“ANALISIS MINERAL”
KELOMPOK 4
1. Helmalia Aviani
2. Sanniyah Zalfa
3. Sheren Chaqiqi
4. Nafisa Aufa A
5. Astriyani
6. Hilda Fitria Wulandari
PENDAHULUAN
1. Alami ada di dalam bahan pangan : Untuk pangan nabati berasal dari tanah (air
ataupun pupuk), sedangkan untuk pangan hewani dapat berasal dari pakan
ataupun minumnya
3. Kontaminan : yaitu yang berasal dari air, udara, alat-alat yang dipakai untuk
pengolahan, pupuk, bahan kimia untuk memberantas hama dan penyakit, bahan
pengepak maupun zat radio aktif.
ANALISIS
KUALITATIF
MINERAL
1. Uji Clorida
Sebanyak 1 mL sampel yang suda diberi perlakuan diasamkan dengan larutan
HNO3 10%, kemudian ditambahkan larutan AgNO 3 2%. Endapan putih yang
terbentuk menunjukkan adanya klor.
2. Uji Sulfat
Sebanyak 1 mL sampel yang sudah diberi perlakuan diasamkan dengan larutan
HCl 10%, kemudian ditambahkan larutan BaCl 2. Endapan putih yang terbentuk
menunjukkan adanya sulfat.
3. Uji Kalsium.
Sebanyak 1 mL sampel yang sudah diberi perlakuan ditambahkan 1 mL amonium
oksalat 1%. Endapan putih yang terbentuk menunjukkan adanya kalsium.
4. Uji Fosfat
Sebanyak 1 mL sampel yang sudah diberi perlakuan ditambahkan1 mL larutan urea
10% dan pereaksi molibdat khusus. Campuran dicampurkan dengan rata, kemudian
sebanyak 1 mL larutan ferosulfat khusus ditambahkan ke dalam sampel. Warna biru
yang terbentuk pada larutan yang makin lama makin pekat menunjukkan adanya
fosfat.
5. Uji magnesium.
Sebanyak 3 mL sampel yang sudah diberi perlakuan dipanaskan selama 3 menit
dalam penangas air yang mendidih. Amonium karbonat dan amonium klorida
ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam sampel panas. Endapan yang terbentuk
disaring. Filtrat yang diperoleh dari hasil penyaringan ditambahkan kristal dinatrium
hidrogen fosfat dan larutan amonium hidroksida sampai basa. Endapan putih yang
terbentuk menunjukkan adanya magnesium.
ANALISIS
KUANTITATIF
MINERAL
PREPARASI SAMPEL
1. Pengabuan Kering
• Prosedur
a. Timbang 5-10 g sampel ke dalam crucibles yg sudah diketahui beratnya. Pre-dry
jika sampel mengandung kadar air tinggi (basah)
b. Tempatkan crucibles ke dlm tanur
c. Nyalakan selama 12-18 jam (semalam) pada suhu 550°C.
d. Matikan tanur & tunggu sampai suhu paling tidak suhu 250°C, atau lebih rendah.
e. Ambil crucibles dan masukkan ke dalam. Biarkan crucibles menjadi dingin,
kemudian timbang
Rumus Penentuan Kadar Abu :
• Untuk sampel dengan kadar lemak tinggi & untuk preparasi analisis element
• Prinsip : mengoksidasi substansi organik dengan menggunakan asam nitrat untuk mendestruksi
zat organik pada suhu rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan
• Prosedur :
a. Masukkan 1 g sampel secara akurat ke dalam 150 ml Griffin beaker
b. Tambahkan 10 ml HNO3 & biarkan terendam selama semalam
c. Tambahkan 3 ml HClO4 60% & panaskan secara perlahan pada hot plate sampai 350°C
(timbul asap tebal) & HNO3 hampir terevaporasi semua
d. Lanjutkan pemanasan sampai Sampel menjadi tdk berwarna atau kekuning-kuningan.
e. Pindahkan beaker glass dari hot plate & biarkan dingin
f. Cuci watch glass dengan distillated-deionizad water (sedikit) & tambahkan 10 ml HCl 50%
g. Pindahkan ke dlm gelas volumetrik (50 ml) & larutkan dengan distilated-deionized water
h. Ukur/hitung sampel yg diperoleh
METODE VOLUMETRI
1. Titrasi EDTA Complexiometric
• Hal dasar yang diperlukan dari titrasi jenis ini adalah pencapaian
keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali titran
ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang
mengganggu titrasi, dan TAT yang mudah diamati
• Metode-metode Titrasi Presipitasi
a. Metode Mohr
Merupakan metode titrasi untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang
dilakukan dengan pembentukan endapan bersama ion Ag+. Digunakan untuk
analisis Cl- dan Br-
TAT : Pembentukan endapan berwarna merah bata
b. Metode Volhard
yaitu metode yang digunakan untuk menetapkan kadar klorida, bromida dan iodida
dalam suasana asam
TAT : Pembentukan endapan berwarna putih/larutan berwarna merah
METODE GRAVIMETRI
1. Pengukuran jumlah sinar yang diabsorpsi oleh atom (dari unsur mineral).
2. Pemanasan pada suhu tinggi, menyebabkan atom akan naik tingkat energinya
dan tereksitasi.
3. Kenaikan tingkat energi tsb karena atom menyerap energi radiasi dr sinar
(berasal dr sumber radiasi)
• Firda Laela N
Definisi dari fortifikasi apa dan dampak jika tidak dilakukan fortifikasi apa?
• Nely Mufrodah
Pada uji Mg, Mengapa harus pada sampel panas dan apa yang terjadi jika tidak pada
sampel panas?