Anda di halaman 1dari 5

ANATOMI TUMBUHAN PRAKTIKUM

JARINGAN DASAR DAN PENGUAT

Oleh
Komang Ririn Karisma Dewi ; 2113091001
Fajar Sanintan Jati ; 2113091005
Mely Safitri ; 2113091009
Ida Isnawati ; 2113091016
I Gusti Bagus Anom Putrawan ; 2113091014

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
JARINGAN DASAR DAN PENGUAT

I. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui sel – sel parenkim
2. Untuk mengamati bentuk – bentuk kolenkim
3. Untuk mengamati bentuk – bentuk seklerenkim

II. Landasan Teori


Jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama. Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan adalah histologi. Apapun
jaringa penyusun penting dalam tumbuhan yaitu jaringan dasar dan penguat.
Jaaringan dasar merupakan jaringan yang membentuk keseluruhan tubuh
tumbuhan, sedangkan jaringan penguat merupakan jaringan yang menyongkong
tubuh tumbuhan agar bertahan dan tegar. Jaringan dasar yang dimaksud adalah
jaringan parenkim. Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terletak pada
seluruh organ tumbuhan seperti: empelur, korteks akar dan batang, mesofil daun,
endosperm biji, buah berdaging, jari – jari empelur dan juga pada xylem dan floem.
sementara pada jaringan penguat terdiri atas jaringan kolenkim dan sklerenkim. sel
- sel kolenkim tersusun atas sel hidup, dinding mengandung selulosa, pectin, dan
hemiselulosa. Penebalan dinding tidak teratur dan terdapat dinding – dinding
tangensial kolenkim sudut. Sementara sel sklerenkim merupakan sel – sel yang
terdiri atas sel mati. Penebalan dinding primer dan dinding sekundernya biasanya
mengandung lignin yang ada di samping selulosa.

III. Alat dan Bahan


Alat Bahan
Mikroskop Empelur ketela (Monihot esculenta)
Kaca preparat (kaca objek dan kaca Daging buah pisang (Musa
penutup paradisiaca)
Pipet tetes Batang lenca/ranti/terung hitam
(Solanum nigrum)
Gelas beker Batang kembang sepatu (Hibiscus
rosasinensis)
Silet Aquades
Pinset

IV. Hasil dan Pembahasan


No Preparat Gambar Keterangan
Empelur ketela 1
Gambar 1
2
pohon (Monihot 1. Parenkim
esculenta) 2. Ruang antar sel

Gambar 1. Penampang
melintang Empulur
Manihot esculenta
perbesaran 25X
Daging buah Gambar 2.
pisang (Musa 1. Parenkim
paradisiaca) 1

Gambar 2. Daging buah


pisang (Musa
paradisiaca) perbesaran
10X
Batang terung 4 Gambar 3.
1
hitam (Solanum 5
1. Epidermis
nigrum) 2. Korteks
3. Kolenkim
4. Xylem
5. Floem
6. Empulur
3 6
2
3

Gambar 3. Penampang
melintang Batang terung
hitam (Solanum nigrum)
pembesaran 25x

Batang kembang 1
Gambar 4.
sepatu (Hibiscus 2 1. Epidermis
rosasinensis) 3
2. Sklerenkim
3. Berkas pengangkut
(Xylem dan Floem)
4. Empulur

4 4

Gambar 4. Penampang
melingtang Batang
kembang sepatu
(Hibiscus rosasinensis)
perbesaran 25x

4.1 Pembahasan
Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang dapat di temukan di
semua bagian tubuh yang berfungsi untuk membentuk struktur tubuh tumbuhan.
Jaringan penguat merupakan jaringan yang mempunyai kekuatan bagi
tumbuhan. Jaringan penguat berfungsi untuk menguatkan bagian tubuh
tumbuhan yang meliputi jaringan kolenkim, sklerenkim, dan jaringan parenkim
sebagai jaringan dasar. Pada praktikum ini menggunakan beberapa tanaman
dengan tujuan pengamatan di setiap tanaman yang berbeda- beda, yaitu,
empulur ketela pohon (Manihot esculenta), daging buah pisang (Musa
paradisiaca), batang lenca atau terung hitam (Solaanum nigrum), dan batang
kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis). Perlakuan pada semua tanaman sama
yaitu diiris setipis mungkin untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Berdasarkan hasil praktikum maka dapat diketahui bahwa Batang
singkong (Manihot esculenta) memiliki jaringan dasar bewarna putih yang
disebut dengan empulur. Dari pengamatan yang telah dilakukan pada sayatan
empulur singkong didapatkan hasil bahwa terdapat sel parenkim berbentuk
polyhedral yang memiliki dinding sel dan ruang antar sel yang terlihat jelas. Sel
penyusun empulur singkong berbentuk segi enam dan memiliki ruang antar sel
yang besar, sel tersebut bersifat mati karena hanya berupa ruang kosong. Sel
empulur tersebut berasal dari jaringan parenkim yang sudah mati dan tidak
memiliki inti sel karena tidak ada aktivitas di dalamnya.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat
diketahui bahwa daging buah pisang (Musa paradisiaca) terlihat bentuk
parenkim yang berbentuk memanjang yang fungsi utamanya sebagai tempat
cadangan makanan serta sebagai jaringan penyokong pada tanaman.
Berdasarkan hasil praktikum maka dapat diketahui bahwa pada batang
lenca atau terung hitam (Solanum nigrum) terdapat epidermis yang melindungi
bagian bawah sel, korteks yang merupakan bagian pengisi dari batang, berkeas
pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut unsur hara, kolenkim yang
letaknya di bawah epidermis, dan empulur yang berada di tengah-tengah.
Bentuk dari kolenkim pada batang terong berbentuk prisma pendek atau bulat
memanjang yang fungsinya adalah untuk memberikan kekuatan pada bagian
tubuh tumbuhan seperti pada batang, cabang batang, dan struktur tubuh
tumbuhan yang lainnya. Pada batang terong juga ditemukan empulur atau
parenkim yang letaknya di pusat dari batang yang terdiri dari sel-sel parenkim
yang lunak. Fungsi dari empulur ini adalah untuk menyimpan dan mengangkut
nutrisi ke seluruh tubuh tumbuhan.

Irisan melintang batang Hibiscus rosa-sinensis penebalan dinding


selnya terdapat pada sudut- sudut sel. Terlihat epidermis yang berada paling
luar, adanya parenkim korteks dan sklerenkim yang merupakan penguat pada
tanaman. Tipe sklerenkim berdasarkan letak xilem dan floemnya (berkas
pengangkutnya) pada Hibiscus rosa-sinensis adalah kolateral terbuka dan
berkas pengangkutnya berada teratur di dalam lingkaran, sebab antara xilem dan
floem terdapat kambium. Kambium merupakan penghubung antara xilem dan
floem. Berdasarkan letaknya pada tipe ini, kambium dibedakan menjadi dua
yaitu, kambium faskuler dan kambium interfaskuler. Selain itu dapat berperan
demikian besar dalam pembentukan pembuluh-pembuluh tapis sekunder ke
arah luar dan membentuk pembuluh-pembuluh kayu. Epidermis pada batang
adalah sel hidup yang mampu bermitosis, hal ini penting dalam upaya
memperluas permukaan apabila terjadi tekanan dari dalam akibat pertumbuhan
sekunder. Korteks adalah kawasan diantara epidermis dan sel silinder pembuluh
paling luar, korteks btang terdiri dari parenkim yang berisi kloroplas. Empulur
biasanya terdiri dari parenkim yang dapat mengandung kloroplas. Bagian
tengah empulur dapat rusak diwaktu pertumbuhan, sering hal itu terjadi
dibagian di daerah ruas, sementara didaerah buku empulur utuh.
V. Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa jaringan dasar
berupa parenkim berfungsi untuk membentuk struktur tubuh tumbuhan yang dapat
ditemukan pada batang, buah, daun, dan bagian tubuh tumbuhan lainnya. Pada
batang ketela pohon terdapat empulur yang terbentuk dari jaringan parenkim yang
sudah mati, dan pada daging buah pisang ditemukan jaringan parenkim penimbun
yaitu pati yang berguna untuk penyimpanan makanan. Selain itu terdapat jaringan
penguat yang berfungsi untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi
jaringan kolenkim dan sklerenkim. Pada batang terong ditemukan kolenkim yang
berfungsi sebagai penunjang tubuh tumbuhan agar tetep tegar, dan pada batang
kembang sepatu ditemukan parenkim korteks sebagai pengisi utama batang dan
sklerenkim ynag berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari tekanan-tekanan dari
luar tubuh tumbuhan.

VI. Daftar Pustaka


Byjus, 2022. What is Collenchyma and Its Functions. Biology Articles.
Hidayat, E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Press.
Nugroho, H. I., 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Depok: Penebar
Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai