ABSTRAK
Makanan dapat menjadi tempat hidup dan berkembangbiak satu atau lebih jenis
mikroorganisme, karena mengandung nutrisi untuk pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme
tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada makanan dan menimbulkan permasalaan kesehatan.
Mikroorganisme yang berperan dalam proses pembusukan makanan misalnya Pseudomonas
aeruginosa dan Bacillus cereus. Upaya menghambat pertumbuhan bakteri tersebut dapat
memanfaatkan bunga telang yang diketahui mengandung senyawa fitokimia seperti: alkaloid,
flavonoid, tannin, saponin, sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan mikroorganisme dan serangga.
Penelitian ini bertujuan mengetahui daya hambat ekstrak etanol bunga telang (Clitoria ternatea L)
terhadap bakteri patogen perusak pangan yaitu Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus cereus. Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Ekstrak etanol bunga telang diekstraksi
dengan metode maserasi. Daya hambat bakteri diukur dari diameter zona hambat ekstrak etanol bunga
telang dengan metode difusi agar Kirby Bauer. Hasil penelitian menunjukan terdapat daya hambat
ekstrak etanol terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa pada konsentrasi 10% hingga 100%
sedangkan daya hambat terhadap bakteri Bacillus cereus terdapat pada konsentrasi 30% sampai 100%.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi hambat minimal (KHM) ekstrak etanol bunga
telang terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa adalah 10% dan konsentrasi hambat minimal (KHM)
ekstrak etanol bunga telang terhadap bakteri Bacillus cereus adalah 30%.
ABSTRACT
Food can be a place of life and breeding one or more types of microorganisms, because it
contains nutrients for the growth of microorganisms. These microorganisms can cause food damage
and cause health care. Microorganisms that play a role in the food decay process e.g. Pseudomonas
aeruginosa and Bacillus Cereus. Efforts to inhibit the growth of these bacteria can utilize the flowers
that are known to contain phytochemical compounds such as: alkaloids, flavonoids, tannins, saponin,
as antibacterial against the growth of microorganisms and insects. This study aims to find out the
power of the Telang ethanol extract (the "vandal Ternatea L") against food-wrecked pathogenic
bacteria, namely Pseudomonas aeruginosa and Bacillus Cereus. The method used in this research is the
experimental method. Ethanol extract of the flowers is extracted by the maceration method. The
resistance of the bacteria is measured from the diameter of the vine-based ethanol extract, with the
diffusion method so that Kirby Bauer. The results showed that there was an inhibition of ethanol
extract against Pseudomonas aeruginosa bacteria at a concentration of 10% to 100% while inhibition of
bacterial Bacillus Cereus was at a concentration of 30% to 100%. The results of the study can be
concluded that the minimal inhibitory concentration (KHM) of ethanol extract of the flower is not as a
result of the Pseudomonas aeruginosa bacteria is 10% and the minimal inhibitory concentration
(KHM) of ethanol extract of the flower is 30%.
Keywords: Bunga telang, Ekstrak Etanol, Pseudomonas aeruginosa and Bacillus cereus
218
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 19 Nomor 2 Agustus 2019
dan nitrogen yang sangat baik bagi negara bunga telang sering dimanfaatakan
pertumbuhan mikroorganisme. sebagai pewarna makanan alami. Namun,
Mikroba biasanya berasal dari pada penelitian ini kami akan
lingkungan sekitar, kebanyakan memanfaatkan bunga telang sebagai usaha
merupakan mikroba pembusuk. Menurut pengendalian mikroorganisme yang dapat
Suter (2000), mikroba tersebut dapat merusak terhadap makanan. Nigam dan
berasal dari hasil olahan suatu bahan Shrivastava (2013) menyatakan bahwa
pangan atau pada saat penyimpanan dan bunga telang mengandung senyawa
dapat kita jumpai di mana saja, maka fitokimia seperti: alkaloid, flanovoid,
bahan pangan sangat jarang dijumpai tannin, saponin, dan beberapa senyawa
dalam keadaan steril. Mikroorganisme aromatik (metabolit sekunder) lainnya
tersebut dapat merubah warna, bau, rasa, yang berguna sebagai antibakteri terhadap
tekstur dan kekentalan pada makanan. pertumbuhan banyak mikroorganisme dan
Mikroorganisme yang berperan serangga.
dalam proses pembusukan, kerusakan Berdasarkan latar belakang yang
bahkan keracunan makanan misalnya telah diuraikan diatas, peneliti ingin
bakteri Pseudomonas aeruginosa dan mengetahui daya hambat yang dihasilkan
Bacillus cereus. Mikroorganisme tersebut oleh ekstrak etanol bunga telang (Clitoria
merupakan mikroba yang sering ternatea L) terhadap bakteri patogen
digunakan sebagai indikator dari kualitas perusak pangan yaitu bakteri
makanan yang buruk (Wardhana, 2016). Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus
Bacillus cereus dan Pseudomonas cereus. Adapun rumusan masalah yang
aeruginosa dapat memetabolisme kami rumuskan yaitu “Apakah ekstrak
berbagai jenis karbohidrat, protein dan etanol bunga telang memiliki daya hambat
lipid sehingga menyebabkan terhadap pertumbuhan bakteri
menyebabkan kerusakan pangan dan Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus
keracunan (Sopandi dan Wardah, 2014). cereus ?.
Pengendalian mikroorganisme dalam Tujuan penelitian untuk mengetahui
makanan perlu dilakukan supaya makanan konsentrasi ekstrak etanol bunga telang
tersebut tidak cepat rusak atau busuk. yang dapat menghambat pertumbuhan
Salah satu upaya pengendalian bakteri Pseudomonas aeruginosa dan
mikroorganisme dapat memanfaatkan Bacillus cereus.” Penelitian ini
senyawa antibakteri yang terdapat pada bermanfaat untuk memperoleh informasi
bunga atau tanaman. Menurut tentang daya hambat ekstrak etanol bunga
Suebkhampet dan Sotthibandhu (2011), telang terhadap bakteri Pseudomonas
warna biru pada bunga telang aeruginosa dan Bacillus cereus, serta
menunjukkan keberadaan antosianin pada memanfaatkan bunga telang sebagai
bunga telang, sehingga pada beberapa antibakteri dalam penghambat bakteri
219
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 19 Nomor 2 Agustus 2019
patogen perusak pangan, supaya pangan aammonia, klorofom, HCl, FeCl3, NaOH,
tidak cepat dirusak oleh bakteri, sehingga pereaksi meyer dan serbuk gelatin 1%.
dapat mencegah kerusakan atau keracunan
makanan.
CARA KERJA
a. Persiapan Bahan
METODE
Sampel bunga telang kering
Penelitian dilakukan di
diperoleh dari salah satu penjual
Laboratorium Mikrobiologi dan
bunga kering dalam kemasan di
Laboratorium Kimia STIKes BTH
daerah Yogyakarta, Provinsi Jawa
Tasikmlaya selama 5 bulan. Metode yang
Tengah.
dilakukan pada penelitian ini adalah
b. Proses Ekstraksi Maserasi
metode (eksperimen). Ekstrak etanol
Ditimbang simplisia bunga
bunga telang diekstraksi dengan metode
telang yang telah dihaluskan
maserasi. Pada penelitian ini akan diukur
sebanyak 100 gram, dimasukkan ke
diameter zona hambat ekstrak etanol
dalam gelas kimia. Tambahkan
bunga telang terhadap bakteri
pelarut etanol 70% sebanyak 1000 ml
Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus
(perbandingan 1:10), direndam 24
cereus dengan metode difusi agar Kirby
jam sambil sesekali diaduk ,saring
Bauer.
menggunakan kain kassa steril dan
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN yang telah disterilisasi hingga
Penelitian ini alat dan bahan yang diperoleh maserat. Ampas yang
digunakan yaitu, neraca analitik, kaca didapat diremasirasi 1 kali, diuapkan
arloji, gelas kimia, gelas ukur, batang filtrate ekstrak bunga telang
pengaduk, waterbath, rotary evaporator, menggunakan alat rotatory
cawan petri, pembakar spirtus, tabung evavoporator dengan suhu 78°C dan
reaksi, rak tabung, laminar air flow, residukan dengan water bath dengan
autoclave, inkubator, mikropipet, tip biru suhu <65°C sehingga diperoleh
dan kuning, jangka sorong, spatula dan hot ekstrak etanol kental. Diencerkan
plat. kain kassa, kertas payung, benang eskstrak yang diperoleh dengan
kasur, kertas saring, plastik wrap, ethanol aquadest sehingga konsentrasi
70%, , strain bakteri Pseudomonas mencapai 100% (tanpa pengenceran),
aeruginosa, strain bakteri Bacillus cereus, 90%, 80%, 70%, 60%, 50%, 40%,
media muller hinton agar, media agar 30%, 20% dan 10% (Depkes RI,
nutrient, bunga telang, aquades steril, 2000) (Puspitasari dan Prayoga
paper disk blank, paper disk penicillin, 2013).
paper disk blank kloramfenikol, c. Uji Fitokimia
220
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 19 Nomor 2 Agustus 2019
Tabel 2
Hasil Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Bunga Telang terhadap
Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas aerugenosa
Hasil penelitian selanjutnya yaitu uji daya bakteri Bacillus cereus dengan kepadatan
hambat ekstrak etanol bunga telang 3x105 sel/mL pada media Muller Hinton
dengan beberapa konsentrasi terhadap agar.
222
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 19 Nomor 2 Agustus 2019
Tabel 3
Hasil Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Bunga Telang terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus cereus
Dari hasil penelitian pada Tabel 2., dapat aerugenosa lebih kecil. Adanya perbedaan
diketahui bahwa dari konsentrasi 10% hasil diameter zona hambat yang
sampai 100% terdapat zona jernih. Hal terbentuk oleh senyawa antibakteri
tersebut berarti bahwa dari konsentrasi terhadap bakteri uji kemungkinan
10% ekstrak bunga telang dapat disebabkan oleh kemampuan atau respon
menghambat pertumbuhan bakteri dari masing-masing bakteri dalam
Pseudomonas aerugenosa. Sedangkan melawan senyawa antibakteri. Menurut
hasil pengukuran uji aktivitas antibakteri Harborne (2003), aktivitas daya hambat
ekstrak etanol bunga telang yaitu optimal yang disebabkan oleh zat
menunjukan bahwa adanya zona hambat antibakteri terhadap pertumbuhan suatu
dimulai pada konsentrasi 30% dengan bakteri tertentu akan terjadi jika diberikan
diameter 5,92 mm. perlakuan yang optimal, tidak bergantung
Zona hambat atau zona jernih kepada besar kecilnya konsentrasi ekstrak
pada setiap konsentrasi ekstrak bunga tersebut.
telang berbeda-beda. Semakin besar
konsentrasi ekstrak bunga telang, semakin
besar diameter zona hambat yang
ditunjukan pada bakteri Pseudomonas
aerugenosa dan Bacillus cereus. Namun,
pada konsentrasi 50% ekstrak etanol
bunga telang, zona hambat yang
dihasilkan terhadap bakteri Pseudomonas
223
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 19 Nomor 2 Agustus 2019
bersanya zona hambat ekstrak etanol sel, sehingga terjadi lisis pada sel.
Pseudomonas aeruginosa lebih besar jika aktisivasi adhesin mikroba, enzim dan
Bacillus cereus. Pseudomonas merupakan Senyawa tanin dalam ekstrak bunga telang
bakteri Gram negatif sedangkan Bacillus ini akan merusak membran sel bakteri dan
merupakan bakteri Gram positif keduanya fungsi materi genetik sel bakteri.
224
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 19 Nomor 2 Agustus 2019
225