Terhadap Kesehatan KELOMPOK 5 – 2 D4 B Alifia Zulista P21335118007 Lulu Octavianingsih P21335118034 Muhammad Andzar Fauzan P21335118036 Novi Febriyani P21335118045 Rogate Jennyfer Prisqilla P21335118055 Windy Alviani P21335118075 Cemaran Jamur Pada Pangan Segar 1. Buah-buahan Kerusakan mikrobiologik hampir semuanya disebabkan oleh jamur. Invasi jamur ini akan semakin meningkat selama proses pematangan buah, sejalan dengan kenaikan pH, semakin lunaknya kulit buah serta meningkatnya senyawa karbohidrat terlarut. Pada umumnya cemaran jamur pada buah akan menyebabkan terjadinya pelunakan jaringan, yang kemudian akan diikuti kerusakan lainnya. Genera Penicillium merupakan jenis jamur yang paling banyak mencemari buah, di antaranya Penicillium italicum, P. digitatum, P expansum, P. citrinum. 2. Sayuran. Cemaran oleh bakteri dapat dibedakan dengan cemaran oleh jamur, yaitu terdapatnya ketampakan berair dan terbentuknya lendir, tanpa terlihat pertumbuhan miselia. Spesies Fusarium dan Botrytis sering mencemari sayuran, sedangkan Aspergillus niger banyak mencemari bawang merah dan diketahui sebagai patogen pada komoditi tersebut, Sedangkan pada kentang, cemarannya didominasi oleh Rhizoctonia solani. Untuk sayuran yang berupa “daun”, didominasi oleh spesies Alternaria, Fusarium dan Cladosporiuin. 3. Biji-bijian. Bijian mengalami pencemaran sejak di ladang, sebelum dilakukan pemanenan, dan cemaran tersebut umumnya makin bertambah pada perlakuan pasca panen, khususnya pada penyimpanan. Genera Aspergillus, Penicillium, Fusarium, Alternaria dan Cladosporium mendominasi jamur pencemar bijian. Cemaran Jamur Pada Proses Fermentasi Substrat Padat
Cemaran dapat berasal dari inokulum, udara untuk aerasi, ruang
fermentasi, dan peralatan. Cemaran oleh jamur penghasil aflatoksin dan jamur toksigenik lainnya juga diketahui telah mencemari proses fermentasi kecap. Prevalensi terbesar terjadinya cemaran tersebut adalah pada tahapan fermentasi jamur. Pada proses-proses fermentasi tersebut, pemilihan strain yang mampu bersaing dengan jamur kontaminan dan mampu mendegradasi toksin yang telah terbentuk akan sangat membantu pada usaha terbebasnya produk dari cemaran mikotoksin. Kerusakan Bahan Makanan dan Makanan Hasil Olahan Akibat Aktivitas Kapang Kontaminan Kerusakan pada biji-bijian tersebut secara tidak langsung dapat menjadi jalan masuk bagi spora-spora kapang kontaminan. Di dalam biji, spora-spora kapang berkecambah membentuk hifa-hifa dan anyaman miselium. Selanjutnya kapang- kapang tumbuh dan berkembangbiak serta melakukan metabolisme. Salah satu macam metabolit sekunder yang dihasilkan oleh kapang ialah mikotoksin. Apabila mikotoksin tertelan bersama-sama makanan yang telah terkontaminasi oleh kapang kontaminan penghasil mikotoksin, maka dapat menyebabkan keracunan, yang disebut mikotoksikosis. Bahan makanan yang telah terkontaminasi oleh kapang akan mengalami perubahan tesktur, misalnya : berserbuk pada permukaannya, berserabut halus, hancur sebagian. Warna bahan makanan juga dapat mengalami perubahan karena tertutup oleh spora-spora kapang yang berwarna-warni. Aroma bahan makanan juga menjadi tidak sedap. Potensi Bahaya Oleh Cemaran Jamur Pada Pangan
Cemaran jamur pada pangan memerlukan perhatian yang
serius, bukan hanya karena menyebabkan kerusakan pangan tetapi berkaitan dengan potensi jamur tersebut untuk menghasilkan mikotoksin serta membentuk konidia yang bersifat patogen atau penyebab alergi. Efek toksik yang terpenting adalah sebagai penyebab kanker dan penurunan imunitas. Beberapa mikotoksin memiliki sifat sebagai antibiotik, yang dapat menyebabkan beberapa bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik yang banyak digunakan sekarang. Beberapa kelompok jamur juga sangat berpotensi sebagai penyebab alergi atau penyakit, terutama penyakit yang berkaitan dengan saluran pernafasan dan paru-paru. Pencegahan Pencemaran Pangan Oleh Jamur
1. Menghambat pertumbuhan dan inaktivasi
Usaha ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya dengan menggunakan fungisida pada saat sebelum panen; untuk bijian dan kacangan dilakukan proses pengeringan yang baik dan menjaga kondisi dalam penyimpanan tetap kering. Usaha ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya dengan menggunakan fungisida pada saat sebelum panen; untuk bijian dan kacangan dilakukan proses pengeringan yang baik dan menjaga kondisi dalam penyimpanan tetap kering. Pengemasan vakum akan memberikan hasil yang lebih baik, mengingat jamur bersifat aerobik. 2. Pencegahan kontaminasi selama proses produksi Pencegahan kontaminasi jamur pada proses produksi hanya dapat dilakukan dengan membuat rencana pelaksana- an HACCP yang baik, dimulai dari membuat diskripsi proses, penentuan jenis bahaya, tingkat CCP, kriteria kontrol, cara-cara memonitor dan menentukan tindakan yang diperlukan. Suhu dan lama waktu pemanasan merupakan kriteria kontrol untuk mengeliminir jamur pada bahan mentah. Sterilisasi udara dengan cara filtrasi untuk tujuan aerasi memberikan kontribusi untuk memperkecil peluang terjadinya cemaran pada proses fermentasi. Penggunaaan masker penutup mulut dan hidung, sarung tangan, penutup kepala yang kedap debu pada saat bekerja sangat membantu menurunkan tingkat bahaya dari spora/ konidia jamur bagi kesehatan. Dampak Konsumsi Bahan Makanan Yang Terkontaminasi Oleh Mikotoksin Terhadap Kesehatan Apabila mikotoksin terpapar ke dalam tubuh bersama-sama makanan yang telah terkontaminasi oleh spesies-spesies kapang penghasil mikotoksin, maka mikotoksin akan masuk ke dalam sistem pencernaan makanan. Selanjutnya akan masuk melalui vena porta hepatica menuju ke hepar. Di dalam hepar, mikotoksin masuk bersama-sama darah ke dalam sinusoid-sinusoid yang terletak berbatasan dengan hepatosit-hepatosit. Zat-zat yang terkandung dalam darah, termasuk mikotoksin dapat terabsorbsi ke dalam hepatosit-hepatosit di sekitar sinusoid.Selanjutnya mikotoksin yang telah masuk ke dalam hepatosit akan menyebabkan kerusakan struktur hepatosit dan gangguan fungsi hepar. Salah satu mikotoksin adalah citrinin. citrinin juga bersifat hepatotosik pada mencit; mikotoksin ini terbukti dapat menyebabkan kerusakan struktur dan ultra struktur hepatosit serta gangguan fungsi. Thank you