Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KUALITAS GARAM DAPUR

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Kimia Analisis


Instrumen Kimia 17-B

Dosen Pengampu

Agung Tri Prasetya, S.Si, M.Si

Kelompok 3

Tri Maryani 4311417046


Ahmad Dzulfiqar 4311417049
Vina Agnesia 4311417052
Ayu Safirah Putri 4311417062

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


A. Tujuan
1. Menganalisis kadar iodium pada sampel garam dapur
2. Menganalisis kualitas garam dapur berdasarkan iodium yang sesuai standar SNI
B. Permasalahan
Iodium merupakan mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang
relative sangat kecil, tetapi perannya sangat penting untuk hormone tiroksin.
Hormon tiroksin ini sangat berperan dalam metabolisme di dalam tubuh.
Kekurangan iodium akan berakibat buruk bagi manusia. Akibatnya antara lain
berkurangnya tingkat kecerdasan, pertumbuhan terhambat, penyakit gondok dan
berkurangnya kemampuan mental serta psikologi [ CITATION Win04 \l 1033 ].
Iodium dapat ditemukan pada garam dapur yang beryodium, bisa juga ditemukan
pada makanan laut dan sayur-sayuran [ CITATION Akh11 \l 1033 ].
Garam merupakan benda padatan berwarna putih yang berbentuk kristal. Kristal
tersebut merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar yaitu natrium
klorida (>80%). Garam mempunyai karakteristik higroskopis yang berarti mudah
menyerap air, tingkat kepadatannya sebesar 0,8-0,9 dan titik leburnya pada suhu
801 °C [ CITATION Sub14 \l 1033 ]. Menurut SNI nomor 01-3556-2000 garam
dapur harus memenuhi syarat komposisi sebagai berikut.

Tabel 1. Komposisi garam dapur menurut SNI nomor 01-3556-2000

Senyawa Kadar
Natrium Klorida Minimal 94,7%
Air Maksimal 7%
Iodium sebagai KIO3 Minimal 30 mg/kg
Oksida Besi (FeO3) -
Kalsium dan Magnesium -
Sulfat (SO4-) -
Logam Pb Maksimal 10 mg/kg
Logam Cu Maksimal 10 mg/kg
Logam Hg Maksimal 0,1 mg/kg
Logam As Maksimal 0,1 mg/kg
Rasa Asin
Warna Putih
Bau Tidak ada

Garam beriodium mempunyai bentuk, rasa dan bau sama seperti garam yang
tidak ditambahkan kalium iodat. Sehingga sulit untuk memastikan kecukupan
kalium iodat dalam garam [ CITATION Alm03 \l 1033 ]. Penambahan kalium iodat
dimaksudkan untuk mencukupi kebutuhan tubuh manusia, karena tubuh tidak dapat
memproduksi sendiri, sehingga harus diperoleh dari luar [ CITATION Gun04 \l
1033 ].

C. Hipotesis
1. Kadar iodium pada sampel garam dapur yang dijual di pasaran telah
memenuhi SNI
2. Kualitas garam dapur yang dijadikan sampel sehat untuk dikonsumsi
D. Alat dan Bahan

Alat : Bahan:
1. Spektrofotometer UV-Vis 1. Kalium Iodat (KIO3)
2. Alat-alat gelas 2. Asam Perklorat (HClO4) 75%
3. Pipet volume 3. Asam Fosfat (H3PO4) 85%
4. Pipet tetes 4. Akuabides
5. Neraca analitik 5. Kertas saring whatman
6. Oven 6. Kertas kanji
7. Kalium Tiosianat (KSCN) 0,1 M
8. Amilum
9. Sampel garam dapur

E. Cara Kerja
a. Sampel
Sampel garam dapur beriodium diambil di beberapa pasar di daerah
Kota Semarang dan Ungaran sebanyak 10 sampel dimana yang digunakan
sebagai sampel adalah semua garam dapur bermerek yang dikemas dan
garam dapur produksi rumahan.
b. Pembuatan Larutan Pereaksi
Pereaksi yang akan dibuat adalah KSCN 0,1 M dan kertas kanji. KSCN
0,1 M dibuat dengan melarutkan 972 mg kalium tiosianat dalam akuabides
dan diencerkan sampai menjadi 100 mL. Sedangkan kertas kanji dibuat
dengan cara 500 mg amilum diaduk dengan 5 mL air dan ditambahkan
dengan 100 mL air mendidih sembari diaduk, didihkan selama 3 menit dan
didinginkan, kemudian celupkan kertas saring kedalam larutan kanji.
c. Analisis Kualitatif Kalium Iodat dengan Kation Kalium dan Anion
Iodat pada Sampel
Uji kation kalium dilakukan dengan cara menimbang 0,1 gram sampel
garam dapur dan ditambahkan 10 mL akuabides kemudian dihomogenkan.
Tambahkan 1 mL larutan asam perklorat kemudian dikocok pelan akan
terbentuk endapan kristal putih. Kemudian catat hasil yang didapat dan
ulangi proses yang sama untuk semua sampel.
Uji anion iodat dilakukan dengan cara memasukan kertas kanji yang
telah diolah kedalam tabung reaksi, ditambahkan 1 mL kalium tiosianat 0,1
M. Kemudian tambahkan 1 mL larutan sampel yang telah ditambahkan 1-3
tetes asam fosfat 85% akan terjadi warna biru. Hasil yang didapat dicatat
dan diulangi prosesnya untuk semua sampel.
d. Analisis Kuantitatif Kalium Iodat dengan Metode
Spektrofotometri UV-Vis
i. Pembuatan Larutan Baku KIO3
Timbang kurang lebih 1 gram kalium iodat yang telah
dikeringkan pada suhu 110 °C hingga bobot tetap, kemudian
larutkan dengan akuabides dalam labu ukur 100 mL dan
dihomogenkan.
ii. Pembuatan Kurva Kalibrasi
Dari pembuatan larutan baku diperoleh larutan dengan
konsentrasi 10000 ppm. Dari larutan ini dipipet 5 mL dan
dimasukan kedalam labu ukur 100 mL Encerkan dengan akuabides
sampai garis tanda sehingga diperoleh konsentrasi 500 ppm. Pipet
larutan baku (500 ppm) sebanyak 1 mL; 2 mL; 4 mL; 6 mL; 8 mL.
Masing-masing dimasukan kedalam labu ukur 50 mL dan
ditambahkan akuabides sampai batas serta dihomogenkan. Maka
diperoleh larutan dengan konsentrasi 10 ppm; 20 ppm; 40 ppm; 60
ppm; 80 ppm dan diukur serapannya pada panjang gelombang
maksimum 352 nm dan sebagai blanko digunakan akuabides.
iii. Penentuan Kadar Sampel
Sebanyak 10 sampel yang akan diteliti, masing-masing
ditimbang 0,1 gram kemudian dimasukan kedalam tabung reaksi
dan tambahkan akuabides 10 mL. Dikocok dan dihomogenkan.
Kemudian ukur serapannya pada panjang gelombang 352 nm.
F. Data Pengamatan

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Kualitatif Kation Kalium dengan Sampel

No Sampel Reaksi dengan Asam Perklorat


.
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
6. F
7. G
8. H
9. I
10. J

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Kualitatif Anion Iodat dengan Sampel

No Reaksi dengan Kertas Kanji, Kalium


Sampel
. Tiosianat dan Asam Fosfat 85%
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
6. F
7. G
8. H
9. I
10. J

Tabel 4. Hasil Analisis Kuantitatif Metode Spektrofotometri UV-Vis

Sampel Absorbansi Konsentrasi (ppm)


A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
G. Daftar Rujukan

Akhiruddin, M., 2011. Analisis Kadar Kalium Iodat dalam Garam Dapur dengan
Menggunakan Metode Iodometri yang Beredar di Pasar Ujung Batu Kabupaten Rokan
Hulu, Pekan Baru: UIN Sultan Syarif Kasim.

Almatsier, S., 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.

Gunung, I. K., 2004. Perhitungan Kadar Iodium dalam Yodisasi Garam untuk
Penanggulangan GAKI di Daerah Endemik. Denpasar: Majalah Kedokteran Udayana.

Subhan, 2014. Analisis Kandungan Iodium dalam Garam Butiran Konsumsi yang
Beredaran di Pasaran Kota Ambon. Jurnal Fikratuna, 6(2), pp. 293-303.

Winarno, F. G., 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai