PENDAHULUAN
Sebelum melakukan analisa anion, logam berat harus diendapkan dahulu karena
2+
dapat mengganggu analisa, yaitu dengan menggunakan reagen siap pakai. Pb
diendapkan dengan penambahan CaCl2 membentuk PbCl2 logam-logam berat
lainnya dilakukan dengan penambahan Na2CO3 jenuh kedalam sampel. Karena
2- +
CO3 mengendapkan logam, kecuali logam alkali dan NH4 .
Pembuatan Na2CO3 jenuh :
1. Ambil beaker glass dan isi dengan aquadest
2. Memasukkan Na2CO3 kristal ke dalam beaker glass dan kemudian diaduk
3. Menambahkan kristal Na2CO3 sampai tidak larut lagi
4. Menyaring larutan itu untuk diambil filtratnya
b. Analisa Pendahuluan
• Dengan aroma
Bau Amis : Fe
Telur busuk : H2S
Asam: CH3COO-
2) Analisa basah
Sebagian besar analisa kualitatif dilakukan secara basah. Zat-zat yang dianalisa berbentuk
larutan. Alat-alat yang diperlukan pada analisa basah antara lain: beaker glass, tabung
reaksi dalam beberapa ukuran, gelas arloji, tabung erlenmeyer, dan pengaduk. Suatu reaksi
dalam analisa diketahui berlangsung apabila terjadi pengendapan, pembentukan gas, atau
perubahan warna. Pelarut-pelarut yang digunakan dalam analisa kualitatif adalah aquadest,
HCl, aquaregia (HCl-HNO3), H2SO4.
Bila zat yang di analisa sukar larut dalam pelarut diatas maka kemungkinan zat itu adalah:
1. AgCl, AgBr, AgI dan AgCN.
2. BaSO4, PbSO4, SrSO4 dan berbagai oksida yang mudah dipijarkan.
3. SiO3 dan berbagai senyawa silikat.
Beberapa analisa basah antara lain:
a.Pemeriksaan kelarutan dalam air.
Bila zatnya sukar larut dalam aquadest, maka zat itu dapat dipastikan:
• Bukan garam dan Na, K, atau NH4.
• Bukan garam nitrat, kecuali oksida dan Na, K, Ba, Sr, dan Ca.
Bila zatnya mudah larut dalam air, maka harus diperhatikan:
1.Warna larutan
Biru : Cu2+.
Digunakan untuk endapan yang kelarutannya sedikit dalam air. Bila kelarutannya besar
harus ditambah ion sejenis.
Misal : CaC2O4, pencuci (NH4)2C2O4 (s).
2. Zat cair yang dapat mengurangi kelarutan endapan (bertendensi menjadi koloid) dipakai
larutan elektron sembarang asalkan tidak bereaksi dengan endapan dan mudah menguap.
e.Fungsi Reagen
1. Karbon aktif : untuk menyerap warna zat.
2. Na : untuk menguji adanya logam berat dalam sampel, yang
ditunjukkan dengan adanya endapan hasil reaksi antara logam
beratdan ion karbonat
3. H2SO4encer :
a. untuk pengujian CO32-,Cl-.
b. untuk pengujian anion reduktor (S2-,Br-,NO2-,I-,SO32-,S2O32- ).
c. untuk pengujian anion konduktor, mengasamkan FeSO4 pekat yang
membentuk endapan coklat dalam uji NO2-.
4. H2SO4(pekat) :untuk mengidentifikasi NO2-melalui reaksi cincin coklat.
5. Ba(OH)2 : untuk menguji adanya ion karbonat, bila ion ini bereaksi dengan
H2SO4 encer akan membentuk H2O + CO2 (ion CO32- mengeruhkan air
kapur/air barit)
6. FeSO4 : untuk pengujian NO2- dan NO3- dengan membentuk reaksi cincin
coklat
7. HCl encer : untuk menyempurnakan pembebasan gas CO2 dan CO32- sehingga
tidak mengganggu uji sulfat
3.1.2. Alat
1.Tabung Reaksi 6.Pipet Tetes 11.CawanPorselin
2.Beaker Glass 7.Penjepit 12.Kawat Osse
3.Erlenmeyer 8.Tripot 13.Pipa Bengkok
4.Corong 9.Pemanas Bunsen 14.Gelas Ukur
5.Pengaduk Kaca 10.Kasa Asbes 15.Kertas Saring
-
• Br
S+AgNO3 => endapan kuning pucat, tidak larut dalam HNO3 encer dan
NH4OH encer.
S + Pb(CH3COO)2 => endapan kristalin putih,larut dalam air mendidih.
S+H2SO4 =>larutan berwarna coklat, jika dipanasi akan keluar uap
yang berwarna kuning coklat.
S + K2CrO4 =>larutan coklat kekuningan
• I-
S+AgNO3 => endapan kuning, larut dalam KCN dan Na2S2O3, tetapi tidak
larut dalam HNO3 encer dan NH4OH pekat => endapan kuning,
S + Pb(CH3COO)2 larut dalam air panas.
S + CuSO4 => endapan coklat
S + HgCl2 => endapan merah scarlet, larut dalam KI berlebih
• [Fe(CN)6]4-
S+AgNO3 => endapan putih perak, tidak larut dalam HNO3 dan NH4OH
tetapi larut dalam KCN dan Na2S2O3
S + FeCl3 =>biru prusia
S + FeSO4 =>putih yang cepat berubah menjadi biru karena oksidasi
S + CuSO4 =>coklat, tidak larut dalam CH3COOH
S + HCl =>padat putih
S+CO(NO3)2 =>hijau keabuan
• [Fe(CN)6]3-
S+AgNO3 => endapan merah jingga, larut dalam NH4OH, tetapi tidak larut
dalam HNO3
S + FeCl3 =>berwarna coklat
S + FeSO4 => endapan biru trumbull
S + CuSO4 => endapan hijau
S + HCl => endapan coklat
S + HCl => endapan merah
-
• NO2
-
• S
S+H2SO4 /HClencer => gas H2S,menghitamkan kertas saring yang telah ditetesi
Pb(CH3COO)2
S + AgNO3 => endapan hitam
S+BCl2 =>tidak ada endapan
S + Pb(CH3COO)2 => endapan hitam
-
• CH3COO
S + AgNO3 => endapan putih, larut dalam air mendidih
S + FeCl3 =>berwarna merah tua
S+ BaCl2 =>tidak ada perubahan
• SO32-
S+H2SO4 /HClencer => gas SO2, menghijaukan kertas saring yang telah ditetesi
K2Cr2O4
S + BaCl2 => endapan putih
S + AgNO3 excess => endapan kristalin putih
S + Pb(CH3COO)2 => endapan putih
S+K2Cr2O4, yang telah diasamkan dengan H2SO4 encer =>hijau
• CO32-
S + BaCl2 => endapan putih
S + AgNO3 => endapan putih
S + HCl => uap CO2
• C2O42-
S + AgNO3 => endapan putih, larut dalam HNO3 dan NH4OH encer
S+CaCl2 => endapan putih kristalin, larut dalam HCl encer dan HNO3 encer,
tetapi tidak laru dalam CH3COOH encer
• PO42-
S + AgNO3 => endapan kuning
S + BaNO3 => endapan putih
S + FeCl3 => endapan putih kekuningan
• S2O32-
S + BaCl2 => endapan putih
S + AgNO3 => endapan putih perak, bila didiamkan menjadi endapan hitam
S + Pb(CH3COO)2 excess=> endapan putih
S + FeCl3 =>berwarna lembayung tua
S + KCN => merah
• SO42-
S + BaCl2 => endapan putih
S + Pb(CH3COO)2 => endapan putih
S + AgNO3 => endapan putih
S + Hg(NO3)2 => endapan kuning
• HCO3-
S + MgSO4,dipanaskan => endapan putih
S + HgCl2 => tidak terjadi endapan
S dipanaskan => gas CO2, gas dialirkan ke Ba(OH)2=> Endapan putih
S + FeSO4, yang telah diasamkan dengan H2SO4 pekat => berwarna kuning
• Cr2O72-
S + BaCl2 => endapan kuning muda
S + AgNO3 => endapan coklat kemerahan
• BO33-
S + H2SO4 => asap putih
S + BaCl2 => endapan putih
S + AgNO3 => endapan putih
-
• F
S + KCl
=> endapan putih
S + AgNO3
=> tidak ada endapan
-
• SCN
-
• ClO4
=> tidak ada endapan
S + H2SO4
S + BaCl2 => tidak ada endapan
S + AgNO3 => tidak ada endapan
S + KCl
=> endapan putih
• HPO32-
S + H2SO4 => endapan tidak ada endapan
S + BaCl2 => endapan putih
S + AgNO3 => endapan putih
S+Pb(CH3COO)2 => endapan putih
S + CuSO4 => endapan biru muda
2.1. PengertianUmum
Analisa kimia secara kualitatif adalah satu penyelidikan untuk mengetahui jenis
unsur atau ion yang terkandung dalam satu sampel. Analisa kimia secara kualitatif
dibagi menjadi dua, yaitu analisa amnion dan analisa kation. Analisa kation adalah satu
penyelidikan yang bertujuan untuk mengetahui jenis kation yang terkandung dalam
suatu sampel.
e.Bagian reduksi bawah (daya reduksi lebih kecil dari reduksi atas): untuk
mereduksi zat-zat yang terlarut dalam mutu.
f. Bagian suhu terendah (terletak pada dasar nyala): untuk menyelidiki zat- zat
yang mudah menguap.
Daerah nyala :
1. Mantel ADB : mengandung banyak gas yang belum terbakar.
2. Puncak D : puncak bercahaya, akan tampak bila lubang udara nyala
Diperkecil
3. Mantel ACBD : gas terbakar dengan sempurna.
Prosedur uji nyala Bunsen:
Kawat platina dicelupkan ke dalam HCl pekat lalu dibakar sampai merah
membara. Setelah itu, dicelupkan ke HCl lagi kemudian dicelupkan ke zat yang akan
diperiksa. Selanjutnya, kawat dibakar dalam nyala Bunsen dan diamati warnanya. HCl
pekat digunakan supaya kawat platina bersih sehingga bila dipanaskan tidak
memberikan warna pada nyala Bunsen.
Daftar warna nyala bila menggunakan larutan HCl :
Unsur Warna Unsur Warna
Na Kuningemas Ba Hijaukuning
K Merahlembayung Cu Hijaubiru
Li Merah Sb Hijaukelabu
Te Hijau As Birupucat
Ca Merahkekuningan Pb Birukelabu
Tabel 2.3 Daftar Warna Nyala Bunsen
Logam Na akan memberikan warna yang kuat pada nyala api sehingga akan
mengganggu warna dari unsur lain (misal K). Untuk melihat warna nyala dari K dapat
diatasi dengan menggunakan kaca kobalt atau larutan tawas krom
(K2SO4Cr2(SO4)3.24H2O).
2.Uji Basah
Dalam uji basah digunakan reaksi yang mudah diamati dengan panca indra. Zat
padat yang akan dianalisa dilarutkan dalam pelarut yang sesuai sampai homogen.
Reaksi yang terjadi dapat diketahui dengan terbentuknya:
•Endapan
•Terbentuknya gas
•Terjadinya perubahan warna
Contoh:
Gas SO2 : kertas ditetesi K2Cr2O7menjadi hijau
Asetat : dengan indigo test menjadi hijau biru
-
Br : kertas fluorin menjadi merah
•Dengan pemeriksaan pH
Untuk analisa sampel yang larut dalam air:
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.2. Alat
1. Tabung reaksi 8. Tripot
2. Beaker glass 9. Pemanas bunsen
3. Erlenmeyer 10. Kasaasbes
4. Corong 11. Cawan porselen
5. Pengaduk 12. Kawatosse
6. Pipet tetes 13. Pipa bengkok
7. Penjepit 14. Kertas saring
3.2. Prosedur Praktikum
3.2.1. Penyelidikan warna sampel
a. Warna sampel mula-mula diamati
b. Sampel diberi karbon aktif dan disaring lalu warna sampel diamati
• Ag+
S+HCle→↓putih
S+NaOH→↓coklat, tidak larut dalam reagen
S+K2CrO4→↓merah
S+KCN→↓putih
S+Na2CO3→↓putih kekuningan
• Cu2+
S+NaOH dingin→↓biru
S+KCN→↓kuning
S+KCNS→↓HitamUjinyala→hijau
S+KI encer→coklat, ada↓putih
• Hg2+
S +NaOH→↓merah coklat, jika ditambah NaOH↓kuning
S+KI→↓merah, endapan larut bila reagen berlebih
• Cd2+
S + NaOH →↓putih, didihkan, warna tetap
S + KI →tidak ada endapan
S+H2SO4 e→↓putih
S+KIencer→tidak ada endapan
• As3+
S+AgNO3→↓kuning (dalam larutan netral)
S+CuSO4 →↓hijau
• Sn2+
S +NaOH→↓putih, larut dalam alkali berlebih
S+Hg2Cl2→↓putih, dipanaskan menjadi abu-abu
• Sn4+
S +NaOH→↓putih seperti gelatin
S +Hg2Cl2 →tidak ada endapan
• Fe2+
S+NaOH→↓putih, tidak larut dalam reagen berlebih, terkena udara ↓coklatmerah
S+KCN→↓coklat kekuningan
S+K3[Fe(CN)6]→↓biru tua
• Fe3+
S +NaOH→↓coklat kemerahan, tidak larut dalam reagen berlebih
S+KCN→↓coklat kemerahan
S+K3[Fe(CN)6]→Fe[Fe(CN)6]↓pewarnaan coklat
• Al3+
S +NaOH→↓putih, larut dalam reagen berlebih
S +NaCH3COO→tidak ada endapan bila dipanaskan
S +Na2CO3 →↓putih
• Cr3+
S+NaOH excess→endapan yang larut (warna hijau)
S+NaCH3COO→tidak ada endapan
• Co2+
S +NaOH→↓(dingin)biru
S+KNO3→↓kuning
S+KCN→↓coklat kemerahan
• Ni2+
S+NaOH→↓hijau
S+KNO3→tidak ada endapan
S+KCN→↓hijau, dalam reagen berlebih, larutan berwarna hijau
• Mn2+
S +NaOH→↓putih menjadi cokelat karena terkena udara
S +Na2HPO4 →↓merah jambu
• Zn2+
S +NaOH→↓putih seperti gelatin
S +Na2HPO4 →↓putih
• Ba2+
S+H2SO4 →↓putih
S+K2CrO4 →↓kuning
S+KNO3→↓putih
• Sr2+
S+H2SO4 e→↓putih
S+CaSO4 →↓putih
S+K2CrO4 →↓kuning, larut dalam asam asetat
• Ca2+
S+CaSO4 →tidak ada endapan
S+H2SO4e→↓putih
• Mg2+
S+NaOH→↓putih, larut dalam garam-garam amonium
S +Na2CO3 →↓putih, larut dalam asam
S +Na2HPO4 →↓putih
S+H2SO4e→↓putih
• K+
Uji nyala bunse→lembayung
• Na+
Uji nyala bunsen →kuning
• NH4+
S+NaOH→NH3 ↑membirukan lakmus atau menghitamkan kertas saring yang
dibasahi Hg
• Sb3+
S+NaOH→↓putih
S+H2O→↓putih
S+KI→↓merah
• Pb2+
S+NaOH→↓putih
S+ K2CrO4 →↓kuning
S+KIencer→↓kuning
S+HCl→↓putih
S+KCN→↓putih
S+H2SO4→↓putih
S+Na2HPO4 →↓putih
S+Na2CO3 →↓putih
S+NaOH→↓putih
DAFTAR PUSTAKA