DOI: 10.31289/agr.v4i1.2949
Agrotekma
Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrotekma
Abstract
The experiment was aimed to know the effect of seed biomatriconditioning with rhizobacteria to improve growth and
yield of sorghum (Sorghum bicolor L.). The experiment was conducted in the Field of Animal Husbandry Agriculture
Faculty, Haluoleo University from August up to November 2010. The experiment was arranged based on randomized
completely design (CRD) which consisted of 5 seed biomatriconditioning with rhizobacteria treatments, namely:
without seed biomatriconditioning (M0), seed biomatriconditioning with Bacillus sp. CKD061 + rice hulls charcoal
(M1), seed biomatriconditioning with Bacillus sp. CKD061 + red brick powder (M2), seed biomatriconditioning with
Pseudomonas fluorescens PG01 + rice hulls charcoal (M3), and seed biomatriconditioning with Pseudomonas
fluorescens PG01 + red brick powder (M4). Every treatment was replicated 3 times, therefore, overall there were 15
experimental units. Data obtained were analized using analysis of variance and followed with Duncan’s Multiple
Range Test. The result showed that seed treatment with biomatriconditioning using rhizobacteria gave significant
effect in improving growth and yield of sorghum. Seed biomatriconditioning with sp. Bacillus CKD061 + red brick
powder was the most effective treatment in increasing plant height, leaf area, dry weight of plant bomass, grain
weight, and 1000 seed weight of sorghum.
Key words: biomatriconditioning, rhizobacteria, sorghum
How to Cite: Handayani, F. Sutariati, K, A, G. & Madiki, A. (2019). Biomatriconditioning Benih dengan Rizobakteri
untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L.). Agrotekma: Jurnal
Agroteknologi dan Ilmu Pertanian. 4 (1): 52-63
52
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 52-63
53
Fitrianti Handayani, Gusti Ayu Kade Sutariati, & Abdul Madiki, Biomatriconditioning Benih dengan Rizobakteri
conditioning dengan menggunakan media atau bibit saja (Copeland & MC Donald,
padatan lembap seperti serbuk arang 1995).
sekam, serbuk gergaji, serbuk bata merah Hasil penelitian Sutariati et al.
yang mempunyai daya pegang air yang (2010), menunjukkan bahwa rizobakteri
tinggi. Perlakuan matriconditioning dapat indigenus Sulawesi Tenggara dari
meningkatkan potensi tumbuh benih, hal kelompok Bacillus sp. dan Pseudomonas sp.
ini sesuai dengan pendapat Khan (1992), yang diisolasi dari pertanaman cabai dan
bahwa tujuan conditioning adalah untuk tomat sehat, dapat menghasilkan hormon
meningkatkan potensi pertumbuhan pada tumbuh IAA (dengan kisaran 25 ppm–375
benih. ppm), dimana Bacillus sp. CKD061
Perlakuan matriconditioning dapat menghasilkan 346,97 ppm lebih tinggi
diintegrasikan dengan agensia biologi yang dibandingkan dengan isolat dari Jawa
dikenal dengan biomatriconditioning. Barat yang hanya mampu menghasilkan
Biomatriconditioning menggunakan 100 ppm.
rizobakteri yakni kelompok bakteri yang Penelitian ini bertujuan untuk
hidup dan berkembang di daerah rizosfer mengetahui pengaruh perlakuan
tanaman. Rizobakteri dapat menghasilkan biomatriconditioning benih dengan
hormon pertumbuhan IAA dan giberelin, rizobakteri terhadap pertumbuhan dan
osmoprotektan yang mampu hasil tanaman sorgum dan sekaligus
meningkatkan ketahanan tanaman sebagai bahan informasi dan acuan
terhadap cekaman kekeringan dan mampu teknologi untuk penelitian selanjutnya
memfiksasi N2 dari udara. Kelompok ini terutama yang berhubungan dengan
diketahui dapat merangsang pertumbuhan biomatriconditioning benih yang
tanaman sehingga produksi tanaman diintegrasikan dengan agensia hayati
dapat meningkat (Khaerul, 2004; Sutariati, untuk meningkatkan pertumbuhan dan
2006). Berbagai isolat dari Bacillus spp. hasil tanaman sorgum.
dan Pseudomonas spp. diketahui berfungsi
sebagai pemacu pertumbuhan tanaman. METODE PENELITIAN
Selain itu, perlakuan dengan kelompok WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian ini dilaksanakan di Lahan
bakteri ini juga mempunyai potensi untuk
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
melindungi tanaman selama siklus
Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara.
hidupnya, bukan hanya pada stadia benih
Penelitian berlangsung selama tiga bulan
54
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 52-63
yakni mulai Agustus 2010 sampai dengan sehingga secara keseluruhan terdapat 15
November 2010. unit percobaan.
Media yang digunakan untuk perbanyakan
BAHAN DAN ALAT
bakteri yaitu TSA dan King’s B. Media TSA
Bahan-bahan yang digunakan dalam
dibuat dari campuran agar 20 g dan TSB
penelitian ini adalah benih sorgum
30 g. Sedangkan untuk pembuatan media
varietas Numbu (Lampiran 3), serbuk
King’s B terdiri dari campuran agar 20 g,
arang sekam (SAS), bata merah (BM),
protease peptone 20 g, glycerol 15 ml,
aquades, pupuk kandang, isolat bakteri
K2HPO4 2,5 g, dan MgSO4.7H2O 6 g.
indigenus Pseudomonas fluorescens PG01
Campuran bahan untuk pembuatan media
dan Bacillus sp. CKD061 (rizobakteri
TSA dan King’s B dilarutkan dalam
koleksi Dr. Gusti Ayu K. Sutariati), agar,
aquades 1000 ml dan direbus sampai
tissue, spiritus, aluminium foil, label,
mendidih selama ± 20 menit. Campuran
alkohol 70%, protease pepton, glycerol,
bahan yang telah mendidih dimasukkan ke
K2HPO4, MgSO4.7H2O, Trypthic Soy Broth
dalam Erlenmeyer dan disterilkan dengan
(TSB). Alat-alat yang digunakan dalam
menggunakan autoclave (T 121o C, p 1 atm,
penelitian ini adalah pacul, parang,
t 20 menit). Setelah itu, campuran bahan
gembor, oven, timbangan analitik, jarum
tersebut dituang dalam cawan petri
ose, cawan petri, lampu Bunsen, hand
setebal 0,5 cm secara aseptik dalam
potters, autoclave, laminar air flow cabinet,
laminar air flow cabinet kemudian
termometer, gelas ukur, dan alat tulis
didinginkan dan siap digunakan. Isolat
menulis.
Bacillus sp. CKD061 ditumbuhkan dalam
METODE
Rancangan penelitian yang media TSA sedangkan Pseudomonas
digunakan adalah Rancangan Acak fluorescens PG01 dalam media King’s B
Kelompok (RAK) faktor tunggal yang padat dan diinkubasi selama 48 jam.
terdiri atas 5 (lima) perlakuan, yaitu : M0 = Koloni bakteri yang tumbuh disuspensikan
Kontrol, M1 = Bacillus sp. CKD061 + dalam aquades steril hingga mencapai
Serbuk Arang Sekam (SAS), M2 = Bacillus kerapatan populasi 109 cfu/ml, kemudian
sp. CKD061 + Bata Merah (BM), M3 = P. dicampur dengan serbuk arang sekam atau
fluorescens PG01 + SAS, dan M4 = P. serbuk bata merah. Selanjutnya benih
fluorescens PG01 + BM. Keseluruhan dimasukkan ke dalam campuran media
perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali, padatan lembap serbuk arang sekam atau
55
Fitrianti Handayani, Gusti Ayu Kade Sutariati, & Abdul Madiki, Biomatriconditioning Benih dengan Rizobakteri
56
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 52-63
Tabel 2 menunjukkan bahwa rata- Bacillus sp. CKD061 + SAS (M1) pada umur
rata luas daun pada umur 4, 6, 8 dan 10 4mst dan 10 mst, sedangkan pada
mst tertinggi diperoleh pada perlakuan perlakuan lainnya memperlihatkan
Bacillus sp. CKD061 + BM (M2) yang perbedaaan yang nyata dan juga kontrol.
berbeda tidak nyata dengan perlakuan 3. Bobot Kering Berangkasan Tanaman
Tabel 3. Pengaruh biomatriconditioning benih dengan rizobakteri terhadap bobot kering berangkasan
tanaman sorgum umur 4, 6, 8 dan 10 mst
Rata-Rata Bobot Kering Berangkasan (g)
Biomatriconditioning Benih
4 mst 6 mst 8 mst 10 mst
M0 = (kontrol) 1,29c 4,74d 29,76d 111,63d
M1 = Bacillus sp. CKD061 + SAS 7,78b 13,36c 155,41b 189,27b
M2 = Bacillus sp. CKD061 + BM 10,67a 18,62a 190,20a 226,73a
M3 = P. fluorescens PG01 + SAS 9,85a 16,85b 167,18b 197,67b
M4 = P. fluorescens PG01 + BM 7,20b 12,87c 133,79c 138,58c
Keterangan :Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada UJBD α=0,05.
M0 = (kontrol) 30,86c
Akram et al. (2008) dan Emmanuel et al.
M1 = Bacillus sp. CKD061 + SAS 34,85b
M2 = Bacillus sp. CKD061 + BM 36,56a
(2007) menambahkan bahwa PGPR dapat
M3 = P. fluorescens PG01 + SAS 35,07ab
M4 = P. fluorescens PG01 + BM 34,49b
memfiksasi nitrogen dan mengaktifkan
Keterangan :Angka-angka yang diikuti oleh huruf mekanisme ketahanan tanaman terhadap
yang sama, tidak berbeda nyata pada UJBD α=0,05. penyakit. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata hasil yang diperoleh
Tabel 5 menunjukkan bahwa bobot
dengan pemberian rizobakteri dapat
1000 biji tanaman sorgum tertinggi
meningkatkan pertumbuhan dan hasil
diperoleh pada perlakuan Bacillus sp.
tanaman sorgum. Hal ini dapat dilihat
58
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 52-63
59
Fitrianti Handayani, Gusti Ayu Kade Sutariati, & Abdul Madiki, Biomatriconditioning Benih dengan Rizobakteri
Pada pengamatan luas daun tanaman atau bobot malai sorgum. Bobot buah atau
sorgum umur 4, 6 dan 8 mst, luas daun bobot malai dan bobot 1000 butir sorgum
tertinggi diperoleh pada perlakuan Bacillus tertinggi diperoleh pada perlakuan
sp. CKD061 + serbuk bata merah kecuali biomatriconditioning Bacillus sp. CKD061 +
pada umur 10 mst luas daun tertinggi serbuk bata merah. Pengaruh rizobakteri
diperoleh pada perlakuan Bacillus sp. terhadap hasil tanaman sorgum
CKD061 + serbuk arang sekam. Sama merupakan akumulasi dari perannya
halnya dengan peubah sebelumnya, pada dalam memperbaiki pertumbuhan
peubah luas daun tanaman sorgum, efek vegetatif tanaman. Hal ini sejalan dengan
rizobakteri baru nampak secara nyata beberapa hasil penelitian yang
pada pengamatan 6, 8 dan 10 mst. Pada menunjukkan bahwa rizobakteri pemacu
pengamatan 6, 8 dan 10 mst dapat dilihat tumbuh tanaman dapat memperbaiki
bahwa pengaruh perlakuan benih dengan pertumbuhan yang akan terakumulasi
rizobakteri pada tanaman mampu secara dalam bentuk peningkatan hasil tanaman
nyata meningkatkan luas daun tanaman (Luz, 2001).
sorgum dibandingkan dengan kontrol. Selain berperan memacu
Perlakuan benih dengan rizobakteri yang pertumbuhan tanaman, Bacillus sp. juga
memberikan pengaruh lebih baik adalah mampu meningkatkan ketersediaan unsur
perlakuan biomatriconditioning Bacillus sp. hara dengan kemampuannya dalam
CKD061 + serbuk bata merah dan memfiksasi N dan melarutkan P, sehingga
biomatriconditioning Bacillus sp. CKD061 + ketersediaan hara dalam tanah meningkat
serbuk arang sekam. Hal ini disebabkan yang berimplikasi pada peningkatan
rizobakteri Bacillus sp. diketahui mampu produksi dan kualitas buah yang
menghasilkan hormon seperti IAA, dihasilkan. Penggunaan rizobakteri pelarut
sitokinin dan giberelin yang merupakan fosfat yang dapat mensubstitusi sebagian
hormon tumbuh yang berpengaruh pada atau seluruh kebutuhan tanaman akan
pertumbuhan tanaman (Thakuria et al., unsur P dapat memberikan hasil positif
2004). terhadap pertumbuhan tanaman. Hara
Hasil penelitian ini juga menunjukkan fosfat sangat diperlukan dalam proses
bahwa perlakuan biomatriconditioning metabolisme tanaman antara lain untuk
dengan rizobakteri mampu meningkatkan merangsang pertumbuhan tanaman,
hasil tanaman sorgum. Hal ini dapat dilihat perkembangan akar, pertumbuhan buah,
pada bobot 1000 butir dan bobot buah memperbaiki kualitas serta memperkuat
60
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 52-63
daya tahan terhadap serangan hama dan pada bakteri Pseudomonas sehubungan
penyakit. Pelarutan fosfat ini disebabkan dengan kemampuannya mengkolonisasi di
oleh bakteri yang menghasilkan enzim sekitar daerah akar dengan cepat.
fosfatase yang dapat memutuskan fosfat Sedangkan serbuk arang sekam
yang terikat oleh senyawa-senyawa mengandung silika yang mampu menekan
organik misalnya fosfolipid dan glikolipid patogen, menghilangkan dormansi
yang menyediakan unsur hara menjadi sehingga mampu mempercepat
bentuk yang tersedia sehingga perkecambahan benih.
ketersediaan unsur P tanaman tercukupi Kemampuan rizobakteri untuk
(Joner et al., 2000). Sedangkan meningkatkan ketersediaan unsur hara
kemampuan melekatkan P dari senyawa P dari bentuk tidak tersedia menjadi
yang terikat oleh gibsid disebabkan karena tersedia bagi tanaman dan kemampuan
kemampuan rizobakteri untuk menghasilkan IAA menunjukkan bahwa
menghasilkan asam organik. isolat tersebut memiliki potensi sebagai
Hasil penelitian juga menunjukkan agensia pemacu pertumbuhan tanaman
adanya pengaruh perlakuan sehingga dapat diformulasi sebagai
biomatriconditioning P. fluorescens PG01 + biofertilizer.
serbuk arang sekam terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum. SIMPULAN
Hal ini disebabkan P. fluorescens PG01 Berdasarkan hasil penelitian dan
sebagai rizobakteri pemacu pertumbuhan pembahasan maka dapat disimpulkan
tanaman mampu meningkatkan sebagai berikut:
pertumbuhan tanaman dalam dua kategori 1. Perlakuan biomatriconditioning benih
yaitu (i) sebagai pemacu atau perangsang dengan rizobakteri dapat
pertumbuhan dengan mensintesis dan meningkatkan pertumbuhan dan hasil
mengatur konsentrasi berbagai zat tanaman sorgum yang diindikasikan
pengatur tumbuh seperti asam indol asetat oleh peubah tinggi tanaman, diameter
(IAA), giberelin, sitokinin dan etilen pada batang, jumlah daun, luas daun, bobot
lingkungan akar, (ii) mampu menambat N2 kering berangkasan tanaman, panjang
dari udara secara simbiosis (Kloepper, malai, bobot malai, dan bobot 1000
1993). Hal ini sejalan dengan pendapat biji.
Fravel (1988) bahwa sebutan rizobakteri
61
Fitrianti Handayani, Gusti Ayu Kade Sutariati, & Abdul Madiki, Biomatriconditioning Benih dengan Rizobakteri
62
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 4 (1) Desember 2019: 52-63
63