Dosen :
M. Ichsan S.,SKM,M.Epid.
Disusun Oleh :
Kelompok
Segala puji dan syukur dihaturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, karena atas berkat rahmat-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Berikut ini penulis akan mempersembahkan makalah mata kuliah Penyakit
Berbasis Lingkungan yang menurut penulis dapat memberikan manfaat bagi kita semua
karena kita dapat mengetahui peranan Pancasila bagi para pemuda di era modern.
Melalui kata pengantar ini penulis terlebih dahulu meminta maaf dan mohon
dimaklumi apabila dalam makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang salah atau
kurang tepat bagi para pembaca makalah ini.
Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terimakasih pada pihak yang membantu dan semoga Allah SWT memberikan rahmat-
Nya agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Agustus, 2019
Penulis
A. Pengertian Penyakit Berbasis Lingkungan
Penyakit adalah suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi dan /atau
morfologi suatu organ dan/atau jaringan tubuh. (Achmadi’05).
Penyakit merupakan suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang
menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang
dipengaruhinya. Penyakit merupakan respon tubuh akibat menurunnya energi dalam
tubuh karena berkurangnya kemampuan tubuh untuk mengeliminasi dan membuang
racun.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitarnya (benda hidup, mati,
nyata, abstrak) serta suasana yang terbentuk karena terjadi interaksi antara elemen-
elemen di alam tersebut. (Sumirat’96).
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang
tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan yang terdiri dari komponen abiotik dan
biotik.
Penyakit berbasis lingkungan adalah suatu kondisi patologis berupa kelainan
fungsi atau morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan
segala sesuatu disekitarnya yang memiliki potensi penyakit.
c. Meningitis
Penyakit meningitis adalah infeksi pada lapisan otak dan urat saraf tulang
belakang. Meningitis merupakan infeksi yang dapat mengancam nyawa. Bila
tidak ditangani dapat terjadi pembengkakan otak, kecacatan tetap, koma
bahkan kematian.
Penyakit meningitis yang disebabkan oleh bakteri tertentu dan merupakan
penyakit yang serius. Salah satu contoh bakterinya yaitu Meningococcal
bacteria. Penyakit ini menular melalui kontak dengan udara bebas.
Gejala awal penyakit meningitis yaitu demam, sakit kepala, kaku kuduk,
sakit tenggorokan, dan muntah. Selain itu juga pada orang dewasa menjadi
lebih mudah tersinggung, linglung, dan sangat mengantuk, hingga terjadi
penurunan kesadaran koma bahkan meninggal.
Menjaga hygiene merupakan cara yang paling baik untuk menghindari
transmisi penyakit. Antibiotik diberikan untuk mencegah meningitis pada
orang yang kontak dekat dengan orang yang menderita meningitis.
Pencegahan :
3.2 Suhu
a. Hipotermia
Hipotermia adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika tubuh
kehilangan panas lebih cepat dari pada saat tubuh menghasilkan panas
sehingga suhu tubuh pun menjadi sangat rendah. Penderita hipotermia suhu
tubuhnya di bawah 36 derajat Celcius padahal suhu tubuh manusia normal
adalah 37 derajat Celcius.
Penyebab Hipotermia yakni pasti ada kontak dengan lingkungan dingin,
ada gangguan penyakit yang tengah diderita, penggunaan obat - obatan ataupun
alkohol serta radang pankreas.
Pencegahan:
Pindahkan ke tempat kering yang teduh. Ganti pakaian basah dengan
pakaian kering yang hangat, selimuti untuk mencegah kedinginan. Jika
tersedia, gunakan bahan tahan angin, seperti alumunium foil atau plastik
untuk perlindungan lebih lanjut. Panas tubuh dari orang lain juga bagus
untuk diberikan, suruh seseorang melepas pakaian, dan berbagi pakai
selimut dengan si korban. Jika penderita sadar, berikan minuman hangat
jangan memberikan minuman alkohol. Segeralah cari bantuan medis.
Bila kita melakukan kegiatan luar ruangan ( pendakian gunung khususnya )
pada musim hujan atau di daerah dengan curah hujan tinggi, harus
membawa jas hujan, pakaian hangat ( jaket tahan air dan tahan angin ) dan
pakaian ganti, serta kaus tangan, dan kaus kaki juga sangat penting.
Perlengkapan yang tidak kalah pentingnya adalah sepatu pendakian yang
baik dan dapat menutupi sampai mata kaki, jangan pakai sendal gunung atau
bahkan jangan pakai sendal jepit.
Bawa makanan yang cepat dibakar menjadi kalori, seperti gula jawa, coklat
dll. Dalam perjalanan banyak “ngemil” untuk mengganti energi yang hilang.
Bila angin bertiup kencang, maka segeralah memakai perlengkapan pakaian
hangat, seperti jaket dan kaus tangan.
Faktor Resiko
Para ahli kesehatan masyarakat pada umumnya sepakat bahwa kualitas kesehatan
lingkungan adalah salah satu dari empat faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia,
menurut H.L Blum yang merupakan faktor yang memberikan kontribusi terbesar
terhadap pencapaian derajat kesehatan. Memang tidak selalu lingkungan menjadi faktor
penyebab, melainkan juga sebagai penunjang, media transmisi maupun memperberat
penyakit yang telah ada. Faktor yang menunjang munculnya penyakit berbasis
lingkungan antara lain :
5. Perilaku masyarakat
Perilaku Hidup Bersih san Sehat belum banyak diterapkan masyarakat, menurut
studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia tahun 2006, perilaku masyarakat
dalam mencuci tanganadalah (1) setelah buang air besar 12%, (2) setelah
membersihkan tinja bayi dan balita 9%, (3) sebelum makan 14%, (4) sebelum
memberi makan bayi 7%, dan (5) sebelum menyiapkan makanan 6 %. Studi BHS
lainnya terhadap perilaku pengelolaan air minum rumah tangga menunjukan 99,20 %
merebus air untuk mendapatkan air minum, namun 47,50 % dari air tersebut masih
mengandung Eschericia Coli. Menurut studi Indonesia Sanitation Sector
Development Program (ISSDP) tahun 2006 terdapat 47% masyarakat masih
berperilaku buang air besar ke sungai, sawah, kolam, kebun dan tempat terbuka.
Teori simpul terjadinya penyakit
Mengacu kepada gambaran skematik tersebut di atas, maka pathogenesis penyakit dapat
diuraikan ke dalam 5 (lima) simpul, yakni :
Berbagai agent penyakit yang baru maupun lama dapt dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu:
Masing-masing agent penyakit yang masuk ke dalam tubuh dengan cara-cara yang
khas. Ada 3 jalan masuk kedalam tubuh manusia, yakni :
a. Sistem pernafasan
b. Sistem pencernaan
c. Masuk melalui permukaan kulit
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/e1cf67b8122c12a4d2a95d6ac50137f
f.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/32272/Chapter%20I.pdf;jsessionid
=C6623B40836E5D7110D21727C5D2BFC1?sequence=4
www.academia.edu/9601587/Teori_simpul
https://dokumen.tips/documents/makalah-manajemen-penyakit-lingkungan-berbasis-
wilayah-dalam-upaya-penanggulangan.html