Anda di halaman 1dari 11

I.

Topik Percobaan

Menentukan Kadar NaCl Dalam Garam Dapur Kotor

II. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kemurnian NaCl dalam sampel garam
dapur kotor dengan cara MOHR..

III.Alat dan Bahan

Neraca analitik Pipet volum


Gelas arloji Labu takar
Gelas piala Garam dapur kotor
Corong AgNO3 standar
Buret lengkap K2CrO4 1 %
Erlenmeyer Aquades

IV. Landasan Teoritis dan Prosedur Pengukuran

A. Dasar teori

Garam Dapur

Garam adalah istilah umum bagi senyawa kimia bernama Natrium Klorida (NaCl).
Penggunaannya diperkirakan telah berlangsung sejak 4.700 tahun yang lalu. Sekarang,
senyawa kimia ini diproduksi secara besar-besaran dari penguapan air laut, walaupun di
beberapa negara lain seperti Australia dan USA garam yang diproduksi lebih banyak
bersumber dari penambangan garam. Total produksi garam di dunia pada tahun 2000
lebih dari 180 jut ton/tahun. Tiga besar negara produsen garam adalah AS (42 juta ton),
Cina (31 juta ton) dan Kanada (16 juta ton). Sementara Indonesia dengan luas lahan
pergaraman sekira 25.000-30.000 hektar yang dikelola petani garam dan PT Garam
dalam cuaca normal mampu memproduksi garam dengan grade konsumsi sekitar 1,8-2,0
juta ton/tahun. Pada saat terjadinya curah hujan yang sangat tinggi pada tahun 2000,
hanya mampu memproduksi 300.000 ton, sehingga sebagian besar harus dipenuhi dari
produk impor. Sedangkan kebutuhan garam industri sekira 1,3-1,5 juta ton, dimana
hampir seluruh kebutuhan masih dipenuhi produk impor. Menurut penggunaannya,
garam dapat digolongkan menjadi garam proanalisis (p.a) yaitu garam untuk reagent
(tester) pengujian dan analisis di laboratorium, lalu garam farmasetis untuk keperluan di
industri farmasi, garam industri untuk bahan baku industri kimia dan pengeboran minyak,

1 Laporan Lengkap Praktikum NaCl Hariadi DBD 109 047


garam konsumsi untuk keperluan garam konsumsi dan industri makanan dan garam
pengawetan untuk keperluan pengawetan ikan.

Penggolongan garam tersebut juga menunjukkan kualitas garam yang digunakan. Untuk
garam p.a dan garam farmasi, mempunyai kandungan NaCl > 99%, garam konsumsi
mempunyai kandungan NaCl > 94% dan garam untuk pengawetan memiliki kandungan
NaCl > 90%. Semakin besar kandungan NaClnya, akan semakin kompleks dan rumit
proses produksi dan pemurniannya.

Penggunaan garam dibedakan menjadi garam konsumsi yaitu garam yang dikonsumsi
bersama-sama dengan makanan dan minuman serta garam industri yaitu garam yang
digunakan sebagai bahan baku maupun bahan pembantu berbagai industri seperti industri
kimia, texstil, penyamakan kulit dan pembuatan sabun.
Menurut produsennya garam dibedakan menjadi 2 yaitu garam rakyat dan garam
pemerintah. Berdasarkan bentuknya garam dibedakan atas garam curah yang berbentuk
kristal dan garam briket yang dicetak.

1. Komposisi Garam Dapur

Garam dapur sebagian besar berasal dari penguapan air laut dan sedikitnya mengandung
95% Natrium Klorida, sehingga rumus garam dapur adalah NaCl. Komposisi beberapa
zat utama (keadaan normal) garam dapur, tercantum pada tabel 1.

Tabel 1. Komposisi Beberapa Zat Utama (keadaan normal) Garam Dapur

Zat Utama Komposisi %

NaCl 77,66

MgCl2 10,88

CaSO 3,60

MgSO 4,47

K2SO 2,46

MgBr2 0,27

CaCO3 0,34

Senyawa lain 0,001

(Partono, 2001:2)

2 Laporan Lengkap Praktikum NaCl Hariadi DBD 109 047


Garam dapur sebagai garam konsumsi harus memenuhi beberapa syarat atau kriteria
standar mutu. Menurut SNI nomor 01-3556-2000 garam dapur harus memenuhi syarat
komposisi sebagai garam konsumsi seperti tertera pada tabel 2.

Tabel 2. Syarat atau kriteria standar mutu garam dapur menurut SNI nomor 01-3556-
2000

N Kriteria Uji Satuan Persyaratan Mutu


o
1 Keadaan
 Bau Normal
 Rasa Asin
 Warna Putih bersih

2 Kadar air ( H2O ) % ( b/b ) Maks 7

3 Kadar NaCl dihitung dari % ( b/b ) Min 94,7


jumlah klorida ( Cl- ) adbk

4 Yodium dihitung sebagai mg/kg Min 30 ppm


Kalium Iodat ( KIO3 )

5 Cemaran logam :
 Timbal ( Pb ) mg/kg Maks 10,0
 Tembaga ( Cu ) mg/kg Maks 10,0
 Raksa ( Hg ) mg/kg Maks 0,1

6 Cemaran Arsen ( As ) mg/kg Maks 0,1

Keterangan :
o b/b : bobot / bobot
o adbk : atas dasar bahan kering

2. Sifat-Sifat Garam Dapur

a. Garam dapur sebagian besar berasal dari penguapan air laut dan sedikitnya
mengandung 95 % Natrium Klorida, sehingga rumus dari garam dapur adalah
NaCl (Djoko, 1995: 5)
b. Merupakan kristal berwarna putih dan berbentuk kubus.
c. Mudah larut dalam air.
d. Pada keadaan padat garam dapur tidak berair tetapi bersifat higroskopis.

3 Laporan Lengkap Praktikum NaCl Hariadi DBD 109 047


e. Pada suhu dibawah 0 oC garam dapur mempunyai rumus NaCl.H2O.
f. Pada suhu normal 15 oC larutan jenuh dari garam dapur mempunyai berat jenis
1,204 dan mengandung NaCl 96,4%.
g. Mempunyai titik didih 108 oC dan titik beku -21,1 oC.
h. Mudah rapuh karena peristiwa perubahan bentuk dan kehilangan air kristal
sehingga mudah retak (Asharun, 1999: 9)

3. Kegunan Garam Dalam Tubuh Manusia.

Garam memegang peranan penting didalam tubuh manusia antara lain:

a. Ikut menjaga tetapnya tekanan osmosa didalam cairan tubuh.


b. Menjaga keseimbangan air dalam tubuh.
c. Ikut menjaga tetapnya keasaman (pH) dalam tubuh.
d. Berperan terhadap kepekaan syaraf untuk rangsangan, baik dalam tubuh sendiri
maupun luar tubuh.
e. Untuk media mineral antara lain yang akan dimasukkan dalam tubuh, karena
tubuh memerlukannya antara lain: Kalsium, Magnesium, Besi, Flour, dan Iodium.

4. Jenis-jenis garam dapur yang dikonsumsi di Indonesia.

Ada 3 jenis garam dapur yang biasa dikonsumsi di Indonesia yaitu :

a. Garam konsumsi yang diproduksi PN. Garam Kalianget. Garam ini diawasi dan
dibina seksama oleh pemerintah sehingga yang beredar dipasaran adalah garam
yang telah memenuhi syarat dan standar mutu untuk konsumsi garam dapur.
b. Garam yang di Impor dari luar negeri. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
bila produksi dalam negeri kurang/tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
atau jika hasil produksi dalam negeri kualitasnya tidak sesuai yang diharapkan.
Misalnya karena musim hujan berkepanjangan atau kesulitan teknik yang lain.
c. Garam rakyat produksi pengrajin garam. Mutunya sebagian besar belum
memenuhi standar industri bagi garam konsumsi karena cara pengolahannya
masih tradisional. Kebanyakan industri garam rakyat, memproduksi garam
beriodiumnya dalam bentuk briket dan untuk memastikan briketnya tidak mudah
pecah, maka setelah dicetak dipanaskan dalam oven dengan suhu sering kali
diatas 135oC. Dengan tingginya oven pengering ini akan menyebabkan
terpecahnya senyawa Kalium Iodat (KIO3), dan iodiumnya terlepas menguap,
sehingga membuat kandungan iodium dalam garam briket kebanyakan kurang
memenuhi syarat yang ditetapkan. Mudah rusaknya Kalium iodat (KIO3) saat
dioven ini disebabkan oleh karena proses iodisasi hanyalah proses pencampuran
kristal padat dengan larutan iodat sehingga Kalium Iodatnya hanya menempel
pada permukaan kristal garam.

4 Laporan Lengkap Praktikum NaCl Hariadi DBD 109 047


B. Prosedur Kegiatan
1. Timbanglah dengan tepat dari sampel garam dapur kotor di
atas gelas arloji seberat 0,580 gram dan segera larutkan ke dalam gelas piala
dengan air suling/aquades. Kemudian masukkan pada labu takar 100 ml serta
tambah lagi dengan aquades.
2. Dari larutan sampel di atas, ambil dengan pipet volum
sebanyak 10 ml dan masukkan ke dalam Erlenmeyer.
3. Tambahka lagi indicator K2CrO4 1% sebanyak 2-5 tetes.
4. Kemudian di titrasi dengan larutan standar AgNO 3, tetes
demi tetes melalui buret, hingga warna berubah dari putih menjadi merah.
5. Lakukan percobaan tersebut minimal 2 kali dan catatlah
pada data pengamatan.

V. Data Hasil Pengamatan

Tabung Perlakuan Penambahan AgNO3 Volume AgNO3


Sebelum Sesudah
I Masukkan larutan garam
sebanyak 10 ml ke dalam
Erlenmeyer, kemudian
K2CrO4 1% sebanyak 5 Kuning Merah bata
tetes. Setelah itu di titrasi ( 20 ml ) ( 30 ml ) 10 ml
dengan larutan AgNO3
hingga berwarna merah
bata.
II Sama dengan perlakuan Kuning Merah bata
pada tabung I. ( 30 ml ) ( 39,8 ml ) 9,8 ml

5 Laporan Lengkap Praktikum NaCl Hariadi DBD 109 047


VI. Analisis Data dan Tugas
A. Analisis Data
Metode yang digunakan pada standarisasi AgNO 3 dengan NaCl adalah
metode Mohr dengan indikator K2CrO4. Penambahan indikator ini akan menjadikan
warna larutan menjadi kuning. Titrasi dilakukan hingga mencapai titik ekuivalen.
Titik ekuivalen ditandai dengan berubahnya warna larutan menjadi merah bata dan
munculnya endapan putih secara permanen.
Dipilih indikator K2CrO4 karena suasana sistem cenderung netral. Kalium
kromat hanya bisa digunakan dalam suasana netral. Jika kalium kromat pada reaksi
dengan suasana asam, maka ion kromat menjadi ion bikromat dengan reaksi :
2 CrO42-+ 2 H + ↔ Cr2 O7 2- + H2O
Hasil reaksi ini berupa endapan AgCl. Ag+ dan AgNO 3 dengan Cl- dari NaCl akan
bereaksi membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Setelah ion Cl- dalam
2-
NaCl telah bereaksi semua, maka ion Ag+ akan bereaksi dengan ion CrO 4 dari
K2CrO4 (indikator) yang ditandai dengan perubahan warna, dari kuning menjadi
merah bata. Saat itulah yaitu saat AgNO3 tepat habis bereaksi dengan NaCl.
Keadaan tersebut dinamakan titik ekuivalen dimana jumlah mol grek AgNO 3 sama
dengan jumlah mol grek NaCl.
Standarisasi larutan NaCl dengan menggunakan larutan satndar AgNO 3. Titik akhir
titrasi ion kromat akan bereaksi dengan kelebihan ion perak membentuk endapan
berwarna merah bata dari perak kromat, dengan reaksi :
Cr2O2- + 2 Ag+  Ag2Cr2O4
1. Diket :
V NaCl = 10 ml
N NaCl = 0,01 N
V AgNO3 = 10 ml
Ditanya : N AgNO3 ….. ?
Jawab : ∑ek AgNO3 = ∑ek NaCl

N AgNO3 . V AgNO3 = N NaCl . V NaCl

6 Laporan Lengkap Praktikum NaCl Hariadi DBD 109 047


0,01 N . 10 ml
N AgNO3 = ——————
10 ml
= 0,01 N

2. Diket :
V NaCl = 10 ml
N NaCl = 0,01 N
V AgNO3 = 9,8 ml
Ditanya : N AgNO3 ….. ?
Jawab : ∑ek AgNO3 = ∑ek NaCl

N AgNO3 . V AgNO3 = N NaCl . V NaCl

0,01 N . 10 ml
N AgNO3 = ——————
9,8 ml
= 0,1020 N

B. Tugas

1. Hitunglah konsentrasi (M) dari NaCl


kepada masing-masing tabung dengan rumus :

V1 NaCl . M1 NaCl = V2 AqNO3 . M2 AgNO3

M dari AgNO3 = 0,1 M

Jawab:
Tabung 1
VNaCl . M NaCl = VAgNO3 . M AgNO3
M NaCl = VAgNO3 . M AgNO3
VNaCl
M NaCl = 10 ml . 0,1 M

7 Laporan Lengkap Praktikum NaCl Hariadi DBD 109 047


10 ml
M NaCl = 0,1 M
Jadi, konsentrasi NaCl pada tabung 1 adalah 0,097 M.

Tabung 2
VNaCl . M NaCl = VAgNO3 . M AgNO3
M NaCl = VAgNO3 . M AgNO3
VNaCl
M NaCl = 9,8 ml . 0,1 M
10 ml
M NaCl = 0,098 M

Jadi, konsentrasi NaCl pada tabung 2 adalah 0,098 M.

2. Hitunglah massa (m) NaCl pada masing-


masing tebung dengan rumus :

M = V NaCl . M NaCl . Mr

Jawab:
Tabung 1
m = VNaCl . M NaCl . Mr NaCl
m = 0,01 liter. 0,1 M . 58,5 gram/mol
m = 0,0585 gram

Jadi, massa NaCl pada tabung 1 adalah 0,056745 gram.

Tabung 2
m = VNaCl . M NaCl . Mr NaCl
m = 0,01 liter. 0,098 M . 58,5 gram/mol
m = 0,05733 gram

Jadi, massa NaCl pada tabung 2 adalah 0,05733 gram.

3. Hitunglah kadar NaCl dalam garam


dapur :

Massa NaCl

8 Laporan Lengkap Praktikum NaCl Hariadi DBD 109 047


% NaCl = ———————— x 100 %
Massa garam dapur

Jawab:

Tabung 1
% NaCl = Massa NaCl
x 100%
Massa Garam Dapur

% NaCl = 0,056745 gram


x 100%
0,580 gram

% NaCl = 9,78 %

Jadi, kadar NaCl dalam garam dapur pada tabung 1 adalah 9,78 %

Tabung 2
% NaCl = Massa NaCl
x 100%
Massa Garam Dapur

% NaCl = 0,05733 gram


x 100%
0,580 gram

% NaCl = 9,88 %

Jadi, kadar NaCl dalam garam dapur pada tabung 2 adalah 9,88 %

4. Apa fungsi indicator K2CrO4 ?

Jawab:

9 Laporan Lengkap Praktikum NaCl Hariadi DBD 109 047


Indikator K2CrO4 digunakan untuk menentukan adanya ion Ag+.
Indikator ini akan mengubah warna putih perak menjadi endapan
merah bata.

5. Tuliskan Reaksi dari :

a. NaCl + AgNO3

b. AgNO3 + K2CrO4

Jawab:

a. NaCl + AgNO3 → AgCl + NaNO3

b. 2AgNO3 + K2CrO4 → Ag2CrO4 + 2KNO3

VII. Diskusi, Kesimpulan, dan Saran

A. Diskusi

Kendala yang dihadapi saat praktikum yaitu kurangnya peralatan praktik yang
tersedia sehingga kegiatan praktik berjalan lamban karena harus bergantian.
Sebagai contoh yaitu Pembakar Spritus yang hanya ada 1 sedangkan kegiatan
praktik terdiri dari beberapa kelompok. Selain itu juga ruangan praktik yang
sempit dan panas (gelap).

B. Kesimpulan

Garam adalah istilah umum bagi senyawa kimia bernama Natrium Klorida
(NaCl).

Sifat-Sifat Garam Dapur

 Garam dapur sebagian besar berasal dari penguapan air laut dan sedikitnya
mengandung 95 % Natrium Klorida, sehingga rumus dari garam dapur
adalah NaCl
 Merupakan kristal berwarna putih dan berbentuk kubus.

10 Laporan Lengkap Praktikum NaCl Hariadi DBD 109 047


 Mudah larut dalam air.
 Pada keadaan padat garam dapur tidak berair tetapi bersifat higroskopis.
 Pada suhu dibawah 0 oC garam dapur mempunyai rumus NaCl.H2O.
 Pada suhu normal 15 oC larutan jenuh dari garam dapur mempunyai berat
jenis 1,204 dan mengandung NaCl 96,4%.
 Mempunyai titik didih 108 oC dan titik beku -21,1 oC.
 Mudah rapuh karena peristiwa perubahan bentuk dan kehilangan air kristal
sehingga mudah retak

Standarisasi larutan NaCl dengan menggunakan larutan satndar AgNO3.


Titik akhir titrasi ion kromat akan bereaksi dengan kelebihan ion perak
membentuk endapan berwarna merah bata dari perak kromat, dengan
reaksi :
Cr2O2- + 2 Ag+  Ag2Cr2O4

C. Saran

Saran saya adalah ketika memulai praktikan, diharapkan semua anggota


kolompok dapat bekerja sama untuk melakukan percobaan tersebut dan
diharapkan juga agar alat dan bahan harus lengkap sebelum memulai praktikan.
Untuk itu sangat diharapakan kepada pengelola Lab UNPAR dan kaka
pembimbing praktikum agar sangat memperhatikan kendala-kendala yang
dihadapi para praktikan demi kelancaran kegiatan dan kenyamanan bersama.

IX. Daftar Pustaka


 Buku Petunjuk Praktikum Kimia Dasar 2010
 http://www.pikiranrakyat.com/cetak/0504/27/cakrawala/lainnya-02.html
 Http://www.wikipedia.org

X. Lampiran

11 Laporan Lengkap Praktikum NaCl Hariadi DBD 109 047

Anda mungkin juga menyukai