KULIAH MIKOLOGI
Disusun Oleh :
JURUSAN BIOLOGI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teh telah dikenal luas sebagai minuman yang baik untuk kesehatan
(Hartoyo, 2003). Negeri Tiongkok menjadi tempat lahirnya teh, mereka
menikmati rasa yang menyenangkan dari sari daun teh dan mulai dijadikan
sebagai minuman. Tapi dalam sejarah Bali, jamur kombucha sudah ada
sejak zaman kuno. Di Bali jamur kombucha pertama kali dikenalkan oleh
Putri Kang Cing Wie asal Cina yang datang ke Pulau Bali. Teh kombucha
dapat diperoleh dengan memeram larutan teh manis yang ditambahkan
jamur kombucha. Jamur kombucha penghasil cairan kombucha adalah
campuran dari beberapa mikroba berupa bakteri dan ragi (Hartoyo, 2003).
Di Indonesia, sampai saat ini belum terdapat industri yang
memproduksi dan menjual teh kombucha secara luas. Oleh karena itu,
potensi pengembangan teh kombucha sangat besar. Adapun jenis-jenis teh
yang dikenal antara lain; teh putih, teh hijau, teh hitam. Teh putih saat
diseduh warna air hanya sedikit berubah menjadi kekuningan. Teh hijau
diolah tanpa proses fermentasi (oksidasi enzimatik), teh hitam mengalami
proses fermentasi.
Keunggulan teh kombucha dibandingkan cairan teh biasa adalah
kandungan asam-asam organik dan beberapa senyawa seperti vitamin dan
asam amino. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purwaning (2010) dan
Rahayu (2005) menggunakan teh kombucha terhadap tikus putih
menunjukkan penurunan kadar kolesterol. Pembuatan teh kombucha yang
dibuat dari berbagai variasi daun yaitu daun salam, daun jambu, daun sirih,
daun sirsak, daun kopi, dan daun teh, menyatakan bahwa teh kombucha
terbaik adalah yang terbuat dari daun teh, karena tannin yang terkandung
di dalam daun teh paling tinggi sehingga mempengaruhi tingkat
antioksidan media pertumbuhan jamur kombucha (Suhardini, 2015).
Karena itulah kami memutuskan untuk melakukan sosialisasi
mengenai manfaat dan cara pembuatan teh kombucha kepada masyarakat
dengan harapan menaikkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat
sekitar, terutama pada saat masa pandemi seperti sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas didapatkan Rumusan Masalah sebagai
berikut :
1. Apa itu Kombucha?
2. Bagaimanakah proses pembuatan Kombucha Tea?
C. Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas didapatkan Tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui apa itu Kombucha dan manfaatnya.
2. Untuk mengetahui proses pembuatan Kombucha Tea.
D. Manfaat
Berdasarkan Tujuan diatas didapatkan Manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai kombucha dan
manfaatnya.
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat akan proses
pembuatan Kombucha Tea.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kombucha
Kombucha merupakan salah satu minuman antioksidan. Sumber
antioksidan yang terdapat pada kombucha berasal dari senyawa yang
terdapat pada bahan dasar teh kombucha (Nur & Indrayati, 2020). Teh
kombucha adalah cairan teh hasil fermentasi oleh mikroorganisme dari
kelompok bakteri dan ragi (Nurikasari, 2017). Kombucha merupakan
minuman fungsional hasil dari fermentasi larutan teh dan gula yang
memiliki aroma dan rasa yang khas, yaitu asam dan manis, mengandung
berbagai vitamin dan mineral, asam-asam organik, serta alkohol yang baik
untuk kesehatan tubuh (Simanjuntak,2011).
Starter kultur kombucha disebut “jamur kombu” atau “jamur dipo”.
Dalam istilah asing disebut dengan SCOBY (Symbiotic Culture of
Bacteria and Yeast.) Di dalam SCOBY terdapat bakteri dan ragi. Pada
golongan bakteri terdapat Acetobacter xylinum, Acetobacter aceti,
Acetobacter pasteurianus, Glucono oxydans (Greenwalt, Steinkraus, &
Ledford, 2016). Pada golongan ragi terdapat Saccharomyces cereviseae,
Saccharomyces ludwigii, Saccharomyces bisporus, Zygosaccharomyces sp
dan Torolupsis sp (Aloulou,2012). Dari penampilan fisiknya, koloni
kombucha yang berperan dalam proses fermentasi mempunyai bentuk
yang menyerupai lembaran gelatin (gel) yang bewarna putih dengan
ketebalan 0,3-1,2 cm dan terbungkus selaput liat (Naland, 2008).
Selama fermentasi kombucha, simbiosis bakteri Acetobacter dan
khamir akan memproduksi berbagai enzim, asam asetat, asam asam
glukonat, asam glukoronat, asam laktat, berbagai asam amino, fruktosa,
karbondioksida, dan sejumlah kecil alkohol (0,5-1%), vitamin C, vitamin
B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B12 (Nainggolan, 2009).
Sebagai minuman fermentasi, kombucha berkhasiat untuk membantu
pencernaan, memberikan bantuan melawan radang sendi, bertindak
sebagai pencahar, mencegah infeksi mikroba, memerangi stres dan kanker,
memberikan bantuan melawan wasir, memberikan pengaruh positif pada
kadar kolesterol, dan memfasilitasi ekskresi toksin serta pembersihan
darah. Minuman ini juga dikaitkan dengan pengaruh mikroba
gastrointestinal pada manusia dengan bertindak sebagai minuman
probiotik dan membantu menyeimbangkan mikroba usus, dengan
demikian memfasilitasi normalisasi aktivitas usus sampai batas tertentu
(Watawana, 2015).
D. Manfaat Kombucha
Kombucha dipercayai masyarakat dapat digunakan untuk
mengatasi masalah kesehatan seperti darah tinggi, rematik, kegemukan,
arthritis, migraine, diabetes dan lainnya. Kandungan asam glukonat yang
ada pada minuman kombucha mampu memperkuat daya kekebalan tubuh
terhadap infeksi dari luar serta mempunyai kemampuan untuk mengikat
racun dan mengeluarkannya dari tubuh lewat urin. Kandungan
antimikrobia pada minuman kombucha mampu menghambat pertumbuhan
Shigella sonnei, Escherichia coli, dan Salmonella typhimurium (Hidayat et
al., 2006). Menyatakan kombinasi asam glukoronat dan asam laktat dalam
kombucha sangat efektif untuk menghancurkan mikroorganisme (bakteri,
virus, dan jamur).
Penelitian pada kombucha telah membuktikan bahwa kegiatan
antimikroba berbagai mikroorganisme patogen sebagian besar disebabkan
oleh asam asetat, dimana asam asetat diketahui mampu menghambat dan
membunuh sejumlah bakteri gram positif dan gram negatif (Talawat dkk.,
2006). Hasil fermentasi dan oksidasi dari mikroorganisme pada kombucha
menghasilkan berbagai macam asam organik, vitamin dan enzim-enzim.
Beberapa khasiat dari kombucha adalah pencegah kanker, memperbaiki
fungsi hati, membantu mengobati tekanan darah tinggi, pencegah stroke,
pereda nyeri tenggorok, pengikis lemak dan kolesterol, penjaga stamina
tubuh, menjaga kebersihan kulit wajah (Naland, 2008).
E. Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses ketika individu mendapatkan kebudayaan
kelompoknya dan menginternalisasikan sampai tingkat tertentu norma-
norma sosialnya, sehingga membimbing orang tersebut untuk
memperhitungkan harapan-harapan orang lain (Sutaryo, 2004). Sosialisasi
merupakan suatu proses bagaimana memperkenalkan sebuah sistem pada
seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta
reaksinya. Sosialisasi ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi dan
kebudayaan dimana individu berada, selain itu juga ditentukan oleh
interaksi pengalaman-pengalaman serta kepribadiannya. (Sutaryo, 2004).
Adapun manfaat adanya sosialiasi dalam masyarakat terbagi menjadi dua
tahap, Bagi individu, sosialisasi berfungsi sebagai pedoman dalam belajar
mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik nilai,
norma, dan struktur sosial yang ada pada masyarakat di lingkungan
tersebut. Bagi masyarakat, sosialisasi berfungsi sebagai alat untuk
melestarikan, penyebaran, dan mewariskan nilai, norma, serta kepercayaan
yang ada pada masyarakat. pembelajaran yang dilakukan individu dalam
mengenal lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
B. Prosedur
Pembuatan Kombucha
4. Masukkan teh yang telah dingin kedalam toples kaca dan masukkan
juga Scoby atau starter kombucha.
1. Membuat poster.
C. Media Sosialisasi
BAB IV
SOSIALISASI KEGIATAN
A. Jumlah Peserta
B. Acara
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Aloulou, A., Hamden, K., Elloumi, D., Ali, M.B., Hargafi, K. (2012).
Hypoglycemic and antilipidemic properties of kombucha tea in alloxan-
induced diabetic rats. BMC Complementary and Alternative Medicine,
12, 63.
Isdadiyanto, S., & Tana, S. (2018). Pengaruh Waktu Fermentasi Teh Kombucha
Kadar 75% terhadap Profil Lipid Tikus Putih. Buletin Anatomi Dan
Fisiologi, 1(1), 30.
Jayabalan, R., Malbaša, R. V., Lončar, E. S., Vitas, J. S., & Sathishkumar, M.
(2014). A review on kombucha tea-microbiology, composition,
fermentation, beneficial effects, toxicity, and tea fungus. Comprehensive
Reviews in Food Science and Food Safety, 13(4), 538–550.
Mehta. Bhavbuthi M., Eldin, Robert, Z.I. (2012). Fermentation Effects on Food
Properties. Boca Raton.Newyork: CRC Press and Taylor & Francis
Group.
Rahayu, T. 2005. Kadar Kolesterol Darah Tikus Putih Setelah Pemberian Cairan
Kombucha Per Oral. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi. Vol. 6 No. 2.
Suprapti, M.L. (2003). Teh Jamsi dan Manisan Nata. Yogyakarta: Kanisius
Talawat, S., Ahantharik, P., Laohawiwattanakul, S., Premsuk, A., and Ratanapo,
S.2006. Efficacy of Fermented Teas in Antibacterial Activity. Departement
of Biochemistry. Faculty of Science, Kasetsart University, Bangkok
10900, Thailand. Kasetsart J. (Nat. Sci) 40: 925-33.