Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

Morfologi Buah dan Biji

Oleh:

I MADE ADI SAPUTRA


NIM. D1B1 16 213

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan

tubuh tumbuhan. Morfologi tumbuhan juga menguraikan tentang fungsi masing-

masing bagian dari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan.Salah satu bagian

tumbuhan yang dipelajari yaitu buah yang merupakan alat reproduksi tumbuhan

(organum reproductiuum) bagi tumbuhan. Setiap bakal buah berisi satu atau lebih

bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur, yang selanjutnya

nanti akan berproses hingga membentuk buah. Jikakita melihat buah berbagai

jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa ada diantara tumbuhan yang buahnya

terbentuk dari bakal buah yang umumnya tidak terbungkus yang disebut dengan

buah sejati atau buah sungguh. Tetapi ada pula yang buahnya seringkali tidak

kelihatan (tertutup) karena itu dikatakan buah palsu atau buah semu.

Buah sejati adalah buah yang semata-mata berbentuk dari bakal buah, atau

paling banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur.

Buah sejati dapat dibedakan dalam 3 golongan yaitu: buah sejati tunggal (buah

sejati tunggal kering dan buah sejati tunggal berdaging), buah sejati ganda (buah

kurung ganda, buah batu ganda, buah bumbung ganda, dan buah buni ganda),

buah sejati majemuk (buah buni majemuk dan buah kurung majemuk). Buah semu

adalah buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga

itu, yang malahan menjadi bagian utama dari buah karena memiliki ukuran lebih

besar, lebih menarik perhatiandan sering kali merupakan bagian buah yang

bermanfat yaitu dapat di makan. Sedangkan buah yang sesungguhnya kadang


tersembunyi. Buah semu dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: buah semu tunggal,

buah semu ganda, buah semu majemuk. Biji merupakan alat perkembangbiakan

tumbuhan Angiospermae karena di dalam biji tersebut ditemukan embrio yang

merupakan calon tumbuhan baru. Untuk berkecambah biji memerlukan tenaga

yang diperoleh dari cadangan makanan.

Oleh karena itu penting dilakukan praktikum ini agar praktikan dapat

mengetahui bagian-bagian apa saja yang terdapat pada buah dan biji yang telah

disiapkan.

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memberi pengalaman kepada

praktikan dalam melakukan pengamatan terhadap bermacam bentuk buah dan biji

dan untuk memberi kemampuan kepada praktikan dalam mendeakripsikan

bermacam bagian buah dan biji.

Kegunaan dari praktikum ini adalah praktikan terampil dalam melakukan

pengamatan terhadap bermacam bentuk buah dan biji dan praktikan mampu

mendeskripsikan bermacam bagian buah dan biji.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap

bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing0masing

mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang di awali

oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala putik.

Pembuhan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni

persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti

sel keduannya (Rumanti, 2009).

Lama penyinaran dan besarnya intensitas cahaya sangat berperan dalam

proses fotosintesi. Pada periode pemasakn buah, sinar matahari sangat membantu

dalam proses pembentukan kandungan gula sehingga buah akan terasa lebih

manis. Disamping itu,sinar matahari yang cukup juga dapat mengurangi

penyebaran pathogen yang tumbuh pada kondisi lembab (Samadi, 2007).

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal

buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung

sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa

penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik.

Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya

tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh

menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara

sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal

biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga
ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan

sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya (Sujana, 2007).

Biji adalah organ yang sangat menentukan kelangsungan generasi suatu

jenis tumbuhan di alam. Bentuk dan ukuran biji, baik antar jenis maupun di

dalam jenisnya sendiri sangat beraga (Mursidawati, 2012).

Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada

bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang

lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian

luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium), yang

di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium) dan lapisan tengah

(bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (Kimball, 2006).

Tiap umur biji pepaya memiliki kemampuan yang berbeda dalam

menghambat pertumbuhan bakteri, hal ini diduga karena senyawa aktif pada biji

pepaya telah terbagi-bagi saat ekstraksi. Pengaruh ini dapat bersifat aditif atau

sinergis di antara senyawa yang terkandung dalam ekstrak kasar (Martiasih,2011).

Buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-

bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama dari buah karena

memiliki ukuran lebih besar, lebih menarik perhatiandan sering kali merupakan

bagian buah yang bermanfat yaitu dapat di makan. Sedangkan buah yang

sesungguhnya kadang tersembunyi (Rahmawati, 2009).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit

Agronomi Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada

hari Selasa, 1 Novemberber 2016 pukul 08.00-10.00 WITA.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah peralatan menulis dan

kamera.

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah kacang tanah (Arachis

hypogeae L.), padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays L.), nanas (Ananas

comusus L.), jeruk (Cyrus sp.), mangga (Mangifera indica L.), kelapa (Cocus

nucifera L.), salak (Salaca adulis L.), nangka (Arthocorpus intigra L.), dan

Pepaya (Carica papaya L.).

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum kali ini yaitu:

1. Menggambar kacang tanah (Arachis hypogeae L.), padi (Oryza sativa L.),

jagung (Zea mays L.), jeruk (Cyrus sp.), nanas (Ananas comusus L.),

mangga (Mangifera indica L.), kelapa (Cocus nucifera L.), salak (Salaca

adulis L.) dan nangka (Arthocorpus intigra L.).


2. Membelah bahan yang telah di gambar seperti nanas (Ananas comusus L.),

mangga (Mangifera indica L.), kelapa (Cocus nucifera L.) dan mengupas

kilit salak (Salaca adulis L.), jeruk (Cyrus sp.), lalu menggambarnya.

3. Memberi keterangan yang lengkap pada semua bahan yang telah di gambar.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil yang di peroleh dari praktikum pengenalan bunga, rumus bunga dan

diagram bunga yaitu :

1. Kacang tanah (Arachis hypogeae L.)

Keterangan :
1. Embrio

2. Testa

3. Kotiledon

4. Kulit buah

5. Plumula

6. Radikula

2. Padi (Oryza sativa L.)

Keterangaan :
1. Kulit buah

2. Endosperm

3. Embrio

4. Palea

5. Lemna

3. Jagung (Zea mays L.)

Keterangan :
1. Kulit buah

2. Testa
3. Putik

4. Kelopak

5. Endosperm

6. Embrio

7. Radikula

8. Plumula

9. Biji

4. Nenas (Ananas comosus L.)

Keterangan :
1. Mahkota

2. Eksocarp

3. Mesocarp

4. Endocarp

5. Kelopak

6. Putik

7. Tangkai buah

5. Jeruk (Cytrus sp)

Keterangan :
1. Exocarp

2. Mesocarp

3. Daging

4. Kulit jayat

5. Albedo

6. Lapedo
7. Testa

8. Kulit biji

9. Kotiledon

10. Embrio

6. Mangga (Magnifera indica L)

Keterangan :
1. Eksocarp

2. Mesocarp

3. Daging

4. Plumula

5. Endocarp

6. Testa

7. Kulit ari

8. Embrio

9. Lembaga

10. Kotiledon

7. Kelapa (Cocuo nucifera L.)

Keterangan :
1. Exocarp

2. Mesocarp

3. Endocarp

4. Daging buah
8. Salak (Salaca adulis L.)

Keterangan :
1. Daging buah

2. Endocarp

3. Biji

4. Embrio

5. Pericarp

6. Mesocarp

9. Nangka (Arthocorpus integra L.)

Keterangan :
1. Mesocarp

2. Tenda bunga

3. Tangkai buah

4. Endocarp

5. Eksocarp

6. Testa

7. Kulit ari

8. Lembsgs

10. Pepaya (Carica papaya L.)

Keterangan :
1. Eksocarp

2. Plasenta

3. Mesocarp
B. Pembahasan

Buah dan biji adalah bagian dari organ reproduksi tumbuhan tingkat

tinggi. Pada hakekatnya keberadaan buah hanya dapat dijumpai pada tumbuhan

yang termasuk dalam sub divisi Angiospermae. Pada tumbuhan Gymnospermae,

biji tidak ditutupi oleh daun buah sehingga tidak membentuk buah.

Gymnospermae sebagaimana asal kata dari sub divisi ini memiliki biji yang

telanjang.

Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan

atau persarian. Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang

pertama adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari

penamaan buah tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari

struktur buah dan bagianbagian buah yang ada pada buah. Misalnya dikatakan

buah sejati atau buah sebenarnya adalah ketika bentuk buah tidak terhalangi oleh

bagianbagian buah yang ada, pengecualian tetap ada, seperti pada buah jambu

mete terlihat tangkai bunga yang membesar seperti buah, padahal bagianyang

membesar itu bukan buah tapi tangkai buah.Dikatakan buah semu karena terlihat

bagianbagian yang menghalangi atau membungkus buah yang sebenarnya,

seperti pada buah ciplukan bagian buahnya terhalang oleh kelopak bunga yang

ikut tumbuh dalam proses pembuahan dan kemudian tumbuh dan membungkus

bagian buah yang sebenarnya .

Selain itu, ada juga pengkhususanpengkhususan pada buah, seperti buah

semu dibagi lagi menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu

majemuk. pada buah semu kadangkala bentuknya dapat menipu dan membuat
keliru khususnya bagi orangorang awam yang tidak mengenal bagian mana yang

disebut buah pada buah semu, kadang kita juga suka tertipu oleh bentuk buah

semu yang sebenarnya dan bagian lain yang ikut tumbuh yang lebih memikat

perhatian dibandingkan dengan bagian buah yang sebenarnya.

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tanaman mangga

merupakan tanaman dari family Anacardiaceae yang memiliki buah sejati tunggal

dan termasuk dalam buah berdaging batu dan buah basah. Buah mangga memiliki

bagian-bagian atau struktur seperti halnya buah sejati lainnya, yaitu terdiri dari

kulit luar (exocarpium), merupakan lapisan tipis, tetapi sering kali kuat atau kaku

seperti kulit, dengan permukaan yang licin, kulit tengah atau daging buah

(mesocarpium), biasanya tebal berdaging dan berserabut, selain itu lapisan ini

dapat dimakan, serta kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang

yang mengandung biji, seringkali cukup tebal dan keras. Sedangkan pada bagian

biji dari buah mangga terdapat bagian-bagian seperti embrio yang merupakan

calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Kemudian selaput biji (arillus) yang fungsinya sama dengan kulit biji yaitu

melindungi biji bagian dalamnya.

Buah jeruk (Citrus sp) adalah variasi dari buah buni, buah sejati tunggal

dengan tiga lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minya,

lapisan tengah yang serupa jaringan bunga karang dan umumnya keputih-putihan,

serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan gelembung-gelembung berisi

cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembung-gelembung tersebut,

bentuk biji oval berwarna hijau muda dengan kulit biji yang berwarna hijau muda,
tali pusar berwarna putih kehijauan, dan inti biji yang berwarna putih. Pada

pengamatan terhadap buah jeruk terlihat bahwa buah jeruk termasuk buah

sungguh tunggal yang berdaging, bagian buahnya meliputi tangkai buah,daging

buah (albedo), kulit buah (flaredo) dan lapisan yang menyelimuti daging buah,

bagian bijinya meliputi kulit biji, lembaga biji dan radikula. Buah jeruk terdapat

lapisan kuar yang kaku, menjangat dan mengandung banyak kelenjar ninyak

astiri, yang mulu-mula berwarna hijau tetapi jika buah masak warnanya berubah

menjadi kuning atau jingga, lapisan ini disebut flavedo. Lapisan tenga yang

bersifat seperti sepon terdiri atas jaringa bunga karang yang biasanya berwarna

putih, dinamakan albedo.

Buah salak (Salacca adulis L.) adalah buah semu majemuk dan bertipe

buah buni berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di

pangkalnya dan membulat di ujungnya, panjangnya 2,5-10 cm, terbungkus oleh

sisik-sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang tersusun

seperti genting, dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung masing-

masing sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta) tebal berdaging, kuning krem

sampai keputihan, berasa manis, masam, atau sepat. Biji 1-3 butir, berwarna

coklat hingga kehitaman, bertekstur keras, panjangnya sekitar 2-3 cm.

Jagung (Zea mays L.) termasuk buah semu, buah karing, terdapat lapisan

kulit buah tipis, bagian bijinya, kotiledon/putih lembaga luar dan putih lembaga

dalam. Buah ini biasa disebut buah sejati tunggal yang kering (buah padi).

Keterangan diatas diperkuat oleh Tjitrosoepomo (1985), yang menyatakan bahwa

yang dinamakan buah padi yaitu buah yang berdinding tipis, mengandung satu
biji, dan kulit buah berlekatan denagn kulit biji, sedang kulit biji ini kadang-

kadang berlekatan pula dengan bijinya. Pada buah yang demikian ini misalnya

padi (Oriza sativa), jagung (Zea mays). Biji jagung tersusun atas bagian lembaga

dasar dan putih lembaga dalam.

Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) buah kering yang buahnya terdapat di

dalam tanah. Biji kacang tanah terdiri dari kotiledon yang merupakan cadangan

makanan, plumula yaitu bagian yang akan tumbuh menjadi daun, hypokotil yaitu

bagian yang akan tumbuh menjadi batang dan radikula yaitu bagian yang akan

tumbuh menjadi akar.

Kelapa (Cocos nucifera L.) Ttermasuk buah sejati tunggal dan merupakan

buah bertipe buah batu. Buah kelapa terdiri atas tiga lapisan yaitu exocarp,

mesocarp dan endocarp. Buah kelapa dikatakan buah batu karena pada bagian

endocarp terdapat lapisan yang mengeras yang biasa di sebut dengan batok

kelapa.

Nanas (Ananas comosus L.) termasuk buah semu majemuk, buah basah

dan buah buni. Buah nanas terdiri dari tiga lapisan yaitu exocarp, mesocaro dan

endocarp, selain itu nanas juga memiliki mahkota. Daging buah pada buah nanas

merupakan cadangan makanan.

Nangka merupakan jenis tumbuhan dari family Moraceae yang buahnya

merupakan buah semu majemuk dan buah basah. Buah terdiri dari bagian-bagian

seperti kulit buah (exocarpium) yang berada pada bagian paling luar dari buah

nangka dan merupakan lapisan yang tipis dengan permukaan yang licin.

Kemudian daging buah (mesocarpium), merupakan bagian yang dapat dimakan


dan berserabut. Selain itu juga terdapat biji pada bagian paling dalam dari buah

yang merupakan calon dari bakal tumbuhan baru. Sedangkan pada bagian biji dari

buah nangka, terdapat bagian-bagian seperti kulit biji (spermodermis) yang

berfungsi untuk melindungi biji bagian dalam dan lembaga (embryo) yang

merupakan calon tumbuhan baru dari nangka itu sendiri. Pada nangka juga

terdapat bagian yang dinamakan tepaloid dan merupakan gabungan dari mahkota

dan kelopak bunga nangka itu sendiri.

Padi (Oryza sativa L.) termasuk buah semu tunggal dan buah kering. Padi

termask tumbuhan dilkotil, cadangan makanan pada padi di sebut endosperm. Biji

padi selain merupakan cadangan makanan juga terdapat embrio yang merupakan

bagian yang akan tumbuh menjadi individu baru dengan menggunakan cadangan

makanan yang terdapat pada biji.


V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah pelaksanaan kegiatan ini kita bisa menyimpulkan bahwa Buah dan

biji adalah bagian dari organ reproduksi tumbuhan tingkat tinggi. Pada

hakekatnya keberadaan buah hanya dapat dijumpai pada tumbuhan yang

termasuk dalam sub divisi Angiospermae. Pada tumbuhan Gymnospermae, biji

tidak ditutupi oleh daun buah sehingga tidak membentuk buah. Buah adalah suatu

hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan atau persarian. Pada

hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama adalah buah

semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari penamaan buah tersebut

menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari struktur buah dan bagian

bagian buah yang ada pada buah. Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini

yaitu kacang tanah (Arachis hypogaea L.), padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea

mays L.), nenas (Ananas comosus L.), Jeruk (Cytrus sp.), Mangga (Mangifera

indica L.), pepaya (Carica papaya L.), kelapa (Cocus nucifera L.), salak (Salaca

adulis L.) dan nangka (Arthocarpus integra L.).

B. Saran

Saran saya pada praktikum kali ini yaitu kepada praktikan agar lebih disiplin

lagi dalam melaksanakan praktikum


DAFTAR PUSTAKA

Kimball. 2006. Biologi Jilid 2 dan 3. Erlangga. Jakarta.


Martiasih. M., Sidharta. B. 2011. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Pepaya
(Carica papaya L.) Terhadap Escherichia coli dan Streptococcus
pyogenes. Jurnal Antibacterial 1 (1): 2-12.
Mursidawati. S. 2012. Morfologi Buah Dan Biji Raflesia Patma dan Raflesia
Arnoldi. Jurnal Buletin Kebun Raya 15 (12): 22-30.
Rahmawati. F., Dwiyanti. G. 2009. Kajian Aktivitas Antioksidan Produk Olahan
Jambu Biji Merah (Psidium Guajava L.). Jurnal Wirausaha 2 (5): 12-
20.
Rumanti, 2009. Biologi3. PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta.

Sujana. 2007. Tanaman Obat. http://sujanablogspot.com/tanamanobat.html.


Diakses Pada Tanggal 02 November 2016.
Sumadi, 2007. Seri Ipa B iologi. Yudistira, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai