ABSTRAK
Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi teh, memberikan peluang
besar dalam pengembangan kombucha. Kombucha merupakan minuman dari teh yang
difermentasi dengan mikroorganisme, yang mempunyai lebih banyak manfaat
dibandingkan dengan teh biasa. Aktivitas mikroorganisme selama fermentasi akan
menghasilkan berbagai senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, di antaranya adalah
senyawa fenolik. Semakin tinggi senyawa fenolik yang dihasilkan maka semakin tinggi
pula aktivitas antioksidannya. Selain itu kombucha mengandung senyawa organik yang
bermanfaat bagi tubuh sehingga sangat berpotensial sebagai pangan fungsional. Makalah
ini bertujuan untuk memaparkan peluang kombucha sebagai pangan fungsional, manfaat
kombucha, nilai gizi, jenis mikroba yang berperan, proses pembuatan kombucha serta
aktivitas antioksidan minuman kombucha dari berbagai komoditas seperti rosela, daun
salam, daun jambu, daun sirih, daun sirsak, daun kopi, daun teh, bawang tiwai, teh hijau,
teh oolong, daun coklat, daun mangga dan daun tin. Diharapkan minuman kombucha
sebagai alternatif diversifikasi pangan fungsional yang dapat bermanfaat bagi kesehatan
dan meningkatkan immunomodulator.
ABSTRACT
The habits of the Indonesian people in consuming tea, provide a great opportunity
in the development of kombucha. Kombucha is a beverage made from fermented tea using
microorganisms, which has more benefits than original tea. Microorganism activity during
fermentation will produce various compounds that are beneficial to health, including
phenolic compounds. The higher the phenolic compound produced, the higher the
antioxidant activity. In addition kombucha contains organic compounds that are beneficial
to the body so it is very potential as a functional food. This paper aims to explain the
opportunities of kombucha as functional food, the benefits of kombucha, nutritional value,
the type of microbes that play a role, the process of making kombucha and the antioxidant
activity of kombucha drinks from various commodities such as rosella, “salam” leaves,
guava leaves, “sirih” leaves, soursop leaves, coffee leaves , tea leaves, onion tiwai, green
tea, oolong tea, cocoa leaves, mango leaves and tin leaves. Kombucha drinks are expected
as an alternative to functional food diversification that can benefit health and enhance
immunomodulators.
184
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
185
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
186
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
Acetobacter Prediococcus
Acetobacter merupakan strain Bakteri ini bersifat anaerob,
bakteri bersifat aerobik yang menghasilkan asam laktat dan lendir
menghasilkan asam asetat dan asam
glukonat. Jenis Acetobacter yang biasa Gluconacetobacter Kombuchae
ditemukan dalam strain kombucha antara Strain bakteri ini bersifat anaerob
lain Acetobacter xylinum, Acetobacter yang memakan nitrogen dan
xylinoides dan Acetobacter ketogenum. menghasilkan asam asetat dan asam
glukonat.
Saccharomyces
Saccharomyces menghasilkan Zygosaccharomyces Kombuchaensis
alkohol yang bisa bersifat aerobik atau Strain yeast ini dapat menghasilkan
anaerobik. Strain ini terdiri dari alkohol dan karbonasi
Saccharomyces ludwigii, Saccharomyces
apiculatus, Schizosaccharomyces pombe, Mikroorganisme dalam kombucha
Zygosaccharomoyces dan Saccharomyces akan bermetabolisme terhadap gula
cereviseae. sehingga menjadi berbagai jenis asam,
alkohol dan vitamin yang berkhasiat bagi
Brettanomyces kesehatan (Falahuddin, et al., 2017).
Yang termasuk dalam strain ini Komponen yang dihasilkan saat
adalah Brettanomyces bruxellensis dan fermentasi antara lain etanol, asam asetat
Brettanomyces intermedius. Strain ini dan asam glukoronat, asam fenolat, asam
dapat bersifat sebagai aerobik atau laktat, vitamin B dan enzim. Pada
anaerobik, dan dapat menghasilkan kombucha terjadi dua jenis proses
alkohol atau asam asetat fermentasi yaitu fermentasi alkohol dan
fermentasi asam asetat. Proses fermentasi
Lactobacillus diawali dengan pemecahan sukrosa
Lactobacillus dapat menghasilkan menjadi glukosa dan fruktosa oleh
asam laktat dan lendir aktivitas khamir yang memerlukan enzim
invertase (Wulandari, 2018). Selanjutnya
187
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
yeast mengubah glukosa hasil hidrolisis asam glukonat yang berasal dari oksidasi
menjadi etanol dan CO2 kemudian glukosa. Bakteri asam asetat
bereaksi dengan air membentuk asam memanfaatkan etanol untuk memproduksi
karbonat. asam asetat. Adanya asam asetat
Tahap selanjutnya terjadi menstimulasi khamir untuk memproduksi
fermentasi alkohol yaitu khamir akan etanol. Glukosa dan fruktosa dipecah
mendegradasi heksosa (glukosa, fruktosa) menjadi asam-asam organik dan alkohol
melalui glikolisis menjadi asam piruvat. secara terus menerus sampai gula yang
Selanjutnya asam piruvat dikarboksilasi terdapat pada larutan kombucha habis;
oleh enzim dekarboxilase piruvat menjadi sehingga asam yang dihasilkan akan terus
asetaldehid dan CO2. Asetaldehid diubah meningkat seiring dengan lamanya
menjadi etanol oleh enzim alkohol fermentasi (Simanjuntak, et al., 2016).
dehidrogenase (Mehta, et al., 2012)
dalam Wulandari (2018). Setelah Manfaat dan Nilai Gizi Kombucha
dihasilkan alkohol maka segera terjadi Kombucha mempunyai rasa asam
fermentasi asam asetat, bakteri asam dan menyegarkan akibat proses
asetat akan mengubah alkohol menjadi fermentasi. Saat proses fermentasi
asam asetat secara aerob. Etanol diubah kombucha dihasilkan senyawa seperti
menjadi asetaldehid oleh enzim alkohol polifenol, asam organik (asam asetat,
dehidrogenasi. Asetaldehid dioksidasi asam glukoronat, dll), vitamin, asam
menjadi asetil KoA oleh enzim aldehid folat, asam amino esensial, antibiotik dan
dehidrogenase. Selanjutnya asetil Koa enzim yang bermanfaat bagi kesehatan.
diubah menjadi asetil-fosfat oleh enzim Enzim merupakan senyawa organik yang
fosfotransasetilase. Asetil – fosfat berperan memperlancar metabolisme zat-
mengalami defosforilasi menjadi asam zat dalam tubuh (Miranda, et al., 2016).
asetat oleh enzim asetat kinase (Mehta Berdasarkan penelitian Zubaidah, et.al.
etal., 2012) dalam Wulandari (2018). (2018a) kombucha dapat digunakan
Asam asetat merupakan produk dari sebagai agen terapi bagi penderita
proses fermentasi oleh Acetobacter. diabetes. Lebih lanjut Zubaidah et.al
Selain itu Acetobacter dapat membentuk (2019) menyampaikan bahwa kombucha
188
Cellulose/Acetan
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
yang berasal dari buah salak lebih baik epicatechin (EC), epigallocatechin
daripada kombucha dari teh hitam. (EGC), epicatechin gallate (ECG), dan
Keunggulan teh kombucha epigallocatechin gallate (EGCG)
dibandingkan dengan minuman teh biasa (Manach, et.al., 2004). Sifat antioksidan
yaitu lebih banyak kandungan asam polifenol bertanggung jawab atas efek
organik vitamin dan asam amino kesehatan seperti pencegahan kanker,
(Purnami, et al., 2018). Manfaat peningkatan kekebalan, pereda inflamasi
kombucha bagi tubuh sebagai antioksidan dan radang sendi (Jayabalan, et al., 2014).
dan antidiabetik, antibakteri, Berdasarkan hal tersebut, maka aktivitas
memperbaiki mikroflora usus, antioksidan pada kombucha terutama
meningkatkan ketahanan tubuh dan dikaitkan dengan polifenol yang
menurunkan tekanan darah, menurunkan diproduksi selama fermentasi dan efek
kolesterol, mencegah penyakit sinergis dari berbagai senyawa yang
kardiovaskular, mengurangi inflamasi, ditemukan dalam teh (Jayabalan, et al.,
dan mestimulasi sistem imun tubuh 2008). Polifenol juga berperan sebagai
(Villarreal-Soto, et al., 2018; Zubaidah, et antikanker dengan mekanisme sebagai
al.,2018a, 2018b, 2019). Kombucha juga berikut: (1) penghambatan mutasi
mampu melancarkan pencernaan dan genetik; (2) penghambatan proliferasi sel
sebagai antibiotik (Chen and Chu, 2006). kanker; (3) induksi apoptosis sel kanker;
Kombucha juga dapat mengobati dan (4) metastasis (Park and Dong, 2003).
pembengkakan dubur, rematik dan encok
pada persendian, menjaga kesehatan hati, Asam organik
mencegah kanker, mengobati sembelit Asam organik yang terbentuk saat
serta sakit kepala (Naland 2004). fermentasi kombucha antara lain asam
asetat, asam glukonat, asam glukoronat,
Senyawa-Senyawa yang Terkadung asam folat, asam malonat, asam oksalat,
dalam Kombucha
asam piruvat, asam laktat, asam malat,
Polifenol asam sitrat dan tartarat yang mempunyai
Polifenol yang paling banyak efek sebagai antibakteri dan mencegah
ditemukan pada kombucha adalah kontaminasi kombucha dari bakteri
189
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
pathogen (Jayabalan, et al., 2014; Neffe- seng, timbal, kobalt, kromium dan
Skocinska, et al., 2017). cadmium serta mengandung anion yaitu
Asam asetat merupakan senyawa fluorida, klorida, bromida, iodida, nitrat,
kimia yang bertanggung jawab atas aroma fosfat dan sulfat (Leal, et.al., 2018).
asam dan rasa seperti cuka pada
kombucha. Konsentrasinya cenderung Proses Pembuatan Kombucha
meningkat, mencapai 11 g/l setelah Bahan utama yang digunakan
fermentasi selama 30 hari dan secara membuat minuman kombucha yaitu
bertahap menurun hingga 8 g/l setelah media (substrat), gula dan kultur
fermentasi selama 60 hari. Penurunan ini kombucha yang berupa nata (SCOBY)
karena bakteri menggunakan asam asetat dan baby kombucha yang berupa
sebagai sumber karbon ketika cadangan kombucha cair. Media yang biasa
gula dan etanol sudah habis (Leal dkk., digunakan yaitu daun teh Camellia
2018 ). sinensis, tetapi sebenarnya dapat
Asam glucoronate bertindak menggunakan bahan lain yang
sebagai senyawa pendetoksi dalam tubuh mengandung senyawa bioaktif tinggi.
karena mengikat senyawa beracun yang Tahap pertama adalah membuat
ada di hati, memungkinkan zat ini media terlebih dahulu, yaitu daun teh
dikeluarkan oleh ginjal dengan lebih yang masih muda, yang berpotensi
efisien selain menjadi prekursor dalam mengandung senyawa bioaktif (3-5 daun
biosintesis vitamin C (Nguyen dkk., dari pucuk). Pada umumnya untuk
2015). membuat 1 liter kombucha diperlukan 12-
15 gr sendok dedaunan kering (Sutarmi,
Vitamin dan Mineral 2005). Dedaunan teh direbus pada 800C
Menurut Leal, et al. (2018), selama 15 menit, dan ditambahkan gula
kombucha juga mengandung vitamin dan pasir sebanyak 10%-20% (b/v) dari
mineral. Vitamin yang terkandung dalam larutan, kemudian disaring dan
kombucha antara lain vitamin B1, B2, dimasukkan ke dalam toples kaca supaya
B6, B12 dan C. Mineral dalam kombucha asam organik tidak bereaksi dengan
meliputi mangan, besi, nikel, tembaga, wadah. Setelah itu didinginkan hingga
190
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
mencapai suhu 25°C. Waktu pendinginan phenol reductase, bersama dengan enzim
tidak boleh lebih dari 4 jam. Sebelum 4 ferulic acid reductase akan membentuk
jam, kemudian ditambahkan starter fenol akibat dekarboksilasi asam sinamat
kombucha cair sebanyak 10% v/v dari dan asam firulat. Asam sinamat
larutan dan kultur padat (SCOBY) merupakan senyawa fenol yang berfungsi
sebanyak 11% b/v. Jar kaca ditutup sebagai antioksidan alami sedangkan
menggunakan kain putih bersih dan diikat asam ferulat merupakan turunan dari
karet lalu difermentasi pada suhu ruang golongan asam hidroksi sinamat, yang
selama 6-14 hari (lama fermentasi merupakan senyawa aktif dan bersifat
tergantung jenis daun yang digunakan) antioksidan (Kunaepah, 2008; Suranto,
dan tidak boleh terkena sinar matahari. 2011; Hasan, et al., 2013; Suhardini dan
Setelah fermentasi, dilakukan pemisahan Zubaidah, 2016).
minuman teh kombucha dengan starter Berbagai jenis dedaunan yang
kombucha. Minuman kombucha segera mengandung senyawa bioaktif tinggi
dikemas dan ditutup rapat. seperti daun jambu biji mengandung
Selama waktu fermentasi akan antioksidan, tannin, polifenolat,
terbentuk polisakarida yaitu selulosa. flavonoid, monoterpenoid, siskulterpen,
Selulosa tersebut membentuk benang alkaloid, kuinon, saponin, karoten dan
serat yang terus menebal membentuk eugenol dapat digunakan sebagai media
jaringan kuat yang disebut pelikel nata. fermentsi Kombucha (Kurniawati, 2006).
Keberhasilan proses fermentasi ditandai Daun kopi mengandung antioksidan,
dengan terbentuknya koloni bakteri dan alkaloida, saponin, flavonoid dan
khamir yang mengapung di atas polifenol. Daun sirsak mengandung
permukaan larutan kombucha antioksidan (Leny, 2006). Daun salam
(Nainggolan, 2009). mengandung tannin, minyak atsiri,
seskuiterpen, triterpenoid, fenol, steroid,
Aktivitas Antioksidan dan Potensi sitral, lakton dan saponin (BPOM, 2004).
Pangan Fungsional
Daun sirih mampu untuk menghilangkan
Saat fermentasi khamir senyawa nyeri sehingga disebut sebagai
menghasilkan enzim vinyl obat analgetik (Karlisna, 2010). Pada
191
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
192
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
selain itu juga lebih efektif dalam setelah hari ke-15. Sedangkan aktivitas
menurunkan kolesterol darah tikus yang antioksidan pada kombucha teh daun
menderita hiperkolesterolemia daripada coklat dengan waktu fermentasi selama
kombucha dari teh hitam dan perlakuan 14 hari sebesar 87,745% (Hidayana dan
placebo. Kusuma, 2017).
Yasmina, et al. (2016) menyatakan Menurut Khaerah dan Akbar (2019)
bahwa aktivitas antioksidan kombucha nilai IC50 kombucha teh hijau sebesar
bawang tiwai selama fermentasi pada 19,76-22, 74 µg/ml, kombucha teh putih
pengamatan hari ke-8 sebesar 73,97% nilai IC50 21,96-23,71 µg/ml, kombucha
sedangkan fermentasi hari ke-14 berkisar teh hitam 61,39-62,17 µg/ml, sedangkan
83,52%. Nilai aktivitas antioksidan kombucha teh oolong 48,68-51,07 µg/ml.
kombucha pasak bumi selama fermentasi Dari data terlihat bahwa nilai IC50
pada pengamatan hari ke-8 dan dari ke-14 terendah terdapat pada kombucha teh
secara berurutan 59,44% dan 57,51%. hijau, sedangkan nilai IC50 tertinggi
Menurut Yasmina, et.al. (2016) perlakuan terdapat pada kombucha teh hitam.
terbaik terdapat pada kombucha bawang Pada penelitian terlihat bahwa
tiwai dibandingkan dengan kombucha aktivitas antioksidan kombucha tertinggi
pasak bumi, terjadi pada fermentasi hari terdapat pada kombucha teh daun manga
ke-14, dengan nilai aktivitas antioksidan dengan fermentasi selama 12 hari, yaitu
83,52% dan nilai IC50 0,2%. 89,29% (Sari, 2014). Sedangkan
Hassmy, et al., (2017) menyatakan penelitian yang dilakukan oleh Sutarmi,
bahwa pada pembuatan kombucha teh (2005) mengenai kombucha probiotik
hijau dilakukan dengan memasukkan 5 yang menggunakan bakteri BAL L.
kantung teh seduhan celup (8 gram) ke plantarum pi28a dan L. coryneformis
dalam air 1500 ml dengan gula 15%, tpyk pada teh hijau dan teh oolong,
maka diperoleh aktivitas antioksidan teh diperoleh hasil bahwa L. plantarum pi28a
hijau kombucha yang optimal pada hari mampu tumbuh lebih baik di dalam teh
ke-1 sampai ke-5 dengan nilai 90,835 % – oolong dan teh hijau manis dibandingkan
91,853%. Nilai aktivitas antioksidan teh L. coryneformis tpyk. L. plantarum pi28a
hijau kombucha mengalami penurunan mempunyai kemampuan untuk tumbuh
193
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
lebih baik di dalam kombucha teh oolong viabilitas BAL yang masih cukup stabil
daripada kombucha teh hijau. Perlakuan sebesar 7.09 log CFU/ml.
kombucha teh oolong baik yang kontrol Kombucha daun tin juga berpotensi
maupun yang diberi perlakuan bakteri sebagai antimikroba terutama sebagai
BAL serta teh oolong manis dengan antibakteri seperti halnya yang dilakukan
penambahan bakteri BAL mampu oleh Novitasari dan Wijayanti (2018)
menurunkan E. coli sebanyak 4.08-4.26 bahwa dari hasil pengujian diperoleh
log CFU/ml. Pada kontrol teh oolong rerata zona hambat terhadap Escherichia
manis tanpa BAL jumlah E. coli coli 6,97 mm, Staphylococcus aureus 5,5
mengalami kenaikan sebesar 3.86 log mm, Lactobacillus casei 5,29 mm, dan
CFU/ml. Pada kombucha teh hijau Candida albicans 0,37 mm.
dengan penambahan BAL maupun
kontrol kombucha teh hijau serta teh hijau Potensi Minuman Kombucha sebagai
Pangan Fungsional
manis dengan penambahan BAL mampu
menurunkan E. coli sebesar 3.94-4.65 log Kombucha dapat digunakan sebagai
CFU/ml sedangkan pada kontrol teh hijau alternatif pangan fungsional. Selama
manis tanpa BAL mengalami kenaikan fermentasi, mikroorganisme melakukan
sebesar 3.48 log CFU/ml. Teh hijau metabolisme dengan memanfaatkan
kombucha probiotik dan teh hijau manis enzim pada sel tanaman untuk mengubah
probiotik juga mampu menurunkan S. kelompok fungsional senyawa kimia yang
aureus sebesar 2.92-3.34 log CFU/ml terdapat di dalamnya. Senyawa yang
sedangkan pada kontrol teh hijau dihasilkan di antaranya adalah fenolik
kombucha hanya sebesar 0.59-1.21 log bebas yang semakin meningkat seiring
CFU/ml. Pada kontrol teh hijau manis dengan lamanya fermentasi. (Suhardini
terjadi kenaikan S.aureus sebesar 0.55 log dan Zubaidah, 2016).
CFU/ml. Pengamatan terhadap Antioksidan mempunyai
penyimpanan kombucha teh oolong kemampuan menghambat oksidasi
probiotik selama empat minggu pada dengan mengikat radikal bebas dan
suhu lemari es (3-5ºC) menunjukkan molekul yang sangat reaktif (partikel
berbahaya yang terbentuk sebagai hasil
194
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
195
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
196
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
197
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
198
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
199
Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian , Volume 14, Nomor 2, November 2020
200