KULTUR JARINGAN
2.4 Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan dari riang kultur yang
aseptic ke lingkungan penanaman di lapang. Pemindahan dilakukan secara hati-
hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk
melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil
kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.
Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara
bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang
sama dengan pemeliharaan bibit generative (Yusnita, 2005).
III. MATERI BAHASAN
b. Inokulasi
Menyiapkan ruas batang steril
Kondisi eksplan
21 Mei 2014 kecoklatan, di sekitar
eksplant dan media
ditemui gumpalan-
0% 70 % gumpalan berwarna putih
keruh di permukaan media
dan di sekitar eksplan.
Kondisi eksplan dan media
masih sehat
23 Mei 2014 0% 70 % Kondisi eksplan agak
kecoklatan, di sekitar
eksplant dan media
ditemui gumpalan-
gumpalan berwarna putih
keruh di permukaan media
dan di sekitar eksplan
3.4 Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah proses penyesuaian kondisi mikro planlet dalam botol
(heterotrof) ke kondisi lingkungan eksternal (autotrof). Planlet yang dipelihara
dalam kondisi lingkungan steril yang optimal, sangat rentan terhadap lingkungan
eksternal (kondisi lapang). Planlet yang ditumbuhkan dalam kultur di
laboratorium memiliki karakteristik daun yang berbeda dari tanaman yang
ditanam di lapangan. Daun planlet pada umumnya memiliki stomata yang lebih
terbuka, jumlah stomata per satuan luas lebih banyak, dan sering tidak memiliki
lapisan lilin pada permukaannya. Dengan demikian, planlet sangat rentan
terhadap kelembaban rendah. Mengingat sifat ini , sebelum ditanam di lapangan,
planlet membutuhkan penyesuaian. Aklimatisasi dapat dilakukan baik di rumah
kaca maupun nursery. Dalam aklimatisasi, lingkungan tumbuh (terutama suhu
dan kelembaban) secara bertahap disesuaikan dengan kondisi lapangan (Smith
Dan Spomer, 1995) .
IV. KESIMPULAN