Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS TOKSIN ASAM OKSALAT PADA BAYAM

I. Tujuan
Menentukan kandungan toksin asam oksalat dalam bayam

II. Prinsip
Prinsip metode ini didasarkan pada perubahan absorban dan I₃ yang dihasilkan dari reaksi
iodida dan bromat dengan menggunankan katalis Fe (II). Oksalat dalam hal ini bertindak
sebagai aktivator. Triodida yang dihasilkan (I₃) pada pajang gelombang 345 nm sebanding
dengan konsentrasi oksalat (Suwardi, 2011)

III. Dasar Teori


Bayam mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti kalsium, vitamin, protein
dan lemak. Disamping itu, bayam juga mengandung zat anti gizi, seperti asam oksalat. Asam
oksalat merupakan toksin tumbuhan, apabila masuk ke dalam tubuh akan dapat mengganggu
metabolisme dalam tubuh, seperti kerja elektrik jantung, penyerapan kalsium dan dapat
menimbulkan batu ginjal. Lama waktu pemasakan berpengaruh terhadap kandungan asam
oksalat dalam daun bayam (Suwardi, 2011). Kandungan asam oksalat dalam daun bayam
dapat diukur menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 350 nm.

IV. Alat dan Bahan


1. Alat:
a. Spektrofotometer UV
b. Tabung reaksi
c. Rak tabung reaksi
d. Stamper
e. Neraca analitik
f. Pipet volum
g. Corong kaca
h. Labu Takar 500 mL, 100 mL, 10 Ml
i. Batang pengaduk
j. Beker gelas
k. pH meter
l. Sentrifuge

2. Bahan
a. Bahan yang digunakan meliputi:
1) Besi (II) amonium sulfat pa
2) Asam sulfat pekat pa
3) Kalium Iodida pa
4) Asam asetat pa
5) Natrium asetat pa
6) Natrium Oksalat pa
7) Kalium Bromat pa
8) Aquabidest
9) Bayam (minimal 3 jenis)
b. Pembuatan larutan
1) Pembuatan larutan induk oksalat 1000 ppm
Menimbang 0,1523 g Na₂C₂O₄ (pa,Merk) dan dimasukkan ke dalam labu ukur
1000 ml dan diencerkan sampai tanda batas dengan pelarut aquabidest dan
dikocok sampai homogen.
2) Pembuatan larutan baku oksalat 50 ppm
Memipet 5 ml larutan induk oksalat 1000 ppm, dimasukkan ke dalam labu takar
100 ml, ditambah aquabidest sampai tanda tera, kocok perlahan agar homogen.
3) Pembuatan larutan buffer asetat pH 5
4) Pembuatan larutan Ferro amonium sulfat 7 ppm
5) Pembuatan larutan KI 0,12 M
6) Pembuatan larutan Kalium bromat 0,1 M

V. Prosedur Kerja
1. Penentuan panjang gelombang maksimal
Dipipet 0,6 ml dari larutan standar baku 50 mg/L dimasukkan dalam labu 10 ml,
encerkan dengan aquabidest sampai tanda batas dan dikocok sampai homogen, sehingga
diperoleh larutan dengan konsentrasi 4 mg/L. Kemudian tambahkan 2 ml larutan buffer
asetat (pH 5), 1 ml Fe (II) 7 mg/L , 1 ml KI 0,12 mol/L, 1 ml larutan kalium bromat 0,1
mol dan terakhir encerkan dengan aquabidest sampai batas. Kemudian ukur serapan pada
panjang gelombang antara 280 – 375 nm.

2. Pembuatan Kurva Kalibrasi (Suwardi, 2011)


Seluruh reagen dan larutan standar yang telah disiapkan dimasukkan dalam pendingin
dengan suhu 20°C selama 30 menit sebelum digunakan. Pipet larutan standar oksalat 100
mg/L masing-masing sebanyak 0,0; 0,4; 0,6; 0,8; 1; dan 1,2 ml, lalu masukan dalam labu
10 ml. Ke dalam masing-masing tambahkan 2 ml larutanbuffer asetat (pH 5), 1 ml Fe (II)
7 mg/L , 1 ml KI 0,12 mol/L, 1 ml larutan kalium bromat 0,1 mol/L dan terakhir
encerkan dengan aquabidest sampai tanda batas. Absorban diukur pada panjang
gelombang 345 nm. Serapan pertama diukur pada waktu 5 menit kedua 1 jam, ketiga 2
jam dan keempat 3 jam

3. Penetapan kadar asam oksalat dalam bayam


a. Siapkan bayam (minimal 3 jenis, tiap jenis bayam untuk 2 kelompok, kelompok A
menganalisis batang dan kelompok B menganalisis daun)
b. Ambil bayam, kemudian dicuci dan ditiriskan.
c. Pisahkan antara batang dan daunnya. Kemudian potong kecil-kecil batang/daun
tersebut
d. Timbang sebanyak 2,5 gram , kemudian gerus dengan stamper sampai menjadi pasta,
pindahkan ke beker gelas. Kemudian Tambahkan 250 ml aquabidest
e. Didihkan selama 20 menit, setelah dingin lakukan sentrifuge pada 1700 rpm selama
15 menit
f. Saringlah dengan kertas whatman No 1 ke dalam labu takar 500 ml. Tambahkan
aquabidest sampai tanda tera.
g. Pipet 2 ml larutan sampel, masukkan ke dalam labu takar 10 ml
h. Tambahkan 2 ml larutan buffer asetat pH 5, 1 ml ferro amonium sulfat 7 ppm, 1 ml
larutan KI 0,12 M, 1 ml larutan kalium bromat 0,1 M, kemudian tambah aquabidest
sampai tanda tera
i. Ukur absorban pada panjang gelombang maksimal. Absorban pertama diukur pada
waktu 5 menit, 1 jam, 2 jam dan 3 jam.

Kadar asam oksalat pada bayam dengan metode spektrofotometer UV, dapat ditentukan
dengan rumus sebagai berikut:

C x V x Fp
Kadar oksalat ( ppm)=
W

Keterangan:
C : Konsentrasi oksalat dalam sampel (ppm) yang terbaca dari kurva standar
W : Berat sampel yang digunakan (kg)
V : Volume labu takar yang digunakan (L)
Fp : Faktor pengenceran

VI. Jaminan Mutu


1. Alat yang dipakai steril
2. Menggunakan alat yang terkalibrasi
3. Reagen yang digunakan pa
4. Dikerjakan oleh analis yang kompeten

VII. Pengandalian Mutu


Dilakukan secara duplo

Daftar Pustaka
Suwardi, 2011, Analisa kadar oksalat dalam daun bayam yang sudah dimasak dengan metode
Spektrofotometer UV, Skripsi, Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai