Pemanfaatan Kulit
E-ISSNBuah Naga...
: 2548-5741
http://dx.doi.org/10.30867/action.v4i1.162 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2019 (4)1: 63-69
*
Penulis untuk korespondensi: wenienjelina@gmail.com
jenis mie yang mengalami proses perebusan Akan tetapi, pada dua penelitian tersebut belum
dengan kadar air mie basah matang mencapai ada pemeriksaan tentang total mikroba pada mie
52%, sehingga daya tahan atau keawetannya basah dengan pengawet dari larutan kulit buah
relatif singkat yaitu berkisar 12-24 jam pada naga merah. Tingkat keasaman (pH) pada bahan
suhu ruang. Mie basah yang baik memiliki ciri- pangan juga harus diperhatikan, karena akan
ciri sebagai berikut: berwarna cerah, tekstur mempengaruhi umur simpan bahan pangan
yang lembut dan kekenyalan normal, tersebut.7,8
permukaan yang halus dan licin serta berbau Kulit buah naga mengandung antosianin,
khas tepung terigu.2 sehingga mie yang dibuat akan berwarna merah
Mie basah banyak digunakan dan disimpan muda hingga merah, hal ini akan mempengaruhi
oleh pedagang dibandingkan mie kering karena tingkat kesukaan konsumen, baik dari segi
lebih praktis dan bisa langsung digunakan tanpa warna, rasa maupun bau.9
harus direbus kembali. Akan tetapi dibandingkan Tujuan penelitian untuk mengetahui
mie kering, umur simpannya jauh lebih singkat. pengaruh penggunaan variasi konsentrasi larutan
Oleh karena itu dibutuhkan alternatif bahan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus
alami untuk memperpanjang umur simpannya, sp.) terhadap umur simpan mie basah. Tingkat
sehingga masyarakat tidak menggunakan bahan kesukaan konsumen, serta nilai pH pada mie
berbahaya seperti formalin dan boraks.3 basah dengan umur simpan terlama.
Salah satu bahan alami yang bisa
digunakan yaitu buah naga. Buah naga
berpotensi untuk dikembangkan karena METODE
mengandung zat warna betalain, serat yang 1. Desain Penelitian
tinggidan antioksidan. Antioksidan adalah zat
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
yang dapat memperlambat terjadinya proses Eksperimen dengan desain post only group design.
kerusakan dalam makanan, sehingga mampu Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juni Tahun
memperpanjang umur simpan makanan, serta 2018. Lokasi pembuatan dan pengujian pengaruh
mencegah hilangnya kualitas sensori dan larutan kulit buah naga merah (Hylocereus
nutrisi.4 Ekstrakkulit buah naga merah polyrhizus sp.) dilakukan di Laboraturium
memiliki kandungan antioksidan berupa vitamin Mikrobiologi Poltekkes Tanjungpinang dan
C, flavonoid, tanin, alkaloid, steroid, dan pemeriksaan total mikroba dilakukan di BPOM
saponin berdasarkan hasil pengujian fotokimia Batam.
dan FTIR.5 Objek penelitian yaitu buah naga dan mie
Antioksidan tidak hanya terdapat pada basah. Variabel bebas yang digunakan dalam
daging buah, akan tetapi juga terdapat pada kulit
penelitian ini adalah variasi konsentrasi larutan
buahnya.5 Kulit buah naga mempunyai berat kulit buah naga merah. Variabel terikat yang
sebesar 30-35% dari berat buahnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur
biasanya hanya dibuang dan menjadi limbah.
simpan mie basah. Variabel lain yang juga diamati
Sebagai upaya pemanfaatan bisa dimanfaatkan yaitu tingkat kesukaan dan pH.
kulit buah naga dapat dijadikan sebagai bahan
pengawet alami pada mie basah.6 2. Prosedur Penelitian
Penelitian tentang kulit buah naga merah a. Pembuatan Larutan Kulit Buah Naga
sebagai pengawet belum banyak dilakukan.
pernah melakukan penelitian dengan Alat dan Bahan yang dibutuhkan yaitu
menggunakan larutan kulit buah naga merah dan blender, timbangan, pisau, talenan, 200 gr
akuades 1:1 untuk memperpanjang umur simpan kulit buah naga merah, 200 mL air mineral
mie basah sehingga diperoleh hasil umur simpan dan kain penyaring. Cara kerja pembuatan
terlama yaitu 43 jam dengan larutan segar. Pada larutan yaitu kulit buah naga merah dipotong
penelitian lain, diperoleh umur simpan mie basah kecil-kecil kemudian diblender dengan
paling lama yaitu selama 63 jam dengan perbandingan 1 : 1 yaitu 200 gram kulit buah
penambahan larutan kulit buah naga merah. naga merah : 200 mL air mineral hingga
hancur dan halus. Larutan hasil blender diamati pada penelitian ini adalah kualitas
disaring dengan menggunakan kain saring. fisik mie basah dengan memperhatikan bau
b. Prosedur Penambahan Larutan Kulit Buah asam dan lendir yang terbentuk serta
Naga Merah pada Mie Basah perubahan warna, tekstur dan kelengketan
Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu pada mie basah tersebut. 10 Umur simpan
tepung terigu, garam dapur, minyak kelapa, mie basah ditentukan melalui parameter
air mineral, wadah atau baskom, panic, tersebut, apabila salah satu atau diantaranya
tirisan air, noodle machine, mixer, sudah terbentuk, maka itulah batas umur
timbangan dan gelas ukur. Cara kerja simpan suatu mie basah.
pembuatan mie basah yaitu 100 gram d. Pengukuran Nilai pH
tepung terigu, 38 mL air mineral dan garam Pengukuran pH dilakukan untuk
secukupnya dimasukkan ke dalam 4 wadah mengetahui tingkat keasaman atau kebasaan
dengan komposisi yang sama. Penggunaan suatu bahan pangan. Oleh karena itu,
38 mL air pada adonan kedua, ketiga dan dilakukan pengukuran pH pada mie basah
keempat diberi penambahan larutan kulit yang tidak diberikan perlakuan dan mie
buah naga merah. basah yang diberikan perlakuan larutan
Adonan pertama dibuat menggunakan air kulit buah naga merah pada 0 jam dan umur
mineral atau tanpa penambahan larutan kulit simpan terlama dengan cara: sebanyak 5
buah naga merah, aadonan kedua dilakukan gram mie basah dihaluskan, ditambahkan
penambahan 25% larutan kulit buah naga sedikit air dan diaduk sampai merata.
merah, yaitu sebanyak 9 mL larutan Kemudian elektroda ditempatkan dalam mie
ditambah 29 mL air mineral, adonan ketiga basah sehingga dapat terbaca nilai pH yang
dilakukan penambahan 50% larutan kulit diukur.
buah naga merah, yaitu sebanyak 18 mL
larutan ditambah 20 mL air mineral, 3. Analisis Data
sedangkan adonan keempat dilakukan Analisis data yang digunakan yaitu
penambahan 75% larutan kulit buah naga analisis univariat dan bivariat. Analisis
merah, yaitu sebanyak 28,5 mL larutan bivariat menggunakan uji one way anova pada
ditambah 9,5 mL air mineral; tingkat kemaknaan 99% (CI: 99%).
Adonan kemudian digiling menggunakan
noodle machine hingga terbentuk lembaran
tipis. Adonan yang telah terbentuk lembaran HASIL DAN PEMBAHASAN
tipis kemudian dipotong memanjang dengan 1. Umur Simpan Mie Basah
pisau lalu digiling kembali menggunakan
Hasil pengamatan umur simpan mie
noodle machine hingga terbentuk lembaran basah berdasarkan kualitas fisik mie basah
mie. Mie direbus di air mendidih selama 2 hingga mie basah rusak. Mie basah yang sudah
menit. Mie didinginkan selama 1 menit
rusak ditandai dengan terjadinya perubahan
untuk menghilangkan sisa uap panas. pada warna, tekstur menjadi lengket dan
Pemberian minyak dengan tujuan agar berlendir serta berbau asam. Hasil uji one way
untaian mie tidak lengket satu sama lain, anova pengaruh variasi konsentrasi larutan
memberikan cita rasa, serta meningkatkan kulit buah naga merah terhadap umur simpan
warna dan penampakan mie agar tampak mie basah dapat dilihat pada Tabel 1.
lebih mengkilap. Berdasarkan hasil uji one way anova
c. Pengamatan Umur Simpan Mie Basah didapatkan hasil bahwa nilai sig adalah 0,008
Pengamatan umur simpan mie basah ini berarti nilai p < 0,01 maka Ho ditolak yang
dilakukan setiap 4 jam sekali mulai dari 0 membuktikan ada pengaruh variasi konsentrasi
jam sampai dengan 24 jam, kemudian larutan kulit buah naga merah terhadap mie
setelah 24 jam pengamatan dilakukan setiap basah. Mie basah dengan penambahan
2 jam sekali hingga diketahui waktu terbaik konsentrasi larutan kulit buah naga merah 75%
masa simpan mie basah. Parameter yang memiliki umur simpan terlama yaitu 39 jam.
Kerusakan pada mie basah biasanya kadar air pada mie basah cukup tinggi. Mie
ditandai dengan perubahan kualitas fisik, basah yang dibuat pada penelitian ini memiliki
seperti tumbuhnya kapang, berbau asam dan kualitas fisik yaitu berwarna merah muda,
terbentuk lendir serta terjadinya perubahan tekstur kenyal dan licin serta berbau khas
tekstur dan kelengketan. Hal ini dikarenakan tepung terigu.
Tabel 1. Pengaruh variasi konsentrasi larutan kulit buah naga merah terhadap
umur simpan mie basah
Variasi
Rata-rata Standar Deviasi F (Anova) p-value
Konsentrasi
25% 29,00 1,414 37,5 0,008*
50% 34,00 0,000
75% 39,00 1,414
* Signifikan pada CI:99%
Penambahan larutan kulit buah naga merah basah tanpa perlakuan yang disimpan di dalam
pada pembuatan mie basah bertujuan untuk wadah hanya memiliki umur simpan selama 24
menambah umur simpan mie basah dengan jam, sedangkan mie basah yang diberi perlakuan
menggunakan bahan alami, karena buah naga mengalami peningkatan umur simpan hingga 15
merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki jam yaitu pada konsentrasi larutan 75%.
kandungan antioksidan yang tinggi. Tujuan
lainnya adalah sebagai pengganti Sodium 2. Tingkat Kesukaan Mie Basah dengan
Tripoly Phosphate (STTP) yang digunakan Penambahan Larutan Buah Naga
sebagai pengawet kimia yang diizinkan pada mie Kualitas fisik mie basah diamati pada mie
basah. Berdasarkan penelitian kulit buah naga basah yang baru selesai diproduksi. Parameter
merah kaya akan sumber polyphenol dan yang diamati berupa warna, tekstur dan bau.
antioksidan.11,6 Hasil pengamatan kualitas fisik pada mie basah
Hasil pengamatan terhadap umur simpan disajikan pada Tabel 2 dan Gambar 1.
mie basah, diketahui bahwa mie basah pada
perlakuan B3 memiliki umur simpan terlama. Tabel 2. Gambaran kualitas fisik mie basah
Pengamatan mie basah B3 dengan perlakuan
esktrak kulit buah naga merah 75% pada 12 jam Kualitas Fisik
pertama memiliki kualitas fisik yaitu, berwarna Sampel Warna Tekstur Bau
merah muda yang sedikit memudar, tekstur B0 Putih Kenyal Khas tepung
kenyal dan licin, serta berbau khas tepung terigu dan licin terigu
dan sedikit langu. Pengamatan pada 24 jam, B1 Merah Kenyal Khas tepung
warna mie basah semakin memudar hingga muda dan licin terigu
hampir menyerupai mie basah tanpa pudar
penambahan larutan, tekstur mie basah tetap B2 Merah Kenyal Khas tepung
kenyal dan licin, serta berbau khas tepung terigu muda dan licin terigu
dan sedikit langu. Sedangkan pengamatan >24 pudar
jam, kualitas fisik mie basah masih baik hingga B3 Merah Kenyal Khas tepung
pada jam ke-40 kualitas fisik menurun dan mie muda dan licin terigu
basah rusak menjadi berlendir dan berbau asam. cerah sedikit langu
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan terhadap parameter fisik (warna, testur Kualitas fisik mie basah diamati pada mie
dan bau) mie basah yang telah diberi perlakuan basah yang baru selesai diproduksi. Parameter
variasi konsentrasi larutan kulit buah naga merah yang diamati berupa warna, tekstur dan bau. Jika
mengalami peningkatan umur simpan. Mie mie basah berbau asam dan terbentuk lendir serta
telah terjadi perubahan warna, tekstur dan perlakuan B3 dengan penambahan larutan
kelengketan, maka itulah batas umur simpan kulit buah naga merah sebanyak 75%.
pada mie basah. Berikut adalah hasil pengamatan
kualitas fisik pada mie basah dengan 5
B0
pengamatan langsung. 4 B1
3 B2
B3
2
0
Warna Aroma Tekstur Rasa Daya
Terima
Gambar 2. Grafik uji hedonik mie basah
dengan variasi konsentrasi larutan kulit
buah naga
banyak mengandung pektin sehingga kedua jenis mie tersebut masih berkisar pada pH
mempengaruhi tekstur mie. Pada kondisi asam.
lingkungan yang kadar airnya tinggi polisakarida Nilai pH mempengaruhi pertumbuhan
dapat menyerap air, membengkak dan kemudian mikroba pada mie basah. Oleh karena itu,
mengalami pelarutan sehingga menghasilkan diperlukan pengukuran pH pada mie basah.
produk mie yang mempunyai tekstur yang tidak Mikroorganisme tumbuh pada pH yang berbeda-
mudah putus.9 beda. Mikroorganisme umumnya tumbuh pada
Rasa gurih pada mie basah itu sendiri kisaran pH 3-6. Bakteri umumnya memiliki pH
berasal dari garam yang ditambahkan pada optimum, yaitu pH dimana pertumbuhan
proses pembuatan, sehingga larutan kulit buah maksimum, sekitar 6,5-7,5. Pada pH di bawah 5
naga merah tidak terlalu memberikan perbedaan dan diatas 8, bakteri tidak dapat tumbuh dengan
terhadap rasa. Hal ini disebabkan karena larutan baik kecuali bakteri asam dan bakteri oksidasi
kulit buah naga merah mempunyai rasa sedikit sulfur. Kapang memiliki pH optimum 5-7 dan
hambar. Sedangkan rasa yang paling khas adalah dapat hidup pada kisaran pH 3-8,5, sementara
dengan perlakuan B0 hal ini disebabkan karena khamir memiliki pH optimum 4-5 dan dapat
tidak terdapatnya esktrak kulit buah naga merah, hidup pada pH 2,5-8,5.14
sehingga rasa adonan mie basah lebih terasa.13 Berdasarkan hasil penelitian, mie basah
Rasa merupakan komponen sensori yang penting dengan penambahan buah naga memiliki pH di
karena konsumen cenderung menyukai makanan bawah pH pertumbuhan optimum bakteri, akan
dengan cita rasa yang enak. tetapi perlu dilakukan pemeriksaan total mikroba
yang diperiksa setiap kali pengamatan serta
3. Nilai pH Mie Basah analisis kandungan gizi pada mie basah sebelum
Tingkat keasaman dan total mikroba hanya dan setelah ditambahkan ekstrak kulit buah naga.
dilihat dari mie basah dengan umur simpan
terlama, yaitu pada jam ke-39 yaitu pada mie
basah perlakuan B3. KESIMPULAN
Terdapat pengaruh variasi konsentrasi
Tabel 3. Nilai pH mie basah pada 0 jam dan larutan kulit buah naga terhadap umur simpan
umur simpan terlama mie basah. Umur simpan terlama 39 jam pada
suhu ruang yaitu pada mie basah dengan
Mie basah Mie basah penambahan larutan kulit buah naga konsentrasi
Nilai
kontrol variasi 75% 75%. pH mie basah dengan penambahan ekstrak
pH
0 jam 24 jam 0 jam 40 jam kulit buah naga lebih asam daripada tanpa
pH 7,2 6,4 6,1 5,5 penambahan. Uji hedonik membuktikan bahwa
mie basah dengan perlakuan berupa penambahan
kulit buah naga sangat disukai terutama dari
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa mie warna dan tekstur. Sedangkan aroma dan rasa
basah dengan perlakuan larutan kulit buah naga mie basah, semakin tinggi konsentrasi larutan
merah memiliki nilai pH yang tidak terlalu jauh kulit buah naga, semakin langu aroma dan rasa
berbeda bila dibandingkan dengan mie basah mie basah.
tanpa perlakuan. Setelah pengamatan pada 40 Oleh karena disarankan pada penelitian
jam, terjadi penurunan nilai pH mie basah selanjutnya ditambahkan bahan alami yang bisa
dibandingkan pada saat 0 jam. menghilangkan rasa langu akibat penambahan
Pengukuran pH mie basah dengan ekstrak kulit buah naga, serta pemeriksaan total
penambahan larutan kulit buah naga merah mikroba dilakukan pada setiap jam pengamatan
dilakukan pada 0 jam dan pada umur simpan untuk melihat jumlah peningkatan mikroba.
terlama. Mie basah kontrol memiliki pH awal 7,2 Penelitian lanjutan juga dapat menggunakan
dan pH akhir 6,4. Sedangkan mie basah dengan desain dan metode lain yang mendukung untuk
penambahan larutan kulit buah naga merah 75% hasil lebih baik. Serta didukung oleh
memiliki pH awal 6,1 dan pH akhir 5,5. Nilai pH sampel/bahan yang lain.
KEPUSTAKAAN
1. Astina N. Pembuatan Mie Basah Dengan 8. Restika R. Pemanfaatan Jus Kulit Buah Naga
Daging Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan
Menggunakan Wortel (Daucus carola L.).
Super Merah (Hylocereus Costaricensis)
2007.
terhadap Daya Simpan dan Uji Organoleptik
2. Singarimbun A. Pengaruh perbandingan
tepung terigu dengan tepung jagung dan Mie Basah. 2016.
9. Wahyuni R, Nugroho M. Pengaruh
konsentari kalium sorbat terhadap mutu mie
Penambahan Larutan Kulit Buah Naga Super
basah (boiled noodle). 2008.
Merah terhadap Produk Mie Kering Vol. 15
repository.usu.ac.id/14232140.
No. 2:93-102. Jurnal Teknologi Pertanian.
3. Satyajaya W, Nawansih O. Pengaruh
2014;15(2):93-102.
Konsentrasi Chitosan Sebagai Bahan
10. Nadimin N, Nurjaya N, Lestari RS. Daya
Pengawet Terhadap Masa Simpan Mie
terima terhadap jajanan lokal Sulawesi
Basah. Jurnal Teknologi & Industri Hasil
Selatan subtitusi tepung ikan gabus (Channa
Pertanian. 2012;13(1):17-24.
striata). AcTion: Aceh Nutrition Journal.
4. Syahrizal S. Analisis Kuantitatif Formalin
2018;3(2):141-148.
pada Buah Impor pada Swalayan di Kota
doi:http://dx.doi.org/10.30867/action.v3i2.1
Banda Aceh. Aceh Nutrition Journal.
15.
2016;1(2):135-140.
doi:http://dx.doi.org/10.30867/action.v1i2.2 11. Sukendro SJ, Sulistijarso N, Ekoningtyas
4. EA, Hendari R. Efektifitas Larutan Kulit
Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus)
5. Noor MI, Yufita E. Identification Content of
Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Di Saliva.
the Red Dragon Fruit Extract Skin Using
Jurnal Kesehatan Gigi. 2015;2(1):58-63.
Fourier Transform Infrared (FTIR) and
12. Waladi W, Johan VS, Hamzah F.
Phytochemistry. Journal of Aceh Physics
Pemanfaatan kulit buah naga merah
Society. 2016;5(1):14-16.
(Hylocereus polyrhizus.) Sebagai bahan
6. Handayani PA, Rahmawati A. Pemanfaatan
tambahan dalam pembuatan es krim. Jurnal
kulit buah naga (dragon fruit) sebagai
Online Mahasiswa Fakultas Pertanian
pewarna alami makanan pengganti pewarna
Universitas Riau. 2015;2(1):1-11.
sintetis. Jurnal bahan alam terbarukan.
13. Analianasari A, Zaini M. Pemanfaatan
2012;1(2).
Jagung Manis Dan Kulit Buah Naga Untuk
7. Oktiarni D. Pemanfaatan Ekstrak Kulit Buah
Naga Merah (Hylocereus polyrhizus sp.) Olahan Mie Kering Kaya Nutrisi. Jurnal
Penelitian Pertanian Terapan. 2017;16(2).
Sebagai Pewarna dan Pengawet Alami Mie
14. Fardiaz S. Mikrobiologi Pangan. Jakarta: PT.
Basah. GRADIEN: Jurnal Ilmiah MIPA.
Gramedia Pustaka Utama; 1992.
2012;8(2):819-824.