Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN VIII

ANALISA KATION

I. TUJUAN
 Mengetahui cara-cara identifikasi kation
 Mengetahui reaksi spesifik masing-masing kation

II. DASAR TEORI

Analisis kimia merupakan pemisahan suatu senyawa kimia menjadi bagian-bagian


terkecilnya, penetapan unsur-unsurnya maupun zat asing yang mungkin terkandungnya. Teknik
analisis dibedakan menjadi :
1. Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan/atau
senyawasenyawa yang ada di dalam sampel. Analisis kualitatif berkaitan dengan cara
untukmengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel
2. Analisis kuantitatif Adalah analisis untuk menentukan jumlah (kadar) absolut atau relatif dari
suatuelemen atau spesies yang ada di dalam sampel
3. Analisis struktur Adalah penentuan letak dan pengaturan ruang tempat atom dalam suatu
elemen atau molekul, serta identifikasi gugus-gugus karakteristik (gugus-gugus fungsional)
dalam suatu molekul
Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis zat atau komponen yang
terkandung dalam suatu sampel. Analisis kualitatif dilakukan sebelum melakukan analisis
kuantitatif, karena perlu diketahui komponen yang terkandung dalam suatu sampel untuk
menyesuaikan metode yang digunakan. Analisis kualitatif secara konvensional dapat dilakukan
secara visual, baik dalam keadaan kering maupun basah. Dalam keadaan kering analisis dapat
dilakukan melaui pengenalan bentuk dan warna, bau serta warna nyala. Pada analisis basah
terdapat beberapa tahapan. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan cara melarutkan
sampel dengan pelarut yang sesuai. Pelarut pertama yang digunakan adalah air.
Kation adalah ion yang bermuatan positif, sedangkan anion adalah ion yang bermuatan
negatif. Ion satu dengan lainnya dapat dibedakan karena tiap ion mempunyai reaksi kimia
spesifik. Kation dan anion merupakan penyusun suatu senyawa, sehingga untuk menentukan
jenis zat atau senyawa tunggal secara sederhana dapat dilakukan dengan menganalisis jenis
kation dan anion yang dikandungnya. Beberapa logam mempunyai warna nyala yang spesifik
sehingga dapat dilakukan sebagai salah satu cara untuk identifikasi kation tersebut. Berikut
adalah table uji nyala.
Unsur Warna
Natrium, Kalium Kuning keemasan yang bertahan lama
Lithium Lembayung (Nila)
Kalsium, Strontium Merah Karmin (Merah gren)
Barium (Molibaerum) Merah bata (Merah Kekuningan)
Timbal, arsen Merah agak keunguan
Tembaga Hijau
Stibium, bismut Hijau Kekuningan

Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah
asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini
didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk
endapan atau tidak. Jadi boleh dikatakan, bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan
atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut. Adapun kelima
golongan kation dan ciri khas golongan ini adalah :
1. Golongan I
Terbentuk endapan dengan HCl encer, ion yang termasuk dalam golongan ini adalah Pb2+ ,
Hg2+ , dan Ag+.
2. Golongan II
Terbentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Golongan II
terdiri atas :
- Golongan IIA sulfidanya tidak larut dalam amonium polisulfida, ionnya adalah Hg22+ ,
Cu2+, Bi3+, Cd2+.
- Golongan II B sulfidanya larut dalam amonium polisulfida, ionnya adalah As3+ , As5+, Sb3+ ,
Sb5+ , Sn2+ , dan Sn3+
3. Golongan III
Terbentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral. Ion golongan III terdiri
dari: :
- Golongan III A; membentuk hidroksida dengan NaOH, ionnya adalah Fe2+ , Fe3+,
Al3+, Cr3+.
- Golongan III B; membentuk endapan dengan sulfida, dengan hodroksida kadang tak
berarti, ionnya adalah Co 2+ , Ni2+ , Zn2+ , Mn2+.
4. Golongan IV
Membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan amonium klorida dalam suasana
netral atau dengan asam. Ion golongan ini terdiri dari Ca 2+, Ba2+, dan Sr2+
5. Golongan V
Termasuk golongan sisa karena tidak bereaksi dengan reagen golongan sebelumnya, Ion
golongan ini adalah Na+ , K+ , Mg2+ , NH4+

III. ALAT DAN BAHAN


Alat
1) Tabung Reaksi
2) Rak tabung reaksi
3) Pipet tetes
4) Pinset
5) Plat tetes
6) Beaker Glass
Bahan
1) Sampel Kation : Ag+, Pb2+, Cu2+, Sb3+, Fe3+, Zn2+, Ca2+, Ba2+, Mg2+, NH4+
2) Bahan Pereaksi Kation : Asam Klorida, Hidrogen Sulfida, Ammonium Sulfida,
Ammonium Karbonat, Kalium Kromat, Natrium hidroksida, Kalium Iodida, Asam
Sulfat, Ammonia, Ammonium Hidroksida, Kalium Heksasianoferat (II), Kalium
Heksasianoferat (III), Ammonium Thiosianat, Natrium Hidrogen Fosfat, Ditizon, Titan
Yellow, Nessler
3) Kertas Lakmus merah dan biru

IV. PROSEDUR KERJA


1. Analisa Kation Golongan I (Ag+ , Pb2+)
a. Analisa terhadap ion Ag+
1. Larutan sampel + HCl encer endapan putih (larut dalam amonia berlebih)
2. Larutan sampel + Kalium Kromat (K2CrO4) endapan merah (larut
dalam asam nitrat pekat)
3. Larutan sampel + H2S endapan hitam (dengan HNO3 pekat panaskan
larutan menjadi putih)
4. Larutan sampel + NaOH endapan coklat (larut dalam amonia, larut dalam
HNO3)
5. Larutan sampel + Kalium Iodida (KI) endapan kuning (tidak larut dalam
amonia, larut dalam KCN)
b. Analisa terhadap ion Pb2+
1. Larutan sampel + HCl encer endapan putih (larut dalam air panas, larut
dalam HCl pekat, tidak larut dalam amonia berlebih)
2. Larutan sampel + H2SO4 encer endapan putih (tidak larut dalam HCl dan
HNO3 encer, tidak larut dalam ammonium asetat 10%, larut dalam NaOH panas)
3. Larutan sampel + Kalium Kromat 10% endapan kuning (larut dalam
NaOH 1 N, tidak larut dalam asam asetat)
4. Larutan sampel + H2S endapan hitam (dengan HNO3 pekat panaskan
menjadi endapan putih)
5. Larutan sampel + NaOH endapan putih (larut dalam NaOH berlebih)
6. Larutan sampel + Kalium Iodida kristal base
7.
V. LEMBAR HASIL PENGAMATAN

Kation :………
NO PROSEDUR PENGAMATAN KETERANGAN
1. Uji Organoleptik
- Warna
- Bau
- Rasa
- konsistensi

2. Uji pH
- Sampel + Lakmus Merah
- Sampel + Lakmus Biru
3. Uji Golongan

4. Uji Dugaan

5. Uji Penegasan

6. Reaksi
7. Kesimpulan

VI. PERTANYAAN
1. Gambarkan secara skematis uji golongan kation?
2. Tuliskan reaksi dari masing-masing uji spesifik kation yang ada pada percobaan beserta
reaksinya?

VII. DAFTAR PUSTAKA


Vogel, (1979), "Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro", Edisi V, PT
Kalman Media Pusaka, Jakarta.

Wardiyah. 2016. Modul bahan Ajar Cetak Farmasi “Praktikum Kimia Dasar”. Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.

Svhela G, 1994, Buku teks Analisa An Organik Kualitatif Mikro dan Makro. Penerjemah
Setyono L , Hadyana, Kalman Media Pusaka, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai