ABSTRAK
Gendar atau snack beras dikenal juga dengan nama kerupuk nasi atau kerupuk karak, sesuai dengan
bahan dasarnya yaitu beras. Pada pembuatan kerupuk gendar ini menggunakan bahan tambahan garam
yang berfungsi sebagai penstabil adonan. Udang rebon adalah salah satu hasil laut dari jenis udang-udangan
namun dengan ukuran yang sangat kecil dibandingkan dengan jenis udang-udangan lainnya. Penggunaan
udang rebon sebagai penambah nutrisi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi nasi
dan udang rebon yang berbeda dan komposisi yang terbaik terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu
udang rebon, 5 perlakuan dengan 4 kali ulangan. Pada P1 (200g:0g:1g), P2 (180g:20g:1g), P3
(160g:40g:1g), P4 (140g:60g:1g), P5 (120g:80g:1g).Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi nasi
dan udang rebon berpengaruh nyata terhadap kadar protein, kadar lemak, tekstur, daya kembang, dan
organoleptik, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air dan kadar karbohidrat. Hasil analisis terbaik
pada P2, dengan menghasilkan kadar air sebesar 1,99% yang memenuhi SNI yaitu kadar air pada kerupuk
gendar maksimal 12%, kemudian untuk kadar lemak 19,49%, kadar protein 9,69%, kadar karbohidrat
51,16%, tekstur 325,8 gf, daya kembang 35,13%, skor warna 2,8, skor aroma 2,90, skor kerenyahan 4,4%,
skor rasa 2,55.
ABSTRACT
Gendar or rice snacks are also known as rice crackers or charcoal crackers, according to the basic
ingredients of rice. In the manufacture of gendar crackers using salt additives which function as stabilizers
of the dough. Rebon shrimp is one of the marine products of the type of crustaceans but with a very small
size compared to other types of crustaceans. Use of rebon shrimp as a nutrient enhancer. This study aims to
determine the effect of different rebon rice and shrimp composition and the best composition on
physicochemical and organoleptic properties. The research design used was Randomized Block Design
(RBD) with one factor, namely rebon shrimp, 5 treatments with 4 replications. In P1 (200g: 0g: 1g), P2
(180g: 20g: 1g), P3 (160g: 40g: 1g), P4 (140g: 60g: 1g), P5 (120g: 80g: 1g). The results showed that the
composition of rebon rice and shrimp had a significant effect on protein content, fat content, texture,
growth power, and organoleptic properties, but did not significantly affect water content and carbohydrate
levels. The best analysis results on P2, by producing water content of 1.99% which fulfills SNI, the water
content in gendar crackers is maximum 12%, then for fat content is 19.49%, protein content is 9,69%,
carbohydrate content is 51,16% , texture 325.8 gf, flower power 35.13%, color score 2.8, aroma score 2.90,
crispness score 4.4%, taste score 2.55
21,34
Daya Kembang
18,82 c
25 Berdasarkan hasil analisis ragam
14,44 c
20 bc menunjukkan bahwa rasio lumatan
9,18 9,69
15
a b udang rebon berpengaruh terhadap
10 daya kembang kerupuk gendar yang
5 dihasilkan (F hitung> F tabel).
0
Setelah diuji lanjut menggunakan uji
P1 P2 P3 P4 P5 BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf
5% menunjukan adanya perbedaan
nyata pada komposisi nasi dan udang
Gambar 2. Diagram Kadar Protein rebon. Hasil analisis daya kembang
Kerupuk Gendar Udang Rebon. pada kerupuk gendar udang rebon
Gambar 2. menunjukkan dapat dilihat pada Gambar 4.
bahwa kadar protein terendah
ada pada P1 (nasi 200g)
dengan kadar protein 9,18 %
sedangkan kadar protein
tertinggi ada pada P5 ( nasi 100
g, lumatan udang rebon 80 g).
Pada P1 tidak dilakukan
45,88 tekstur pada kerupuk gendar udang
50 a 35,13 rebon yang dihasilkan (F hitung>F
b 26,38 tabel). Setelah diuji lanjut
40
c 21,49 menggunakan uji BNJ (Beda Nyata
30 d
8,4 Jujur) pada taraf 5% diperoleh hasil
20
e yang berbeda nyata. Hasil analisa
10
tekstur pada kerupuk gendar dapat
0 dilihat pada Gambar 5.
P1 P2 P3 P4 P5
662,33
800 a
439,73
Gambar 4. Daya Kembang Kerupuk 600 325,8 377,23 b
Gendar Udang Rebon. 246,1 d c
400 e
Gambar 4 menunjukkan 200
penurunan daya kembang kerupuk 0
gendar udang rebon. Daya kembang P1 P2 P3 P4 P5
kerupuk gendar tertinggi yaitu pada
perlakuan P1 dengan komposisi 200g
Gambar 5. Diagram Tekstur Kerupuk
nasi dan 1g garam. Sedangkan daya
Gendar Udang Rebon
kembang terendah pada kerupuk
gendar yaitu pada perlakuan P5 Gambar 5. menunjukkan bahwa
dengan komposisi 120g nasi, 80g adanya peningkatan tekstur pada
lumatan udang dan 1g garam. kerupuk gendar udang rebon.
Gambar 4 menunjukan adanya Dimana semakin banyak
penurunan daya kembang kerupuk penambahan lumatan udang rebon
gendar dimana semakin banyak maka semakin keras tektur kerupuk
penambahan lumatan udang rebon yang dihasilkan. Semakin tinggi hasil
menyebabkan terjadinya penurunan tekstur yang di dapatkan maka
daya kembang kerupuk gendar. semakin sulit tekanan Texture
Hal ini disebabkan karena Analyzermenembus produk
banyaknya penambahan lumatan menunjukkan bahwa karakteristik
udang yang menjadikan kerupuk kerupuk gendar udang rebon lunak
gendar tidak dapat mengembang atau mudah patah.
dengan besar melainkan hanya
memberikan tingkat pengembangan Warna
kerupuk yang kecil. Pengembangan Berdasarkan analisis ragam yang
kerupuk dipengaruhi oleh komposisi telah dilakukan, menunjukkan bahwa
bahan, kandungan protein yang yang penambahan lumatan udang rebon
tinggi cenderung menurunkan daya berpengaruh pada pengujian
kembang kerupuk (Purnomo et al., organoleptik terhadap indikator
1984). warna kerupuk gendar udang
Tekstur rebon(F hitung>F tabel). Setelah diuji
lanjut menggunakan uji BNJ ( Beda
Berdasarkan hasil analisa ragam Nyata Jujur ) 5% diperoleh hasil yang
menunjukkan bahwa rasio lumatan berbeda nyata pada kerupuk gendar
udang rebon berpengaruh terhadap udang rebon. Hasil analisis mutu
hedonik warna pada kerupuk gendar semua perlakuan berpengaruh nyata
udang rebon dapat dilihat pada (F hitung > F tabel) terhadap
Gambar 6. organoleptik aroma pada kerupuk
8 5,85 gendar. Data hasil analisis tercantum
4,8 e pada Gambar 7.
6 3,8 d
2,8 c 4,95 5,8
4 1,8 b 4,1
a 6 d e
2 2,9 c
4 1,8 b
0 a
P1 P2 P3 P4 P5 2
0
Gambar 6. Diagram Penilaian P1 P2 P3 P4 P5
Panelis Terhadap
Warna Kerupuk Gendar Gambar 7. Diagram Penilaian
Udang Rebon. Panelis Terhadap Aroma.
Gambar 6. Menunjukkan nilai Hasil uji organoleptik kerupuk
uji mutu hedonik warna kerupuk gendar udang rebon dari segi aroma
gendar udang rebon yang berkisar pada Gambar 10 di atas
dari 1,8 – 5,85%. Pada mutu hedonik menunjukkan bahwa perlakuan P1
ini panelis diharapkan memberikan sampai P5 mengalami peningkatan
penilaian terhadap warna pada skor. Aroma yang paling disukai
kerupuk gendar. Pada perlakuan P1 pada perlakuan P1 yaitu perlakuan
tanpa penambahan lumatan udang tanpa penambahan lumatan udang
rebon warna yang dihasilkan yaitu rebon dengan menghasilkan skor 1,8
putih kekuningan, warna tersebut yang menunjukkan kategori amat
didapatkan karena adanya proses sangat tidak bau udang rebon hingga
penggorengan yang dilakukan. sangat tidak bau udang rebon, pada
Dari diagram diatas menunjukan perlakuan P2 dengan penambahan
bahwa panelis lebih suka kerupuk 20g udang rebon mengalami
gendar yang memiliki warna coklat peningkatan skor yaitu 2,9 yang
dibandingkan dengan kerupuk menunjukkan katagori sangat tidak
gendar yang berwarna putih bau udang rebon hingga tidak bau
kekuningan. Berdasarkan hasil udag rebon, pada perlakuan P3
pengamatan perlakuan P1 sampai P5 dengan penambahan 40g lumatan
memberikan pengaruh terhadap udang rebon mengalami peningkatan
warna kerupuk, semakin banyak skor 4,1 yang menunjukan katagori
lumatan udang yang ditambahkan tidak bau udang rebon hingga kurang
maka warna kerupuk akan semakin bau udang rebon, pada perlakuan P4
menarik sehingga cenderung disukai dengan penambahan 60g lumatan
panelis. udang rebon mengalami peningkatan
skor 4,95 yang menunjukan katagori
Warna bau udang udang rebon hingga
Berdasarkan analisis ragam yang sangat bau udang rebon, pada
telah dilakukan, menunjukan bahwa perlakuan P5 dengan penambahan
80g lumatan udang rebon mengalami
peningkatan skor 5,8 yang maka rasa ikan pada produk lebih
menunjukkan katagori sangat bau terasa.
udang rebon hingga amat suka bau
rebon.
Hal ini dipengaruhi oleh bahan
dasar penambahan lumatan udang Kerenyahan
rebon yang mempengaruhi aroma
kerupuk gendar yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisa
Aroma akan timbul dan terasa lebih ragam menunjukan bahwa rasio
kuat ketika dilakukan proses udang rebon berpengaruh pada
pemasakan. pengujian organoleptik terhadap
indikator kerenyahan pada kerupuk
Rasa gendar udang rebon yang
Berdasarkan analisis ragam yang dihasilkan (F hitung>F tabel).
telah dilakukan, menunjukan bahwa Setelah diuji lanjut menggunakan
semua perlakuan berpengaruh nyata uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada
terhadap organoleptik terhadap taraf 5% diperoleh hasil yang
indikator rasa pada kerupuk gendar berbeda nyata. Hasil analisis mutu
(F hitung>F tabel). Data hasil analisis hedonik kerenyahan pada kerupuk
mutu hedonik rasa kerupuk gendar gendar udang rebon dapat dilihat
udang rebon dapat dilihat pada pada Gambar 9.
Gambar 8. 6,4
6,1 8 e 4,4
8 5,15
3,95 d e 6 d 3,5 2,45
6 2,55 c c 1,7
1,2 b 4 b
4 a
a 2
2
0 0
P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5
Anonim. 2006. Mina Padi (online). Http ://www.Indosiar.com di akses 10 Maret 2016.
Astawan, Made. 2009. Udang Rebon Bikin Tulang Kuat. Senior.
Collins, W.W. dan W.M. Walter, Jr. 1982. Potencial for increasing nutritional value of
sweet potato.In sweetpotatoProc. Of the first Int. Symp. R. L. Villareal and. D.
Griggs (eds) p 355-63. AVRDS. Shanhua, Taiwan.
Koswara, Sutrisno. 2009. Pengolahan aneka kerupuk. Dalam ebookpangan.com.
Kurnia Abadi Mustofa dan Agus Suyanto. 2011. Kadar Kalsium, Daya Kembang, Dan
Sifat Organoleptik Kerupuk Onggok Singkong Dengan Variasi Penambahan Tepung
Cangkang Rajungan (Portunus Pelagicus), Jurnal Pangan dan Gizi, Semarang :
Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah.
Kusnadi, D.C., Bintoro, V.P. dan Al-Baarri, A.N. 2012. Daya Ikat Air, Tingkat
Kekenyalan dan Kadar Protein pada Bakso Kombinasi Daging Sapi dan Daging
Kelinci. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan (1): 28-31.
Neiva, C.R.P., T.M. Machado., R.Y. Tomita., E.F. Furlan., M.J.L., Neto., dan D.H.M.
Baston. 2011. Fish Crackers Development From Minced Fish And Starch: An
Innovative Approach To A Traditional Product. Journal Tecnol Aliment., Campinas,
31(4): 973-979.
Purnomo, AH, Cloid dan S. Bustaman 1984 Prelimery Study On Preparation of Kerupuk
Ikan. Laporan Penelitian Teknologi Perikanan. 38 : 17-212006. Budidaya dan
Pengolahan Ruimput.
Sudarmadji, Slamet. 2010. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta : Liberty
Yogyakarta.