Anda di halaman 1dari 7

Sejarah Seni Tari

Tari adalah dalah salah satu jenis gerak selain senam, bela diri, akrobatik, atau pantomime.
Sebagai seni, tari memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan seni-seni lain.Seni tari secara umum
memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-
unsur ruang, tenaga, dan waktu.

Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah
hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan
serong kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag.
Tingkatan berhubungan dengan tinggi rendahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi
kaki dijinjitkan atau dengan meloncat-loncat,.

Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau
kecil.Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang ditampilkan
lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi, bukan dengan
kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan
membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si penari.

Jenis dan Peran Seni Tari dalam Konteks Masyarakat dan Budaya Seni tari sangat berhubungan
dengan keadaan masyarakat dan budaya setempat. Oleh karena itu, fungsi peranan, dan jenis-
jenisnya pun sangat berhubungan dengan masyarakat dan budaya setempat. Bahkan dalam
perkembangannya, seni tari dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dan budayanya.

Fungsi dan Peranan Seni Tari Sebagai suatu kegiatan, seni tari memiliki beberapa fungsi, yaitu
seni tari sebagai sarana upacara, seni tari sebagai hiburan, seni tari sebagai media pergaulan, seni
tari sebagai penyaluran terapi, seni tari sebagai media pendidikan, seni tari sebagai pertunjukkan,
dan seni tari sebagai media katarsis. (Wardhana, 1990 : 21-36).

Seni tari sebagai sarana upacara, Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini
banyak macamnya, seperti tari untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam kehidupan
manusia.

Seni tari senagai hiburan, Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak majemukan dan
menjenuhkan.Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-
muluk, diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan
dengan cara yang menarik.

Tari Tunggal adalah tarian yang dibawakan atau dimainkan oleh seorang penari, atau dua orang
tetapi secara bergantian, Tarian ini biasanya menggambarkan watak seseorang tokoh ataupun
seekor binatang.Tari tunggal (solo) dipahami sebagai tarian yang dibawakan oleh seorang penari
dalampertunjukan, dan ada pula yang menampilkan tarian tunggal dengan penari yang berbeda-
beda secara bergantian. Dalam penyajian tari tunggal, penari memiliki keleluasaan
bergerak,karena ia tidak harus tergantung atau berhubungan dengan dengan penari yang lain.
Penariharus mampu mengelola bentuk gerak dan iramanya berdasarkan kepekaan sehingga ia
lebihleluasa menginterpretasikan atau melahirkan gerak spontan. Hal tersebut dapat dilihat
dalammengatur dan menentukan ruang gerak (maju, mundur, berputar-putar, meloncat, dsb),
mengatur waktu (kuat-lemah) dan mengungkapkan ekspresi (memaknai gerak, tema dan
isi),semua tergantung pada kemampuan dirinya sendiri.

Contoh tari tunggal nusantara, yaitu :

 Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)


 Tari Gandrung dari Batuwangi
 Tari Taledhek dari Jawa timur
 Tari Gambyong dari Jawa tengah
 Tari Cokek dari Jawa tengah
 Tari Batek baris dari Sumbawa
 Tari Kancet papatai dari Kalimantan (Dayak kenyah)
 Tari Kancet lasan dari Kalimantan (Dayak kenyah)
 Tari Leleng dari Kalimantan
 Tari Hudoq dari Kalimantan
 Tari Persembahan dari Kutai Kertanegara
 Tari Dewa memanah dari Kutai Kewrtanegara
 Tari Srimpi dari Jawa Tengah
 Tari Bondhan dari Jawa Tengah
 Tari Golek manis dari Jawa Tengah
 Tari Golek Kanya dari Jawa Tengah
 Tari Mani poreng
 Tari Merak dari Sunda dan Bali
 Tari Pendet dari Bali

Tari Berpasangan
Tari berpasangan adalah bentuk penampilan tari yang ditarikan secara berpasang-pasangan,dapat
berlawan jenis atau sama jenis.Rangkaian gerak tari jenis berpasangan saling
mengisi,melengkapi,dan terdapat interaksi dan respons gerak antar penarinya. Tema tari
berpasangan dan berkelompok dapat lebih beragam.Tema kepahlawanan,percintaan,dan
kegembiraan bisa tampak begitu jelas tersampaikan kepada penonton. Rias busananya berbeda
beda sesuai dengan tema-tema serta karakter yang diperankan.Tari kelompok biasannya
memiliki kerakter gerak,ekspresi,dan rias yang seragam. Dalam tarian berpasangan/berkelompok
dituntut keserempakan dan keseragaman gerak yang lebih tinggi agar pertunjukan tariannya.
Adanya interaksi gerak antar penari membuat pola lantai dapat diubah lebih banyak.Hasilnya
tarian tampak lebih dinamis.

Contoh tari berpasangan adalah:

 Tari bedhaya
 Tari serimpi
 Tari jsathilan
 Tari gandrung
 Tari remo
Tari Gandrung dari Banyuwangi

Yaitu contoh tarian yang berasal dari banyuwangi, jawa barat. ‘Gandrung’ berarti terpesonanya
masyarakat kepada dewi sri sebagai dewi padi yang membawa kesejahteraan. Tarian gandrung
banyuwangi sering dibawakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat setiap habis panen. Tarian
gandrung yaitu tarian seni pertunjukan yang dibawakan dengan iringan musik khas gabungan
antara budaya jawa dan bali.

Tarian gandrung ini dilakukan berpasangan antara perempuan sebagai penari dan laki-laki
sebagai pemaju, tarian gandrung sering dipentaskan pada beberapa acara, seperti perkawinan,
khitanan, tujuh belasan baik di banyuwangi maupun di daerah lainnya. Menurut kebiasaannya,
pertunjukan lengkapnya dimulai pukul 21.00 dan berakhir sampai menjelang subuh.

Cara berpakaian penari gandrung sangatlah unik, mungkin karena ada pengaruh bali didalamnya,
mulai dari bagian tubuh memakai baju yang terbuat dari beludru warna hitam, ditambah dengan
kalung manik-manik warna kuning emas mengkilat yang dililit dibagian leher sampai dada, ikat
pinggang dan selendang yang selalu dipakai dibahu. Lalu, bagian kepala ditambah seperti
mahkota yang terbuat dari kulit kerbau yang diberi hiasan kuning emas, merah, dan juga perak.
Kemudian bagian bawah, penari memakai kain batik dengan corak ‘gajah olih’ yang berarti ciri
khas banyuwangi.

Musik iringan tarian gandrung terdiri dari 1 gong, kluncing, 1 atau 2 biola, 2 gendang, dan
sepasang ketuk. Disamping itu, pertunjukan ini tidak lengkap kalau tidak diiringi panjak atau
kadang-kadang disebut pengundang yang bertugas memberi semangat dan memberi efek kocak
dalam setiap pertunjukan gandrung. Selain itu, kadang-kadang diselingi dengan saron bali,
angklung, atau rebana sebagai bentuk kreasi.

Tari Kelompok
Tari kelompok merupakan bentuk penyajian tari yang menampilkan lebih dari dua orang penari.
dari beberapa bentuk tari kelompok ini, ada tiga macam kategori sebagai berikut :
1. gerak dalam tari kelompok sebagi besar merupakan gerak murni, yaitu gerakan yang
hanya mementingkan keindahan.
2. tari kelompok tradisional tidak menghadirkan cerita tetapi menyajikan susunan gerakan
berupa gerak maknawi, yaitu gerak tari yang memiliki unsur keindahan dan memiliki
makna tertentu
3. bentuk lain dari tari kelompok adalah tari yang menyajikan cerita dengan alurnya

Dalam tari kelompok ada yang bersifat rampak dan ada yang tidak. tari kelompok yang bersifat
rampak biasanya akan menggunakan kostum yang sama. Contohnya tari gambyong dan tari
pendhet.

Tari Kepahlawanan
Tari kepahlawanan adalah tari yang mengandung unsur cerita heroik atau kepahlawanan. Pada
tema ini sering diungkapkan atau diceritakan tentang perjuangan dan kegagahan suatu tokoh
tertentu. Di dalam tema ini juga diceritakan kronologis suatu tragedi yang menuntut suatu tokoh
atau sekelompok untuk memperjuangkan sesuatu yang ditujunya. Tujuan dari tari dengan tema
pahlawan ini adalah agar penontonnya dapat termotivasi dan terdorong untuk bersemangat dalam
menjalani hidup. Di Indonesia tema ini muncul ketika bangsa Indonesia memperjuangkan
kemerdekaannya dan berjuang menghadapi penjajah.

Contoh Tari Kepahlawanan adalah:

 Tari Kuda Kepang


 Tari Seudati
 Tari Menak Jinggo Ranggalawe
 Tari Anoman Rahwana
 Tari Ranggalawe Gugur

Tari Binatang
Tema binatang mengandung arti bahwa setiap gerakan yang dihasilkan merupakan bentuk
peniruan dari suatu binatang. Peniruan itu meliputi pencerminan bentuk fisik, perilaku, cara
makan, dan sebagainya. Biasanya binatang yang digambarkan berkaitan dengan keberadaan
binatang tersebut dalam alam sekitar atau bisa juga dengan pengaguman seorang penari dengan
keindahan suatu binatang. Tari dengan tema binatang biasanya ditarikan secara berkelompok
tetapi tidak menutup kemungkinan untuk ditarikan secara berpasangan ataupun tunggal.
Misalnya tari merak. Pada tari terebut diceritakan bahwa merak merupakan binatang yang
anggun dan mempunyai keindahan bulu yang luar biasa.

Tari Erotik/Percintaan
Tema erotik adalah tari yang mengandung unsur cerita atau percintaan. Pada tema ini
digambarkan dua tokoh yang sedang memadu asmara. Biasanya tari dengan tema ini ditampilkan
pada acara-acara pernikahan. Biasanya juga tari ini ditunjukkan dengan kemesraan yang
ditarikan oleh para penari.

Contohnya adalah:

 Tari Gatot Kaca Gandrung


 Tari Karonsih
 Tari Oleg Tambulilingan
 Tari Serampang Dua Belas
 Enggar-enggar
 Karonsih
 Driasmara
 Langenasmara
 Kusuma Ratih

Tari Pergaulan/Kegembiraan
Tema ini menggambarkan pergaulan antara muda dan mudi. Tari yang bertema pergaulan ini
adalah tari pergaulan. Tari ini biasanya dilakukan pada saat bulan purnama sebagai pergaulan
muda mudi atau kaum remaja yang merupakan tari sosial yang memiliki latar belakang cerita.
Tari ini merupakan wujud suka cita warga desa dalam bersih desa atau acara lainnya yang
berhubungan dengan berlangsungnya pertemuan antara kaum muda dan mudi.

Ciri-cirinya antara lain:

1. Gerak tari ini dilakukan secara bebas, yang mengikuti adalah muda dan mudi atau warga
masyarakat secara umum.
2. Tarian ini sering dilaksanakan pada saat bulan purnama baik untuk kalangan anak-anak,
remaja putra putri atau dewasa maupun orang tua.
3. Dapat dilakukan di arena yang luas atau tanah lapang.
4. Pelaksanaan pertunjukan tarian ini biasanya digelar sebagai puncak dari kegiatan yang
dilakukan pada siang harinya.
5. Tarian ini pada dasarnya digunakan sebagai sarana untuk komunikasi atau pergaulan
antara laki-laki atau perempuan, remaja dan orang tua atau kegiatan yang berhubungan
dengan hajat orang banyak di suatu desa.

Tari Adat
Tari sebagai sarana upacara pada umumnya bersifat sakral dan magis. Sedangkan upacara dalam
kehidupan kita di Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Upacara Keagamaan
2. Upacara Adat / Tradisi
Tari yang digunakan sebagai sarana upacara keagamaan biasanya bersifat sakral, sedangkan tari
yang digunakan untuk upacara adat / tradisi bersifat magis, dimana pada saat menari ada
kekuatan bawah sadar sehingga penari mengalami trance (tak sadar diri) hingga muncullah
kekuatan lain yang diluar kemampuan manusia, misalnya penari menjadi kebal atau tahan
senjata, beling, api dan melakukan tingkah laku yang sebelumnya tidak biasa dilakukan oleh
penari itu, misalnya bisa mengusir roh jahat, mengobati penyakit dan kemampuan penari tersebut
dari aliran putih melindungi serta keselamatan masyarakat pendukungnya.

Ciri-ciri umum tari upacara antara lain :

1. Gerak tari imitatif / meniru gerak alam dan merupakan ekspresi kehendak jiwanya.
2. Suasana magis, religius dan sakral.
3. Iringan tari mononton tetapi menggugah.
4. Penghayatan tari terbatas pada lingkungan setempat.
5. Komposisi lantai sederhana, biasanya lingkaran dan dilaksanakan secara kolektif.

Contoh beberapa tari upacara :

1. Tari Bedhaya Ketawang (Surakarta)


2. Tari Bedhaya Semang (Yogyakarta)
3. Tari Pendhet (Bali)
4. Tari Nglango (Jawa Barat)
5. Tari Seblang (Banyuwangi)

Tari Kesedihan
Masyarakat Jakarta asli atau dikenal dengan suku Betawi mempunyai banyak kesenian, salah
satunya adalah Topeng Betawi. Topeng Betawi sedikitnya memiliki tiga unsur utama yaitu :
musik, tari, dan teater. Tarian yang terkandung dalam Topeng Betawi inilah yang disebut Tari
Topeng Betawi.

Mengapa menggunakan “topeng”? Ini dikarenakan dahulu masyarakat Betawi menganggap


Topeng memiliki kekuatan magis. Selain dapat menolak bala, juga dinilai mampu
menghilangkan kedukaan karena kematian, sakit, atau pun petaka lainnya. Selain itu, masyarakat
Betawi menggunakan pendekatan berbeda mengenai istilah topeng. Mungkin bagi banyak orang,
topeng itu adalah kedok (penutup wajah). Namun, tidak untuk masyarakat Betawi. Masyarakat
Betawi menggunakan “topeng” untuk istilah pertunjukan. Anda pasti kenal kesenian yang
bernama Topeng Monyet, bukan? Ya, kesenian yang biasa Anda temui di Jakarta dan sekitarnya
ini adalah pertunjukkan yang menampilkan atraksi dari monyet yang terlatih.

Tari Klasik
Tari klasik adalah tarian yang telah mencapai keindahan yang tinggi. Tari klasik merupakan
tarian yang dipelihara dengan baik di istana raja-raja dan kalangan bangsawan. Gerak tari klasik
memiliki aturan tertentu, bentuk gerak tariannya diatur secara teliti, mengikat, dan tidak boleh
dilanggar. Jika seorang penari melakukan gerak yang tidak sesuai dengan aturan maka ia
danggap salah.

Dalam tari klasik tidak hanya tarinya saja yang diatur. Unsur-unsur pendukungnyapun diatur,
busana, iringan, pola lantai, bahkan dialogyang berupa warna suara, tinggi rendang dan keras
lembutnya suarapun telah diatur. Tari serimpi (jogjakarta), Bedhaya Ketawang (Jawa Tengah),
merupakan contoh tari klasik.

Tari Pajaga dari Sulawesi Selatan

Tari ini berasal dari daerah Kabupaten Bone ini menggambarkan penobatan para putra dan putri
Bangsawan Bugis Bone oleh Arungpone (Raja) pada jaman kerajaan, dan dipertunjukkan di
dalam Saoraja (Istana Raja Bone).

Tari Rakyat
Tarian rakyat adalah tarian yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat jelata. Tari rakyat
sangat sederhana, gerakan-herakan tarianya tidak memiliki aturan standar. Namun dibanding tari
primitif gerak tari rakyat lebih bervariasi. Reog Ponorogo (Jawa Timur), Tari Kethuk Tilu(Jawa
Barat) merupakan contoh tari rakyat.

Tari Kreasi Baru


Tari kreasi baru sering juga disebut tari modern, tari kreasi baru merupakan garapan baru. Tari
ini tidak berpijak pada aturan yang telah ada. Para pencipta tari kreasi baru sangat kreatif dalam
berkarya, mereka meramu berbagai macam gerak dan berbagai gaya tarian daerah Indonesia.

Beberapa tokoh pencipta tari kreasi baru antara lain : Almarhum Wisnu Wardana, Bagong
Kusudiharjo, Tjetje Sumatri, , I Mario, dan Didik Nini Thowok. Contoh tari kreasibaru antara
lain : Tari Kupu-Kupu; Tari Merak; Tari Roro Ngigel; Tari Ongkek Manis; Tari Manipuri; Tari
Roro Wilis, Tari Wirapertiwi, Tari Margapati, dan masih banyak yang lainya.

Contoh Tari Kreasi adalah Tari Margapati

Tari Margapati diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada tahun 1942. Margapati berasal dari suku
kata Merga yang berarti Binatang dan Patiberarti Raja, adalah tarian yang menggambarkan
gerak-gerik seekor raja hutan (Singa) yang sedang berkelana di dalam hutan untuk mencari
mangsa.

Anda mungkin juga menyukai