02 TWO KONTAMINASI
03 THREE PENANGANAN
04 FOUR KESIMPULAN
01 PENDAHULUAN
Buah-buahan kaya akan vitamin, mineral, dan serat makanan yang membantu
mempertahankan hidup sehat Organisasi internasional termasuk Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), dan Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mendorong orang untuk
makan lebih banyak buah segar. Buah-buahan merupakan media yang baik untuk
pertumbuhan mikroba, membuatnya rentan terhadap kerusakan. Buah-buahan
tidak hanya bergizi bagi konsumen, tetapi juga merupakan sumber nutrisi bagi
mikroorganisme yang menyerang buah-buahan. Buah-buahan adalah tanaman
yang mudah rusak yang sangat rentan terhadap pembusukan karena terdiri dari
jaringan hidup.
Buah-buahan umumnya dibudidayakan di daerah pedesaan dan pengangkutan
komoditas segar ke pasar di kota-kota besar mengakibatkan kerugian pascapanen
yang berlebihan terutama karena pembusukan mikroba. Pembusukan makanan
tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan konsumen tetapi juga kerugian
ekonomi yang besar bagi negara produsen. Berbagai mikroorganisme pembusuk
mampu menghasilkan racun yang menyebabkan keracunan makanan saat
dicerna. Kontaminasi buah-buahan dengan mikotoksin menyebabkan bahaya
kesehatan bagi konsumen dan mempengaruhi ekonomi negara pengekspor. Kulit
luar buah berfungsi sebagai penghalang tumbuhan alami yang melindunginya dari
invasi mikroba. Saat memar, jamur pembusuk mendapatkan akses ke jaringan
internal buah yang bergizi dan berkembang biak dengan cepat
02 KONTAMINASI
Kemungkinan rute dan sumber kontaminasi sangat tinggi untuk masuk ke dalam
makanan. Sumber dan jalur kontaminasi berbeda berdasarkan jenis produk dan
wilayah geografis karena setiap perkebunan memiliki kombinasi faktor risiko
lingkungan yang spesifik seperti topografi, interaksi penggunaan lahan, dan
kombinasi faktor risiko lingkungan tersebut terhadap frekuensi dan transmisi patogen
makanan, yang mempengaruhi risiko kontaminasi produk. Patogen dapat
menyebar melalui berbagai cara, seperti timbunan gandum, melalui penyerapan
tanah dan air tanah yang terkontaminasi, penggunaan pupuk mentah atau limbah
dan kompos, paparan air yang terkontaminasi (irigasi atau banjir), melalui
serangga, atau oleh kontaminasi tinja yang dihasilkan oleh hewan atau satwa liar
Tabel 1. Kemungkinan sumber mikroorganisme patogen pada buah-buahan
Sebelum Panen Setelah Panen
● Kotoran ● Kotoran
● Tanah ● Penanganan manusia
● Air irigasi ● Peralatan panen
● Pupuk hijau dan kompos yang ● Mengangkut kontainer
tidak memadai ● Hewan liar dan peliharaan
● Udara (debu) ● Udara (debu)
● Hewan liar dan peliharaan ● Cuci dan bilas air
Penanganan manusia ● Peralatan pemrosesan
● Es
Kendaraan pengangkut
Buah-buahan sangat terkonsentrasi dalam nutrisi yang diperlukan
untuk pertumbuhan mikroorganisme pembusuk, dan itu membuatnya
menjadi inang yang ideal untuk kelangsungan hidup dan
pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme. Namun, pertumbuhan
dan perkembangan mikroorganisme melibatkan banyak faktor lain
seperti suhu, aktivitas air, dan oksigen. Kombinasi dari semua faktor
tersebut membantu ekspresi mikroba pembusuk yang menyebabkan
pembusukan buah secara keseluruhan. Faktor pertumbuhan jamur
pembusuk ada yang berkembang di dalam tanaman (faktor intrinsik)
dan ada pula yang keluar dari tanaman di lingkungan tempat
tanaman ditanam atau disimpan (faktor ekstrinsik).
Faktor Intrinsik
Tekstur
dan Kadar
pH buah
kandungan air
nutrisi
buah
A B C
Aktivita
s air
Faktor Ekstrinsik
AT M O S F E R
GAS
K E L E MB A B A N
SUHU
3
添加
2
标题
添加
1
标题
Mikroba kontaminan
02 Panen
03
Pasca
Panen
Pra panen