Puji syukur kehadirat Allah SWT yanag telah memberikan rahmat, taufik,
hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat manyelesaikan makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah yang bejudul “kesenian ludruk dijawa
timur” ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Sejarah seni pertunjukan.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing
yang telah memberi bimbingan dan masukan. Kami berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan kita dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan yang lebih
baik. Sebagai manusia biasa, tentu kami memliki banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KOVER ............................................................................................................ i
A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cerita tentang sejarah ludruk?
Apa pengertian ludruk?
Bagaimana bentuk media penyajian ludruk dan elemen pementasan ludruk?
1
Apa saja jenis-jenis ludruk?
Apa saja alat musik yang digunakan dalam pementasan ludruk?
C. Tujuan Pembahasan
Untuk mengetahui tentang cerita sejarah ludruk.
Dapat mengetahui definisi dari ludruk
Untuk mengetahui bentuk media penyajian ludruk dan elemen pementasan
ludruk.
Untuk mengetahui jenis-jenis ludruk dan alat musik yang digunakan dalam
pementasan ludruk.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Ludruk:
Saampai tahun 1960-an sosok waria dan pemain dagelan menjadi elemen
yang dominan dalam pertunjukan ludruk. Pada awal abad ke-20, sesuai dengan
pendapat sarjana dan ingatan beberapa informan yang sudah berumur, ada sebuah
bentuk ludruk yang disebut besut yang menampilkan pemain dagelan yang
3
bernama besut yang menari melagukan kidung dan menceritakan dagelan serta
seorang waria yang menari. Sejak tahun 1920 ludruk besut mengalami beberapa
penambahan karakter yaitu penambahan karakter istri yang dimainkan seorang
waria dan karakter paman sang istri, sejak adanya penambahan karakter
pertunjukan tersebut kemudian diberi dengan sebutan ludruk besutan.
Kemudian muncul karakter baru djuragan tjekep yaitu seorang saingan besut
yang kaya raya terkemuka dikampung, sejak kemunculan djuragan tjekep
pertunjukan itu disebut ludruk besep. Periode lerok dan besut tumbuh subur pada
tahun 1920-1930, setelah masa itu banyak bermunculan ludruk didaerah jawa
timur. istilah ludruk sendiri banyak ditentukan oleh masyarakat yang memecah
istilah lerok. Nama lerok dan ludruk terus berdampingan sejak kemunculan
sampai tahun 1955, selanjutnya masyarakat dan seniman pendukungnya
cenderung memilih ludruk. Pada akhirnya abad ke-20 tjak gondo durasim
mengorganisir sebuah rombongan ludruk dengan jumlah anggota yang tidak
terbatas dan mulai memainkan drama pertunjukan yang utuh dengan karakter-
karakter tokoh yang beragam sesuai dengan cerita yang dimainkan dan tidak lagi
menggunakan nama-nama dan peran yang sama disetiap pertunjukan. Tjak gondo
durasim juga menerima penghargaan oleh soetomo sebagai pelopor dalam
memanfaatkan pertunjukan rakyat demi nasionalisme, sembari berucap bahwa
”ludruk merupakan alat bermanfaat untuk membuat ide-ide bisa diterima dalam
pikiran masyarakat”.
4
masyarakat surabaya sebagai salah satu pahlawan dan namanya diabadikan
menjadi nama gedung pertunjukan dalam taman budaya surabaya.
B. Pengertian Ludruk
5
Pergelangan kaki kanan memakai gongseng (untuk mengatur irama
gendhing)
Pada zaman ludruk tahun 1955 tata kostum mengalami pergeseran seperti
dibawah ini:
Penari ngremo putri mengenakan tata busana sebagai penari beskalan bagian
bawah mengenakan sembong seperti teater tradisional topeng malang. Tata cara
penampilan penari ngremo putri yaitu:
6
Ludruk tobong juga dikenal dengan ludruk gedongan biasa dipentaskan
dalam kota-kota besar. Waktu pementasan biasa dimulai pukul 21.00
dengan durasi pertunjukan 3-4 jam.
2. Jenis ludruk bedasarkan media penyajian antara lain:
Ludruk radio adalah sebuah pertunjukan ludruk yang dipentaskan
melalui siaran radio. Biasa didukung oleh pihak seponsor.
Ludruk di televisi merupakan pementasan ludruk yang dibuat dan
dikemas selayaknya membuat film dengan konsep pengambilan
selayaknya film.
3. Jenis ludruk bedasrkan elemenyang ditampilkan yakni:
Ludruk pakem yaitu ludruk yang mementaskan elemen-elemen
pembentuk pementasan dengan lengkap.
Ludruk padat adalah pementasan ludruk yang menampilkan dua elemen
baku yaitu elemen dagelan dan cerita saja.
Ludruk transisi merupakan pementasan ludruk yang berisi penuh
dengan dagelan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
http://repostkaskus.blogspot.com/2012/01/10-seni-teater-tradisional-
indonesia.html#ixzz29w1ytJu0
www. elib.unikom.ac.id/download.php?id=145061
www.anneahira.com/gending-jawa.htm