MAKALAH
Oleh :
Daffa 15
Rian Bachtiar Maulana 163403065
Abdul Hidayat 1634030
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allat swt. karena atas limpahan
berjudul “AKUNTANSI DANA DESA”. Shalawat dan salah tak lupa penyusun
limpahkan kepada nabi besa jungjungan kita Muhammad saw. serta para
Penyulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Akuntansi Sektor Publik. Dalam makalah ini menjelaskan secara singkat
tentang akuntansi dana desa yang sebelumnya akan dijelaskan terlebih dahulu
mengenai pengertian akuntansi itu sendiri serta nantinya akan dibuat penjabaran
Dalam penulisan makalah ini, penyusun tidak lepas dari berbagai hambatan.
Namun dengan bantuan dari berbagai pihak, penulisan makalah ini akhirnya dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, ikhlas dan rasa tulus
1. Bapak Tedi Rustendi, selaku dosen mata kuliah Akuntansi Sektor Publik;
2. rekan – rekan yang senantiasa memberikan bantuan dan dukungan baik secara
3. semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
i
Penyusun sepenuhnya menyadari, bahwa meskipun telah berupaya
ada, buah karya manusia senantiasa tidak pernah sempurna. Karena itu saran dan
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Simpulan ................................................................................................ 9
B. Saran ....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa dibuat agar desa dapat
lebih maju serta memiliki otonomi desa sendiri yang didalamnya berisi tentang
kewenangan yang dimiliki oleh desa baik itu desa dan desa adat atau yang disebut
yang berasal dari adat juga hak tradisional yang diakui serta dihormati oleh sistem
Salah satu yang tidak kalah penting dari Undang – Undang Nomor 4 Tahun
2014 tersebut adalah melahirkanya satu kewenangan yang dimiliki oleh desa untuk
mengatur keuangan desa serta munculnya Akuntansi Dana Desa yang kemudian
terbentuknya suatu APB Desa yang nantinya akan digunakan untuk pembiayaan
operasional desa baik itu pembangunan atau yang lainnya. Dengan adanya
Akuntansi Dana Desa ini membuat pemerintah desa memiliki kewenangan yang
penuh akan pemanfaatan keuangan desa untuk digunakan hingga dapat dirasakan
Namun, dengan adanya Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2014 ini masih
terdapat banyak pro dan kontra. Tantangan yang dianggap memberatkan bagi
pemerintah desa untuk mengelola APB Desa dianggap sebagai hambatan yang
serius untuk kemajuan Akuntansi Dana Desa tersebut. Dilain sisi, peluang yang
muncul dari diterapkannya Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2014 inipun begitu
1
besar terutama manfaat yang akan dirasakan dari adanya Akuntansi Dana Desa dan
APB Desa.
dan menjelaskan semua hal penting yang ada pada Akuntansi Dana Desa serta
peluang dan tantangan yang ada yang disajikan dalam bentuk makalah yang
B. Rumusan Masalah
3. Apa sajakah peluang dan tantangan yang ada pada Akuntansi Dana Desa?
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan
1. pengertian Akuntansi
D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan tujuan memberikan kegunaan baik secara teoritis
Secara teoritis makalah ini berguna sebagai penjelas salah satu konsep dari
Akuntansi Dana Desa serta penjelas mengenai peluang dan tantangan apa saja yang
1. Penyusun
2. Pembaca
Makalah ini dapat memberikan informasi atau pengetahuan yang berguna bagi
E. Prosedur Makalah
menggambarkan permasalahan yang ada. Data teoritis yang ada dalam makalah ini
mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai sumber yang sesuai dengan
tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis melalui kegiatan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akuntansi
Dari dua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Akuntansi adalah
keuangan yang terjadi untuk dapat digunakan oleh para pihak yang membutuhkan
Pemerintah desa adalah kepala desa yang dibantu perangkat desa sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Desa (Abidin, 2015). Dimana kepala desa yang
dibantu oleh perangkat desa memiliki wewenang untuk mengatur keuangan dana
desa yang ada sesuai dengan UU No.6 Tahun 2014 tentang desa yang berbunyi
bahwa kepala desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa yang
4
dalam pelaksanaannya dibantu oleh perangkat desa (Nasional, 2014). Desa tidak
lagi sebatas menjadi objek pembangunan, namun desa bisa menjadi subjek
Keuangan suatu desa terdapat dalam APB Desa yang ditetapkan melalui
musyawarah bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Dimana APB Desa ini
dibuat serta disusun oleh sekretaris desa berdasarkan pada Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKP Desa). Dengan adanya APB Desa ini menunjukan bahwa
pemerintahannya, APB Desa ini juga bisa disebut sebagai rencana keuangan suatu
desa yang terdiri dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang dilakukan oleh
desa tersebut.
Akuntansi dana desa adalah pencatatan dari proses transaksi yang terjadi di
desa, dibuktikan dengan nota – nota kemudian dilakukan pencatatan dan pelaporan
yang digunakan pihak – pihak yang berhubungan dengan desa (Desa, 2015a).
pengumpulan bukti dari proses transaksi yang terjadi di desa, setelah itu dilakukan
pengelompokan dan pencatatan berdasarkan nota yang ada dan kemudian dilakukan
laporan keuangan dan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan untuk
1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Daerah
3. Perangkat Desa
4. Masyarakat Desa
dan realisasi dana desa serta pengukuran kinerja dari pemerintah daerah tersebut
1. Anggaran
2. Buku Kas
3. Buku Pajak
4. Buku Bank
dan realisasi dana desa yang ada namun dengan catatan tidak melanggar otonomi
Ruang lingkup dari akuntansi keuangan desa juga diatur oleh Permendagri
Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta
segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban desa. Selain itu menurut Permendagri No.113 Tahun 2014
masyarakat desa itu sendiri serta berpeluang agar dapat membangun desa menjadi
lebih baik dalam segala hal baik itu segi ekonomi, pendidikan, keagamaan, sosial
maupun budayanya. Selain itu, pembangunan desa melalui pemanfaatan Dana Desa
Tantangan itu muncul dari pemerintah pusat, pemerintah desa itu sendiri, hingga
perangkat desa sebagai orang yang melaksanakan Akuntansi Dana Desa tersebut.
1. Peluang
2. Tantangan
sasaran.
dapat bekerja dengan efektif dan efisien baik dalam pekerjaannya dan
A. Simpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
kebijakan dana desa. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 6(1), 61–76.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22212/jekp.v6i1.156
http://www.keuangandesa.com/2017/04/akuntansi-desa-keuangan-desa-dan-
pengelolaan-keuangan-desa/
Desa, K. (2015b). Tantangan dan Peluang Pelaksanaan Dana Desa. Retrieved from
peluang-pelaksanaan-dana-desa/
Ismail, M., Widagdo, A. K., & Widodo, A. (2016). Sistem Akuntansi Pengelolaan