Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENJUALAN PRODUK SKINCARE E-COMMERCE DENGAN

DAYA BELI MASYARAKAT TERHADAP SKINCARE

Oleh :

MUTIARA FEBRIYANTI
170305003

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecantikan pada umumnya merupakan salah satu hal yang sangat diinginkan oleh setiap
orang baik perempuan ataupun laki-laki. Perawatan wajah merupakan salah satu hal yang
tentunya kita lakukan setiap saat agar mendapatkan wajah yang sehat dan juga terawatt salah
satunya adalah dengan menggunakan skincare wajah. Skincare adalah kosmetik yang
diutamakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan kulit, bahkan kadang-kadang untuk
menghilangkan kelainan-kelainan pada kulit [1]. Produk skincare dipilih sebagai salah satu
pilihan yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dibandingkan varian produk
kecantikan lainnya [2].
Era digital dengan yang ditandai dengan revolusi industri 4.0 mempengaruhi semua
aspek kegiatan sampai pada cara pandang dan daya beli masyarakat terhadap toko online
atau sering kali disebut e-commerce. Munculnya e-commarce mengubah paradigma
masyarakat dan pola pikir dalam memenuhi kebutuhan hidup dari mulai kebutuhan pokok,
sekunder, tersier sampai pada kebutuhan lainnya misalnya saja kebutuhan consumer to
consumer yang bertemunya di e-commerce ini [3]
Salah satu fasilitas internet yaitu untuk melakukan penjualan online yang umumnya kita
kenal dengan yang mengerti akan pengertian dan kegunaannya, sehingga mereka dapat
memanfaatkan internet untuk kepentingan dan kebutuhan mereka dengan mudah dan
cepat. e-commerce [4]. Internet juga bisa dikatakan sebagai salah satu kebutuhan pokok
bagi orang- orang Misalnya dengan pertumbuhan internet yang semakin canggih ini
memudahkan orang untuk melakukan transaksi jual beli yang dilakukan secara
elektronik dan dalam wilayah yang berbeda [5].
E-commerce menyajikan berbagai fitur-fitur yang menarik agar konsumen dengan
mudah ‘terpengaruh’ untuk mau membeli produk tersebut. Kualitas layanan, citra merek,
dan harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan produk yang
berdampak terhadap keputusan pembelian [6]. Langkah strategis dalam memengaruhi
konsumen salah satunya dengan kesedian fitur yang lengkap, deskripsi barang yang jelas,
kemudahan klaim, dan promo yang diberikan termasuk privacy. Konsumen sering kali
menunggu promo yang disajikan. Sajian promo yang ditunjukkan dengan waktu countdown
memengaruhi daya beli masyarakat [7].

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan rumusan masalah:
- Apakah terdapat pengaruh penjualan produk skincare di e-commerce dengan daya
beli masyarakat terhadap skincare?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
- Untuk mengetahui apakah penjualan produk skincare di e-commerce dapat
meningkatkan daya beli masyarakat terhadap skincare.
1.3.2 Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui apakah penjualan produk skincare di e-commerce dapat
meningkatkan daya beli masyarakat terhadap skincare.
- Untuk mengetahui karakteristik produk skincare di e-commerce.
1.4 Hipotesis Penelitian
- Diduga produk, harga dan ketersediaan barang yang cukup banyak
mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian skincare di e-commerce.
- Diduga diskon dari e-commerce mempunyai pengaruh paling dominan dalam
keputusan masyarakat luas dalam belanja di e-commerce.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bidang penelitian
- Sebagai data dasar bagi peneliti agar lebih mengetahui pengetahuan tentang
bidang skincare di e-commerce
1.5.2 Bidang Pendidikan
- Sebagai sarana untuk lebih memberi wawasan kepada para mahasiswa
perempuan di kampus agar lebih bijak dalam berbelanja online di e-
commerce.
1.5.3 Bidang pelayanan masyarakat
- Sebagai sumber informasi yang benar bagi masyarakat agar lebih mengedukasi
dan juga dapat digunakan sebagai salah satu informasi serta tolak ukur dalam
berbelanja online.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Skincare
2.1.1 Definisi
Skincare adalah kosmetik yang diutamakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan kulit, bahkan kadang-kadang untuk menghilangkan kelainan-kelainan pada kulit.
Skincare juga umumnya digunakan untuk mencerahkan wajah dan membuat wajah tampak
lebih sehat dan tentunya tampak lebih cerah [1].
Perawatan kulit wajah dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan
untuk mempertahankan kondisi kulit agar senantiasa sehat dan segar serta untuk
meremajakan jaringan otot dan sel – sel kulit [8]. Kulit wajah merupakan hal pertama yang
terlihat saat mulai mengalami permasalahan kulit. Pengaruh radiasi matahari dan polusi
udara menjadi penyebab utama terjadinya masalah di kulit wajah. Kulit wajah terlihat
kusam, tekstur kulit terlihat kasar dan tidak lagi bercahaya

2.2 E-commerce
2.2.1 Definisi
E-commerce yaitu merupakan salah satu proses pertukaran informasi dan transaksi
yang melibatkan barang dan jasa menggunakan teknologi informasi. Serta adanya hubungan
antara costumer to costumer [9].
Munculnya e-commarce mengubah paradigma masyarakat dan pola pikir dalam
memenuhi kebutuhan hidup dari mulai kebutuhan pokok, sekunder, tersier sampai pada
kebutuhan lainnya misalnya saja kebutuhan consumer to consumer yang bertemunya di e-
commerce ini [3]

2.2.2 Klasifikasi
a. Listing / iklan baris

Sebuah platform yang mana para individu dapat memasang barang jualan mereka
secara gratis. Pendapatan diperoleh dari iklan premium dan umumnya jenis iklan
baris seperti ini cocok bagi penjual yang hanya ingin menjual barang dengan
kuantitas kecil [10].
b. Online Marketplace

Bisnis dimana website yang bersangkutan tidak hanya membantu


mempromosikan barang dagangan saja tetapi juga memfasilitasi transaksi uang
secara online yang harus difasilitasi oleh website yang bersangkutan [10].
c. Shopping Mall
Model bisnis ini mirip dengan marketplace, tapi penjual yang bisa berjualan
disana haruslah penjual atau brand ternama karena proses verifikasi yang cukup
ketat [10].
d. Toko Online
Model bisnis ini cukup sederhana yakni sebuah took online dengan alaman
website sendiri di mana penjual memiliki stok produk dan menjualnya secara
online kepada pembeli [10].
e. Toko Online di media social
Di Indonesia yang menggunakan situs media sosial seperti facebook, twitter dan
Instagram untuk mempromosikan barang dagangan mereka [10].
f. Jenis-jenis website crowdsourcing dan crowdfunding
Website dipakai sebagai salah satu platform untuk mengumpulkan orang-orang
dengan skill yang sama atau untuk penggalangan dana secara online [10].
2.2.3 Bentuk – Bentuk Interaksi di Dunia Bisnis
a. Bussiness to Bussiness (B2B)
Transaksi bisnis antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya. Dapat berupa
kesepakatan spesifik yang mendukung kelancaran suatu bisnis [10].
b. Bussiness to Consumer (B2C)
Aktivitas yang dilakukan produsen kepada konsumen secara langsung [10].
c. Consumer to Consumer (C2C)
Aktivitas bisnis (penjualan) yang dilakukan oleh individu (konsumen) kepada
individu (konsumen) lainnya [10].
d. Consumer to Bussiness (C2B)
Merupakan model bisnis dimana konsumen (individu) menciptakan dan
membentuk nilai akan proses bisnis [10].
e. Bussiness to Government (B2G)
Merupakan proses yang terjadi antara pelaku bisnis dan instansi pemerintah [10].
f. Government to Consumer (G2C)
Merupakan hubungan atau interaksi antara pemerintah dengan masyarakat.
Konsumen, dalam hal ini masyarakat dapat dengan mudah menjangkau
pemerintah sehingga mudah memperoleh kemudahan dalam pelayanan sehari-
hari [10].
2.2.4 Komponen E-Commerce
a. Produk
Banyak jenis produk yang bisa dijual melalui internet seperti computer, buku,
musik, pakaian, mainan, skincare dan lain sebagainya [11].
b. Tempat menjual produk
Tempat menjual atau internet merupakan salah satu wadah penjualan yang
tentunya harus memiliki domain dan hosting [11].
c. Cara menerima pesanan
Dapat dilakukan dengan cara menggunakan email, sms, dan lain sebagainya
[11].
d. Cara pembayaran
Dapat dilakukan dengan menggunakan cash, cek, bankdraft, kartu kredit,
internet payment (misalnya paypal) [11].
e. Metode pengiriman
Dilakukan dengan melalui paket, salesman atau didownload jika produk yang
dijual memungkinkan untuk itu (misalnya software) [11].
f. Customer service
Dapat dilakukan dengan menggunakan email, formulir online, FAQ, telpon,
chatting dan lain lain [11].
DAFTAR PUSTAKA
[1] Briliani,R.A., D. Safitri, dan D. Sudarno. “Analisis kecenderungan pemilihan kosmetik
wanita di kalangan mahasiswi jurusan statistika universitas diponegoro menggunakan
biplot komponen utama”. Jurnal Gaussian. 5.3 (2016) : 545-551.
[2] Puspita, G.C., Noer, B. A., dan Persada S.F. “Investigasi keinginan konsumen wanita
membeli produk green skincare dengan model pro-environmental planned behavio”.
Jurnal Sains dan Seni ITS. 6.2 (2017) : 6-8.
[3] Komala, C. dan H. Sugilar. “Kategori dan layanan e-commerce terhadap daya beli di
kalangan mahasiswa”. Jurnal Benefita. 5.1 (2020) : 129-139.
[4] Maulana, S. M., H. Susilo dan Riyadi. “Implementasi e-commerce sebagai media
penjualan online (studi kasus pada toko pastbrik Kota Malang)". Jurnal Administrasi
Bisnis. 29.1 (2015) : 1-8.
[5] Ardyanto, D., H. Susilo, dan Riyadi. “Pengaruh kemudahan dan kepercayaan
menggunakan e-commerce terhadap keputusan pembelian online”. Jurnal Administrasi
Bisnis. 22.1 (2015) : 1-7.
[6] Adyanto, B. C., & Santosa, S. B. “Pengaruh Kualitas Layanan, Brand Image, Harga Dan
Kepercayaan Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi layanan E-commerce
Berrybenka. Com)”. Journal of Management, 7.1 (2018) : 10–29.
[7] Permana, H., & Djatmiko, T. “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Elektronik (eService
Quality) Terhadap Kepuasan Pelanggan Shopee Di Bandung”. Jurnal Sosiohumanitas.
20.2 (2018) : 64–78.
[8] Andriana, R. dan D. H. S. Achir. “Minat konsumen terhadap perawatan kulit wajah
dengan metode mikrodermabrasi di viota skincare Kota Malang”. E-
Journal. 3.1 (2014) : 200 – 207.
[9] Febriantoro, W. “Kajian dan strategi pendukung perkembangan e-commerce bagi umkm
di Indonesia”. Jurnal Manajerial. 3.5 (2018) : 184–200.
[10]Pradana, M. “Klasifikasi jenis-jenis bisnis e-commerce di Indonesia”. Jurnal Neo-bis.
9.2 (2015) : 32-39.
[11]Hismendi. “ E-commerce: model interaksi jual beli (studi pada pelaku interaksi jual beli
melalui internet)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 15.1 (2016) : 39-46.

Anda mungkin juga menyukai