Laboratorium Dasar
Disusunoleh:
Kelompok: D-4
ASISTEN:
Ambri Agusmanto 1704103010035
DOSEN PEMBIMBING:
Prof. Dr Nasrul AR, S.T., M.T. 197210202000121001
1. pH mg/L 6,5-8,5
2. Besi mg/L 1
3. Fluorida mg/L 1,5
4. Kesahadan(CaCO3) mg/L 500
5. Mangan mg/L 0,5
6. Nitrat, sebagai N mg/L 10
7. Nitrit, sebagai N mg/L 1
8. Sianida mg/L 0,1
9. Deterjen mg/L 0,05
10. Pestisida total mg/L 0,1
Tambahan
1. Air raksa mg/L 0,001
2. Arsen mg/L 0,5
3. Kadmium mg/L 0,005
4. Kromium(valensi 6) mg/L 0,5
5. Selenium mg/L 0,1
6. Seng mg/L 15
7. Sulfat mg/L 400
8. Timbal mg/L 0,05
2.1 Alat
Alat alat yang digunakan: Jumlah
a) Labu ukur 10 mL 7 buah
b) Labu ukur 100 mL 1 buah
c) Gelas beker 100 mL 1 buah
d) Labu ukur 20 mL 5 buah
e) Pipet ukur 2 mL 1 buah
f) Pipet ukur 5 mL 1 buah
g) Corong kaca kecil 1 buah
h) Spektrofotometer UV/Vis 1700 1 unit
i) Kuvet/sel 3 buah
j) Mikropipet 1 μL 1 unit
2.2 Bahan
Bahan bahan yang digunakan: Jumlah
a) NH4Fe(SO4)2.12H2O 1 mL
b) K2S2O8 5,9 mL
c) Laruran KCNS 10% 5,9 mL
d) Aquades secukupnya
e) Tissue lembut secukupnya
f)
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
s
3.1 Pembuatan Larutan Standard
Adapun langkah-langkah pembuatan larutan standard (kurva kalibrasi) sebagai
berikut:
1) Dibuat larutan baku Fe dengan konsentrasi 100 ppm dan ditipiskan 10 kali
menjadi 10 ppm dengan aquades.
2) Dibuat deret standar Fe dalam konsentrasi 0,0; 0,3; 0,6; 0,9; 1,2; dan 1,5
(ppm) dalam labu ukur 10 mL. Lalu;
3) Diencerkan dengan aquades hingga tanda batas.
4) Kemudian ditambahkan 0,3 mL K2S2O8 dan 0,3 mL KCNS 10% kedalam
masing masing labu ukur dan di diamkan selama 10-15 menit.
5) Dicari panjang gelombangnya menggunakan spektrofotometer
6) Dilakukan pembacaan absorbansi untuk masing masing konsentrasi.
7) Dibuat kurva kalibrasi antara konsentrasi dan absorbansi.
1 0,0 0,0002
2 0,3 0,0197
3 0,6 0,0452
4 0,9 0,0795
5 1,2 0,0947
6 1,5 0,1307
Tabel 4.3 Data Nilai Absorbansi Pada Sampel
NO Sampel Konsentrasi Absorbansi
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Absorbansi maksimum diperoleh pada panjang gelombang 470 nm.
2. Nilai absobansi berbanding lurus dengan konsentrasi larutan standar
sehingga semakin tinggi konsentrasi larutan standar maka semakin tinggi
nilai absorbansinya.
3. Persamaan linear yang diperoleh sebesar Y= 0,0868X− 0,0035 dengan
nilai R sebesar 0,9909.
4. Konsentrasi sampel air sumur Tungkop, Peurada, dan Ateuk Munjeng
berturut-turut sebesar 0,1342; 0,1581; dan 0,0288 ppm.
5. Air sumur Peurada memiliki kandungan besi yang paling tinggi dan air
sumur Ateuk Munjeng memiliki kandungan besi yang paling rendah dalam
praktikum ini.
6. Ketiga sampel air tersebut masih aman untuk digunakan menurut standar
baku mutu air menurut Permenkes RI No. 32/Menkes/Per/IX/2017 dan
masih bisa dipakai untuk minum menurut Permenkes RI No.
492/Menkes/Per/IV/2010.
DAFTAR PUSTAKA
Andini, A., 2018, ‘Analisa Kadar Fe (III) Air di Kecamatan Tanggulangin
Sidoarjo’, Medical Technology and Public Health Journal, vol. 2,
no. 1, hh. 19-24.
Chakraborty, S., Sharmin, S., Rony, S.R., Ahmad, S. A. I., and Sohrab M.D.H.,
2018, ‘Stability-indicating UV/Vis Spectrofotometric Method for
Diazepam Development and Validation’, Journal of Pharmaceutical
sciences, vol. 80, no. 2, hh. 366-373.
Iyabu, H., Muhammad, A., La Kilo, J. and La Kilo, A., 2020, ‘Besi dalam Air
Sumur: Studi Kasus di Kelurahan Dulalowo dan Heledulaa’,
Jamb.J.Chem, vol. 2, no. 2, hh. 46-527.
Kurniawati, R.D., Kraar, M.H., Amalia, V.N. and Kusaeri, M.T., 2020,
‘Peningkatan Akses Air Bersih Melalui Sosialisasi dan Penyaringan
Air Sederhana Desa Haurpugur’, Jurnal Pengabdian dan Peningkatan
Mutu Masyarakat (Janayu), vol. 1, no. 2, hh. 136-1438.
Sahputra, R., 2021, ‘Analisis Kandungan Besi pada Air Tanah Bansir Darat
Pontianak Tenggara’, QUANTUM: Jurnal Pembelajaran IPA dan
Aplikasinya, vol. 1, no. 1, hh. 23-324.
Salleh, A.A.M., and Baharin, H., 2019, ‘Determination of Iron and Lead in Larvae
Using Atomic Absorption Specroscopy’, eProceedings Chemistry,
vol. 4, no. 2019, hh. 6-10.
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
A.1 Menentukan Volume Pengenceran Larutan Standar Fe dari Konsentrasi
1000 ppm Menjadi 10 ppm
M1V1 = M2V2
1000 x V1 = 10 x 100
10⋅100 10 x 100
V1 =
1000 1000
V1= 1 mL
Berdasarkan Tabel A.1 dapat dihitung persamaan regresi liniernya jika Y=ax+b
n . Σxy−Σx . Σy
a=
n ( Σ x )−Σ ¿ ¿
2
6(0,41427)−(4,5000)(0,3700)
a= 2
6 ( 4,9500 )−( 4,5000)
a=0,0868
Σy−a (Σx)
b=
n
0,3700−0,0868( 4,5000)
b=
6
b=−0 , 0035
Maka, persamaan linier yang didapat (y) = ax + b
y = 0,0868 x−0,0035
y = 0.0868x - 0.0035.
Dimana:
y = absorbansi
x = konsentrasi