Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI DANA DESA

PELUANG DAN TANTANGAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah


Akuntansi Sektor Publik

Oleh :
Daffa 15
Rian Bachtiar Maulana 163403065
Abdul Hidayat 1634030

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allat swt. karena atas limpahan

Rahmat dan Hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan makalah yang

berjudul “AKUNTANSI DANA DESA”. Shalawat dan salah tak lupa penyusun

limpahkan kepada nabi besa jungjungan kita Muhammad saw. serta para

sahabatnya dan keluarganya hingga akhir zaman, amin.

Penyulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata

kuliah Akuntansi Sektor Publik. Dalam makalah ini menjelaskan secara singkat

tentang akuntansi dana desa yang sebelumnya akan dijelaskan terlebih dahulu

mengenai pengertian akuntansi itu sendiri serta nantinya akan dibuat penjabaran

mengenai akuntansi dana desa.

Dalam penulisan makalah ini, penyusun tidak lepas dari berbagai hambatan.

Namun dengan bantuan dari berbagai pihak, penulisan makalah ini akhirnya dapat

terselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, ikhlas dan rasa tulus

penyusun mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada semua yang terhormat :

1. Bapak Tedi Rustendi, selaku dosen mata kuliah Akuntansi Sektor Publik;

2. rekan – rekan yang senantiasa memberikan bantuan dan dukungan baik secara

moril dan materil;

3. semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Penyusun senantiasa mendoakan semoga kebaikan semua pihak dapat dibalas

oleh Allah swt. dengan pahala yang berlipat. Amin.

i
Penyusun sepenuhnya menyadari, bahwa meskipun telah berupaya

sedemikian rupa untuk menyajikan penulisan makalah sebaik kemampuan yang

ada, buah karya manusia senantiasa tidak pernah sempurna. Karena itu saran dan

masukan yang positif dan konstruktif dari pembaca sangat di harapkan.

Akhirnya, semoga tulisan sederhana ini kiranya dapat bermanfaat khususnya


bagi penyusun, serta para pembaca pada umumya, Insya Allah.
Wassalamualaikum Wr. Wb.,

Tasikmalaya, 23 April 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2

C. Tujuan Makalah ...................................................................................... 2

D. Kegunaan Makalah ................................................................................. 2

E. Prosedur Makalah ................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 4

A. Pengertian Akuntansi ............................................................................. 4

B. Akuntansi Dana Desa ............................................................................. 4

C. Peluang dan Tantangan .......................................................................... 7

BAB III SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 9

A. Simpulan ................................................................................................ 9

B. Saran ....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa dibuat agar desa dapat

lebih maju serta memiliki otonomi desa sendiri yang didalamnya berisi tentang

kewenangan yang dimiliki oleh desa baik itu desa dan desa adat atau yang disebut

dengan nama lain, untuk mengurus kepentingan pemerintahan desa serta

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan inisiatif masyarakat itu sendiri atau

yang berasal dari adat juga hak tradisional yang diakui serta dihormati oleh sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Salah satu yang tidak kalah penting dari Undang – Undang Nomor 4 Tahun

2014 tersebut adalah melahirkanya satu kewenangan yang dimiliki oleh desa untuk

mengatur keuangan desa serta munculnya Akuntansi Dana Desa yang kemudian

terbentuknya suatu APB Desa yang nantinya akan digunakan untuk pembiayaan

operasional desa baik itu pembangunan atau yang lainnya. Dengan adanya

Akuntansi Dana Desa ini membuat pemerintah desa memiliki kewenangan yang

penuh akan pemanfaatan keuangan desa untuk digunakan hingga dapat dirasakan

juga dinikmati oleh masyarakat itu sendiri.

Namun, dengan adanya Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2014 ini masih

terdapat banyak pro dan kontra. Tantangan yang dianggap memberatkan bagi

pemerintah desa untuk mengelola APB Desa dianggap sebagai hambatan yang

serius untuk kemajuan Akuntansi Dana Desa tersebut. Dilain sisi, peluang yang

muncul dari diterapkannya Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2014 inipun begitu

1
besar terutama manfaat yang akan dirasakan dari adanya Akuntansi Dana Desa dan

APB Desa.

Berdasarkan uraian diatas, maka penyusun merasa tertarik untuk membahas

dan menjelaskan semua hal penting yang ada pada Akuntansi Dana Desa serta

peluang dan tantangan yang ada yang disajikan dalam bentuk makalah yang

berjudul “AKUNTANSI DANA DESA”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas penyusun akhirnya dapat

merumuskan rumusan masalah.

1. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi ?

2. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Dana Desa ?

3. Apa sajakah peluang dan tantangan yang ada pada Akuntansi Dana Desa?

C. Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan

untuk mengetahui dan mendeskripsikan :

1. pengertian Akuntansi

2. pengertian Akuntansi Dana Desa

3. peluang dan tantangan yang ada pada Akuntansi Dana Desa

D. Kegunaan Makalah

Makalah ini disusun dengan tujuan memberikan kegunaan baik secara teoritis

maupun praktis umumnnya kepada pembaca dan khususnya kepada penyusun.

Secara teoritis makalah ini berguna sebagai penjelas salah satu konsep dari

Akuntansi Dana Desa serta penjelas mengenai peluang dan tantangan apa saja yang

ada pada Akuntansi Dana Desa tersebut


Secara praktis makalah ini diharapkan memberikan manfaat kepada :

1. Penyusun

Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperluas ilmu

pengetahuan tentang Akuntansi Dana Desa serta peluang dan tantangannya.

2. Pembaca

Makalah ini dapat memberikan informasi atau pengetahuan yang berguna bagi

pembaca tentang Akuntansi Dana Desa serta peluang dan tantangannya.

E. Prosedur Makalah

Makalah ini dibuat dengan menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan

metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Dengan metode deskriptif

penyusun menjelaskan permasalahan dengan cara menceritakan dan

menggambarkan permasalahan yang ada. Data teoritis yang ada dalam makalah ini

didapatkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penyusun

mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai sumber yang sesuai dengan

tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis melalui kegiatan

mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut pada tema makalah.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi

Menurut Menteri Keuangan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia No.476 KMK 01 tahun 1991, Akuntansi merupakan suatu proses

pengumpulan, penganalisisan, pengklasifikasian, pencatatan, peringkasan dan

pelaporan terhadap suatu transaksi keuangan dari kesatuan ekonomi untuk

menyediakan sebuah informasi keuangan bagi yang memerlukan informasi tersebut

yang beguna dalam pengambilan keputusan.

Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71

Tahun 2010 tentang Standar Akutansi Pemerintahan, akuntansi adalah proses

identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi

dan kejadian keuangan, penyajian laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya.

Dari dua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Akuntansi adalah

sebuah proses pengumpulan, pengelompokan, pencatatan, serta pelaporan transaksi

keuangan yang terjadi untuk dapat digunakan oleh para pihak yang membutuhkan

untuk pengambilan keputusan.

B. Akuntansi Dana Desa

Pemerintah desa adalah kepala desa yang dibantu perangkat desa sebagai

unsur penyelenggara Pemerintahan Desa (Abidin, 2015). Dimana kepala desa yang

dibantu oleh perangkat desa memiliki wewenang untuk mengatur keuangan dana

desa yang ada sesuai dengan UU No.6 Tahun 2014 tentang desa yang berbunyi

bahwa kepala desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa yang

4
dalam pelaksanaannya dibantu oleh perangkat desa (Nasional, 2014). Desa tidak

lagi sebatas menjadi objek pembangunan, namun desa bisa menjadi subjek

untuk membangun kesejahteraan (Ismail, Widagdo, & Widodo, 2016).

Keuangan suatu desa terdapat dalam APB Desa yang ditetapkan melalui

musyawarah bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Dimana APB Desa ini

dibuat serta disusun oleh sekretaris desa berdasarkan pada Rencana Kerja

Pembangunan Desa (RKP Desa). Dengan adanya APB Desa ini menunjukan bahwa

pemerintah desa memiliki kewenangan unntuk membiayai kegiatan

pemerintahannya, APB Desa ini juga bisa disebut sebagai rencana keuangan suatu

desa yang terdiri dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang dilakukan oleh

desa tersebut.

Akuntansi dana desa adalah pencatatan dari proses transaksi yang terjadi di

desa, dibuktikan dengan nota – nota kemudian dilakukan pencatatan dan pelaporan

keuangan sehingga akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan

yang digunakan pihak – pihak yang berhubungan dengan desa (Desa, 2015a).

Sehingga dapat peyusun simpulkan bahwa akuntansi dana desa merupakan

pengumpulan bukti dari proses transaksi yang terjadi di desa, setelah itu dilakukan

pengelompokan dan pencatatan berdasarkan nota yang ada dan kemudian dilakukan

pelaporan keuangan sehingga akan dihasilkan suatu informasi yang berbentuk

laporan keuangan dan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan untuk

pengambilan keputusan. Pihak yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan

tersebut biasanya adalah :

1. Pemerintah Pusat

2. Pemerintah Daerah
3. Perangkat Desa

4. Masyarakat Desa

Dalam prakteknya tentu terdapat beberapa laporan keuangan desa yang

dianggap wajib dilaporkan oleh pemerintah desa untuk nantinya dilakukan

pengecekan oleh pemerintah pusat sebagai pertanggungjawaban sejumlah anggaran

dan realisasi dana desa serta pengukuran kinerja dari pemerintah daerah tersebut

dan sebagai monitoring terhadap kegiatan yang terjadi didesa.

Menurut Permendagri No.113 Tahun 2014 laporan keuangan yang

diwajibkan untuk dilaporkan meliputi:

1. Anggaran

2. Buku Kas

3. Buku Pajak

4. Buku Bank

5. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Dengan dilaporkannya lima laporan keuangan diatas maka akan

memudahkan pemerintah pusat untuk melakukan monitoring terhadap anggaran

dan realisasi dana desa yang ada namun dengan catatan tidak melanggar otonomi

daerah itu sendiri.

Ruang lingkup dari akuntansi keuangan desa juga diatur oleh Permendagri

dimana menurut Permendagri No.113 Tahun 2014 menjelaskan bahwa Keuangan

Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta

segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak

dan kewajiban desa. Selain itu menurut Permendagri No.113 Tahun 2014

menjelaskan juga bahwa pegelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan


yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban keuangan desa.

C. Peluang dan Tantangan

Pembangunan yang gencar dilakukan di Desa dengan menggunakan Dana

Desa memunculkan beberapa peluang yang sangat besar bagi kesejahteraan

masyarakat desa itu sendiri serta berpeluang agar dapat membangun desa menjadi

lebih baik dalam segala hal baik itu segi ekonomi, pendidikan, keagamaan, sosial

maupun budayanya. Selain itu, pembangunan desa melalui pemanfaatan Dana Desa

tahun 2015 memberikan beberapa tantangan dalam pelaksanaannya (Desa, 2015b).

Tantangan itu muncul dari pemerintah pusat, pemerintah desa itu sendiri, hingga

perangkat desa sebagai orang yang melaksanakan Akuntansi Dana Desa tersebut.

1. Peluang

Peluang yang muncul dari adanya Akuntansi Dana Desa berupa :

 Membuat pemerintah daerah memiliki otonomi daerah sendiri untuk

membuat sebuah keputusan yang dirasa baik untuk desa dengan

kewenangan yang penuh untuk pengambilan keputusan mengenai

penggunaan dana desa yang ada.

 Sebuah momentum untuk dapat mensejahterakan masyarakat.

 Dapat digunakan sebagai alat pembangunan desa.

2. Tantangan

Tantangan yang muncul dari adanya Akuntansi Dana Desa berupa :

 Tantangan Bagi Pemerintah Pusat


1. Diperlukan pendampingan yang cukup banyak untuk mendukung agar

terciptanya good governance dalam pengelolaan keuangan dana desa

serta pembangunan desa.

2. Dibutuhkan anggaran dana yang cukup besar.

3. Penyaluran yang dilakukan harus tepat waktu.

 Tantangan Bagi Pemerintah Desa

1. Pertanggungjawaban yang penuh atas semua keputusan yang terjadi

dalam pemanfaatan dana desa atau pengelolaan keuangan desa untuk

kepentingan pembangunan desa.

2. Kesejahteraan masyarakat desa yang harus diwujudkan dengan

kebijakan – kebijakan dari pengelolaan keuangan desa yang tepat

sasaran.

3. Pertanggungjawaban realisasi keuangan dana desa dengan jumlah

anggaran yang diberikan.

 Tantangan Bagi Aparatur Desa

1. Aparatur desa yang bekerja harus memiliki kredibilitas tinggi serta

memiliki kemampuan dalam menjalankan Akuntansi Dana Desa yang

merupakan termasuk kedalam Akuntansi Pemerintahan.

2. Aparatur desa harus berkerja dengan transparan dan akuntabel.

3. Mempekerjakan aparatur desa dengan jumlah yang semestinya agar

dapat bekerja dengan efektif dan efisien baik dalam pekerjaannya dan

penggunaan dana desa.


BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

B. Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, M. Z. (2015). Tinjauan atas pelaksanaan keuangan desa dalam mendukung

kebijakan dana desa. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 6(1), 61–76.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22212/jekp.v6i1.156

Desa, K. (2015a). Akuntansi Desa Keuangan Desa dan Pengelolaan Desa.

Retrieved from 2019 website:

http://www.keuangandesa.com/2017/04/akuntansi-desa-keuangan-desa-dan-

pengelolaan-keuangan-desa/

Desa, K. (2015b). Tantangan dan Peluang Pelaksanaan Dana Desa. Retrieved from

2019 website: http://www.keuangandesa.com/2015/04/tantangan-dan-

peluang-pelaksanaan-dana-desa/

Ismail, M., Widagdo, A. K., & Widodo, A. (2016). Sistem Akuntansi Pengelolaan

Dana Desa. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, XIX(2), 323–340.

Nasional, B. P. (2014). Undang - Undang Nomor 6 Tahun 2014. Retrieved from

2019 website: file:///D:/UU 6 2014_Desa.pdf

Anda mungkin juga menyukai