini akan dibuat dengan model Lectio
Devina (Bacaan Rohani). Ini untuk menyederhanakan
pertemuan namun tetap memuat inti yakni bersumber
dari Kitab Suci dan berkatekese tentang Ekaristi. Komisi
Kepemudaan Keuskupan Tanjungkarang mencoba
untuk mengemas bahan ini sesederhana mungkin
dalam bentuk buku, namun juga akan membuat empat
pertemuan dengan model talk show yang dapat diikuti
secara live streaming setiap hari Jumat pkl. 19.00 WIB.

Oktober 2020

Komisi Kepemudaan Keuskupan Tanjungkarang


2. BAHAN LECTIO DEVINA
PERTEMUAN I
OMK Yang Bersyukur
Tanda salib dan Salam
Doa Pembuka Tahun Ekaristi
Bacaan: Yohanes 6:53-56
Katekese Singkat
“Kristus, karena kasih, telah memberikan diri-Nya
sampai akhir untuk menyelamatkan manusia. Tangan-
Nya yang terentang di kayu salib adalah tanda paling
tak ternilai dari seorang sahabat yang mampu
mencapai titik ekstrem,” (Christus Vivit nomor 118).
Orang-orang muda yang terkasih, kalian “tidak
ternilai! Kalian bukanlah sesuatu yang dapat dijual
dengan lelang! Tolong, janganlah biarkan diri kalian
dibeli, jangan biarkan diri kalian dirayu, jangan biarkan
diri kalian diperbudak penjajahan ideologis yang
menanamkan ide-ide asing di dalam kepala kalian dan
pada akhirnya membuat kita menjadi budak,
bergantung, gagal dalam hidu (Christus Vivit nomor
122). Yesus harus benar-benar hidup di dalam dirimu,
maka Dia benar-benar dapat hadir dalam hidup kalian,
di setiap waktu, untuk mengisinya dengan cahaya.
Dengan demikian, tidak akan pernah ada kesepian dan
penelantaran. Bahkan, jika semua orang pergi, Dia akan
tetap ada, seperti yang Dia janjikan.
Baiklah kita mengucap syukur atas pemberian,
pendampingan, yang Tuhan berikan, bantuk dan kecil
pemberian itu, supaya kita pantas menerima yang lebih
besar dalam diri-Nya, dalam Ekaristi Suci (Sakramen
Mahakudus).
Kaum Muda datanglah kepada Yesus, Tuhanmu.
Sebab Ia mengundang engkau untuk menerima
keistimewaan surgawi, supaya dapat Ia dapat
memberikan diri-Nya kepadamu dengan cara yang
khusus. Dalam Komuni Suci, engkau menerima Yesus.
Bukan saja Ia dating di dekatmu, tetapi Ia masuk di
kedalaman jiwamu. Ia membuat dirinya menjadi
makanan bagi jiwamu, dan engkau mengambil bagian
yang besar dalam kehidupan-Nya. Ia memberi
kepadamu suatu kekuatan yang lebih besar untuk
hidup serupa dengan kehidupan-Nya.
Roti yang KUberikan kepadamu di dalam komuni
suci adalah TubuhKU. Ambil dan makanlah! Inilah
TubuhKU yang telah dikorbankan bagimu. Mereka yang
makan TubuhKU dan minum DarahKU akan hidup di
dalam Aku, dan Aku hidup di dalam dia. Pada saat-saat
yang berbahagia itu, kita berada bersama dalam suatu
persatuan yang istimewa yang tidak dikenal oleh
manusia duniawi. Bagimu, Aku berkorban agar engkau
menemukan kehidupan, kebijaksanaan dan kedamaian
di dalamnya. Engkau tidak pernah dapat menghabiskan
kekayaan yang ada di dalam-NYA, dan kehadiran-Nya
tidak akan pernah berlalu.
Doa Umat (Pemandu Menyiapkan tiga orang untuk
menyampaikan Doa Umat)
Bapa Kami
Doa Penutup: (Marilah Berdoa)
Allah dan penyelamat kami yang baik, diantara
semua pemberian-pemberian-Mu yang menajubkan,
tidak ada satu pun dapat dibandingkan dengan
keistimewaan pemberian-Mu yang satu ini, yakni
Ekaristi Kudus. Dalam bentuk roti, Sakramen
Mahakudus, Engkau sendiri dating kepadaku, dengan
Tubuh, Darah, Jiwa dan Keilahian-Mu. Hal ini Engkau
lakukan dengan cara mengingatkan kami kepada
wafat-Mu di atas kayu salib demi kami. Sakramen
Mahakudus yang kami terima itu, merupakan
gambaran kesempurnaan tertinggi kasih-Mu yang tida
batasnya. Maka, buatlah kami, Orang Muda Katolik
mempergunakan pemberian ilahi-Mu ini sebaik-
baiknya supaya kami dapat belajar memberi diriku
kepada-Mu dalam peklayanan kami. Demi Kristus
Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
Amin.
Berkat
PERTEMUAN II
OMK Yang Utuh
Tanda salib dan Salam
Doa Pembuka Tahun Ekaristi
Bacaan: Ibrani 13:6-9
Katekese Singkat
Kristus adalah sama baik dahulu, sekarang dan
yang akan dating. Ia yang akan menjadi hakim tunggal,
yang akan mengadili dengan keadilan dan hukum-Nya.
Keutuhan dengan Allah adalah penerimaan dan
kesatuan Yesus. OMK yang utuh adalah OMK yang
hidup dalam kebersamaan cinta kasih dalam Yesus
Kristus. Jika Dia Hidup, maka Dia benar-benar dapat
hadir dalam hidup kalian, di setiap waktu, untuk
mengisinya dengan cahaya. Dengan Demikian, tidak
akan pernah ada kesepian dan penelantaran. Bahkan,
jika semua orang pergi, Dia akan tetap ada, seperti
yang Dia janjikan:”Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman” (Mat 28: 20).
Hiduplah dengan suatu kehidupan rohani yang
aktif, sehingga kita memperoleh keuntungan dari
kebersamaan dan persahabatan yang erat dengan
Yesus. Melalui berbagai cara kita untuk tetap dalam
kebersamaan dengan Yesus, melalui doa-doa kita,
melalui devosi, melalu penyembahan Sakramen
mahakudus dalam adorasi, dan melalui peryaan
Ekaristi kita menyadari bahwa kesatuan kita dengan
Kristus dapat dicapai dengan berbagai cara. Semakin
kita menyadari persatuan ini, semakin kita dipengaruhi
Roh-Nya dalam kehidupan kita setiap hari. Melalui
berbagai cara kita berdoa, belajarlah mengarahkan diri,
mengarahkan pikiran dan hati kepada Allah.
Persatuan dan kebersamaan dengan Yesus ini
merupakan awal kedamaian dan kesukaan serta
sukacita surgawi. Kita akan memiliki kedamaian bahwa
kita memiliki Yesus, bukan saja karena ingin hidup
untuk Yesus, karena kasih Yesus yang luar biasa,
namun karena memang ketergantungan kita hanya
kepada-Nya. Orang muda harus menampakan
wajahnya yang serupa dengan Kristus Yesus.
Hati Gereja juga penuh dengan orang-orang kudus
yang muda, yang telah menyerahkan hidup mereka
untuk Kristus, banyak diantara mereka bahkan sampai
menjadi martir. Hal ini menjadi refleksi berharga dari
Kristus muda yang bersinar untuk menggerakkan kita
dan membuat kita keluar dari kantuk. Sinode telah
menekankan bahwa “Banyak orang kudus muda yang
telah membuat ciri-ciri masa muda mereka bercahaya
dalam segala keindahan dan pada zamannya mereka
telah menjadi nabi-nabi perubahan sejati; teladan
mereka menunjukkan kemampuan yang dimiliki orang-
orang muda ketika mereka terbuka terhadap
perjumpaan dengan Kristus”(Christus Vivit Nomor 49).
Carlo Acutis adalah seorang remaja muda yang
belakangan ini menjadi topik paling hangat dan ramai
diperbincangkan di banyak media sosial Katolik serta
berbagai kalangan, mulai dari kaum religius hingga
awam. Di usia remaja, dia didiagnosis menderita
penyakit leukimia. Luar biasanya, dia justru
mempersembahkan semua penderitaan sakitnya itu
untuk Tuhan, Paus Benediktus XVI, dan Gereja. Sama
halnya dengan remaja laki-laki pada umumnya, Carlo
Acutis begitu suka sepakbola dan bermain video game.
Tidak hanya itu, penyuka dunia programming ini
menggunakan keahliannya untuk membangun situs
yang memuat katalog mukjizat Ekaristi di seluruh
dunia. Dalam websitenya, ia mengatakan, ”Semakin
kita sering menerima Ekaristi, semakin kita menyerupai
Yesus, sehingga di Bumi ini kita akan merasakan surga.”
Tahun 2006, tepatnya pada 12 Oktober, Carlo wafat
dan dimakamkan di Asisi atas permintaannya, karena
cintanya kepada Santo Fransiskus Asisi. Tahun 2020,
tepatnya pada 10 Oktober sungguh menjadi sukacita
besar umat katolik seluruh dunia, khususnya bagi kaum
muda di mana seorang remaja bernama Carlo Acutis
dibeatifikasi di Asisi, Italia. Dalam sejarah Gereja,
pertama kalinya pada abad ke-20 atau zaman milenial,
ada Beato termuda “Carlo Acutis” yang ditetapkan oleh
Paus Fransiskus sebagai “Pelindung Internet.”Carlo
Acutis juga yang mempopulerkan istilah “Ekaristi
adalah Jalan tol menuju ke surga. Inilah keutuhan St.
Carlo Acutis dalam hidupnya. Menjadikan Allah sebagai
idola dan hidup nyata dalam dunia.
Saudara-saudariku, bila orang berbaris dalam satu
parade, semua langkah mereka tampak teratur,
iramnya sama dan kecepatan dan ketepatan yang
sama. Mereka berusaha untuk membetuk satu
kesatuan dengan yang lain sebagai satu kelompok.
Tetapi bila parade itu sudah selesai, setiap orang akan
kembali pada cara jalannya masing-masing yang biasa.
Tidak ada dua orang yang memiliki gaya jalan yang
sama. Hal itu disebabkan stuktur tubuhnya, bentuknya
dan banyak hal lain yang memperngaruhinya. Dalam
doa bersama, semua orang mengucapkan kata-kata
yang sama, mengungkapkan perasaan yang sama,
mengambil sikap yang sama. Dalam Ekaristi kita
bersama dengan seluruh Gereja di dunia membawa
kesatuan bersama Paus dan bapa Uskup. Ini
menampakkan kebersamaan dan keutuhan kita
sebagai gereja yang satu, Katolik dan apostolik. Namun
dalam doa pribadi kita mempunyai ujud dan harapan
yang berdad-beda.
Salah satu akibat persatuan sejati dengan Allah
adalah bahwa persatuan itu membuat kita dapat
berpikir terang dan benar. Bila kita sudah mencapai
keatuan dengan Allah, kita akan terus dapat
menemukan alas an untuk memuji-Nya, juga di saat
kehidupan kelihatan gelap dan tidak tertahankan.
Karena mengetahui bahwa Allah hadir dalam diri Yesus
yang serta merta bersama kita, yang tetap sama dari
dahulu sampai selamanya dan mengenal kita sedalam-
dalamnya. Maka perlulah kita mengatur setiap saat
kehidupan kita untuk mencari kemuliaan-Nya dan
tinggal bersama-Nya dalam semua hal.
Doa Umat (Pemandu Menyiapkan tiga orang untuk
menyampaikan Doa Umat)
Bapa Kami
Doa Penutup (Marilah Berdoa)
Tuhanku dan Allahku, Engkau mengatur kehidupan
kami dengan perhatian dan bimbingan hikmat-Mu.
Engkau terus mencari kami di saat kami lari daripada-
Mu. Bila suatu saat kami harus berhadapan muka
dengan-Mu, sebagaimana yang kami harapkan,
perkenankanlah kami bersama dan tingal di dalam-Mu.
Bapa yang baik, janganlah kami terlena dan lupa bahwa
Engkaulah segala-galanya, dan jangan biarkan kami
terpisah dari-Mu. Bawalah kami dalam kesatuan yang
utuh dalam kehendak dan mewujudkannya dalam
hidup kami tanpa mengesampingkan kebersamaan
kami dengan sesame, dengan keluarga dan semua
ciptaan-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
Amin.

Berkat
PERTEMUAN III
OMK Yang Bertobat
Tanda salib dan Salam
Doa Pembuka : Tahun Ekaristi
Bacaan: Filipi 2:5-8
Katekese Singkat
Bertobat, berarti kembali kepada Allah, menyadari
segala kesalahan dan dosa. Membangun kembali relasi
yang baik dengan Allah. Membangun relasi yang baik
ini menjadi sebuah keputusan yang mutlak, harus
dilakukan bagi kita. Bapa Paus Fransiskus menyapa kita
“Orang Muda, Kalian bukanlah parkiran otomatis,
melainkan biarkan mimpi-mimpimu berkembang dan
ambilah keputusan. Ambilah resiko meskipun kamu
akan melakukan kesalahan. Janganlah kamu hidup
dengan jiwa yang dibius dan janganlah melihat dunia
ini layaknya seorang turis. Rasakanlah! Usirlah
ketakutan yang membuatmu lumpuh, supaya tidak
menjadi orang muda yang seperti mumi. Hiduplah!
Berikanlah yang terbaik dalam hidup! Bukalah pintu-
pintu kandang dan terbanglah! Tolong, janganlah kamu
pensiun sebelum waktunya.”(Christus Vivit nomor
143).
Jika menjadi OMK yang lumpuh, takut untuk
bergerak dan berinovasi, adalah hal kesalahan besar
dalam hidup kita. Suatu saat kelak, kita harus memberi
pertanggungjawaban tentang kehidupan kita di dunia
ini. Jauhilah hal yang sia-sia, dekatkanlah pada
kehendak Allah pada tujuan sejati yakni Kerajaan
Surga. Bagaimanakah sikap kita bila kelak berhadapan
dengan Anak Manusia, Tuhan Yesus sang hakim adil,
yang mengetahui segala-galanya mengenai kehidupan
kita di dunia ini. Sang Pengadil itu tidak dapat disogok
dan tidak menerima alasan-alasan kita. Sebab kita
telah diberikan kesempatan yang panjang di dunia ini
untuk memperbaiki sikap dan cara kita. Sekarang ini
kita dapat menggunakan dan mersakan kemurahan
ilahi Allah yang tercurah pada kita melalui orangtua
kita, melalui saudara-saudari kita dan orang-orang
yang mencintai kita. Masihkah kita mempunyai
ketegaran hati dan hanya mengikuti kehendak dan
kemauan kita sendiri. Apakah kita terus mengabaikan
kehendak Allah. Bila kehidupan di dunia ini telah
berlalu, bagi kita hanyalah akan berlaku keadilan tegas
semata.
Menjadi kebodohan semata bagi kita jika tetap
saja mengulur-ulur keputusan baik, ketika
pengampunan dapat diterima dengan sangat
mudahnya. Bila kita terus-menerus menunda untuk
melaksanakan keputusan terbaik kita, dan sesuai
dengan kehendak Allah. Sekarang saat yang tepat
untuk mengusahakan hidup yang bermanfaat, meski
harus mengalami air mata, kesedihan dan ketakutan,
namun tetap dalam kesempatan untuk membersihkan
diri kita dari kerumunan dan balutan dosa. Allah sangat
ingin memberikan pengampunan kepada kita saat ini
juga. Lebih baik membasuh bersih dari segala dosa-
dosa dan memperbaiki kebiasaan buruk daripada
berharap dapat memurnikan sesudah kematian. Kita
hanya menipu diri sendiri jika kita hanya mengikuti
perasaan dan menunda pertobatan dan keputusan
terbaik kita yang sesuai dengan kehendak Allah.
Pada waktu yang sama, Ia mengundang kita untuk
menanggalkan “pribadi yang tua” untuk mengenakan
pribadi yang “baru” (bdk. Kol. 3:9-10). Ketika Ia
menjelaskan apa arti mengenakan kembali kemudaan
“yang membarui” (ay. 10), Ia mengatakan bahwa hal
itu berarti memiliki “belas kasihan, kemurahan hati,
kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan
ampunilah seorang akan yang lain apabila yang
seorang menaruh dendam terhadap yang lain” (Kol.
3:12-13). Hal ini berarti bahwa kemudaan yang sejati
terdiri dari kepemilikan hati yang mampu untuk
mencintai. Sebaliknya, memisahkan diri dari orang lain
menuakan jiwa kita. Inilah sebabnya disimpulkan: “Dan
di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai
pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan”
(Kol. 3:14).

Doa Umat (Pemandu Menyiapkan tiga orang untuk


menyampaikan Doa Umat)
Bapa Kami

Doa Penutup (Marilah Berdoa)


Ya Tuhanku, bagi kami, orang muda yang cenderung
berbuat dosa, namun ingin terus mencintai Engkau,
kematian merupakan pintu masuk menuju kepada
Kerajaan Surga yang telah Engkau siapkan. Semoga
dalam masa-masa sulit ini, kami senantiasa mampu
mengarahkan diri kami kepada kehendak Putera-Mu,
Yesus Tuhan kami. Semoga usaha kami untuk bertobat
dan menjadi Orang Muda Katolik yang memiliki
kebaruan hidup selalu Engkau berkati. Sempurnakanlah
usaha kami yang terasa kurang berkenan pada-Mu.
Buatlah kami lebih takut berbuat dosa daripada takut
akan kematian atau hal dunia lainnya yang
membahayakan. Gerakkanlah hati dan pikiran kami
untuk terus menghindari hal-hal yang sia-sia dalam
hidup kami, minuman keras, perjudian, narkoba,
hiburan yang tidak sehat. Semoga kami menjadi OMK
yang dapat melanjutkan karya penyelamat dan
sukacita surgawi, demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami. Amin.

Berkat
PERTEMUAN IV
OMK Yang Ekaristis
Tanda salib dan Salam
Doa Pembuka : Tahun Ekaristi
Bacaan: Galatia 2:18-21
Katekese Singkat
OMK yang Ekaristis adalah OMK yang terus
menanggapi panggilan dan undangan Allah dalam
Ekaristi. Tak ada kata lelah dan malas untuk Ekaristi,
namun bagaimana di saat pandemic Covid-19 yang
masih melanda ini? Kita dapat mengikuti kebijakan
pastor paroki dan himbauan bapak uskup mengenai
protokol kesehatan dalam ibadah. Jika memang tidak
memungkinkan layakan diri kita mengikutinya dalam
dan melalui media masa (Online). Masa pandemi
memang menjadi waktu yang sulit bagi kita, namun
tidaklah membuat kita terus berhenti.
Saudara-saudari yang terkasih, datanglah kepada
Yesus bila engkau berlelah dan berbeban berat, Yesus
akan menyegarkanmu. Sebab Kristus adalah Allah yang
hidup, dan kita sebagai anak-anak-Nya yang tersu
disapa oleh kasih-Nya. Banyak cara untuk datang
kepada Yesus, kita dapat datang kepada-Nya melalui
doa, meditasi, membaca buku-buku rohani, membaca
Kitab Suci, tetapi cara yang baik adalah dalam Ekaristi.
Dalam Ekaristi Yesus mengundang kita untuk
menerima keistimewaan surgawi dan kita menerima-
Nya dalam Komuni Suci. Dalam komuni Suci, Ia datang
bukan saja di hadapan kita, namun masuk kedalam
jiwa kita. Yesus membuat diri-Nya menjadi makanan
bagi jiwa kita, Ia memberi kekuatan yang lebih besar
untuk hidup serupa dengan-Nya.
Roti yang Kuberikan kepadamu adalah tubuh-Ku,
ambilah, dan makanlah, Inilah Tubuh-Ku yang
dikurbankan bagimu. Yang makan tubuh-Ku dan
minum darah-Ku, akan hidup di dalam Aku, dan Aku
hidup di dalam dia (Matius 26:26-28). Sebagai anak-
anak Allah yang hidup dalam iman, mengikuti perayaan
Ekaristi menjadi bagian hidupnya yang tak dapat
tergantikan. Karena Ekaristi adalah Yesus Kristus
sendiri, Ekaristi menjadi ‘jantung’ dari iman Katolik.
Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa Ekaristi
adalah “sumber dan puncak seluruh kehidupan
Kristiani” (KGK 1324) dan “hakikat dan rangkuman
iman kita” (KGK 1327). Gereja Katolik mengajarkan
bahwa kurban salib Kristus terjadi hanya sekali untuk
selama-lamanya (Ibr 9:28). Kristus tidak disalibkan
kembali di dalam setiap Misa Kudus, tetapi kurban
yang satu dan sama itu dihadirkan kembali oleh kuasa
Roh Kudus (KGK 1366). Hal itu dimungkinkan karena
Yesus yang mengurbankan Diri adalah Tuhan yang
tidak terbatas oleh waktu dan kematian. Kristus telah
mengalahkan maut, karenanya Misteri Paska-Nya tidak
hanya terbenam sebagai masa lampau, tetapi dapat
dihadirkan di masa sekarang (KGK 1085). Karena bagi
Tuhan, segala waktu adalah ‘saat ini’, sehingga masa
lampau maupun yang akan datang terjadi sebagai ‘saat
ini’. Dan kejadian Misteri Paska sebagai ‘saat ini’ itulah
yang dihadirkan kembali di dalam Ekaristi, dengan cara
yang berbeda, yaitu secara sakramental. Dengan
demikian, Ekaristi menjadi kenangan hidup akan
Misteri Paska dan akan segala karya agung yang telah
dilakukan oleh Tuhan kepada umat-Nya, dan
sekaligus harapan nyata untuk Perjamuan surgawi di
kehidupan kekal.
Doa Umat (Pemandu Menyiapkan tiga orang untuk
menyampaikan Doa Umat)
Bapa Kami
Doa Penutup (Marilah Berdoa)
Ya Tuhan dan Allahku, yang hadir dalam hidupku
melalui Ekaristi Suci, kami tak cukup mampu untuk
menghargai-Mu dalam tindakan kasih yang sangat
menakjubkan ini. Namun, dengan kesederhanaan-Mu,
Engkau menerima kekurangan kami. Bawalah kami
terus untuk mencintai-Mu dalam perayaan Ekaristi
agar kami juga mampu berbagi kasih dalam kehidupan
kami, sebagaimana kasih yang telah Engkau berikan
kepada kami. Persatukanlah kami dalam kebersamaan-
Mu bersama Allah Tritunggal, sehingga kami Kau
mampukan untuk berusaha sebaik-baiknya mengikuti
Ekaristi dan kami dapat lebih baik mengabdi-Mu. Demi
Kristus Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang
masa. Amin.

Berkat
3. PENUTUP
Syukur kepada Allah bahwa kita telah dapat
menyusun pendalaman Adven 2020 ini secara
sederhana dalam bentuk Lectio Devina (Bacaan
Rohani). Hidup adalah kemurahan dari Allah yang
bukan murahan, maka perlu dipertanggungjawabkan.
Pertanggungjawaban itu bisa berupa macam-macam
daya kreativitas kita sebagai Orang Muda Katolik.
Tentu saja bahan ini menjadi sebuah bahan dasar yang
masih bisa dikembangkan oleh kita semua sebagai
bahan untuk pertemuan di masa Adven 2020. Dengan
demikian jiwa muda kita dapat bersinar dan menyala
dalam kehidupan kita di tengah masyarakat dan
Gereja. “Orang-orang muda menunjukkan kepada kita
perlunya menggunakan gaya dan strategi baru. Sebagai
contoh, sementara orang-orang dewasa berusaha agar
segalanya terencana dengan baik, dengan pertemuan-
pertemuan rutin dan waktu yang tepat, saat ini
sebagian besar orang muda merasa kurang tertarik
dengan metode pastoral seperti itu.
Ruang tidak hanya untuk belajar tetapi juga
memungkinkan mereka untuk membagikan hidup,
bergembira, bernyanyi, mendengarkan kesaksian nyata
dan mengalami perjumpaan komunitas dengan Allah
yang hidup” (Chritus Vivit nomor 204). Maka
hendaklah sebagai OMK terus membuka ruang agar
angin segar terus berhembus dan menyegarkan hidup
kita. Selamat bermenung, selamat menyambut
kehadiran Tuhan Yesus Kristus, selamat NATAL 2020.
Salam dan doa.
DOA ARDAS TAHUN IV (2021): TAHUN EKARISTI

YA TUHAN DAN ALLAH KAMI


Tuhan Yesus Kristus, Engkau adalah Firman Allah,
yang sejak kekal bersama dengan Allah,
namun Engkau rela menjadi manusia seperti kami.
Kami puji Dikau, ya Tuhan dan Allah kami,
sebab dalam kasih-Mu yang demikian agung,
Engkau telah berkenan memeluk kerapuhan
kemanusiaan kami.

Ya Tuhan dan Allah kami, melalui para rasul-Mu,


yang Engkau tahbiskan menjadi imam-imam-Mu,
Engkau telah mewariskan wujud kasih-Mu yang agung,
di dalam kurban Ekaristi Suci.
Engkau Putera Allah yang Mahatinggi
namun solider dengan kemanusiaan kami.
Engkau Roti hidup dan Roti malaikat,
namun berkenan dijamah dan dikecap oleh kami.
Engkau menjadi makanan dan minuman keselamatan
kami. Trimalah pujian kami, ya Tuhan dan Allah kami.

Ya Yesus Sahabat Sejati,


dalam syukur tak terhingga kami kepada-Mu,
kami mohon: tinggallah selalu bersama kami.
Cintailah dan lindungilah kami, keluarga kami,
Komunitas, Gereja, Nusa dan Bangsa kami.
Dengan berkat kerahiman dan penebusan-Mu,
jiwailah kami untuk membangun hidup penuh kasih
persaudaraan,
saling menjadi sukacita dan rezeki bagi sesama,
rela mengampuni dan melayani tanpa pamrih dan tanpa
pilih kasih,
seturut teladan pengorbanan-Mu yang berkenan
kepada Bapa.

Ya Yesus Putera Maria, Engkau yang bersama Bapa dan


Roh Kudus,
Allah Tritunggal yang Esa dan Abadi, kami puji dan kami
sembah,
kini dan sepanjang hidup kami. Amin.

Bapa Kami …. Salam Maria …. Kemuliaan ….

Anda mungkin juga menyukai