Anda di halaman 1dari 13

1.

Perbedaan pengukuran, penilaian dan evaluasi :


a. Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas
sesuatu. Kata sesuatu bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, meja
belajar, papan tulis, dll. Dalam proses pengukuran tentu guru harus menggunakan
alat ukur (tes atau non tes). Alat ukur tersebut harus standar, yaitu memiliki derajat
validitas dan reliabilitas yang tinggi.Pengukuran (measurement) adalah proses
pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numeric dari suatu tingkatan
dimana seseorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu. Pengukuran
lebih bersifat kuantitaif.
b. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan
untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik
dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dari
pertimbangan tertentu. Penilaian atau assessment adalah kegiatan menentukan nilai
suatu objek, seperti baik-buruk, efektif-tidak efektif, berhasil-tidak berhasil, dan
semacamnya sesuai dengan kriteria atau tolak ukur yang telah ditetapkan
sebelumnya. Penilain bersifat kualitatif.
c. Evaluasi adalah suatu kegiatan atau proses untuk menentukan nilai segala sesuatu
dalam dunia pendidikan seperti program pendidikan termasuk perencanaan suatu
program, substansi pendidikan seperti kurikulum, pengadaan dan peningkatan
kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan lain-lain. Evaluasi adalah kegiatan
identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah
tercapai atau belum, berharga atau tidak berharga, dan dapat pula untuk melihat
tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi juga dapat diartikan sebagai suatu
proses penilaian untuk mengambil keputusan yang menggunakan seperangkat hasil
pengukuran dan berpatokan kepada tujuan yang telah dirumuskan. Pada hakikatnya
evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan
kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu
dalam rangka pembuatan keputusan.
Perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup
penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau
aspek saja, seperti prestasi belajar. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam
konteks internal. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencangkup semua komponen
dalam suatu sistem dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal tetapi juga
pihak eksternal.Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi
pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran.

Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angkaangka) tentang kemajuan belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian
lebih bersifat kualitatif. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil
pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan hasil pengamatan dan wawancara.
Hubungan ketiga hal tersebut dalam kontek evaluasi pembelajaran :
Pengukuran
Proses menentukan suatu deskripsi derajat angka terhadap individu yang memiliki
karakter khusus. Mengukur sesuatu dengan apa adanya atas dasar alat ukur
tertentu. Pengukuran yang baik dan benar diperoleh bila didasarkan pada tes/nontes
(sebagai alat ukur) yang baik dan benar.
Penilaian
Membandingkan hasil pengukuran untuk ambil keputusan.
Evaluasi
Proses sistematis dari pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi untuk
menentukan tingkat pencapaian siswa pada tujuan pengajaran. Evaluasi mencakup
kegiatan mengukur dan menilai. Evaluasi yang baik dan benar didasarkan pada
informasi/data yang diperoleh melalui pengukuran yang baik dan benar.
Tes
Alat atau prosedur sistematis dalam evaluasi untuk mengukur contoh perilaku. Tes
yang dikembangkan dengan baik merupakan suatu alat penting dalam peningkatan
siswa. Ada banyak jenis model tes yang tersedia pada setiap bidang studi. Siswa
diberikan informasi yang luas tentang kemajuan mereka dengan menggunakan
berbagai prosedur tes. Tes juga memberikan guru informasi yang berharga tentang
tempat-tempat kekuatan dan kelemahan mengajar.
2. Tahap-tahap evaluasi :
a. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar
Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, terlebih dahulu harus disusun
perencanaannya secara baik dan matang. Perencanaan evaluasi hasil belajar
umumnya mencangkup 6 jenis kegiatan, yaitu :
Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi.
Menetapkan aspek-aspek yang akan di evaluasi.
Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan

evaluasi.
Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakn dalam pengukuran dan
penilaian hasil belajar peserta didik.

Menentukan tolak ukur, norma atau criteria yang akan dijadikan pegangan atau

patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data evaluasi.


Menetukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar.
b. Menghimpun data
Wujud nyata dari kegiatan menghimpun data dalah melaksanakan pengukuran,
misalnya dengan menggunakan tes formatif, sumatif maupun sub sumatif. Ataupun
juga dengan teknik non tes seperti wawancara, angket maupun pengamatan.
c. Melakukan verifikasi data
Selanjutnya guru perlu melakukan verifikasi hasil tes tersebut. Tersebut
dimaksudkan untuk memisahkan data yang baik dan data yang kurang baik.
d. Mengolah dan menganalisis data
Mengolah dan menganalisis data dilakukan dengan maksud untuk memberikan
makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi.
e. Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan penafsiran atau interpretasi
terhadap data hasil evaluasi belajar pada hakekatnya merupakan verbalisasi dari
makna yang terkandung dalam data yang telah mengalami pengolahan dan
penganalisisan. Dan pada akhirnya dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan
tertentu.
f. Tindak lanjut hasil evaluasi
Pada akhirnya evaluator akan dapat mengambil keputusan atau merumuskan
kebijakan-kebijakan yang dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan
evaluasi tersebut.
3. Teknik evaluasi :
a. Teknik tes
Teknik tes adalah cara yang dipergunakan atau prosedur yang ditempuh dalam
rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, yang berbentuk pemberian
tugas atau serangkaian tugas sehingga dapat diketahuai atau dinilai tingkah laku
dari subyek yang dinilai (testee).
Berdasarkan fungsinya tes :

Tes seleksi, yaitu tes yang berfungsi untuk memilih atau menyeleksi testee yang

berhak mengikuti suatu program pendidikan.


Tes awal, yaitu tes yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan

peserta didik terhadap materi yang akan di ajarkan.


Tes akhir, yaitu tes yang dilaksanakn untuk mengetahui apakah semua materi

yang telah diajarkan dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik.
Tes diagnostic, yaitu tes yang bertujuan untuk mengetahuai jenis dan tingkat
kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik.

Tes formatif, yaitu tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui sudah
sejauh mana peserta didik telah terbentuk setelah mereka mengikuti
pembelajaran, apakah sudah sesuai atau belum tujuan pembelajaran yang telah

disusun.
Tes sumatif, yaitu tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah beberapa program
pembelajaran dilaksanakan.

Berdasarkan aspek psikis yang diungkap :


Tes intelegensi, yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap

atau mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.


Tes kemampuan, yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap

kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki peserta didik.


Tes sikap, yaitu yaitu salah satu jenis tes yang dipergunakan untuk mengungkap

predisposisi atau kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu.


Tes kepribadian, yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap
cirri-ciri khas dari seseorang yang banyak sedikitnyabersifat lahiriah, seperti

gaya bicara, cara berpakaian dan lain sebagainya.


Tes hasil belajar, yaitu tes yang biasa digunakan untuk mengungkap tingkat
pencapaian atau prestasi belajar peserta didik.

Berdasarkan aspek yaang diinginkan :


Verbal test, yaitu suatu tes yang menghendaki respon yang tertuang dalam

bentuk ungkapan kata-kata atau kalimat, baik secara liasan maupun tertulis.
Nonverbal test, yaitu tes yang menghendaki respon atau tingkah laku dari
peserta didik.

b. Teknik non tes


Yaitu suatu bentuk evaluasi yang dilaksanakan tanpa mengui peserta didik
melainkan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara sistematis, melakukan
wawancara, menyebarkan angket dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen.
4.

a. Benar Salah
Bentuk soal dua pilihan jawaban (true-false) ini menuntut peserta tes untuk
memilih dua kemungkinan jawaban yaitu benar dan salah atau ya dan tidak. Bentuk
benar salah ada dua macam (dilihat dari segi mengerjakan/menjawab soal), yakni :
Dengan pembetulan (with correction) yaitu siswa diminta membetulkan bila ia

memilih jawaban yang salah.


Tampa pembetulan (without correction) yaitu siswa hanya diminta melingkari
huruf B atau tanpa memberikan jawaban yang benar.

Kaidah penulisan benar-salah :


a) Hindari penggunaan kata terpenting, selalu, tidak pernah, hanya sebagian besar
dan kata lainnya yang sejenis, karena dapat membingungkan peserta tes.
b) Jumlah rumusan pernyataan butir soal hendaknya relatife sama.
c) Hindari pernyataan negatif. Contoh: (B-S) Haji bukan rukun islam
d) Hindari penggunaan kata yang dapat menimbulkan penafsiran ganda.
Contoh: (B-S) Banyak anak sekolah yang terlibat tawuran
e) Hindari pengambilan kalimat langsung dari buku teks, hal ini cenderung
membuat peserta tes untuk menghafal daripada memahami dan menguasai
konsep.
Contohnya :
Mana diantara bentuk soal di bawah ini yang tepat!
o Matahari merupakan sumber energy cahaya bagi bumi.
o Matahari bukan merupakan sumber energy cahaya bagi bumi.
b. Pilihan Ganda adalah soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa
kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Setiap soal terdiri dari atas pokok soal
(sistem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri dari kunci (key)
jawaban dan pengecoh (distractor).
Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda :
Soal harus sesuai dengan indikator.
Pilihan jawaban harus homogeny dan logis dari segi materi.
Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yan benar, hindari menggunakan

pilihan jawaban semua benar atau semua salah.


Menggunakan bahasa baku.
Menggunakan bahasa komunitatif, lugas dan tidak menimbulkan penafsiran

ganda.
Contohnya :
Berilah tanda (x) huruf a, b, c, d pada jawaban yang benar!
1. Ani selalu membantu orang tuanya.
Ani anak yang ....
a. malas
b. rajin
c. bodoh
c. Menjodohkan adalah bentuk soal menjodohkan yaitu bentuk soal yang
memasangkan kalimat satu dengan kalimat lain yang merupakan jawaban dari
kalimat tersebut (memiliki hubungan satu sama lain). Soal bentuk menjodohkan
(matching) adalah bentuk soal yang terdiri atas dua kelompok pernyataan. Lajur
sebelah kiri merupakan soal atau pernyataan, sedangkan lajur sebelah kanan
merupakan jawaban atau respon.

Kaidah penulisan soal bentuk menjodohkan :


Tulislah seluruh pernyataan soal disebelah kiri.
Tuliskan seluruh pernyataan jawaban disebelah kanan.
Beri petunjuk yang baik berdasarkan pencocokan.
Buat semua jawaban masuk akal.
Jawaban harus pendek.
Pernyataan jawaban harus lebih banyak daripada pernyataan soal.
Contohnya :
Pasangkan pertanyaan di lajur kiri dengan jawaban di sebelah kanan!
1. Asmaul husna
a. Allah SWT. maha pemberi rizqi.
2. Arrozzaq
b. nama-nama Allah SWT. yang baik.
d. Soal melengkapi adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan
jawaban atau melengkapi tes berupa kata, frase, angka atau symbol.
Kaidah penulisan soal melengkapi :
Dalam membuat pertanyaan jangan terlalu banyak kata yang dihilangkan.
Jawaban yang diinginkan benar-benar dibatasi.
Jika pernyataan memerlukan jawaban berupa angka, nyatakan dalam satuan

satuan tertentu.
Jangan mengambil langsung dari buku teks.

Contohnya :
1. Lengkapilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
Dengan.membuat kita mandiri dan cita-cita tercapai.
e. Isian singkat adalah soal yang jawabannya ditandai dengan adanya tempat kosong
yang disediakan bagi pembuat tes untuk menuliskan jawabannya sesuai dengan
petunjuk.
Kaidah isian singkat :
Soal harus sesuai dengan indicator.
Jawaban yang benar hanya satu.
Rumusan kalimat soal harus komunikatif.
Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Tidak menggunakan bhasa local.
Contohnya :
1. Bila berjanji harus kita.
f. Uraian terikat yaitu soal atau pertanyaan yang menuntut jawaban dengan
pengertian/konsep tertentu.
Kaidah raian terikat

Pertanyaan harus menggunakan kata tanya yang menuntut jawaban terurai,

seperti mengapa, jelaskan, bandingkan, hubungkan, buktikan dan hitunglah.

Hal-hal yang menyertai soal, seperti tabel, gambar, grafik, peta atau yang
sejenisnya harus disajikan dengan jelas.

Bahasa harus komunikatif.

Rumusan kata-kata tidak boleh menimbulkan penafsiran ganda.

Menggunakan bahasa baku.


Contohnya :
1. Apa yang dimaksud dengan getaran dan gelombang?
g. Uraian Bebas yaitu soal yang menuntut jawaban berupa pengertian/konsep menurut
pendapat setiap peserta tes sehingga penskorannya sukar dilakukan secara objektif.
Kaidah uraian bebas :

Pertanyaan harus menggunakan kata tanya yang menuntut jawaban terurai,


seperti mengapa, jelaskan, bandingkan, hubungkan, buktikan dan hitunglah.

Hal-hal yang menyertai soal, seperti tabel, gambar, grafik, peta atau yang
sejenisnya harus disajikan dengan jelas.

Bahasa harus komunikatif.

Rumusan kata-kata tidak boleh menimbulkan penafsiran ganda.

Menggunakan bahasa baku.


Contohnya :
1. Jelaskan menurut pendapat anda yang dimaksud dengan bunyi?
5.

Penjelasan observasi, wawancara, angket, unjuk rasa, proyek, dan produk.


a. Observasi adalah proses penilaian dengan cara mengamati dan mencatat secara
sistematis terhadap tingkah laku peserta didik didalam kelas maupun diluar kelas.

Contoh instrument nya :

N
O

SKALA
PERNYATAAN
1

1.

Berpakaiann rapih

2.

Sopan dalan sikap

3.

Taat terhadap tata tertib

4.

Mengerjakan tugas

5.

Mengerjakan piket

6.

Datang terlambat

7.

Berkelahi dengan teman


Keterangan :
1.
Tidak pernah
2.
Jarang
3.
Kadang-kadang
4.
Sering
5.
Selalu
b. Wawancara adalah tekhnik mendapatkan data dengan cara
mewawancarai/menginterview peserta didik (face to face). Bukan tes lisan.
Pertanyaan bukan penalaran.
Contohnya instrument nya :
Tujuan
: Memperoleh informasi mengenai guru.
Bentuk
: Bebas.
Responden
: Guru yang memberi motivasi terhadap siswanya.
Nama Guru
:................
Jenis kelamin
:................
Guru kelas
:................
Pewawancara

: Sejak kapan Ibu mengajar di SDN Karangsembung?

Guru

: Saya mengajar sejak tahun 1986.

Pewawancara

: Menurut Ibu, bagaimana cara belajar yang efektif?

Guru

: Cara belajar jika usaha yang telah dilakukan dan hasil yang

diperoleh seimbang.
Pewawancara

: Bagaimana cara mengatur waktu yang baik antara belajar dan

aktivitas lainnya?
Guru

: Dengan membuat jadwal belajar yang baik.

Pewawancara

: Menurut Ibu, apakah siswa siswi SDN Karangsembung

sudah mencapai hasil yang maksimal dalam belajar?

Guru

: Sebagian besar maksimal, tetapi ada juga yang belum

maksimal. Rata rata belum maksimal, masih perlu waktu untuk pengembangan
diri.
Pewawancara

: Apa upaya Ibu untuk memotivasi siswa siswi di SDN

Karangsembung?
Guru

: Upaya saya lebih mangarah pada saat pembagian jurusan.

Agar dapat memasuki program jurusan sesuai potensi dan keinginan.


Pewawancara

: Sejauh mana upaya Ibu itu berhasil diterapkan?

Guru

: Memberi penyadaran dan pembelajaran. Belajar bukan untuk

kepentingan orang lain tetapi untuk diri sendiri.


Pewawancara

: Apakah ada perubahan dan kemajuan yang signifikan selama

Ibu mengajar di SDN Karangsembung?


Guru

: Anak anak lebih kreatif dan mempunyai motivasi tinggi

serta lebih berkembang dari segi pengembangan diri.


Pewawancara

: Apakah ada hal hal yang berkesan selama Ibu berada di

SDN Karangsembung?
Guru

: Ada, anak yang kalau sekolah bukan untuk kepentingan diri

sendiri melainkan untuk kepentingan orang lain.


Pewawancara

: Hambatan hambatan apa yang pernah Ibu alami selama

mengajar di SDN Karangsembung?


Guru

: Tidak ada hambatan yang berarti. Masih terjangkau dan bisa

diatasi.
Pewawancara

: Apa pesan Ibu untuk siswa siswi SDN Karangsembung?

Guru

: Tetap mengembangkan prestasi akademik dan pribadi yang

tanguh.
c. Angket adalah daftar pertanyaan yan harus di awab oleh peserta didik, bentuknya
bias terbuka (peserta didik bebas menjawab pertanyaan), tertutup (peserta didik
tinggal memilih jawaban yang sudah di sediakan), campuran dari dua bentuk
tersebut.

Angket sering digunakan untuk menilai hasil belajar ranah afektif, dapat berbentuk
pilihan ganda maupun skala sikap.
Contohnya instrument nya :
Petunjuk Pengisian angket!
Pilihlah salah satu jawaban yang sesusai dengan Anda dengan memberi tanda
silang (X) pada huruf a, b, c atau d.
1. Makanan yang kamu makan di buat oleh ....
a. Ibu
b. Ayah
c. Saya sendiri
d. Kakak
2. Baju dan celanamu disiapkan oleh ....
a. Orang tua
b. Pembantu
c. Kakak
d. saya sendiri
3. Baju kamu yang kotor di cuci oleh ....
a.Orang tua
b. Pembantu
c. Kakak
d. Saya sendiri
d. Penilaian Unjuk kerja adalah penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu. Unjuk kerja yang dapat diamati seperti
bermain peran, memainkan alat music, bernyanyi, membaca puisi.
Contohnya :
Membuat mie goring rasa ayam bawang.
Siapkan Bahan Mie Goreng Ayam Bawang
2 bungkus mie rasa ayam bawang, bumbu mie dari 1 kemasan
100 gram kol, iris tipis
3 buah sosis ayam, potong-potong
1 batang daun bawang, iris
2 batang daun seledri, iris
2 butir bawang merah, iris
1 siung bawang putih, iris
4 sdm kecap manis
sdt garam
sdt merica
1 sdm minyak sayur
Cara Memasak Mie Goreng Ayam Bawang
1. Rebus mie hingga matang lalu tiriskan.

2. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum, masukkan daun
bawang, seledri dan kol, aduk rata hingga layu. Masukkan sosis dan 50 ml air,
beri garam, merica, bumbu indomie, aduk rata.
3. Masukkan mie, tambahkan kecap lalu aduk rata hingga kering. Matikan api
dan siap untuk dihidangkan.
e. Penilaian proyek adalah kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas yang di berikan kepada peserta
didik merupakan tugas terstruktur diluar kelas.
Contohnya instrumentnya :

Materi : Pertumbuhan Tanaman

Perencanaan kegiatan : Observasi menanam salah satu jenis tanaman

Pembuatan laporan atau makalah

Mengadakan kegaitan diskusi panel di dalam kelas dimoderatori oleh guru


Penilaian dilakukan terhadap :

Keaktifan saat mengikuti talkshow

Makalah yang dibuat

Aktifitas dalam diskusi panel


Format Asesmen Proyek dalam Proses

Kelas

: II (Dua)

Mata Pelajaran

: Sains

Materi

: Pertumbuhan tanaman

Nama Siswa

: ..

No

Deskripsi

Sko

.
1.

Menyiram tanaman setiap hari, mengamati

r
4

2.

pertumbuhan tanaman dan mencatatnya


Menyiram tanaman setiap hari, mengamati

3.

tetapi tidak mencatatnya.


Menyiram jarang, mengamati pertumbuhan tanaman

4.

tetapi tidak mencatatnya


Tidak menyiram dan tidak mencatat hasil pengamatan

f.

Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu


produk dan kualitas hasil produk tersebut. Seperti makanan, pakaian, hasil karya
seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat daro kayu, keramik, plastic,
dan logam.
Contohnya instrument nya :

Judul Kegiatan
Mata pelajaran
Kelas
SK

: Membuat Roket Air


: IPA
: VIII/I
: 5.Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam

KD

kehidupan sehari-hari
: 5. Menerapkan hokum Newton untuk menjelaskan

Nama siswa
Kelas
Waktu pengamatan

berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari


: ______________________________
: ______________________________
: ______________________________

No

Aspek yang diamati

1.
Komponen yang digunakan
2.
Rangkai alat
3.
Estetika
4.
Uji coba produk
Total skor yang di capai
Jumlah Skor maksimum

nilai=

skor yang di capai


skor maksimun

Keterangan nilai :
3 = sangat baik
2 = baik
1 = kurang baik
Kriteria skor
9-12 = sikap sangat baik
5-8 = sikap cukup baik
1-4 = sikapnya kurang baik

Jumlah

Skor
3

skor
1
3
2
2
2
9
12

X 100%

9
12

x 100 % = 75

Rubrik Penilain
No
1

Kriteria
Komponen yang digunakan lengkap dan baik

Skor (1-3)

Pemiliahan dan penggunaan alat komponen tepat

Pemilihan tepat namun penggunaankomponen kurang tepat

Pemilaian danpenggunaan komponen kurang tepat


1
2

Rangkaian alat
Alat di rangkai dengan benar dan teliti

Rangkaian alat kurang benar dan

Rangkaian alat tidak tepat


Estetika

Roket yang dibuat indah dan rapi

Roket yang dibuat rapi tapi kurang indah

Roket yang dibuat tidak rapi dan tidak indah


Uji coba produk

Roket dapat meluncur dengan baik dan tinggi

Roket dapat meluncur namun tidak tinggi

Roket tidak dapat meluncur

Anda mungkin juga menyukai