Anda di halaman 1dari 5

LUSHISAN BICUIT SUBSTITUSI KULIT UDANG SEBAGAI CAMILAN

KAYA PROTEIN

Wahyu Sekar R1, Titin Hera Widi2


Universitas Negeri Yogyakarta
Email: wahyusekar.2017@student.uny.ac.id

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan warna, rasa, aroma, tekstur
dan keseluruhan pada produk sandwich biskuit dengan substitusi tepung udang vaname.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) pengulangan 3 kali dengan empat
variasi sustitusi tepung kulit udang yaitu 0%, 5%, 10%, dan 15%. Perlakuan F.10% (Tepung
Terigu Protein Rendah 90% : Tepung udang 10%) merupakan perlakuan yang paling disukai
panelis dengan skor penilaian terhadap warna, rasa, aroma tekstur dan keseluruhan berturut-turt
sebesar…….. . sandwich biskuit berbasisi substitusi tepung udang yang memiliki kandungan
protein tinggi dan berdasarkan penilaian organoleptic dapat diterima (disukai) oleh panelis.

Kata kunci: camilan, protein, sandwich biskuit, tepung udang.

PENDAHULUAN mengkonsumsi hasil laut yang kaya akan


Indonesia merupakan Negara protein maka kebutuhan protein untuk
maritim yang kaya akan sumber daya alam, asupan gizi masyarakat Indonesia dapat
bagi Indonesia sebagai Negara yang besar dipenuhi.
memiliki permasalahan kesehatannya
Menurut PERMEN-KP nomor
sendiri. Rendahnya konsumsi makanan
74 Tahun 2016 Ikan adalah segala jenis
bergizi disebabkan oleh daya beli
masyarakat yang rendah, sehingga
organisme yang seluruh atau sebagian
menimbulkan kurang gizi (Zakaria dkk, dari siklus hidupnya berada di dalam
211). lingkungan perairan. (Kelautan,
United Nations Development Perikanan, and Indonesia 2016). Salah
Programe (UNDP) meneybutkan satu komoditas unggulan perikanan
perairan Indonesia sebagai habitat bagi adalah udang. Tetapi sangat disayangkan
76% terumbu karang dan 37% ikan produksi udang di Yogyakarta hanya
karang dunia. Sangat disayangkan jika mencapai 1.022 ton di tahun 2013
hasil laut Indonesia tidak di manfaatkan berbeda jauh dengan daerah lain di pulau
dengan baik, adapun banyak hasil laut jawa seperti Jawa Barat sebesar 101.808
yang kaya akan gizi yang akan ton, dan Jawa Timur 64.294 ton
memperbaiki masalah gizi yang terjadi (PERMEN-KP 2013).
di Indonesia seperti Stunting yang Udang adalah salah satu
diakibatkan kurangnya zat gizi Makro kelompok crustacea yang kaya akan
seperti protein dan zat gizi mikro seperti senyawa aktif yang penting bagi
zat besi (Fe) dan kalssium. Dengan kesehatan manusia (Ngginak et al.
2013). Tetapi dalam konsumsi udang Berdasarkan hal tersebut diatas,
kebanyakan orang hanya memakan penulis melaporkan hasil penelitian
bagian daingnya saya dan bagian kepala mengenai karakteristik organoleptic
dan kulitnya dibuang dan ini menjadikan sandwich biskuit berbasisi substitusi
limbah udang tersebut mudah busuk dan tepung udang sebangai camilan.
dapat mencemari lingkungan, padahal
limbah udang dibuang juga memiliki METODE
manfaat diantaranya terkandung pada Bahan
Tepung Kulit Udang yaitu protein Bahan-bahan yang digunakan dalam
sebesar 42,23%; serat kasar 19,87%; pembuatan Lushisan Biskuit adalah
lemak 2,89%; Kalsium 13,23%; tepung terigu protein rendah dan tepung
phosphor 2,08%; kandungan khitin udang. Bahan tambahan berupa susu
9,56%; kecernaan protein kasar (in- cair, telur, gula, dan margarin.
vitro) 78,53%; dan kecernaan metabolis
sebesar 1.958 kkal/kg serta restin Tahapan Penelitian
nitrogen 66,20% dan kandungan asam Pembuatan Tepung Kulit Udang
amino kritis seperti metionin sebesar (Mirzah dan Andalas, 2019)
0,93%; lysine 0,35% dan tryptophan Sebelum membuat Tepung Kulit Udang,
0,38% (Mirzah and Andalas 2019). buat air rendaman filtrasi air abu sekam
Biskuit merupakan produk (FAAS) dan biarkan selama 24 jam, air
olahan yang selama ini bahan baku disaring dan pisahkan dari endapan abu
tepung terigu yang terbuat dari gandum, sekam.
Biskuit termasuk dalam kelompok Quick Kulit udang yang dibersihkan dari benda
Bread yang mana adonan biskuit benda asing kemudian di cuci dengan air
biasanya diuli secara ringan, cukup mengalir kemudian di rendam dalam
untuk membantu menyatukan butiran FAAS selama 48 jam, setelah itu
tetapi tidak terlalu padat. Adonan biskuit tiriskan. Selanjutnya kulit udang di
yang diuli ringan akan sedikit panaskan menggunakan oven dengan
mengembang dibandingkan dengan yang suhu 180℃ selama 30 menit sampai
tidak di uli. Adonan yang tidak diuli kulit udang berwarna putih pucat.
biasanya akan melebar dibandingkan Kemudian haluskan kulit udang
dengan yang diuli. Kebanyakan adonan menggunakan blender sampai halus lalu
quick bread dan adonan yang di campur ayak dengan ayakan 100 mesh, jika
dengan mengukanan 1 (satu) dari 3 masih ada bagian yang belum lolos
(tiga) metode. Biscuit method ini ayakkan bisa di blender kembali lalu
digunakan untuk biskuit, scone dan diayak lagi. Kemudian sisihkan.
produk yang serupa. Adapun nama
lainnya alah pastry method karena itu
sama dengan cara mencampuran pie
pastry (Gisslen 2013b).
Gambar 1. Proses pembuatan Tepung adonan biskuit biasanya sudah sangat
kulit udang cepat menggumpal ketika di uleni
dengan begitu ukuran telur juga
menentukan tekstur dari adonan itu
sendiri (Gisslen 2013a).
Setelah semua bahan tercampur uleni
adonan hingga kalis, giling adonan
hingga ketebalan mencapai 1 cm. cetak
menggunakan ring cutter berbentuk
bunga dengan ukuran diameter 4 cm,
cetak hingga adonan habis, ambil
sebagian adonan yang sudah dicetak dan
beri lubang menggunakan sedotan.
Pastikan jumlah adonan yang diberi
lubang dan tidak sama banyak.
Panggang adonan selama 20 menit
dengan suhu 180℃.
Setelah matang, biarkan dingin. Setelah
Pembuatan Selai Buah Naga.
dingin, beri olesan selai buah naga
Kupas buah naga, pisahkan daging buah
diantara adonan yang berlubang dan
dari kulitnya, timbah seberat 220 gram
tidak berlubang, simpan dalam wadah
dan blender hingga halus. Siapkan
tertutup.
glukosa dalam panci dan tambahkan
buah naga yang dihaluskan kemudian
Penilaian Organoleptik
tambahkan gula pasir, masak dengan api
Penilaian Oeganoleptol meliputi tekstur,
kecil sampai gula larut. Tambahkan
aroma, warna, rasa, dan keseluruhan
pectin dan asam sitrat saat mendekati
terhadap produk sandwich biskuit, untuk
matang, aduk hingga menggental.
menentukan produk sandwich biskuit
Biarkan dingin, simpan di wadah
yang paling disukai oleh panelis,
tertutup.
pengujian ini berdasarkan skor terhadap
warna, tekstur, aroma, rasa dan
Pembuatan Sandwich Biskut
keseluruhan. Pengujian menggunakan 30
Pada pembuatan produk Sandwich
orang panelis tidak terlatih. Skor
Biscut digunakan teknik one-stage
penilaian yang diberikan berdasarkan
method pada pengolahan produk Biscuit.
kriteria uji hedonic. Dalam uji ini
One-Stage Method pada pembuatan
panelis diminta tanggapannya terhadap
biskuit atau cookies yaitu dengan
aroma, rasa, warna, tekstur dan
memasukan semua bahan secara
keseluruhan dengan skala yang
langsung setelah ditimbang secar akurat.
digunakan 1= Sangat tidak suka, 2=
Penambah cairan berasal dari telur yang
perlu diperhatikan dan maka dari itu
tidak suka, 3=agak suka, 4= suka, 5= Tahap Develop
sangat suka.
Uji Validasi I
Hasil uji coba produk Lushisan biskuit
HASIL DAN PEMBAHASAN pada tahan ini diujikan kepada expert
Tahap Define atau dosen
Resep Lushisan Biscuit didapat dengan
memilih dari sumber jurnal penelitian Tabel 2. Validasi I
dengan Subsitusi tepung kulit udang Banyak substitusi
(%)
(yang dapat dilihat dari tabel 4. R1;R2; No. Penilaian
0 5 10 15
dan R3). Disajikan pada table 1
1 Warna 4 4 3 3

Tabel 1. Resep Acuan Biskuit


Jumlah bahan dalam 2 Rasa 4 4 4 4
satuan gram
No. Nama Bahan 3 Aroma 4 4 3 3
R1 R2 R3

1 Tepung Terigu 300 225 700 4 Tekstur 4 4 4 4


Protein Rendah
5 Keseluruhan 4 4 4 4
2 Baking Powder 2 2 50
Pada tahap ini dipilih substitusi 10%
3 Gula kastor 100 100 100
sebagai besaran substitusi pada produk
4 Telur 60 60 75 sandwich biskuit.
Uji Sensoris (Panelis tidak terlatih)
5 Mentega 200 175 150
Tahapan selanjutnya adalah Uji Sensoris
Ket: R1= Untung Wina S (2015), R2=Pipi dkk (2015), pada panelis tidak terlatih berjumlah 30
R3= Gislen Wayne (2013)
panelis. Pada tahap penelitian ini akan di
uji kesukaan atau hedonic dengan
Pada tahan define ini terpilih resep
masyarakat disekitar wilayah tempat
acuan R1 sebagai resep yang akan di
tinggal peneliti dengan jumlah 60
produk pengembangan dengan substitusi
produk yaitu 30 produk acuan daan 30
Tepung kulit udang.
produk penggembangan. panelis
diberikan sampel dengan kode 669
Tahap Design
untuk produk koncontrol dan 312 untuk
Tahap ini dilakukan dengan rancangan
produk pengambangan.
yang mengacu pada penelitian Olivia
Hasil rekapitulasi analisis ragam
dkk (2013) yang membuat nugget
formulasi sandwich biskuit substitusi
dengan jamur tiram dengan substitusi
Tepung kulit udang terhadap
tepung kulit udang dogol. Pada
karakteristik organoleptic yang terdiri
penelitian mengacu pada substitusi
dari warna, aroma, rasa, tekstur dan
tepung kulit udang sebanyak yaitu 5%,
keseluruhan. Panelis penilaian
10% dan 15%.
merupakan panelis tidak terlatih
disajikan pada Tabel 3.
DAFTAR PUSTAKA
Codex Alimentarius Commisions. Food
Labeling 5th Edition. Rome: Food and
Agriculture Organization (FAO) of The
P United Nation ans The World Health
Pengemba
Kontrol Value Organization (WHO) [Internet] Codex
T ngan
Alimentarius Commision; 2007.
T test
a Warna 4,17 4,03 0,4 avalaible from: http://www.fao.org/3/a-
bAroma 4,17 4,17 1,0 i3243e.pdf
e Rasa 4,37 4,33 0,8 Faridah, Anni. 2008. PATISERI Jilid 1.
l Tekstur 4,40 4,33 0,6 Faridah, Anni, Pada Kasmita S, Asmar
keselur Yulastri, and Liswarti Yusuf. 2018.
4,47 4,37 0,5
uhan Patiseri Jilid 1. Patiseri. Vol. 53.
3
Gisslen, Wayne. 2013a. Professional
. Hasil Uji Sensoris Panelis tidak terlatih Baking : Sixth Edition. 2013b.
Professional Baking 6th Edition.
Uji sensoris dengan panelis tidak terlatih Humairoh, Anida. 2018. “Tinjauan Proses
didapatkan hasil seperti hasil tabel 3, Pengolahan Tepung Gandum (
yang di dihitung dengan uji T-test. Hasil Triticum Spp .) Menjadi Roti di
diatas menunjukaan bahwa angka yang Bogasari Baking Center , Palembang
, Sumatera Selatan Riview Processing
didapat lebih dari 0,05 untuk produk
Wheat Flour ( Triticum Spp .) INTO
acuan dan pengembangan. Maka dari BAKING BREAD IN BOGASARI
itu, jika P Value lebih dari 0,05 maka CENTER , Palembang , South
control dan pengembangan dapat Sumatera.”
dikatakan tidak berbeda nyata. Mirzah, Mirzah, and Universitas Andalas.
Pada hasil uji sensoris terhadap 30 2019. “Pengolahan Limbah Udang
Untuk Memperoleh Bahan Pakan
panelis tidak terlatih disimpulkan pada
Sumber Protein Hewani Pengganti
warna terlihat beda nyata, sementara Tepung Ikan Pengolahan Limbah
aroma, rasa, tekstur dan keseluruhan Udang Untuk Memperoleh Bahan
tidak beda nyata. Pakan
PERMEN-KP. 2013. “Volume Produksi
KESIMPULAN Udang,” 2013.
Formulasi sandwich biskuit pada produk Wonwor, Andre R.Y, B Bangau, I Untu,
and H Liwe. 2015. “Kandungan
Lushisan Biskuit dengan substistusi
Protein Kasar, Kalsiium Dan Fosfor
tepung kulit udang 10% berbeda nyata Tepung Limbah Udang” 35 (1): 1–
pada warna, sedangkan pada aroma, 9.
rasa, tekstur dan keseluruhan tidak
berbeda nyata dan dapat diterima oleh
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai