OLEH:
KELAS IA
S1 PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019
LAPORAN KEGIATAN MAHASISWA
I. Tujuan Praktikum :
- Mengamati sel tumbuhan
II. Dasar Teori :
A. Akar
1. Epidermis
Pada akar hanya dijumpai pada bagian-bagian akar yang masih muda.
Epidermis akar disebut epiblem atau rizodermis. Biasanya epidermis akar
tidak mempunyai kutikula. Hal ini sehubungan dengan fungsinya untuk
menyerap air. Tetapi pada berbagai tumbuhan tertentu terlihat adanya lapisan
kutin, misalnya pada palmae, poaceae dan ricinus. Di daerah tertentu pada
akar terdapat rambut-rambut akar, yang berasal dari epidermis sendiri.
Adanya rambut akar ini akan memperluas bidang penghisapan air serta
garam-garam mineral dari tanah.
2. Korteks
3. Stele
Adalah bagian yang paling luar batang, biasanya hanya terdiri atas satu
lapisan sel, jarang dijumpai multiple epidermis. Lapisan tersebut tersusun dari
sel-sel epidermis serta stomata dan trikomata. Trikomata ini mungkin
glandular, mungkin non glandular, tergantung pada species yang bersangkutan.
Epidermis berfungsi sebagai pelindung. Misalnya pada batang yang
mengalami pertumbuhan menebal sekunder.
2. Korteks
3. Stele
C. Daun
Daun yang lengkap terdiri atas upih daun (vagina), tangkai daun
(petiolus), dan helaian daun (lamina). Pada lamina terdapat ibu talang daun
(costa), cabang tulang daun nervus lateralis), urat daun (vena) dan daerah
intervenium. Epidermis daun mengandung stomata, trikomata, sel-sel kipas
atau sel-sel lain yang asalnya sama dengan sel epidermis. Stomata biasanya
terdapat di bagian epidermis bawah saja, namun kalau ada di kedua epidermis,
biasanya jumlah stomata dibagian bawah yang lebih banyak.
Pada tanaman air yang daunnya mengapung di atas permukaan air
mempunyai stomata pada epidermis atas daunnya. Trikomata juga bermacam-
macam dan dapat dipakai sebagai indikator jenis yang bersangkutan. Pada tepi
daun mungkin juga terdapat hidatoda. Daerah yang terdapat diantara
epidermis atas dan epidermis bawah merupakan asimilasi yang disebut
mesofil.
III. Alat dan Bahan :
- Mikroskop
- Preparat permanen; (Akar Thallophyta wm, Batang Hibiscus sp.
c.s dan Stomata Canna indica s.f)
IV. Cara Kerja :
Pengamatan sel tumbuhan
1. Diambil salah satu preparat permanen, kemudian diletakkan di meja
mikroskop untuk diamati.
2. Objek yang telah diletakkan sebelumnya di meja mikroskop kemudian
diamati dengan perbesaran 10 x 10 diikuti dengan 10 x 40.
3. Hasil pengamatan digambar.
4. Dilakukan langkah pengamatan yang sama untuk setiap preparat
permanen.
V. Hasil Pengamatan :
VI. Pembahasan :
Pada akar dikotil berkas pembuluh xilem memencar seperti jari-jari dari
pusat roda hal ini dapat diartikan bahwa letak pembuluh angkut pada akar dikotil
ini tersebar, sedangkan pada akar monokotil letak pembuluh floem dan xilemnya
bergantian di dalam stele yang dapat diartikan bahwa letak pembuluh pada akar
monokotil adalah teratur. Pada korteks akar tumbuhan monokotil biasanya
terdapat skelerenkim. Protofloem akar tumbuhan dikotil tidak mempunyai sel
pengiring sedangkan metafloem mempunyai. Pada jaringan batang monokotil
yang tampak yaitu epidermis, korteks,floem, xilem dan empulur. Sedangkan,
batang dikotil yang tampak yaitu epidermis, korteks, dan endodermis, floem dan
xilem tidak terlihat jelas pada objek. Perbedaan susunan keduanya terletak pada
letak jaringan pembuluh yaitu xilem dan floem.
Dalam praktikum mengenai stomata. Pada percobaan ini menggunakan
tanaman Canna indica s.f merupakan tanaman monokotil. Stomata daun adalah
sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan vaskuler. Stomata memiliki pori-pori
kecil, biasanya disisi bawah daun, yang dibuka atau ditutup di bawah kendali
sepasang sel berbentuk pisang yang disebut sel penjaga. Fungsi utama stomata
adalah untuk memungkinkan gas seperti karbon dioksida, uap air, dan oksigen
bergerak cepat masuk dan keluar dari daun, yang terjadi baik pada bagian
permukaan atas daun maupun bawah daun. Masing-masing stomata diapit oleh
sepasang sel penjaga, yang berbentuk seperti halter pada tumbuhan monokotil.
Sel-sel penjaga dikelilingi oleh sel tetangga epidermal disekitar ruangan udara,
sampai ke jaringan ruangan udara pada daun. Sel penjaga mengontrol diameter
stomata dengan cara mengubah bentuk.
VII. Kesimpulan
Pada akar dikotil berkas pembuluh xilem memencar seperti jari-jari dari
pusat roda hal ini dapat diartikan bahwa letak pembuluh angkut pada akar dikotil
ini tersebar, sedangkan pada akar monokotil letak pembuluh floem dan xilemnya
bergantian di dalam stele yang dapat diartikan bahwa letak pembuluh pada akar
monokotil adalah teratur. Pada korteks akar tumbuhan monokotil biasanya
terdapat skelerenkim. Protofloem akar tumbuhan dikotil tidak mempunyai sel
pengiring sedangkan metafloem mempunyai. Pada jaringan batang monokotil
yang tampak yaitu epidermis, korteks,floem, xilem dan empulur. Sedangkan,
batang dikotil yang tampak yaitu epidermis, korteks, dan endodermis, floem dan
xilem tidak terlihat jelas pada objek. Perbedaan susunan keduanya terletak pada
letak jaringan pembuluh yaitu xilem dan floem.
Stomata daun adalah sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan vaskuler.
Stomata memiliki pori-pori kecil, biasanya disisi bawah daun, yang dibuka atau
ditutup di bawah kendali sepasang sel berbentuk pisang yang disebut sel penjaga.
Fungsi utama stomata adalah untuk memungkinkan gas seperti karbon dioksida,
uap air, dan oksigen bergerak cepat masuk dan keluar dari daun, yang terjadi baik
pada bagian permukaan atas daun maupun bawah daun. Masing-masing stomata
diapit oleh sepasang sel penjaga, yang berbentuk seperti halter pada tumbuhan
monokotil. Sel-sel penjaga dikelilingi oleh sel tetangga epidermal disekitar
ruangan udara, sampai ke jaringan ruangan udara pada daun. Sel penjaga
mengontrol diameter stomata dengan cara mengubah bentuk.
Daftar Pustaka
www.academia.edu/6912349/laporan_jaringan_akar_dan_batang_dikotil_dan_monok
otil (diakses pada 25 November 2019 pukul 16:31)