Anda di halaman 1dari 35

SENI TARI

Pengertian Tari
Tari adalah salah satu jenis gerak selain senam, bela diri, akrobatik, atau pantomime.
Sebagai seni, tari memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan seni-seni lain.Seni tari secara umum
memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki
unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu.
Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan
dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang,
serong kanan, dan serong kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar,
atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi rendahnya posisi duduk dan level tinggi
dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncat-loncat,.
Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar
atau kecil.Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang
ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi,
bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang
berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga
bagi si penari.

Jenis dan Peranan Seni Tari


Jenis dan Peran Seni Tari dalam Konteks Masyarakat dan Budaya Seni tari sangat
berhubungan dengan keadaan masyarakat dan budaya setempat. Oleh karena itu, fungsi
peranan, dan jenis-jenisnya pun sangat berhubungan dengan masyarakat dan budaya
setempat. Bahkan dalam perkembangannya, seni tari dipengaruhi oleh perkembangan
masyarakat dan budayanya.
Fungsi dan Peranan Seni Tari Sebagai suatu kegiatan, seni tari memiliki beberapa
fungsi, yaitu seni tari sebagai sarana upacara, seni tari sebagai hiburan, seni tari sebagai
media pergaulan, seni tari sebagai penyaluran terapi, seni tari sebagai media pendidikan, seni
tari sebagai pertunjukkan, dan seni tari sebagai media katarsis. (Wardhana, 1990 : 21-36).
Seni tari sebagai sarana upacara, Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis
tari ini banyak macamnya, seperti tari untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam
kehidupan manusia.
Seni tari sebagai hiburan, Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak
majemukan dan menjenuhkan.Olehkarena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang
sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata
panggungnya dipersiapkan dengan cara yang menarik.

Jenis-jenis Tarian dan Contohnya


1. Tari Tunggal
Tari Tunggal adalah tarian yang dibawakan atau dimainkan oleh seorang penari,
atau dua orang tetapi secara bergantian, Tarian ini biasanya menggambarkan watak
seseorang tokoh ataupun seekor binatang.Tari tunggal (solo) dipahami sebagai tarian yang
dibawakan oleh seorang penari dalampertunjukan, dan ada pula yang menampilkan tarian
tunggal dengan penari yang berbeda-beda secara bergantian. Dalam penyajian tari
tunggal, penari memiliki keleluasaan bergerak,karena ia tidak harus tergantung atau
berhubungan dengan dengan penari yang lain. Penariharus mampu mengelola bentuk
gerak dan iramanya berdasarkan kepekaan sehingga ia lebihleluasa menginterpretasikan
atau melahirkan gerak spontan. Hal tersebut dapat dilihat dalammengatur
dan menentukan ruang gerak (maju, mundur, berputar-putar, meloncat, dsb), mengatur
waktu (kuat-lemah) dan mengungkapkan ekspresi (memaknai gerak, tema dan isi),semua
tergantung pada kemampuan dirinya sendiri.
Contoh tari tunggal nusantara, yaitu :

Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)

Tari Gandrung dari Batuwangi

Tari Taledhek dari Jawa timur

Tari Gambyong dari Jawa tengah

Tari Cokek dari Jawa tengah

Tari Batek baris dari Sumbawa

Tari Kancet papatai dari Kalimantan (Dayak kenyah)

Tari Kancet lasan dari Kalimantan (Dayak kenyah)

Tari Leleng dari Kalimantan

Tari Hudoq dari Kalimantan

Tari Persembahan dari Kutai Kertanegara

Tari Dewa memanah dari Kutai Kewrtanegara

Tari Srimpi dari Jawa Tengah

Tari Bondhan dari Jawa Tengah

Tari Golek manis dari Jawa Tengah

Tari Golek Kanya dari Jawa Tengah

Tari Mani poreng

Tari Merak dari Sunda dan Bali

Tari Pendet dari Bali

2. Tari Berpasangan
Tari berpasangan adalah bentuk penampilan tari yang ditarikan secara berpasangpasangan,dapat berlawan jenis atau sama jenis.Rangkaian gerak tari jenis berpasangan
saling mengisi,melengkapi,dan terdapat interaksi dan respons gerak antar penarinya.
Tema
tari
berpasangan
dan
berkelompok
dapat
lebih beragam.Temakepahlawanan,percintaan,dan kegembiraan bisa tampak begitu jelas
tersampaikan kepada penonton. Rias busananya berbeda beda sesuai dengan tema-tema
serta karakter yang diperankan.Tari kelompok biasannya memiliki kerakter
gerak,ekspresi,dan rias yang seragam. Dalam tarian berpasangan/berkelompok dituntut
keserempakan dan keseragaman gerak yang lebih tinggi agar pertunjukan tariannya.
Adanya interaksi gerak antar penari membuat pola lantai dapat diubah lebih
banyak.Hasilnya tarian tampak lebih dinamis.
Contoh tari berpasangan adalah:

Tari bedhaya

Tari serimpi

Tari jsathilan

Tari gandrung

Tari remo

3. Tari Gandrung dari Banyuwangi

Yaitu contoh tarian yang berasal dari banyuwangi, jawa barat. Gandrung berarti
terpesonanya masyarakat kepada dewi sri sebagai dewi padi yang membawa
kesejahteraan. Tarian gandrung banyuwangi sering dibawakan sebagai bentuk rasa syukur
masyarakat setiap habis panen. Tarian gandrung yaitu tarian seni pertunjukan yang
dibawakan dengan iringan musik khas gabungan antara budaya jawa dan bali.
Tarian gandrung ini dilakukan berpasangan antara perempuan sebagai penari dan
laki-laki sebagai pemaju, tarian gandrung sering dipentaskan pada beberapa acara, seperti
perkawinan, khitanan, tujuh belasan baik di banyuwangi maupun di daerah lainnya.
Menurut kebiasaannya, pertunjukan lengkapnya dimulai pukul 21.00 dan berakhir sampai
menjelang subuh.
Cara berpakaian penari gandrung sangatlah unik, mungkin karena ada pengaruh
bali didalamnya, mulai dari bagian tubuh memakai baju yang terbuat dari beludru warna
hitam, ditambah dengan kalung manik-manik warna kuning emas mengkilat yang dililit
dibagian leher sampai dada, ikat pinggang dan selendang yang selalu dipakai dibahu.
Lalu, bagian kepala ditambah seperti mahkota yang terbuat dari kulit kerbau yang diberi
hiasan kuning emas, merah, dan juga perak. Kemudian bagian bawah, penari memakai
kain batik dengan corak gajah olih yang berarti ciri khas banyuwangi.
Musik iringan tarian gandrung terdiri dari 1 gong, kluncing, 1 atau 2 biola, 2
gendang, dan sepasang ketuk. Disamping itu, pertunjukan ini tidak lengkap kalau tidak
diiringi panjak atau kadang-kadang disebut pengundang yang bertugas memberi semangat
dan memberi efek kocak dalam setiap pertunjukan gandrung. Selain itu, kadang-kadang
diselingi dengan saron bali, angklung, atau rebana sebagai bentuk kreasi.

4. Tari Kelompok
Tari kelompok merupakan bentuk penyajian tari yang menampilkan lebih dari dua
orang penari. dari beberapa bentuk tari kelompok ini, ada tiga macam kategori sebagai
berikut :

1) gerak dalam tari kelompok sebagi besar merupakan gerak murni, yaitu gerakan yang
hanya mementingkan keindahan.
2) tari kelompok tradisional tidak menghadirkan cerita tetapi menyajikan susunan
gerakan berupa gerak maknawi, yaitu gerak tari yang memiliki unsur keindahan dan
memiliki makna tertentu
3) bentuk lain dari tari kelompok adalah tari yang menyajikan cerita dengan alurnya
Dalam tari kelompok ada yang bersifat rampak dan ada yang tidak. tari kelompok
yang bersifat rampak biasanya akan menggunakan kostum yang sama. Contohnya tari
gambyong dan tari pendhet.

5. Tari Kepahlawanan
Tari kepahlawanan adalah tari yang mengandung unsur cerita heroik atau
kepahlawanan. Pada tema ini sering diungkapkan atau diceritakan tentang perjuangan dan
kegagahan suatu tokoh tertentu. Di dalam tema ini juga diceritakan kronologis suatu
tragedi yang menuntut suatu tokoh atau sekelompok untuk memperjuangkan sesuatu yang
ditujunya. Tujuan dari tari dengan tema pahlawan ini adalah agar penontonnya dapat
termotivasi dan terdorong untuk bersemangat dalam menjalani hidup. Di Indonesia tema
ini muncul ketika bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya dan berjuang
menghadapi penjajah.
Contoh Tari Kepahlawanan adalah:

Tari Kuda Kepang

Tari Seudati

Tari Menak Jinggo Ranggalawe

Tari Anoman Rahwana

Tari Ranggalawe Gugur

6. Tari Binatang
Tema binatang mengandung arti bahwa setiap gerakan yang dihasilkan merupakan
bentuk peniruan dari suatu binatang. Peniruan itu meliputi pencerminan bentuk fisik,
perilaku, cara makan, dan sebagainya. Biasanya binatang yang digambarkan berkaitan
dengan keberadaan binatang tersebut dalam alam sekitar atau bisa juga dengan
pengaguman seorang penari dengan keindahan suatu binatang. Tari dengan tema binatang
biasanya ditarikan secara berkelompok tetapi tidak menutup kemungkinan untuk ditarikan
secara berpasangan ataupun tunggal. Misalnya tari merak. Pada tari terebut diceritakan

bahwa merak merupakan binatang yang anggun dan mempunyai keindahan bulu yang
luar biasa.

7. Tari Erotik/Percintaan
Tema erotik adalah tari yang mengandung unsur cerita atau percintaan. Pada tema
ini digambarkan dua tokoh yang sedang memadu asmara. Biasanya tari dengan tema ini
ditampilkan pada acara-acara pernikahan. Biasanya juga tari ini ditunjukkan dengan
kemesraan yang ditarikan oleh para penari.
Contohnya adalah:

Tari Gatot Kaca Gandrung

Tari Karonsih

Tari Oleg Tambulilingan

Tari Serampang Dua Belas

Enggar-enggar

Karonsih

Driasmara

Langenasmara

Kusuma Ratih

8. Tari Pergaulan/Kegembiraan
Tema ini menggambarkan pergaulan antara muda dan mudi. Tari yang bertema
pergaulan ini adalah tari pergaulan. Tari ini biasanya dilakukan pada saat bulan purnama
sebagai pergaulan muda mudi atau kaum remaja yang merupakan tari sosial yang
memiliki latar belakang cerita. Tari ini merupakan wujud suka cita warga desa dalam
bersih desa atau acara lainnya yang berhubungan dengan berlangsungnya pertemuan
antara kaum muda dan mudi.
Ciri-cirinya antara lain:

1. Gerak tari ini dilakukan secara bebas, yang mengikuti adalah muda dan mudi atau
warga masyarakat secara umum.
2. Tarian ini sering dilaksanakan pada saat bulan purnama baik untuk kalangan anakanak, remaja putra putri atau dewasa maupun orang tua.
3. Dapat dilakukan di arena yang luas atau tanah lapang.
4. Pelaksanaan pertunjukan tarian ini biasanya digelar sebagai puncak dari kegiatan yang
dilakukan pada siang harinya.
5. Tarian ini pada dasarnya digunakan sebagai sarana untuk komunikasi atau pergaulan
antara laki-laki atau perempuan, remaja dan orang tua atau kegiatan yang
berhubungan dengan hajat orang banyak di suatu desa.

9. Tari Adat
Tari sebagai sarana upacara pada umumnya bersifat sakral dan magis. Sedangkan
upacara dalam kehidupan kita di Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Upacara Keagamaan
2. Upacara Adat / Tradisi
Tari yang digunakan sebagai sarana upacara keagamaan biasanya bersifat sakral,
sedangkan tari yang digunakan untuk upacara adat / tradisi bersifat magis, dimana pada
saat menari ada kekuatan bawah sadar sehingga penari mengalami trance (tak sadar diri)
hingga muncullah kekuatan lain yang diluar kemampuan manusia, misalnya penari
menjadi kebal atau tahan senjata, beling, api dan melakukan tingkah laku yang
sebelumnya tidak biasa dilakukan oleh penari itu, misalnya bisa mengusir roh jahat,
mengobati penyakit dan kemampuan penari tersebut dari aliran putih melindungi serta
keselamatan masyarakat pendukungnya.
Ciri-ciri umum tari upacara antara lain :
1. Gerak tari imitatif / meniru gerak alam dan merupakan ekspresi kehendak jiwanya.
2. Suasana magis, religius dan sakral.
3. Iringan tari mononton tetapi menggugah.
4. Penghayatan tari terbatas pada lingkungan setempat.
5. Komposisi lantai sederhana, biasanya lingkaran dan dilaksanakan secara kolektif.

Contoh beberapa tari upacara :


1. Tari Bedhaya Ketawang (Surakarta)
2. Tari Bedhaya Semang (Yogyakarta)
3. Tari Pendhet (Bali)
4. Tari Nglango (Jawa Barat)
5. Tari Seblang (Banyuwangi)

10. Tari Kesedihan


Masyarakat Jakarta asli atau dikenal dengan suku Betawi mempunyai banyak
kesenian, salah satunya adalah Topeng Betawi. Topeng Betawi sedikitnya memiliki tiga
unsur utama yaitu : musik, tari, dan teater. Tarian yang terkandung dalam Topeng Betawi
inilah yang disebut Tari Topeng Betawi.
Mengapa menggunakan topeng? Ini dikarenakan dahulu masyarakat Betawi
menganggap Topeng memiliki kekuatan magis. Selain dapat menolak bala, juga dinilai
mampu menghilangkan kedukaan karena kematian, sakit, atau pun petaka lainnya. Selain
itu, masyarakat Betawi menggunakan pendekatan berbeda mengenai istilah topeng.
Mungkin bagi banyak orang, topeng itu adalah kedok (penutup wajah). Namun, tidak
untuk masyarakat Betawi. Masyarakat Betawi menggunakan topeng untuk istilah
pertunjukan. Anda pasti kenal kesenian yang bernama Topeng Monyet, bukan? Ya,
kesenian yang biasa Anda temui di Jakarta dan sekitarnya ini adalah pertunjukkan yang
menampilkan atraksi dari monyet yang terlatih.
11. Tari Klasik
Tari klasik adalah tarian yang telah mencapai keindahan yang tinggi. Tari klasik
merupakan tarian yang dipelihara dengan baik di istana raja-raja dan kalangan
bangsawan. Gerak tari klasik memiliki aturan tertentu, bentuk gerak tariannya diatur
secara teliti, mengikat, dan tidak boleh dilanggar. Jika seorang penari melakukan gerak
yang tidak sesuai dengan aturan maka ia danggap salah.
Dalam tari klasik tidak hanya tarinya saja yang diatur. Unsur-unsur
pendukungnyapun diatur, busana, iringan, pola lantai, bahkan dialogyang berupa warna
suara, tinggi rendang dan keras lembutnya suarapun telah diatur. Tari serimpi (jogjakarta),
Bedhaya Ketawang (Jawa Tengah), merupakan contoh tari klasik.

12. Tari Pajaga dari Sulawesi Selatan

Tari ini berasal dari daerah Kabupaten Bone ini menggambarkan penobatan para
putra dan putri Bangsawan Bugis Bone oleh Arungpone (Raja) pada jaman kerajaan, dan
dipertunjukkan di dalam Saoraja (Istana Raja Bone).

13. Tari Rakyat


Tarian rakyat adalah tarian yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat jelata.
Tari rakyat sangat sederhana, gerakan-herakan tarianya tidak memiliki aturan standar.
Namun dibanding tari primitif gerak tari rakyat lebih bervariasi. Reog Ponorogo (Jawa
Timur), Tari Kethuk Tilu(Jawa Barat) merupakan contoh tari rakyat.

14. Tari Kreasi Baru


Tari kreasi baru sering juga disebut tari modern, tari kreasi baru merupakan
garapan baru. Tari ini tidak berpijak pada aturan yang telah ada. Para pencipta tari kreasi
baru sangat kreatif dalam berkarya, mereka meramu berbagai macam gerak dan berbagai
gaya tarian daerah Indonesia.
Beberapa tokoh pencipta tari kreasi baru antara lain : Almarhum Wisnu Wardana,
Bagong Kusudiharjo, Tjetje Sumatri, , I Mario, dan Didik Nini Thowok. Contoh tari
kreasibaru antara lain : Tari Kupu-Kupu; Tari Merak; Tari Roro Ngigel; Tari Ongkek
Manis; Tari Manipuri; Tari Roro Wilis, Tari Wirapertiwi, Tari Margapati, dan masih
banyak yang lainya.
Contoh Tari Kreasi adalah Tari Margapati

Tari Margapati diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada tahun 1942. Margapati
berasal dari suku kata Merga yang berarti Binatang dan Patiberarti Raja, adalah tarian
yang menggambarkan gerak-gerik seekor raja hutan (Singa) yang sedang berkelana di
dalam hutan untuk mencari mangsa.

Tarian daerah nusantara


1. Tari Saman

Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) dari provinsi aceh yang biasa
ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian
Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo.

2. Tari Seudati

Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari
kata Syahadat, yang berarti saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan
Nabi Muhammad utusan Allah.

3. Tari Tor-tor

Tari to-tor adalah tarian dari Sumatra Barat yang gerakannya se-irama dengan iringan musik
(Margondang) yang dimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling,
terompet batak, dan lain-lain.

4. Tari Piring

Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu
seni tari tradisonal di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat.

5. Tari Mancak

Tari Mancak adalah tari tradisi Kota Anau, Sumatera Barat. Kata Mancak adalah berawal dari
tingkah laku anak-anak yang bermain, bergelut, atau bercanda pura-pura berkelahi dengan
menggunakan gerakan pencak.

6. Tari Lilin

Tarian Lilin adalah tarian dari provinsi Sumatra barat. pada asasnya merupakan sebuah
tarian yang dipersembahkan oleh sekumpulan penari dengan diiringi sekumpulan pemusik.
Para penari ini akan membawa lilin yang dinyalakan pada piring yang dipegang pada setiap
belah tangan mereka.

7. Tari Perang

Tari perang adalah tarian khas Kalimantan timur. Tari perang menceritakan tentang seorang
pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah,
gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari.
8. Tari Zapin

Zapin berasal dari bahasa arab yaitu "Zafn" yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat
mengikut rentak pukulan. Zapin merupakan khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat
pengaruh dari Arab. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur,
digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang
didendangkan.

9. Tari Baksa Kembang

Tari Baksa Kembangtermasuk jenis tari klasik, yang hidup dan berkembang di keraton Banjar
Kalimantan timur, yang ditarikan oleh putri-putri keraton. Lambat laun tarian ini menyebar
ke rakyat Banjar dengan penarinya galuh-galuh Banjar. Tarian ini dipertunjukkan untuk
menghibur keluarga keraton dan menyambut tamu agung seperti raja atau pangeran . Setelah
tarian ini memasyarakat di Tanah Banjar, berfungsi untuk menyambut tamu pejabat-pejabat
negara dalam perayaan hari-hari besar daerah atau nasional.

10. Tari Pakkarena

Tari Pakarena adalah tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh 2 (dua)
kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik).

11. Tari Maengket

Tari Maengket adalah paduan dari sekaligus seni tari, musik dan nyanyi, serta seni sastra
yang terukir dalam lirik lagu yang dilantunkan. Sejumlah pengamat kesenian bahkan melihat
maengket sebagai satu bentuk khas sendratari berpadu opera.

12. Tari Balumpa

Tari balumpa adalah tarian yang berasal dari kabupaten Wakatobi khususnya di daerah
Binongko Sulawesi Tenggara. Tarian ini menggambarkan rasa gembira penari sebagai salah
satu bentuk penyambutan atas kedatangan tamu dari luar.

13. Tari Pendet

Tari Pendet adalah tarian dari Provinsi Bali. pada awalnya tari pendet
merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di
Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi
"ucapan selamat datang".

14. Tari Topeng Cirebon

Tari topeng Cirebon adalah salah satu tarian di tatar Parahyangan. Tari Topeng Cirebon,
kesenian ini merupakan kesenian asli daerah Cirebon, termasuk Indramayu dan Jatibarang.
Disebut tari topeng, karena penarinya menggunakan topeng di saat menari.

15. Tari Topeng Bali

Tari topeng BALI adalah salah tarian dari provinsi Bali .Keberadaan topeng dalam
masyarakat Bali berkaitan erat dengan upacara keagamaan Hindu, karena kesenian luluh
dalam agama dan masyarakat. Tari Topeng Bali adalah sebuah tradisi yang kental dengan
nuansa ritual magis, umumnya yang ditampilkan di tengah masyarakat adalah seni yang
disakralkan.

16. Tarian Gandrung

Tarian Gandrung Banyuwangi dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap
habis panen. Kesenian ini masih satugenre dengan seperti Ketuk Tilu di Jawa
Barat, Tayub di Jawa
Tengah dan Jawa
Timur bagian
barat, Lengger di
wilayah Banyumas danJoged Bumbung di Bali, dengan melibatkan seorang wanita penari
profesional
yang
menari
bersama-sama
tamu
(terutama
pria)
dengan
iringan musik (gamelan).

17. Tari Kebyar Duduk

Tari Kebyar Duduk menggambarkan kemahiran seorang pemuda yang menari dengan
lincahnya dengan posisi duduk mengikuti irama gamelan.

18. Tari Selamat Datang


Tari Selamat Datang adalah tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam
menyambut para tamu yang dihormati.

19. Tari Barong dan Keris

Tari Barong dan Keris adalah salah satu kebudayaan yang terdapat di Pulau Bali. Latar
belakang Tari Barong tersebut ialah untuk menunjukan bahwa di dunia ini terdapat dua hal
unsur penting yaitu Kebajikan dan Kebatilan.

20. Tari Panyembrama

Larik kata Panyembrama bermakna penyambutan, dimana hal tersebut terangkum pada gerak
tari ini yang melukiskan keramahan serta penghormatan. Serpih-serpih kembang yang
ditaburkan ke hadapan para tamu adalah ungkapan selamat datang. Tari ini tercipta awal
tahun tujuh puluhan oleh seniman I Nyoman Kaler.

21. Tari Mergapati

Tari Margapati ini berasal dari kata "Marga". Di Bali, kata marga adalah sebutan dari kata
"jalan" atau "margi" seperti "Marga Tiga" yaitu jalan simpang tiga dan "pati" merupakan
kematian atau meninggal dunia sehingga tari ini mungkin berarti jalan menuju kematian

22. Tari Panji Semirang

Tari Panji Semirang dalam Babad Bali, menggambarkan pengembaraan Galuh Candrakirana
yang menyamar sebagai seorang lelaki untuk mencari kekasihnya Raden Panji Inu Kertapati.

23. Tari Serimpi

Tari Serimpi adalah jenis tarian tradisional Daerah Jawa Tengah. Tarian ini diperagakan oleh
empat orang penari yang semuanya adalah wanita. Jumlah ini sesuai dengan arti kata
serimpi yang berarti 4.

24. Tari Wayang Orang

Tarian Wayang Orang adalah cerita wayang, tetapi dimainkan oleh para pemeran yang harus
menguasai gerak tari wayang, suara para pemeran pun harus disesuaikan dengan peran
wayang yang diperankannya. Setiap tokoh tokoh wayang memiliki patokan tersendiri
mengenai gaya bicaranya dan geraknya.

25. Tari Merak

Tari
Merak merupakan
salah
satu ragam tarian kreasi baru yang
mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil
dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri.

26. Tari Golek Menak

Tari Golek Menak merupakan salah satu jenis tari klasik gaya Yogyakarta yang diciptakan
oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Penciptaan tari Golek Menak berawal dari ide sultan
setelah menyaksikan pertunjukkan Wayang Golek Menak yang dipentaskan oleh seorang
dalang dari daerah Kedu pada tahun 1941.

27. Tari Tepak

Tari tepak atau tari tanggai yang biasa digelarkan untuk menyambut tamu-tamu terhormat.
Tarian ini memiliki persamaan dengan tari Gending Sriwijaya.

28. Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi
Jambi dan Riau. Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan
musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu.

29. Tari Legong

Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan
secara dinamis dan memikat hati. Tari ini merupakan tarian dari provinsi bali.

30. Tari Kecak

Tari Kecak, adalah sebuah tari yang berasal dari Provinsi Bali yang di angkat berdasarkan
cerita dari Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman
dari Sugriwa.

31. Tari Andun

Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu
yang dihormati.

32. Tari Bidadari Teminang Anak

Tari Bidadari Teminang Anak adalah tarian khas dari bengkulu, tarian ini dapat pula diartikan
bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.

33. Tari Yapong

Tari Yapong, adalah tari dari wilayah DKI Jakarta yang merupakan persembahan untuk
menghormati tamu negara.

34. Tari Selampir Delapan

Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah
Jambi.

35. Tari Topeng Kuncaran

Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian dari Jawa Barat yang mengisahkan dendam
kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.

36. Tari Blambangan Cakil

Tari Blambangan Cakil adalah tarian dari Jawa Tengah yang mengisahkan perjuangan
Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.

37. Tari Remong

Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan.
Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.

38. Reog Ponorogo

Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan,
kejantanan dan kegagahan.

39. Tari Radab Rahayu

Tari Radab rahayu adalah tarian dari Provinsi Kalimantan Selatan yang biasadi pertunjukan
pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.

40. Tari Tambun dan Bungai

Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan
Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat. Tarian ini merupakan
tarian yang berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah.

SENI TARI NUSANTARA


Tarian nusantara banyak ragamnya. Setiap tarian memiliki ciri khas daerah masing-masing.
Ciri-ciri itu bisa dilihat dari ragam geraknya, musik pengiring, tata rias, tata busana
maupun fungsinya. Hal ini tentu saja sesuai dengan ciri khas daerah yang meliputi faktor
alam, sosial dan kebudayaan. Apabila kita menonton sebuah pertunjukan tari dari suatu
daerah maka kita akan melihat keunikan atau ciri khas tersendiri dari tarian tersebut.
Misalnya masyarakat yang tinggal di daerah pantai memilki ciri gerak tari yang dinamis,
keras dan romantis. Masyarakat yang tinggal di daerah dataran tinggi mimiliki ciri gerak
ekspresif, misteri penuh makna. Sedangkan masyarakat yang tinggal di daerah dataran rendah
memiliki gerak tari yang emngalun lembut dan estetis. Gerak dasar tari daerah menjadi
pembeda antara tari daerah yang satu dengan daerah yang lain. Misalnya gerak kaki, langkah
kaki, gerakan tangan, gerakan pundak, pandangan mata penari maupun gerak badan.
Nusantara menyimpan aneka jenis tari yang tersebar di wilayah budaya etnik/daerah. Sejak
dulu masyarakat Indonesia sangat akrab dengan tari-tarian.
A. CIRI KHAS TARI NUSANTARA
1.

Ciri-ciri tari daerah Sulawesi

Di Sulawesi Selatan kebanyakan peragaan tari dilakukan oleh penari perempuan secara
berkelompok. Di Suawesi selatan hampir tidak ada tarian yang diperagakan secara
berpasangan. Ciri gerakannya indah, lemah gemulai dan bermakna. Iringannya keras dan
tegas. Pola lantai yang digunakan sederhana namun bermakna, sejajar, melingkar dan bersapsap.

Tari Pegelu

Tari Cakalele

a. Tari Pagellu
Tari Pagelu berasal dari tanah Toraja. Tarian ini di pentaskan pada upacara-upacara perayaan,
seperti pernikahan, panen, peresmian rumah adat tongkonan, menyambut para pejuang
sepulang perang yang membawa kemenangan.
Tari Pagellu menggambarkan para petani yang sedang panen padi di sawah dengan memakai
ani-ani. Tari Pagellu ditarikan oelh kaum wanita, dengan diiringi irama gendang yang ditabuh
oleh kaum laki-laki.

b. Tari Cakalele
Tari Cakalele berasal dari Minahasa. Tari ini diciptakan untuk mengenang kemenangan pada
saat menghadapi Portugis. Tari Cakalele merupakan tarian kebesaran yang diperlihatkan para
prajurit seusai perang. Tata tias maupun tata busana yang dikenakan terkesan seram.
Membawa pedang, kostum berwarna merah, tubuh dililit bulu-bulu ayam hutan berwarna
merah, dileher tergantung kalung berliontin kerangka kepala monyet yang emlambangkan
kecepaten meloncat. Sekarang tarian Cakalele berfungsi sebagai penyambut tamu.
c.

Tari Masale

Tari Masale berasal dari Sulawesi utara. Gerakan tari Masale diambil dari gerakan beladiri
pencak silat. Misalnya loncatan yang cepat diserti loncatan tubuh yang terkesan kuat tetapi
riangan.
2.

Ciri-ciri tari daerah Sumatra

Sumatra memiliki berbagai macam bentuk seni tari daerah. Tari daerah tersebut dipengaruhi
oleh budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda pula.
a.

Sumatra Barat

Ciri-ciri daerah Sumatra Barat adalah geraknya maknawi, sederhana, banyak menggunakan
gerak tangan denga jari-jari yang membuka, patah-patah menyiku, nampak berat dan kuat.
Badan turun naik dan memutar. Tarian banyak diperankan secara berpasangan dan kelompok.
b.

Sumatra Selatan

Ciri gerak tarinya dipengaruhi ragam tari klasik dari kerajaan Sriwijaya. Contohnya tari
Genta Shiwa. Gerakannya lincah, membawa cawan berisi lilin, bedan merendah langkahnya
melenggang membawa lilin.
c.

Sumatra Utara

Tari Sumatra Utara banyak yang termasuk jenis tari pergaulan yang ditarikan secara
berpasangan. Geraknya lincah, ringan, dinamis dan sangat energik. Tangan melengggang,
kaki meloncat-loncat seperti tari Serampang Dua Belas. Contoh : tari Tor-tor Pandungo
Dungoi. Jari- jari tangan merapat, gerak turun naik memutar sedikit menunduk dan lincah.
d.

Nanggroe Aceh Darusalam

Tari di daerah ini diperagakan dengan lincah luwes dan ringan. Ciri seperti ini juga diikuti
dengan kekompakan gerak yang disertai tepuk tangan, petikan jari, dan tepukan rebana kecil.
Contoh tari daerah NAD adalah tari Zapin, tari Saman dan tari Seudati.
e.

Jambi/Riau

Daerah Jambi dan Riau mempunyai bentuk tari yang hampir sama, dengan gerakan cepat,
lincah dan dinamis. Bentuk tarian di daerah ini dipengaruhi oleh budaya Melayu gerakannya

rampak dengan loncatan dan putaran badan yang disertai liukan tubuh. Tarian ini di tarikan
oleh putra maupun putri.
Contoh : Tari Zarra Zapin dan tari Menapak Fajar.
Tari Tor tor
Tari Saman
Tari Seudati
3.

Kalimantan

Gerak tari Kalimantan Timur lincah, bersemangat, tegas dan dilakukan secara berpasangan.
Gerak tari Kalimantan Tengah dinamis imitatif. Gerakan tari ini mengandung makna
permohonan, perlindungan dan harapan. Gerak tari Kalimantan Barat berkesan spontan,
ekspresif, kontinyu tapi tiba-tiba menghentak dengan disertai lengkungan. Kekompakan
gerak sangat diperhatikan untuk memberi kesan kokoh dan kuat.
Contoh :
a. Tari Hudoq
Tari Hudoq berasal dari suku Dayak bahau dan Modang di Kalimantan Timur. Tari Hudoq
ditarikan oleh laki-laki yang memakai topeng seram dan baju rumbai-rumbai dari daun
pisang. Topeng tersebut bertujuan untuk menghalau hama dan roh jahat dalam keberhasilan
panen. Hudoq merupakan tarian ritual suku dayak yang dilakukan saat akan memulai masa
tanam padi, membersihkan desa (nguyu tahun), dan merayakan masa panen. Ritual ini
dimaksudkan untuk memperoleh panen yang baik, desa yang sejahtera, ; serta mengucapkan
rasa terima kasih atas keberhasilan panen. Biasanya, tarian ini dilakukan di tanah lapang, di
halaman rumah panjang, atau di serambi panjang (usei) dan berlangsung selama 1 jam sampai
1 hari.
Hudoq dipimpin oleh seorang pawang. Ia akan memberi sesaji kepada dewi padi dan Po'
Matau, sang pencipta alam semesta. Setelah itu, ia akan memanggil roh-roh yang berdiam di
alam untuk masuk ke tubuh para penari. Selama kerasukan, para penari akan menari-nari
mengikuti irama musik. Roh-roh yang merasuki ini diminta; untuk memelihara tanaman,
mengusir hama, dan menjaga desa. Setelah tarian selesai pawang akan meminta roh-roh ini
untuk kembali ke tempatnya semula.

Tari Hudog

Tari Gantar
Ada 2 macam hudoq, hudoq Dayak Bahau dan Modang dan hudoq Dayak Kenyah (hudoq
kita). Perbedaannya terletak pada jumlah penari, pakaian dan topeng yang dlkenakan, serta
musik yang mengiringinya. Pada hudoq Bahau dan Modang terdapat 11 penari. Mereka
mengenakan topeng kayu yang dlpahat menyerupal binatangt pengganggu dan binatang buas.
Pakaiannya terbuat dari kullt kayu dengan dilapisi daun daun pisang kering yang seperti
rumbai-rumbai. Mereka ,juga memakai topi bulu burung dan tameng kayu. Selama menari
mereka diiringi gong dan tubun , gendang kecil dari kulit kadal yang dikat dengan rotan.
Hudoq kita, memakai pakaian lengan panjang dan sarung. Mereka memlllki 2 jenls topeng.
Pertama, 2 buah topeng manusia (laki-laki dan perempuan) darl kayu yang dipakal oleh 2
orang laki-laki. Sedangkan yang ke dua adalah topeng berbentuk kotak dengan hiasan manik
manik pada bagian wajahnya yang merupakan simbol dewi padi, lumlah penari yang
memakai topeng dewi padi ini, yang merupakan media roh,tidak dibatasi. Para Penari ini
diiringi dengan gong dan sampe, sejenis kecapi dengan 3 senar.
b. Tari Garah Rahwana
Tarian ini diangkat dari wayang orang. Gerak penari laki-laki cepat, melompat-lompat.
Gerak penari putri badan sering memutar, lincah, cepat, sangat energik dan ada gerak getaran
pada bahu.
4.

Ciri-ciri tari daerah Indonesia Timur

Tari daerah Indonesia Timur sangat ekspresif dan banyak menggunakan gerak-gerak
maknawi. Penampilannya dilakukan secara bersama, membentuk formasi gerak melingkar,
berbanjar dan loncatan kaki terkesan kuat (bagi penari laki-laki ) dengan gerak tangn
melenggang dan mengayun. Posisi badan condong ke depan.
Contoh :
a. Tari Tifa
Tari Tifa berasal dari Maluku Tenggara, bersifat gembira dan dipertunjukan untuk
penyambutan tamu. Sebagai ungkapan rasa syukur yang disampaikan melalui syair.
b. Tari Naikonos
Tari Naikonos berasal dari pulau Timor Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Tarian ini
disajikan sebagai ungkapan kegembiraan dalam menyambut tamu pada acara pernikahan.
Juga sebagai ungkapan kemenangan pada waktu menyambut kedatangan para pejuang. Tari
ini ditampilakan dengan gerak yang dinamis dan energik.
c.

Tari Penobatan Kepala Suku Lani

Suku Lani merupakan salah satu suku asli tanah Papua yang mendiami kabupaten Puncak
Jaya bagian pegunungan tengah. Pada saat penobatan kepala suku tarian penobatan

ditampilkan. Tari penobatan iringan musiknya menggunakan memekai, yaitu alat musik petik
tradisional suku Lani, yang digabung dengan beberapa alat musik modern disertai alunan
lagu daerah.

Tari Tifa
5.

Ciri-ciri tari daerah Pulau Jawa

a.

Jawa Timur

Tari daerah Jawa Timur memiliki ragam gerak yang tegas, berwibawa, pandangan mata
tajam, gerak tangan patah-patah, langkah kaki menapak kuat (contoh : Tari Ngremo dan Tari
Beskalan). Selain tari Ngremo dan Beskalan ada tari Gandrung Banyuwangen. Ragam gerak
tari ini lincah, keras, dan erotis.
b.

Jawa Barat.

Tari Sunda gerakannya lincah, energis dan erotik. Gerakan pinggul dan pangkal bahu menjadi
daya tarik yang kuat. Langkah kakinya cepat dan ringan (untuk penari putri). Contohnya :
Tari Ketuk Tilu dan Tari Jaipongan. Kedua tari tersebut termasuk dalam tari pergaulan.
Sedangkan gerakan untuk penari putra banyak menggunakan gerakan pencak silat.
Di daerah Betawi gerak penari putrinya lincah, dengan lenggak lenggok badan dan ayunan
serta seblakan selendangnya yang sangat khas. Di Cirebon gerak tarinya berkesan patah-patah
dan lincah mengalun dengan menggunakan topeng.
c.

Jawa Tengah

Tari daerah Jawa tengah terbagi menjadi 2 yaitu gaya Surakarta dan gaya Yogyakarta. Gaya
Surakarta ragam geraknya dinamis dan lebih komunikatif. Sedangkan gaya Yogyakarta ragam
geraknya terkesan kaku, angkuh dan berwibawa.
Perbedaan 2 gaya tersebut terletak pada langkah kaki, tekukan pergelangan tangan, tolehan
kepala, gerakan bahu, dan gerakan badan. Hal itu tampak dalam tari Bedaya Ketawang dan
Bedaya Semang). Untuk peragaan tari kerakyatan tidak begitu tampak perbedaannya. Karena
pendukungnya berasal dari masyarakat dari kalangan biasa. Jadi gerakannya lebih variatif.
Contoh : tari Jumengglung, tari Kuda Kepang, tari Banyumasan, tari Tayuban, tari Kethek
Ogleng.

B. TARI BERPASANGAN DAN TARI KELOMPOK


Sebelum kita bahas mengenahi tari berpasangan dan tari kelompok, perlu kita mengetahui
pengertian dan unsur-unsur seni tari. Seni adalah hasil cipta menusia yang mengandung
unsur-unsur keindahan, kelembutan dan pesona. Sedangkan yang dimaksud seni tari adalah
ekspresi jiwa manusia melalui gerak yang ritmis, teratur dan indah.
Tari Berpasangan
Unsur-unsur tari meliputi : gerak, iringan, ritme, tema, tata rias dan busana., ruang pentas.
1.

Gerak

Gerak adalah tingkah laku dari anggota tubuh. Gerak merupakan unsur pokok dalam tari.
Timbulnya gerak, harus ada kekuatan yang mampu mengubah suatu sikap dari anggota tubuh.
Pengungkapan gerak merupakan unsur dasar tari yang tidak dapat lepas dari aspek-aspek :
a. Tenaga yaitu kemampuan melakukan gerak untuk mewujudkan emosi/greget.
b. Ruang yaitu penguasaan tempat gerak dengan lintasan gerak yang sesuai dengan peran
yang dimainkan.
c. Waktu yaitu cepat atau lambatnya gerak yang harus dilakukan oleh penari untuk
menyelaraskan dengan iringan.
d. Iringan Iringan adalah bunyi-bunyian yang dapat menimbulkan irama tertentu/ritme
yang selaras dengan gerak tari.
e. Ritme adalah irama tertentu yang memberikan rasa dinamis dan hidup. Dengan adanya
irama seni tari akan tampak hidup.
f. Tema adalah gagasan yang diungkapkan melalui gerak. Tema dalam seni tari dapat
dipahami malalui ungkapan gerak yang dirangkai dalam penampilan tari. Tema tari
anatara lain :
1).

Pergaulan : keakrapan dan kebersamaan.

Contoh : tari Maengket dari Sulawesi, tari tayuban dari Jawa Tengah
2).

Erotik : berisi percintaan atau kasmaran.

Contoh : Tari Gatutkaca Gandrung, Karonsih (dari Jawa Tengah)


3).

Gembira : kegembiraan.

Contoh : tari Payung (dari Melayu), Tari Serampang Dua Belas (dari Sumatra)
4).

Heroik : kepahlawanan

Contoh : tari perang dari Irian Jaya, Tari Wiranata dari Bali, tari satria (dari Jawa Tengah).
5).

Imitatif : pantomim.

Imitatif atau pantomim merupakan bentuk tarian yang mengambil cerita atau kisah
dalam keseharian. Contoh : tari nelayan, tari kupu-kupu, tari pemburu kijang.
e.

Tata Rias dan Busana

Tata rias dan busana merupakan pendukung yang harus ada karena akan memberikan
keindahan sesuai dengan perwatakan karakter tari. Rias wajah untuk menari sangat berbeda
dengan rias sehari-hari. Rias dalam tari harus sesuai dengan karakter masing-masing tokoh
yang diperankan. Busana atau kostum dalam tari disesuaikan dengan peran yang dibawakan.
Untuk tari kreasi baru tata busana tidak terikat dan yang penting selaras dengan tema yang
disajikan.
Fungsi tata rias dan busana :
1).

Menambah keindahan penampilan

2).

Membedakan peran dan tokoh

3).

Menghidupkan perwatakan penari di dalam peranannya

4).

Membantu gerak tari

f.

Ruang pentas.

Ruang pentas adalah panggung/tempat yang digunakan untuk menampilkan sajian tari. Untuk
pelaksanaannya pementasan tari dapat dilakukan di dalam ruang tertutup ataupun ruang
terbuka.
C. BENTUK PENYAJIAN TARI
Bentuk penyajian tari dibedakan berdasar jumlah penari sewaktu dipentaskan, yaitu : tari
tunggal, tari berpasangan dan tari kelompok.
1. Tari tunggal
Yang dimaksud tari tunggal bentuk penyajian tari yang dilakukan oleh seorang penari, baik
penari perempuan maupun laki-laki. Tari tunggal, penarinya harus :
*

Lebih peka terhadap iringan tari

Lebih dapat bisa mengekspresikan tari yang dibawakan

Mempunyai kemampuan dan lebih trampil dalam olah gerak

Dapat mengisi ruang pentas (menguasai panggung)

2. Tari berpasangan
Adalah bentuk penyajian tari yang ditarikan secara berpasang-pasangan. Baik dilakukan lakilaki dengan perempuan, perempuan dengan perempuan maupun laki-laki dengan laki-laki.
Kedua penari harus ada keselarasan gerak dengan pasangannya. Gerakan kedua penari harus
saling mengisi dan melengkapi, dan terdapat interaksi, serta ada respon gerak, sehingga akan
terkesan dinamis. Dalam tari berpasangan dibutuhkan kerjasama yang baik.
Contoh tari berpasangan :
*
Karonsih, Srikandi Mustakaweni, Srikandi Suradiwati, Enggar-enggar, Srikandi
Burisrawa
(dari
Jawa Tengah)
*

Tari Oleg Tambulilingan dari Bali

Tari Cokek dari Jakarta

Tari Payung dari Melayu

Tari Pisau Surit dari Batak Karo

Tari Gale-Gale dari Irian Jaya

3. Tari Kelompok
Tari kelompok merupakan bentuk penyajian tari yang ditarikan oleh tiga orang atau lebih.
Tari kelompok memerlukan kerjasama yang lebih baik lagi dibandingkan dengan tari
berpasangan. Keserempakan gerak dan permainan komposisi sangat menentukan
keberhasilan tari. Dalam tari kelompok atau masal ada konfigurasi yang bila dilakukan
dengan benar akan tampak hidup menarik. Tari kelompok dalam penyajiannya ada yang
berdialog
dan
ada
yang
tidak
menggunakan
dialog.
Tari tidak berdialog.
Contohnya : Tari Serimpi dari Jawa Tengah, Tari Bedaya Semang dari Yogyakarta, Tari
Bedaya Ketawang dari Surakarta, Tari Kecak dan Janger dari Bali.
Tari kelompok berdialog
Tari berdialog adalah bentuk tarian yang dalam penyajiannya menggunakan dialog untuk
memperjelas makna sebuah tarian kepada penonton. Dialog ini ada yang menggunakan
bahasa dan ada yang menggunakan tembang. Contoh tari berdialog : drama tari. Drama tari
adalah pertunjukan drama yang diungkapkan dalam bentuk gerak tari-tarian serta percakapan

atau
Contoh :
-

tembang

Jawa.

Langendriya (dari Surakarta), dialognya menggunakan tembang

- Wayang orang (dari Jawa Tengah), dialognya menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa
Jawa.
-

Malinkundang dari Sumatra barat

Longser, Sangkuriang dari Jawa Barat

Raket dari Banten

Dalam penggarapannya tari berpasangan maupun tari kelompok sama dengan tari tunggal.
Ada rangkaian gerak maknawi dan murni, rias busananya disesuaikan dengan karakter tari.
Dalam tari berpasangan dan tari kelompok bentuk penyajiannya memiliki unsur interaksi
gerak yang saling melengkapi, saling mengisi dan saling merespon antara individu penari
dengan pasangan atau kelompoknya. Tari berpasangan dan kelompok dapat mengambil
kepahlawanan, percintaan, maupun kegembiraan.
Tari berpasangan maupun kelompok yang bertema kepahlawanan terdapat unsur gerak
perang. Dalam tari dengan tema percintaan terdapat unsur-unsur gerak yang saling mengisi
dan saling melengkapi dengan pasangannya. Untuk menampilkan karakter dalam tari
berpasangan dan kelompok dibutuhkan pendalaman isi gerak dan ekspresi yang baik. Para
penari perlu mengetahui ragam gerak dan aneka warna ekspresi serta jenis yang mana yang
digunakan dalam tarian yang akan dipertunjukkan. Ini dimaksud agar dalam pementasan
nanti tampak kompak dan serasi.
Pola lantai tari berpasangan dan kelompok dapat dibuat bervariasi dengan beragam formasi.
Adanya interaksi gerak antar penari membuat pola lantainya dapat dibuat lebih banyak.
Contoh pola lantai tari berpasangan dan tari kelompok.

Anda mungkin juga menyukai