LAPORAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi Terapan di
Sekolah yang diampu oleh:
oleh:
Kelompok 7
Hilda Novia Sabila 1701513
Jielda Aulia Kusuma 1703221
Mumu Ridwanullah 1702481
Siti Nurqoriah Habibah 1701143
Yulia Sari Surachman 1700942
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu pemanfaatan bioteknogi konvensional yang umum
digunakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat yaitu tape.
Pada umumnya, masyarakat membuat tape berasal dari bahan ketan atau
singkong. Namun belakangan ini, mulai muncul tape yang berbahan dasar
pisang. Pemanfaatan pisang sebagai bahan dasar pembuatan tape
merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang ada.
Hal ini karena pisang merupakan salah satu komoditas pertanian utama di
Indonesia.
Salah satu pisang yang umum dijumpai di daerah Majalengka,
Cirebon, dan Kuningan yaitu pisang kepok. Sudah ada beberapa orang
yang berjualan tape pisang kepok. Namun rasa tape pisang kepok tersebut
tidak terlalu manis dan terasa sedikit kesat. Oleh karena itu kami
berencana untuk menemukan perbandingan komposisi ragi dan pisang
yang tepat agar dihasilkan tape pisang yang enak. Sehingga akan lebih
banyak masyarakat yang menyukai tape pisang kepok.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana perbandingan komposisi ragi dan pisang agar menghasilkan
tape yang enak?
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana rasa tape pisang pada kadar ragi 0,5 gram; 1 gram; 1,5 gram; 2
gram; dan 2,5 gram?
2. Bagaimana tekstur tape pisang pada kadar ragi 0,5 gram; 1 gram; 1,5
gram; 2 gram; dan 2,5 gram?
3. Bagaimana aroma tape pisang pada kadar ragi 0,5 gram; 1 gram; 1,5 gram;
2 gram; dan 2,5 gram?
D. Tujuan
Menemukan komposisi yang tepat dalam membuat tape pisang agar
dihasilkan tape yang enak.
E. Manfaat
Memberikan informasi kepada masyarakat terkait perbandingan kadar ragi
yang tepat dalam membuat tape pisang sehingga dihasilkan tape pisang
yang berkualitas (rasa, aroma, dan teksturnya baik).
BAB II
LANDASAN TEORI
RANCANGAN PRODUK
4. Mangkok 1 unit
B. Metode
Pada pembuatan tapai pisang, metode yang digunakan yaitu
fermentasi dengan starter ragi pada substrat. Tapai pisang akan diberikan
lima perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah
membedakan dosis ragi tape yaitu 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 gram untuk setiap 100
gram pisang. Penelitian dilakukan selama 4 hari dengan fermentasi tape
selama dua sampai tiga hari.
C. Langkah Kerja
Tapai yang sudah
Menyiapkan alat dan
Difermentasikan dibuat dilakukan uji
bahan yang
selama 2-3 hari coba tekstur, cita rasa
dibutuhkan
dan aroma
Membungkus dengan
Mengukus pisang
daun pisang yang telah Melakukan penjualan
hingga setengah
matang
diberi label dan tutup dan distribusi produk
hingga rapat
Mendiamkan pisang
Menaburi pisang
hingga dingin dan
dengan ragi sesuai
uapnya benar-benar
perlakuan
hilang
D. Pengujian
Uji yang digunakan berupa uji organoleptik yang dilakukan oleh 15
panelis dari berbagai tingkat usia, pendidikan dan pekerjaan. Rentang skor 1-
4 (sangat suka samai tidak suka). Parameter yang di uji meliputi rasa tekstur
dan aroma. Setiap parameter memiliki skalanya masing-masing, sebagai
berikut :
Tabel 3. Daftar skala dalam uji organoleptik
Uji Skala
1. Asam
Rasa tapai 2. Kurang amanis
3. manis
1. Sangat beralkohol
Aroma tapai 2. Kurang beralkohol
3. Sedikit beralkohol
1. Keras
Tekstur tapai 2. Kurang lembut
3. lembut
1. tidak enak
2. kurang enak
Kelezatan tapai
3. enak
4. sangat enak
E. Analisis Data
Analisis datanya yaitu berupa data kuantitatif yang dihasilkan dari
hasil uji organopletik akan diolah menggunakan aplikasi SPSS dimana uji
normalitas akan dilakukan dengan uji Kruskall Wallis dan uji homogenitas
dengan uji Bartlet. Jika hasilnya normal dan homogen akan dilanjutkan
dengan uji-t.
F. Kemasan Produk
H. Anggaran Biaya
Tabel 5. Anggaran biaya peralatan untuk membuat tapai pisang
Peralatan Harga
13. Siti
Nurqoriah
Habibah
14. Isah Anisah
15. Arif
Nurjaman
15. Arif
Nurjaman
15. Arif
Nurjaman
Tingkat Kelezatan
1. Tidak enak
2. Kurang enak
3. Enak
4. Sangat enak
C. Hasil Analisis Data
1. Dsitribusi Frekuensi dan Uji Normalitas Kadar Ragi 0,5 gram/100
gram pisang
2. Distribusi Frekuensi dan Uji Normalitas Kadar Ragi 1,0 gram/100
gram pisang
3. Distribusi Frekuensi dan Uji Normalitas Kadar Ragi 1,5 gram/100
gram Pisang
4. Distribusi Frekuensi dan Uji Normalitas Kadar Ragi 2,0 gram/100
gram Pisang
5. Distribusi Frekuensi dan Uji Normalitas Kadar Ragi 2,5 gram/100
gram pisang
D. Pembahasan
Apriyani, D., Santoso H., Mulyani. (2017). Pengaruh Variasi Dosis Ragi
Terhadap Kadar Glukosa pada Produksi Tapai Pisang Kepok. Jurnal
Seminar Nasional Pendidikan. 390-397
Fauziah, dkk. (2020). Pengaruh Pemberian Dosis Ragi Tape (Kapang Amilolitik)
terhadap Pembuatan Tape Pisang Kepok. Jurnal Pangan dan Gizi. 10 (1),
11-17