Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Indobiosains. Vol. 4 No.

2 Edisi Agustus 2022


Website : https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/biosains/index

PERBANDINGAN MEDIA ALTERNATIF KACANG KEDELAI DAN


MEDIA NUTRIENT AGAR TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
Staphylococcus aureus
Nurhidayanti1*
1
Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Sains dan Teknologi,
Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang

*e-mail: nuri89_yanti@yahoo.com

ABSTRACT

Nutrient Agar media is a medium with a yellowish white powder and after use it will
be solid because it contains agar. The most important content contained in this
medium is carbohydrates as well as protein contained in meat extract and peptone
according to the needs of most bacteria. (Rossita, 2015). Soybeans are one of the
natural ingredients that contain high enough protein. The purpose of the study was to
compare the number of Staphylococcus aureus bacteria colonies on nutrient agar
media and soybean media. The type of research used is experimental. This research
was conducted on 21-25 June 2021 at the Palembang Health Laboratory Center with a
total of 32 samples. Data were analyzed using Mann Whitney Test. The results
showed that the average number of colonies on soybean media had an average of 3.3
colonies, while colonies on nutrient agar media had an average of 50.4 colonies.
Statistical test results obtained p = 0.000 means that there is a comparison of the
number of colonies of Staphylococcus aureus bacteria on nutrient agar media and
soybean media. The conclusion of this study is that soybean media cannot be used as
an alternative medium for the growth of Staphylococcus aureus bacteria.

Keywords: Nutrient Agar, Soybeans, Staphylococcus aureus

ABSTRAK

Media Nutrient Agar adalah media dengan bentuk serbuk putih kekuningan dan
apabila setelah digunakan akan berbentuk padat karena mengandung agar.
Kandungan terpenting terdapat pada media ini adalah karbohidrat juga protein yang
terdapat pada ekstrak daging dan pepton sesuai dengan kebutuhan sebagian besar
bakteri. (Rossita, 2015) . Kacang kedelai merupakan salah satu bahan alami yang
mengandung protein yang cukup tinggi. Tujuan penelitian yaitu perbandingan jumlah
koloni bakteri Staphylococcus aureus pada media nutrient agar dan media kacang
kedelai. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 21-25 Juni 2021 di Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Palembang dengan jumlah 32 sampel. Data dianalisis menggunakan Uji Mann
Whitney. Hasil penelitian didapatkan rata-rata jumlah koloni pada media kacang
kedelai memiliki rata-rata 3,3 koloni, sedangkan koloni pada media nutrient agar
memiliki rata-rata 50,4 koloni. Hasil uji statistik didapatkan hasil p = 0,000 berarti
bahwa terdapat perbandingan jumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus pada
media nutrient agar dan media kacang kedelai. Adapun kesimpulan penelitian ini
adalah media kacang kedelai belum bisa digunakan sebagai media alternatif untuk
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

Kata Kunci : Nutrient Agar, Kacang Kedelai, Bakteri Staphylococcus aureus.

47
E IISN 2655-9137
Perbandingan Media Alternatif Kacang Kedelai dan Media Nutrient.., Nurhidayanti, Indobiosains,
Volume 4 No. 2, Agustus 2022, 47-53.

PENDAHULUAN

Mikrobiologi merupakan ilmu berbentuk padat karena mengandung


pengetahuan tentang organisme hidup agar. Pada media ini mengandung protein
dengan ukuran mikroskopis dan dikenal serta karbohidrat yang didapatkan pada
juga dengan mikroorganisme atau jasad ekstrak daging dan pepton sesuai
renik yang hanya bisa diamati melalui kebutuhan sebagian besar bakteri
mikroskop. Dalam ruang lingkup (Thohari et al., 2019).
laboratorium mikrobiologi, bakteri bisa di Media nutrient agar rehidrat (sudah
tumbuhkan dalam sebuah media jadi) di produksi oleh perusahaan asing
pertumbuhan (Josephine et al., 2020). dan harganya relatif mahal. Di Indonesia
Pada bidang mikrobiologi memiliki kekayaan alam yang melimpah
pengembangan media kultur pada bakteri diantaranya protein nabati yang dapat
menjadi point yang penting. Dengan menggantikan bahan pepton dan ekstrak
mengisolasi suatu bakteri dan daging untuk pembuatan media nutrient
menumbuhkannya dengan media buatan, agar. Sumber protein yang tinggi bisa di
dapat mengidentifikasi, dan mempelajari dapatkan dari kacang kedelai, bahan yang
sifat suatu bakteri. Suatu mikroorganisme mudah di dapat dan relative lebih murah
membutuhkan nutrisi sebagai syarat sehingga bisa dijadikan sebagai alternatif
untuk pertumbuhannya (Candrasari et al., untuk pembuatan media nutrient agar
2011). (Suhartati et al., 2018).
Medium adalah suatu subsrat yang Kedelai (Glycine max) adalah
digunakan untuk perkembangan dan tanaman yang mengandung protein tinggi
pertumbuhan suatu mikroorganisme. sebagai hasil dari pertanian yang sudah
Agar bakteri, jamur dan mikroorganisme banyak dimanfaatan oleh masyarakat.
lainnya dapat hidup maka dibutuhkan Dibandingkan jenis kacang-kacangan
suatu media untuk pertumbuhannya. lainnya, kedelai memiliki kandungan
Media merupakan suatu substansi yang protein mencapai 40 - 43% lebih tinggi.
terdiri dari campuran zat-zat makanan Kedelai banyak mengandung nilai gizi
(nutrisi) yang dibutuhkan bagi seperti protein, lemak serta vitamin
pertumbuhan serta perkembangbiakan sehingga tidak mengherankan bila
jasad renik (Rosidah, 2016). kedelai mendapat julukan “Gold from the
Staphylococcus aureus merupakan soil” (emas yang muncul dari dalam
bakteri coccus, gram positif, susunannya tanah) (Azizah & Antarti, 2019).
bergerombol dan tidak teratur seperti Hasil penelitian yang dilakukan
anggur. Staphylococcus aureus adalah oleh (Tamam, 2019), yang mengamati
bakteri yang bersifat non-spora, non- pertumbuhan jamur Aspergillus flavus
motil, anaerob fakultatif, oksidase negatif pada berbagai media tepung kacang-
dan katalase positif. Dalam waktu 24 jam kacangan ddidapatkan jamur Aspergillus
maka koloni bakteri Staphylococcus flavus yang tumbuh dengan baik di media
aureus akan tumbuh dengan diameter yang berasal dari tepung kedelai
mencapai 4 mm. pada media padat koloni dibandingkan dengan media yang berasal
berpermukaan halus, berbentuk bulat, dari tepung kacang merah dan kacang
berkilau, menonjol dan bewarna abu-abu hijau. Sedangkan (Rahman et al., 2020)
sampai kuning emas tua (Husna et al., meneliti serbuk kacang kedelai sebagai
2018). bahan pengganti pepton pada media
Media Nutrient Agar adalah media pertumbuhan Candida albicans dengan
dengan bentuk serbuk putih kekuningan berbagai konsentrasi dan didapatkan hasil
dan apabila setelah digunakan akan bahwa kacang kedelai bisa digunakan

48
E IISN 2655-9137
Perbandingan Media Alternatif Kacang Kedelai dan Media Nutrient.., Nurhidayanti, Indobiosains,
Volume 4 No. 2, Agustus 2022, 47-53.

sebagai bahan pengganti pepton pada reaksi, Jarum ose, Lampu spritus, Pipet 1
media pertumbuhan. ml, Inkubator, Tabung durham, Pipet
Tujuan dari penelitian ini untuk tetes, Label, Erlenmeyer, Sendok
mengetahui perbedaan jumlah koloni Alumunium foil, Bunsen, Cawan petri,
bakteri pada media alternatif kacang Plastikwrap, kacang kedelai dan media
kedelai dan media nutrient agar. Adapun nutrient agar. Prosedur kerja pada
manfaat dari penelitian ini diharapkan penelitian ini yaitu pembuatan media
sebagai referensi bagi petugas Nutrient agar dan media kacang kedelai
laboratorium bahwa media kacang dilanjutkan uji sterilisasi media dan uji
kedelai bisa digunakan untuk kualitas media, penanaman suspensi
pertumbuhan bakteri Staphylococcus bakteri Staphylococcus aureus, inkubasi
aureus. pada suhu 37oC selama 24 jam dan
menghitung koloni pada media nutrient
BAHAN DAN METODE agar dan kacang kedelai.
Jenis penelitian yang digunakan
pada penelitian ini ialah Eksperimen, HASIL DAN PEMBAHASAN
lokasi penelitian di Laboratorium
Mikrobiologi Balai Besar Laboratorium Penelitian tentang Perbandingan
Kesehatan Palembang dan waktu Jumlah Koloni Bakteri Staphylococcus
penelitian dilakukan pada tanggal 21-25 aureus pada Media Nutrient Agar dan
Juni 2021, Subjek pada penelitian ini Media Kacang Kedelai. Dalam penelitian
adalah strain murni bakteri kacang kedelai sebagai media alternatif
Staphylococcus aureus ATCC 25923, pertumbuhan bakteri Staphylococcus
kriteria inklusi ialah Strain murni bakteri aureus bertujuan untuk mengetahui
Staphylococcus aureus, dan pertumbuhan apakah media dari bahan kacang kedelai
koloni bakteri Staphylococcus aureus, dapat menjadi media alternatif yang
sedangkan kriteria ekslusi ialah media murah dan mudah didapatkan namun
yang terkontaminasi. (Nurhidayanti, dapat menumbuhkan bakteri
2022) Perakuan yang digunakan pada Staphylococcus aureus. Gambaran umum
penelitian ini yaitu berdasarkan rumus sampel berdasarkan hitung jumlah koloni
federeer dengan Uji Hipotesis Uji bakteri Staphylococcus aureus pada
Independent Sample T-Test dengan uji media Nutrient Agar dan Media Kacang
alternatif Mann Whitney. Alat dan bahan Kedelai. Metode yang digunakan adalah
yang digunakan ialah, Autoklaf, Kapas, spread plate dengan waktu inkubasi 1x24
Magnetik stirer, Hotplate, Neraca jam di dapatkan hasil sebagai berikut :
analitik, Tabung reaksi, Rak tabung

Gambar 1. Koloni pada Media Kacang Kedelai

49
E IISN 2655-9137
Perbandingan Media Alternatif Kacang Kedelai dan Media Nutrient.., Nurhidayanti, Indobiosains,
Volume 4 No. 2, Agustus 2022, 47-53.

Gambar 1. Menunjukan bahwa pada media kacang kedelai. Media kacang


koloni bakteri Staphylococcus aureus pada kedelai masih memiliki nutrisi yang lebih
media kacang kedelai dapat tumbuh kompleks sehingga memerlukan waktu
dengan diameter 2 mm, dan jumlah rata- lama untuk dan tidak seoptimal pada media
rata koloni yaitu 2 koloni yang tumbuh NA.

Gambar 2. Koloni pada Media NA

Pada gambar 2. menunjukan bahwa terlihat banyak di media NA. Hal ini
koloni yang tumbuh pada media nutrient dikarenakan media NA merupakan media
agar rata-rata koloni nya yaitu 58 koloni yang sudah teruji klinik untuk
bakteri Staphylococcus aureus, dan pertumbuhan bakteri, sehingga
berdiameter 2 mm. Pada gambar diatas metabolisme bakteri berlangsung secara
menunjukkan jumlah koloni yang hidup optimal.

Tabel 1. Jumlah koloni pada media kacang kedelai dan Media Nutrient Agar

Jumlah Koloni
No Media Kacang Media NA
Kedelai
1 3 CFU 50 CFU
2 3 CFU 67 CFU
3 2 CFU 60 CFU
4 5 CFU 40 CFU
5 5 CFU 52 CFU
6 3 CFU 48 CFU
7 4 CFU 40 CFU
8 2 CFU 57 CFU
9 3 CFU 43 CFU
10 2 CFU 40 CFU
11 2 CFU 50 CFU
12 4 CFU 60 CFU
13 5 CFU 55 CFU
14 5 CFU 45 CFU
15 3 CFU 50 CFU
16 2 CFU 50 CFU
Rata- 3,3 CFU 50,4 CFU
rata

50
E IISN 2655-9137
Perbandingan Media Alternatif Kacang Kedelai dan Media Nutrient.., Nurhidayanti, Indobiosains,
Volume 4 No. 2, Agustus 2022, 47-53.

Pada Tabel 1. diatas menjelaskan protein yang dibutuhkan oleh bakteri


jumlah koloni pada media kacang kedelai Staphylococcus aureus sebagai sumber
memiliki rata-rata 3,3 CFU sedangkan nutrisi nya. Namun pada saat pembuatan
koloni pada media nutrient agar memiliki media kacang kedelai, tepung kacang
rata-rata 50,4 CFU. Berdasarkan hasil kedelai tidak dapat homogen sehingga
pengamatan yang diperoleh menunjukan hasil dari media kacang kedelai terdapat
bahwa jumlah koloni yang tumbuh pada gumpalan kedelai hal ini menyebabkan
media kacang kedelai yaitu jumlah koloni sulit nya melihat koloni bakteri
tertinggi 5 CFU dan jumlah terendah Staphylococcus aureus pada saat
adalah 2 CFU dengan rata-rata koloni yang menghitung jumlah koloni di alat colony
tumbuh adalah 3,3 CFU. Dibandingkan counter, dan jumlah koloni pada media
jumlah koloni yang tumbuh pada media kacang kedelai tidak memenuhi syarat
NA, jumlah koloni tertinggi adalah 67 sesuai dengan Standard Plate Count.
CFU dan jumlah terendah adalah 32 CFU Menurut Arthawani (2021), kacang
dengan rata-rata 43 CFU yang tumbuh kedelai mengandung 40,4 protein, 24,9
pada media NA. Hal ini sangat terlihat gram karbohidrat dan serat 3,2 gram.
perbandingan antara jumlah koloni pada Sedangkan kandungan protein pada
media NA dan media kacang kedelai, nutrient agar sebanyak 98%. Kandungan
namun jumlah koloni pada media kacang nutrisi tersebut dapat menyebabkan bakteri
kedelai tidak sesuai dengan Standar Plate Staphylococcus aureus tumbuh pada media
Count yaitu 30-300 koloni (Zamilah, dkk. kacang kedelai meskipun ukuran koloni
2020). nya lebih kecil dan jumlah nya sedikit
Hasil penelitian ini didapatkan dibandingkan dengan media nutrient agar.
bahwa media alternatif pada bahan tepung Selain itu dari jenis protein kacang kedelai
kacang kedelai bisa menumbuhkan koloni merupakan protein nabati dan pada nutrient
bakteri Staphylococcus aureus karena agar protein hewani.
didalam kacang kedelai mengandung

Tabel 2. Hasil Uji Statistik

Jumlah Koloni
Mann-Whitney U 0.000
Asymp. Sig. (2- 0.000
tailed)

Tabel 2 diatas menunjukkan hasil pertumbuhannya. Hal tersebut dapat


uji statistik diketahui bahwa nilai p disebabkan karena medium dan lingkaran
sebesar 0,000 <0,05. Maka dapat pertumbuhan. Adanya perbedaan tersebut
disimpulkan bahwa Hipotesis diterima. dipengaruhi oleh faktor adaptasi dan juga
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa faktor lingkungan yang berbeda pada
ada perbandingan yang signifikan jumlah medium sebelumya, maka diperlukan
koloni bakteri Staphylococcus aureus waktu untuk penyesuaian sintesis enzim-
pada media NA dan media kacang enzim. Selain itu, fase adaptasi dapat
kedelai. berjalan lambat karena kultur
Pertumbuhan koloni bakteri dipindahkan dari medium yang kaya akan
Staphylococcus aureus pada media nutrient ke medium yang kandungan nya
kacang kedelai tidak cepat atau lambat terbatas (Wulandari et al., 2018).
dikarenakan mediaum dan lingkaran

51
E IISN 2655-9137
Perbandingan Media Alternatif Kacang Kedelai dan Media Nutrient.., Nurhidayanti, Indobiosains,
Volume 4 No. 2, Agustus 2022, 47-53.

Menurut (Arthawani, 2021), kacang Palembang yang telah memberikan


kedelai mengandung 40,4 protein, 24,9 banyak dukungan dan masukan dalam
gram karbohidrat dan serat 3,2 gram. penelitian ini dan semua pihak yang telah
98% kandungan protein pada media membantu.
nutrient agar. Kandungan nutrisi tersebut
bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri DAFTAR PUSTAKA
Staphylococcus aureus pada media
kacang kedelai bisa hidup meskipun Arthawani, G. (2021). Digital Repository
ukuran koloni nya lebih kecil dan jumlah Repository Universitas Universitas
nya sedikit dibanding dengan media Jember Jember Digital Digital
nutrient agar. Selain itu dari jenis protein Repository Repository Universitas
kacang kedelai adalah protein nabati dan Universitas Jember Jember. Digital
pada nutrient agar protein hewani. Repository Universitas Jember,
Faktor-faktor yang bisa September 2019, 2019–2022.
mempengaruhi pertumbuhan bakteri
diantara nya adalah nutrisi, suhu, pH dan Azizah, R., & Antarti, A. N. (2019). Uji
tekanan osmotik. Nutrisi bisa digunakan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Dan
sebagai sumber energi, karbon, fosfor, Getah Pelepah Serta Bonggol Pisang
sulfur, nitrogen, mineral, dan vitamin. Kepok Kuning (Musa paradisiaca
Ukuran koloni bakteri juga dapat Linn.) Terhadap Bakteri
disebabkan nutrisi pada kacang kedelai Pseudomonas aeruginosa dan
lebih sedikit dibandingkan dengan Klebsiella pneumoniae Dengan
nutrient agar untuk pertumbuhan bakteri Metode Difusi Agar. JPSCR :
Staphylococcus aureus (Rosidah, 2016). Journal of Pharmaceutical Science
and Clinical Research, 4(1), 29.
KESIMPULAN https://doi.org/10.20961/jpscr.v4i1.2
Berdasarkan penelitian yang telah 6544
dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada
perbandingan jumlah koloni antara media Candrasari, A., Romas, M. A., & Astuti,
NA dan media kacang kedelai sebagai O. R. (2011). Uji Daya Antimikroba
berikut : Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah
1. Hasil pengamatan yang diperoleh (Piper Crocatum ruiz & pav.)
menunjukan bahwa rata-rata jumlah Terhadap Pertumbuhan
koloni yang tumbuh pada media Staphylococcus aureus atcc 6538,
kacang kedelai lebih sedikit yakni 2 eschericia coli atcc 11229 dan
koloni dibandingkan rata-rata jumlah Candida Albicans atcc 10231 Secara
koloni yang tumbuh pada media In Vitro. Biomedika, 5(1), 9–16.
nutrient agar yaitu 58 koloni. https://doi.org/10.23917/biomedika.
2. Terdapat perbandingan jumlah v4i1.258
koloni pada media nutrient agar dan
media kacang kedelai, namun pada Husna, C. A., Roles, P., Extraselular, O.,
media kacang kedelai jumlah Adhesion, M., Staphylococcus, I., &
koloninya belum sesuai Standard Bacteria, A. (2018). Peranan Protein
Plate Count. Adhesi Matriks Ekstraselular
Dalam. Bagian Mikrobiologi, Prodi
UCAPAN TERIMA KASIH Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas
Penulis mengucapkan terima Malikussaleh, 4(2).
kasih kepada IKest Muhammadiyah

52
E IISN 2655-9137
Perbandingan Media Alternatif Kacang Kedelai dan Media Nutrient.., Nurhidayanti, Indobiosains,
Volume 4 No. 2, Agustus 2022, 47-53.

Josephine, Candra, A., & Rahadiyanti, A.


(2020). Efek Ekstrak Tomat Suhartati, R., Sulistiani, & Nuraini, A.
(Solanum Lycopersicum) Terhadap (2018). ( Msa ) Untuk Pertumbuhan
Enzim Katalase Hepar Tikus Wistar Bakteri Staphylococcus. Prosiding
(Rattus Norvegicus) Yang Terpapar Seminar Dan Diseminasi Penelitian
Minyak Jelantah. JNH (Journal of Kesehatan, April, 163–167.
Nutrition and Health), 8(1), 1–11.
Tamam, B. (2019). Potensi Kacang
Nurhidayanti, N. (2022). the Kedelai Sebagai Media Alternatif
Effectiveness Test of Aloe Vera Pertumbuhan Jamur Candida
Extract Inhibiting the Growth of albicans. Journal of Chemical
Staphylococcus Aureus Bacteria. Information and Modeling, 53(9),
BIOLINK (Jurnal Biologi 1689–1699.
Lingkungan Industri Kesehatan),
8(2), 146–151. Thohari, N. M., Pestariati, & Istanto, W.
https://doi.org/10.31289/biolink.v8i2 (2019). Pemanfaatan Tepung
.5942 Kacang Hijau (Vigna radiata L.)
Sebagai Media Alternatif NA
Rahman, R., Widarti, W., Kalma, K., & (Nutrient Agar) Untuk Pertumbuhan
Nihad, N. (2020). Efektivitas Bakteri Escherichia coli. Jurnal
Berbagai Konsentrasi Serbuk Analisis Kesehatan, 8(2), 725–737.
Kedelai (Glycine Max (L.) Merill)
Sebagai Bahan Pengganti Pepton Wulandari, Kurniati, I., Dermawan, A., &
Pada Media Pertumbuhan Candida Nurhayati, D. (2018). Pemanfaatan
Albicans. Jurnal Media Analis Tepung Sayuran Sebagai Media
Kesehatan, 11(1), 40. Alternatif Pertumbuhan
https://doi.org/10.32382/mak.v11i1. (Staphylococcus aureus) Dan
1554 (Escherichia coli). Jurnal Riset
Kesehatan Poltekes Depkes
Rosidah, U. (2016). Tepung ampas tahu Bandung, 11(1), 285–292.
sebagai media pertumbuhan bakteri
serratia marcescens. Skripsi
Unimus, 1–63.

53
E IISN 2655-9137

Anda mungkin juga menyukai