Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL PENGAWETAN DENGAN BAHAN ALAMI

Oleh :
 Chindy Zahara Putri (170305048)
 Siti Basyariah Putri (170305049)
 Yohana Christina Taruliasi (170305064)
 Annatasya Risqa Erde (170305066)

Tabel 1. Hasil Review Jurnal


No Bahan Pengawet Hasil Penelitian Referensi
Alami
1 Vinegar Air Kelapa Tahu direndam dalam larutan vinegar 1%, Waryat, et al.
formalin 0,1% dan air tahu dan diamati dari 0 2019.
sampai 4 hari, diperoleh hasil sebagai berikut
dengan catatan tahu yang direndam air tahu
hanya bertahan sampai hari ke-2 dikarenakan
sudah timbulnya kapang pada hari ke-3
 Kadar air tahu pada ketiga perlakuan
tidak berbeda nyata
 pH tahu yang direndam vinegar lebih
asam dibandingkan 2 perlakuan lain
yaitu 4.63 pada hari ke-4
 nilai TPC(CFL/ml) pada tahu direndam
vinegar lebih rendah dibandingkan
kontrol pada hari ke-4 karena kontrol
sudah rusak
 penerimaan umum tahu yang direndam
vinegar lebih tinggi dibandingkan
perlakuan kontrol
perendaman dengan vinegar dapat
memperpanjang umur simpan tahu dari 2 hari
pada suhu ruang menjadi 4 hari. Karakteristik
tahu perendaman vinegar memang tidak sebaik
dengan formalin namun vinegar lebih aman
untuk dikonsumsi.
2 Jahe Sale pisang basah yang direndam dengan 20% Kawiji, et al.
ekstrak jahe dan disimpan pada suhu ruang 2011.
dapat bertahan hingga 20 hari dikarenakan
pertumbuhan kapang/khamir baru muncul pada
hari ke 20.
- 20% ekstrak jahe menurunkan
pertumbuhan kapang/khamir sebanyak
0,81 log cfu/g.
- Sale pisang basah yang direndam
dengan 20% ekstrak jahe memiliki
konsentrasi aktivitas antioksidan yang
lebih tinggi dibanding dengan kontrol,
yaitu dengan perbedaan sebesar
44,79%.
- Dari segi organoleptik, sale pisang
basah kontrol lebih disukai jika
dibandingkan dengan sale pisang basah
yang direndam dengan ekstrak jahe
20%.
3. Tempurung Biji Pembuatan asap cair dari tempurung biji pala Ely, 2019.
Pala dengan grade B (destilasi pengulangan II)
mampu mepertahankan kenampakan, bau, rasa,
dan tekstur dari ikan cakalang melalui proses
pengasapan asap cair tempurung biji pala yang
disimpan selama 24 jam dan 48 jam.
- Kenampakan ikan cakalang utuh, warna
mengkilap spesifik produk ikan
cakalang
- Bau ikan cakalang spesifik ikan
panggang kuat
- Rasa ikan cakalang spesifik ikan
panggang kuat
- Tekstur ikan cakalang padat, kompak,
antar jaringan sangat erat
Asap cair grade B dari tempurung biji pala juga
mampu mempertahankan total angka kuman
pada ikan cakalang sesuai persyaratan BPOM
RI nomor 16 tahun 2016. Penyimpanan pada 24
jam total angka kuman sebanyak 12.898 dan
pada penyimpanan selama 48 jam sebanyak
35.860. Proses pengasapan dengan asap cair
tempurung biji pala mampu mengawetkan ikan
cakalang pada penyimpanan selama 24 jam dan
48 jam serta dapat mempertahankan total angka
kuman sesuai persyaratan BPOM RI.

4
5
6
7
8
9
10
11
Daftar Pustaka

Ely, J. 2019. Pembuatan asap cair dari tempurung biji pala (Myristica fragrans Houtt) sebagai
pengawet alami ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Global Health Science. 4(4):
214-219.

Kawiji, R. Utami dan E. N. Himawan. 2011. Pemanfaatan jahe (Zingiber officinale Rosc.)
dalam meningkatkan umur simpan dan aktivitas antioksidan sale pisang basah. Jurnal
Teknologi Hasil Pertanian. 4(2): 113-119.

Waryat, W. R. Sudolar, Miskiyah dan Juniawati. 2019. Aplikasi vinegar sebagai pengawet
alami untuk meningkatkan umur simpan tahu. Jurnal Ilmiah Respati. 10(1):41-48.

Anda mungkin juga menyukai