Anda di halaman 1dari 14

PROSES PEMBUATAN KRIPIK BUAH NANGKA

(Artocarpus heterophyllus) Di CV. SARI


AGUNG KECAMATAN GENTENG KABUPATEN
BANYUWANGI

Dosen Pengampu : Rizky Nirmala Kusumaningsih

Di susun oleh : Kelompok 4 (Jack Fruit)


ANGGOTA KELOMPOK

Muhammad Rafli Satrio A. Nona Mutiara Dimas Cahya Aprilananda Novan A.


Sulton A. P. Zahra Aristian Tito Ammar

A31210388 A31212228 A31210957 A31211037 A31211803 A31192280


PENDAHULUAN
A Produk yang dibuat dan spesifikasi bahan baku

B Latar belakang/alasan kenapa dipilih proses tersebut pada komoditas tersebut

C Proses pembuatan/ dengan diagram alir

D Proses pengawetan apa yang dilakukan pada produk olahan tersebut

E Apa saja yang terjadi selama proses pengolahan dan pengawetan tersebut

F Kesimpulan/ Apakah menurut saudara prosess pengolahan dan pengawetan tersebut


A. Produk yang dibuat dan
spesifikasi bahan baku

Keripik Buah Nangka Buah Nangka

Pembuatan Keripik nangka diawali Mutu produk kripik buah nangka


dengan mempersiapkan bahan baku dipengaruhi oleh tingkat
berupa nangka yang sudah masak, kematangan bahan baku. Bahan
berwarna kuning dan berbau harum. baku yang digunakan adalah buah
Begitu nangka sampai di tempat nangka segar yang telah menjelang
pengolahan, buah nangka akan segera matang. Pada umumnya buah
dikupas dan dipisahkan dari kulit buah nangka memiliki aroma yang cukup
dan jeraminya
kuat dan rasa yang manis
Minyak Goreng Garam

Minyak goreng dapat digunakan sebagai medium


penggorengan bahan pangan,salah satunya keripik
nangka. Dalam penggorengan minyak goreng berfungsi Garam bertujuan untuk menghilangkan sisa
sebagai medium penghantar panas, menambah rasa gurih, getah yang menempel pada buah, garam
menambah nilai gizi dan kalori dalam bahan pangan. digunakan ketika buah dimasukkan
Proses penggorengan keripik buah nangka dilakukan kedalam bak besar yang berisi air untuk
dengan mempersiapkan minyak untuk proses dicuci bersih sebelum biji dbuah
penggorengan yang memerlukan waktu selama 30 menit dikeluarkan dari dagingnya dan buah
untuk dipanaskan hingga minyak siap digunakan.
Proses penggorengan keripik buah nangka dilakukan
dengan mempersiapkan minyak untuk proses
penggorengan yang memerlukan waktu selama 30 menit
untuk dipanaskan hingga minyak siap digunakan
B. Latar belakang/alasan kenapa dipilih
proses tersebut pada komoditas tersebut

Buah nangka merupakan salah satu dari banyaknya buah tropis yang
disukai masyarakat. Buah ini dapat ditemui di berbagai daerah di
Indonesia. Data yang diperoleh dari BPS Indonesia menunjukkan bahwa
pada tahun 2021, produksi buah nangka di Indonesia mencapai 906.514
ton, jumlah ini meningkat 10% dari tahun sebelumnya.
Dengan produksinya yang sangat melimpah di banyak daerah di
Indonesia, maka keberadaan buah ini sangatlah umum. Dengan banyaknya
ketersediaan buah ini, akhirnya muncullah berbagai inovasi olahan dari
buah nangka. Mulai dari bahan sayuran, minuman segar, hingga olahan
keripik buah nangka.
Olahan keripik buah nangka sangat populer digunakan sebagai
pengolahan lanjutan karena kemudahan serta daya simpan dari olahan
produk yang awet. Daya simpan yang lama adalah salah satu kelebihan
dari pengawetan dengan metode pengeringan.
Metode pengeringan merupakan usaha mengurangi kadar air pada
produk olahan untuk memperoleh daya simpan yang panjang. Semakin
banyak kandungan air yang dimiliki produk olahan, maka akan semakin
baik rendemen dari produk olahan tersebut, artinya semakin banyak
kandungan bioaktif yang melekat pada hasil produk olahan.
Buah nangka yang memiliki kandungan air yang cukup tinggi dan memilki
banyak kandungan serat serta vitamin dan mineral sangat cocok
dijadikan sebagai bahan baku olahan keripik.
C. Proses pembuatan/ dengan
diagram alir

Penerimaan bahan baku Penggorengan dengan


vacuum frayyer

Pengupasan nangka Pembukuan selama 24 KERIPIK


jam NANGKA

Penghilangan getah dan Pemotongan nangka


biji sesuai dengan SOP
D. Proses pengawetan apa yang
dilakukan pada produk olahan
tersebut
Proses pengawetan yang digunakan pada kegiatan ini adalah proses
pembuatan keripik nangka yang menggunakan sistem pengeringan, proses
pengeringan sendiri adalah proses pengurangan kadar air yang terdapat
pada buah nangka itu sendiri dengan bantuan alat pengering (dehidrator)
maupun tanpa bantuan alat (dengan matahari) sehingga buah nangka
memiliki masa umur simpan yang panjang, metode pengeringan ini sendiri
sering digunakan karena prosesnya yang mudah dan tidak memerlukan
biaya yang besar.
Pada buah nangka itu sendiri memiliki kadar air yang lumayan sehingga
butuh proses pengeringan saat ingin menjadikan nangka itu sebagai keripik
nangka. Pengolahan buah menjadi keripik banyak dilakukan dengan
menggunakan vacuum dryer. Penggunaan vacuum dryer bertujuan untuk
mempertahankan mutu produk yang dihasilkan mulai dari cita rasa dan
juga kenampakan. Pengemasan pada produk ini menggunakan kemasan
alumunium foil. Kemasan alumunium foil ini mampu melindungi produk dari
kerusakan karena pengaruh udara, mikroorganisme, cahaya, dan faktor
lingkungan lainnya.
E. Apa saja yang terjadi selama proses
pengolahan dan pengawetan tersebut

Pengeringan sangat penting untuk produk buah-buah supaya tidak mengurangi


penurunan mutu dan kebusukan karena kandungan air yg tinggi. Produk kripik
banyak menggunakan vacum dryer untuk mengurangi kandungan air yang tinggi
agar dapat mempertahankan mutu. Pembuatan keripik nangka diawali dengan
mempersiapkan bahan baku yaitu buah nangka yang sudah matang. Kemudian
kupas buah nangka dan dipisahkan dengan kulit dan jeraminya dan masukkan ke
bak besar.
Setelah itu untuk menghilangkan getah yang menempel rendam
buah nangka yang sudah dipisahkan dengan air garam dan pisahkan
daging buah dengan bijinya lalu simpan buah nangka di lemari es. .
Untuk penggorengan harus menyiapkan minyak yang dipanaskan
supaya siap digunakan, kripik nangka digoreng hingga matang
kemudian ditiriskan dan dikeringkan, setelah dikeringkan dilakukan
penyortiran untuk menentukan grade A, B, C, dan D.
F. Kesimpulan/ Apakah menurut saudara
prosess pengolahan dan pengawetan tersebut

Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang yang telah dilakukan di CV. Sari
Agung Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi bahwa,
a) Pengolahan pasca panen buah dilakukan untuk memperpanjang masa simpan dan
menambah nilai jual suatu produk pertanian,
b) Pengemasan dengan alumunium foil dilakukan agar produk tetap terjaga kualitasnya,
c) Pembekuan buah nangka sebelum proses pengeringan dilakukan untuk menjaga
warna dan tekstur.
d) Penggunaan vacuum dryer bertujuan untuk mempertahankan mutu produk yang
dihasilkan mulai dari cita rasa dan juga kenampakan.
e) Penggunaan air dan sedikit garam untuk merendam buah nangka yang bertujuan
upaya sisa getah yang menempel hilang.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai