variasi
PERCOBAAN II
Cara Kerja
Pembuatan Larutan Stok Parasetamol dan Kafein
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, ditimbang masingmasing 100 mg parasetamol dan 50 mg kafein dan dilarutkan dalam 500 ml NaOH
2.
0.1 N
Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Dibuat masing-masing parasetamol dan kafein 10 ppm, Dirunning pada
3.
4.
PERCOBAAN III`
PENENTUAN KADAR SAKARIN DAN ASAM BENZOAT
DALAM PRODUK MINUMAN
DENGAN HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY
A. TUJUAN
Tujuan praktikum, yaitu:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
prinsip
dasar
pemisahan
senyawa
secara
b. Colom
: C18, 10 m
c. Flow rate
: 1,0 ml/menit
d. Detection
: UV 254 nm
C. CARA KERJA
1. Diatur alat HPLC dan periksa kondisi optimumnya
2. Dipersiapkan fase gerak yang dibuat dari campuran asetonitril dan buffer asestat (Buffer
asetat dibuat dengan cara mencampurkan antar 2 % asam asetat dengan 0,5 %
ammonium asetat dalam air) pH 4 (20:80).
3. Dibuat campuran larutan baku sakarin dan asam benzoat masing-masing dengan
konsentrasi 10 ppm sebanyak 10 mL yang telah dilarutkan dengan menggunakan
aquabides.
4. Diambil campuran larutan tersebut sebanyak 20 L dan injeksikan pada saat kondisi
HPLC telah optimum dan periksa waktu retensi dari keduanya.
5. Dibuat kurva baku larutan sakarin dan asam benzoat masing-masing dengan konsentrasi
5, 10, 15, 20 dan 25 ppm dengan pelarut aquabides.
6. Diambil sebanyak 2 ml minuman bersoda dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL dan
diencerkan dengan menggunakan aquabides sampai tanda batas.
7. Minuman bersoda yang telah diencerkan dengan menggunakan aquabides selanjutnya
diambil sebanyak 20 L dan diinjeksikan pada kolom HPLC.
8. Hitung kadar sakarin dan asam benzoat pada minuman bersoda tersebut.
PERCOBAAN IV
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR LOGAM BERAT DALAM
KOSMETIK DENGAN METODE ICP AES
A. Tujuan
Menetapkan kada logam berat timbal (Pb) pada kosmetika sediaan bedak dengan
metode digesti basah.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Batang pengaduk
b. Beaker gelas
c. Cawan porselin
d. Hot plate
e. Instrumen FIAS-AAS (Cold Vapour Mercury Technique) atau GFAAS
f. Kaca arloji
g. Labu ukur 10 mL, 50 mL, dan 100 mL
h. Neraca analitik
i. Tanur/neyvolcan
2. Bahan (semua harus PA)
a. Aquades
b. Kertas saring Whattman
c. Larutan HCl 6 M
d. Larutan HNO3 0,5 %
e. Larutan baku pembanding timbal
f. Larutan magnesium nitrat 50%
g. Larutan modifier ( campuran larutan Mg(NO3)2. 6H2O 0,2% dalam asam nitrat
0,5% dan larutan NH4H2PO4 0,2% (1:1))
h. Sampel bedak
C. Cara Kerja
Kondisi alat:
Panjang gelombang: 283,3 nm
Suhu pirolisis: 550oC
Suhu atomisasi: 1550oC
Volume injeksi: 10 L
1. Penyiapan Larutan Baku Kalibrasi
Membuat larutan baku kalibrasi Pb dengan variasi konsentrasi 1 ppm, 2 ppm, 3
ppm, 4 ppm, dan 5 ppm dengan menggunakan asam nitrat 0,5% sebagai
pengencer.
2. Penyiapan Larutan Uji dengan Metode digesti Kering
2,5 g sampel ditimbang, dimasukkan ke dalam cawan penguap, ditambahkan 3
mL larutan Mg(NO3)2 50%, dikeringkan di atas tangas air, diabukan residu dalam
penangas hingga tidak terdapat asam, dipanaskan pada tanur dengan suhu 500 oC
PERCOBAAN 5
PENETAPAN KADAR VITAMIN C
A.
TUJUAN
Menetapkan kadar vitamin C dalam sampel minuman menggunakan KCKT.
5. Fase gerak 0,05 M KH2PO4 (pH = 2,65) dan acetonitrile dengan perbandingan 60 :
40 (v/v)
6. Laju alir 1 mL/menit (kondisi kolom, panjang gelombang dan fase gerak yang
digunakan tetap)
7. Gelas kimia 500 mL
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
7 buah
11 buah
1 buah
14. Spatula
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 set
24. pH meter
1 set
Bahan :
1. Asam askorbat 20 mg
2. Aquabides
3. KH2PO4 3,4 gram
4. Acetonitril 200 mL
5. H3PO4 pekat
6. Metanol
C. Prosedur Kerja
1.
-
2.
secukupnya.
-
tanda batas.
3.
-
Dihomogenkan.
Disaring dengan PTFE (poli tetra fluoro etilen) 0,2 m dan dimasukkan ke
10
Dipipet 1 mL dan 4 mL
11
Daftar Pustaka
Currell, G., 2000, Analytical instrumentation Performance Characteristics And Quality,
John Wiley & Sons Ltd, Chichester, England
Harvey, D., 2000, Modern Analytical Chemistry, McGraw-Hill Companies, New York.
Kar, Ashutosh., 2005, Pharmaceutical Drug Analysis , Second edition, New Age
International Publishers, New Delhi.
Lunn, G, and Schmuff, N., 1997, HPLC Methods For Pharmaceutical Analysis, John Wiley
& Sons Ltd, Chichester, England
McNair & Bonelli, 1988, Dasar Kromatografi Gas,, terbitan kelima, diterjemahkan oleh
Kosasih Padmawinata, Bandung, Penerbit ITB.
Robinson, J., Frame, E., Frame, G., 2005, Undergraduate Instrumental Analysis, Sixth
Edition, Marcel Dekker Publishing, New York
Sastrohamidjojo, 2005, Kromatografi, Penerbit: Liberti, Yogyakarta
Skog D.A and J.J. Leary, 1988, Principle of Instrumental Analysis, 4th edition, Harcourt
Brace College Publisher, Orlando.
Watson, D., 1999, Pharmaceutical Analysis, Churchill Livingstone, Edinburgh
Willard, H., Merritt, L., Dean, J., Settle, A., 1988, Instrumental Method of Analysis, 7th
edition, Wordsworth Publ.Co, Belmont.
12
13