) 2022
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan rata-rata diameter zona hambat pada bakteri
keempat bakteri uji yang difermentasi oleh kombucha buah nanas madu Subang berdasarkan konsentrasi
gula pasir putih yang berbeda-beda. Konsentrasi gula pasir putih yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 15%, 25%, dan 35%. Tahapan sebelum dilakukan aktivitas antibakteri gram positif dan negatif
yaitu dengan cara mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder pada ampas kulit buah nanas sebagai
skrining awal dalam pembuatan kombucha buah nanas. Hasil skrining fitokimia pada ampas kulit buah
nanas madu Subang mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Hasil fermentasi kombucha
buah nanas madu Subang berpotensi sebagai antibakteri pada bakteri Staphylococcus aureus,
Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa, dan Escherichia coli. Kombucha buah nanas
madu Subang dapat dikategorikan sebagai antibakteri dalam spektrum luas yang telah terbukti berpotensi
dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Konsentrasi gula 35% merupakan konsentrasi terbaik
pada kombucha buah nanas madu Subang dalam menghambat keempat bakteri uji yaitu terdiri dari dua
bakteri gram positif dan dua bakteri gram negatif, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai minuman
fungsional terkini pada produk bioteknologi konvensional.
ABSTRACT
The purpose of this study was to produce the average diameter of the inhibition zone on the four test
bacteria fermented by Subang honey pineapple fruit kombucha based on different concentrations of white
sugar. The concentration of white sugar used in this study was 15%, 25%, and 35%. The stage before the
gram-positive and negative antibacterial activity was carried out was by identifying the secondary
metabolite content in pineapple peel pulp as an initial screening in the manufacture of pineapple fruit
kombucha. The results of phytochemical screening on the pulp of Subang honey pineapple peel contain
alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins. The kombucha fermented honey pineapple fruit in Subang
has the potential as an antibacterial against Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis,
Pseudomonas aeruginosa, and Escherichia coli bacteria. Subang honey pineapple fruit kombucha can be
categorized as an antibacterial in a broad spectrum which has been shown to have the potential to inhibit
the growth of pathogenic bacteria. The sugar concentration of 40% is the best concentration in Subang
honey pineapple fruit kombucha in inhibiting the four test bacteria consisting of two gram-positive
bacteria and two gram-negative bacteria, so that it can be used as the latest functional drink in
conventional biotechnology products.
dengan endapan coklat. Hasil positif timbulnya busa secara stabil yang
alkaloid melalui reagen meyer yang menunjukkan adanya glikosida dan
telah ditandai dengan adanya endapan berpotensi untuk membentuk buih
putih, dapat dipastikan endapan tersebut dalam air yang terhidrolisis menjadi
adalah senyawa alkaloid yang kompleks glukosa atau senyawa lainnya (Illing et
dan nitrogen pada alkaloid akan al., 2017).
bereaksi dengan ion logam Hg dari
kalium tetraiodomerkurat (II) dalam Pengujian Antibakteri Gram Positif
mensintesis merkuri yang telah dan Negatif pada Kombucha Buah
mengalami pengendapan (Marlinda et Nanas Madu Subang
al., 2012). Larutan fermentasi kombucha
Pengujian flavonoid dilakukan buah nanas yang telah diproduksi dari
dengan cara menambahkan metanol konsentrasi larutan gula pasir sebesar
logam Mg, dan HCl yang bertujuan 15%, 25%, dan 35% membuktikan hasil
untuk mereduksi inti benzopiron yang yang berkolerasi secara positif sebagai
terkandung dalam struktur flavonoid antibakteri gram positif yaitu
sehingga terjadi perubahan warna Staphylococcus aureus dan
menjadi jingga atau merah. Reaksi Staphylococcus epidermidis serta
oksidasi reduksi diantara logam Mg bakteri gram negatif yaitu Pseudomonas
menyebabkan terbentuknya senyawa aeruginosa dan Escherichia coli. Hasil
kompleks yang menyebabkan warna penelitian tersebut terlampir pada tabel
merah pada sampel. Ampas nanas 1 yang terletak dibawah ini.
mengandung saponin dengan ciri
Tabel 1. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat yang terbentuk pada media Muller
Hinton Agar (MHA)
Diameter zona hambat setiap
Diameter Kontrol kontrol Konsentrasi
Tabel 1 diatas telah membuktikan pada konsentrasi gula pasir sebesar 35%
bahwa konsentrasi larutan gula pasir bakteri Pseudomonas aeruginosa.
yang difermentasi oleh buah nanas 17,17 mm (kuat) merupakan rata-rata
berpotensi dalam menghambat diameter zona hambat yang dihasilkan
pertumbuhan bakteri gram positif dan dari fermentasi kombucha buah nanas
negatif. Konsentrasi gula pasir 35% madu Subang pada konsentrasi gula
merupakan konsentrasi terbaik dalam pasir sebesar 35% bakteri Escherichia
menghambat pertumbuhan bakteri coli.
patogen baik bakteri gram positif Data hasil penelitian yang telah
maupun negatif. 21,54 mm (kuat) diperoleh pada tabel 1 diatas kemudian
merupakan rata-rata diameter zona diuji secara statistik melalui ANOVA
hambat yang dihasilkan dari fermentasi satu jalur. Tahapan sebelum pengujian
kombucha buah nanas madu Subang ANOVA satu jalur dibutuhkan
pada konsentrasi gula pasir sebesar 35% pengujian normalitas data yang
bakteri Staphylococcus aurus. 20,73 bertujuan dalam memastikan data-data
mm (kuat) merupakan rata-rata diameter hasil penelitian yang telah dihasilkan
zona hambat yang dihasilkan dari dapat tersebar atau terdistribusi secara
fermentasi kombucha buah nanas madu normal artinya data hasil penelitian
Subang pada konsentrasi gula pasir tersebut bersifat parametrik. Tahapan
sebesar 35% bakteri Staphlococcus berikutnya sebelum pengujian ANOVA
epidermidis. 17,94 mm (kuat) satu jalur dibutuhkan pengujian berupa
merupakan rata-rata diameter zona ujia varians data yang bertujuan untuk
hambat yang dihasilkan dari fermentasi memperoleh data hasil penelitian
kombucha buah nanas madu Subang bersifat homogen.
Tabel 2 yang tersaji diatas merupakan tersebut terdistribusi secara normal atau
hasil uji normalitas berupa Saphiro-wilk bersifat parametrik. Sehingga dapat
dan telah membuktikan bahwa data dilakukan tahapan berikutnya yaitu uji
memiliki nilai p>0,05 yang varians data yang terlampir pada tabel
menunjukkan data dari hasil penelitian 3.
https://doi.org/10.12816/001011 Staphylococcus
1. aureus. FITOFARMAKA: Jurnal
Battikh, H., Chaieb, K., Bakhrouf, A., Ilmiah Farmasi, 4(2), 1-9.
& Ammar, E. (2013). Fadhilah, F. R., Rezaldi, F., Fadillah,
Antibacterial and antifungal M. F., Fathurohim, M. F., &
activities of black and green Setiawan, U. (2021). Narrative
kombucha teas. Journal of Food Review: Metode Analisis Produk
Biochemistry, 37(2), 231–236. Vaksin Yang Aman dan Halal
https://doi.org/10.1111/j.1745- Berdasarkan Perspektif
4514.2011.00629.x Bioteknologi. International
Borkani, R. A., Doudi, M., & Journal Mathla’ul Anwar of Halal
Rezayatmand, Z. (2016). Study Issues, 1(1), 64-
of the Anti-Bacterial Effects of 80.https://doi.org/10.30653/ijma.2
Green and Black Kombucha 02111.12.
Teas and Their Synergetic Effect Husniah, I., & Gunata, A. F. (2020).
against Some Important Gram Ekstrak Kulit Nanas sebagai
Positive Pathogens Transmitted Antibakteri. Jurnal Penelitian
by Foodstuff. International Perawat Profesional, 2(1), 85-
Journal of Advanced 90.https://doi.org/10.37287/jppp.v
Biotechnology and Research, 7, 2i1.51.
1741–1747. Illing, I., & Jelita, M. L. (2018).
https://bipublication.com/files/2 Identifikasi Senyawa Metabolit
01603207Monir.pdf Sekunder Ekstrak Buah Dengen
Cahyanta, A. N., & Ardiyanti, N. Y. (Dillenia serrata). Prosiding, 4(1).
(2018). Uji Aktivitas Salep Anti Jayabalan, R., Chen, P. N., Hsieh, Y. S.,
Jerawat Ekstrak Etanol Daun Prabhakaran, K., Pitchai, P.,
Binahong (Anredera cordifolia Marimuthu, S., & Yun, S. E.
(Ten) Steenis) Terhadap Bakteri (2011). Effect of solvent
Propionibacterium fractions of kombucha tea on
acnes. Parapemikir: Jurnal Ilmiah viability and invasiveness of
Farmasi, 7(2), 239-243. cancer cells—characterization of
http://dx.doi.org/10.30591/pjif.v7i dimethyl 2-(2-hydroxy-2-
2.938. methoxypropylidine) malonate
Courtney, R., Sirdaarta, J., Matthews, and vitexin.
B., & Cock, I. E. (2015). Tannin Jayabalan, R., Malbaša, R. V., Lončar,
components and inhibitoryactivity E. S., Vitas, J. S., &
of Kakadu plum leaf extracts Sathishkumar, M. (2014). A
against microbial triggers of review on kombucha tea—
autoimmune inflammatory microbiology, composition,
diseases. Pharmacognosy fermentation, beneficial effects,
Journal, 7(1). toxicity, and tea fungus.
http://dx.doi.org/10.5530/pj.2015. Comprehensive reviews in food
7.2. science and food safety, 13(4),
Effendi, F., Roswiem, A. P., & Stefani, 538-550.
E. (2014). Uji Aktivitas Kumar, V., & Joshi, V. K. (2016).
Antibakteri Teh Kombucha Kombucha: Technology,
Probiotik Terhadap Bakteri microbiology, production,
Escherichia coli dan composition and therapeutic