A.9 Pembuatan larutan parasetamol 50, 60, 70, 80, dan 90 mg/L
Larutan stok parasetamol 100 mg/L dipipet sebanyak 10 mL dan
dimasukkan dalam labu ukur 100 mL, dikocok hingga homogen,
dan ditanda bataskan sehingga diperoleh larutan parasetamol
dengan konsentrasi 10 mg/L. Perlakuan diatas diulangi untuk
larutan kontaminan parasetamol 50, 60, 70, 80, dan 90 mg/L
dengan memipet berturut-turut sebanyak 50, 60, 70, 80, dan 90
mL.
54
Lampiran B. Diagram Alur Penelitian
Preparasi prekursor
Karakterisasi produk
FTIR
XRD
Data
Analisis Data
55
Lampiran C. Diagram Alir
C.1 Aktivasi Arang Kayu
Arang Kayu
- Ditumbuk sebanyak 1 kg
- Diayak dengan ayakan berukuran 30 mesh
- Diayak kembali dengan ayakan berukuran 60 mesh
Filrat Endapan
Arang aktif
56
C.2 Fungsionalisasi Karbon Aktif dengan Oksidasi
Karbon aktif
Filrat Endapan
57
C.3 Pembuatan Komposit Zn-Fe-LDH/Karbon Aktif,
Zn(OH)2/Karbon Aktif, dan Fe(OH)3/Karbon Aktif dan
Pembuatan ZnFe2O4/Karbon Aktif, ZnO/Karbon Aktif, dan
Fe2O3/Karbon Aktif
Karbon aktif
Filrat Endapan
Zn-Fe-LDH/Karbon Aktif
ZnFe2O4/Karbon Aktif
Catatan :
a. Prosedur dilakukan dengan perbandingan larutan FeCl3 0,2 M dan
ZnCl2 0,2 M 1:2, 1:3, dan 1:4.
58
b. Pembuatan Zn(OH)2/Karbon Aktif dibuat dengan cara yang sama
tetapi tanpa penambahan FeCl3 0,2 M dan Fe(OH)3/Karbon Aktif
juga dibuat dengan cara yang sama tanpa penambahan ZnCl2 0,2
M
c. Pembuatan ZnO/Karbon Aktif diperoleh dengan mengkalsinasi
Zn(OH)2/Karbon Aktif dan Fe2O3/Karbon Aktif diperoleh
dengan mengkalsinasi Fe(OH)3/Karbon Aktif
Adsorben
Endapan Filtrat
Hasil
59
Adsorben dengan
kapasitas adsorpsi terbaik
Hasil
Catatan :
a. Adsorben yang digunakan adalah arang sebelum aktivasi dan
setelah aktivasi, karbon akitf setelah difungsionalisasi dengan
H2SO4, Zn-Fe-LDH/Karbon Aktif (dengan perbandingan mol
antara Fe:Zn 1:2, 1:3, dan 1:4), Fe(OH)3/Karbon Aktif,
Zn(OH)2/Karbon Aktif, ZnFe2O4/Karbon Aktif (dengan
perbandingan mol antara Fe:Zn 1:2, 1:3, dan 1:4) ZnO/Karbon
Aktif, dan Fe2O3/Karbon Aktif.
b. Setiap perlakuan dilakukan secara triplo
60
C.5 Penentuan panjang gelombang maksimum larutan
parasetamol
Larutan parasetamol
10 mg/L
Hasil
Larutan Baku
Parasetamol 50 mg/L
- Dipipet sebanyak 20 mL
- Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL
- Ditandabataskan dengan aquades
- Diukur absorbansinya dengan spektrofotometri UV-
Vis
Catatan :
Hasil
Catatan :
a. Prosedur diulangi dengan prosedur yang sama dengan memipet
40, 60, dan 80 mL.
61
Lampiran D. Perhitungan Data Hasil Penelitian
D.1 Perhitungan Parasetamol yang Teradsorpsi
((𝑞 )1+(𝑞 )2)
(qe) r = 𝑒 2 𝑒
𝑉
qe = (Co-Ce) 𝑥 𝑚
Co – Ce
% adsorpsi = Co
x 100%
2
∑((𝑞 )−(𝑞 )𝑟)
SD =√ 𝑒 𝑒
𝑛−1
Keterangan:
Co = konsentrasi parasetamol sebelum adsorpsi (mg/L)
Ce = konsentrasi parasetamol sesudah adsorpsi (mg/L)
V = volume larutan parasetamol yang digunakan (L) = 0,025 L
m = massa adsorben yang digunakan proses adsorpsi (g) = 0,1 g
qe = massa ion adsorbat yang diserap per gram adsorben(mg/g)
(qe)r = massa parasetamol rata-rata yang diserap per gram
adsorben(mg/g)
SD = standar deviasi
N = banyak data
2
∑((𝑞𝑒 )−(𝑞𝑒 )𝑟)
SD =√
𝑛−1
(4,27−4,69)2 +(5,11−4,69)2
SD = √ 2−1
= 0,59
Co – Cs
% Adsorpsi = Co x 100%
98,76−4,69
= 𝑥 100%
98,76
= 18,99%
63
Contoh Perhitungan:
𝑉
(qe)1 = (𝐶𝑜 − 𝐶𝑒 1) 𝑥 𝑚
𝑚𝑔 𝑚𝑔 0,025 𝐿
(qe)1 = (99,44 𝐿
− 55,99 𝐿
) 𝑥 0,1 𝑔
(qe)1 = 10,86 mg/g
2
∑((𝑞𝑒 )−(𝑞𝑒 )𝑟)
SD =√
𝑛−1
(10,86−10,82)2 +(10,78−10,82)2
SD = √ 2−1
= 0,06
Co – Cs
% Adsorpsi = Co x 100%
99,44−14,01
= 𝑥 100%
99,44
= 56,35%
64
Menghitung faktor koreksi (FK)
𝑝
(∑𝑖=1 ∑𝑛
𝑗=1 𝑌𝑖𝑗 )² (94,93)2
FK = 𝑝𝑥𝑛
= 6
= 1501,95
Menghitung nilah F
KTp
F hitung =
KTg
6,5
= 0,29 = 22,42
65
Tabel D.4 Tabel analisis sidik ragam satu arah
Sumber F
dB JK KT
Keragaman Hitung Tabel
Perlakuan 2 13,00 6,5
Galat 3 0,87 0,29 22,42 9,55
Total 5 13,87 6,79
H0 = P1=P2=P3
H1 =P1≠P2≠P3
Fhitung > FTabel maka H0 tidak diterima, yaitu ada perbedaan yang nyata
dalam perbedaan perbandingan mol Fe(III):Zn(II) pada komposit
ZnFe2O4/Karbon Aktif sehingga dilakukan pengujian lebih lanjut
dengan uji BNT.
Menentukan BNT
2𝐾𝑇𝐺
BNT (0,05) = t tabel (0,05/2, dB galat) x √ 𝑛
2𝐾𝑇𝐺
= t tabel (0,025;3) x √ 𝑛
2(0,2988)
= 3,18 x √
2
= 0,9502
66
Menghitung faktor koreksi (FK)
𝑝
(∑𝑖=1 ∑𝑛
𝑗=1 𝑌𝑖𝑗 )² (94,75)2
FK = 𝑝𝑥𝑛
= 6
= 1496,26
Menghitung nilah F
KTp
F hitung =
KTg
11,36
= 0,30
= 37,87
67
Tabel D.6 Tabel analisis sidik ragam satu arah
Sumber F
dB JK KT
Keragaman Hitung Tabel
Perlakuan 2 22,72 11,36
Galat 3 0,90 0,30 37,87 9,55
Total 5 23,62 11,66
H0 = P1=P2=P3
H1 =P1≠P2≠P3
Fhitung > FTabel maka H0 tidak diterima, yaitu ada perbedaan yang nyata
pada komposit ZnFe2O4/Karbon Aktif dan pembandingnya yaitu
ZnO/Karbon Aktif dan Fe2O3/Karbon Aktif sehingga dilakukan
pengujian lebih lanjut dengan uji BNT.
Menentukan BNT
2𝐾𝑇𝐺
BNT (0,05) = t tabel (0,05/2, dB galat) x √ 𝑛
2𝐾𝑇𝐺
= t tabel (0,025;3) x √ 𝑛
2(0,30)
= 3,18 x √
2
= 1,74
68
Lampiran E. Perhitungan Kapasitas Adsorpsi
E.1 Data kapasitas adsorpsi komposit ZnFe2O4/Karbon Aktif dengan
perbandingan mol Fe(III):Zn(II) 1:4 dengan Model Langmuir
Tabel E.1 Data kapasitas adsorpsi komposit ZnFe2O4/Karbon Aktif
dengan model Langmuir
Co Ce (qe)r (Ce/(qe)r)
(mg/L) (mg/L) (mg/g) (g/L)
50 20,65 7,34 2,82
60 40,65 4,84 8,50
70 51,94 4,52 11,50
80 59,69 5,08 11,75
90 70,32 4,92 14,29
69
E.2 Data kapasitas adsorpsi komposit ZnFe2O4/Karbon Aktif dengan
perbandingan mol Fe(III):Zn(II) 1:4 dengan Model Freundlich
Tabel E.2 Data kapasitas adsorpsi komposit ZnFe2O4/Karbon Aktif
dengan model Freundlich
Co Ce (qe)r (Ce/(qe)r)
Log Ce Log qe
(mg/L) (mg/L) (mg/g) (g/L)
50 20,65 7,34 2,82 1,31 0,86
60 40,65 4,84 8,50 1,61 0,68
70 51,94 4,52 11,50 1,71 0,65
80 59,69 5,08 11,75 1,77 0,70
90 70,32 4,92 14,29 1,85 0,69
70
Lampiran F. Kurva Baku Parasetamol
F.1 Kurva Baku Parasetamol (Berbagai Adsorben)
Tabel F.1 Data konsentrasi dan absorbansi larutan baku parasetamol
(berbagai adsorben)
Panjang gelombang maksimum = 273 nm
Konsentrasi (mg/L) Absorbansi (A)
10 0,637
20 1,283
30 2,075
40 2,436
50 3,068
71
F.2 Kurva Baku Parasetamol (Pada pengukuran Zn-Fe-LDH dan
ZnFe2O4/Karbon Aktif)
Tabel F.2 Data konsentrasi dan absorbansi larutan parasetamol (pada
pengukuran Zn-Fe-LDH dan ZnFe2O4/Karbon Aktif)
Panjang gelombang maksimum = 273 nm
Konsentrasi (mg/L) Absorbansi (A)
10 0,648
20 1,295
30 2,101
40 2,451
50 3,135
72
Lampiran G. Data Karakterisasi
G.1 Spektra IR Zn-Fe-LDH Fe(III):Zn(II) 1:4
90
1046.11
%T
75
1703.79
903.39
1267.91
627.58
1373.99
60
710.52
45
465.58
1615.07
30
15
3485.89
4000 3500 3000 2500 2000 1750 1500 1250 1000 750 500
H2SO4 Fe-Zn 1-4 1/cm
90
%T
463.65
75
735.59
423.14
565.87
903.39
60
45
1275.62
30
1551.42
15
3453.11
4000 3500 3000 2500 2000 1750 1500 1250 1000 750 500
H2SO4 1-2 _ Ac-Kal 1/cm
73
G.3 Spektra IR Zn-Fe-LDO Fe(III):Zn(II) 1:3
90
%T
75
463.65
565.87
725.95
905.31
1046.11
60
1277.55
45
1618.93
1522.49
30
1547.57
15
3491.68
4000 3500 3000 2500 2000 1750 1500 1250 1000 750 500
H2SO4 1-3 _ Ac-Kal 1/cm
90
%T
75
567.80
463.65
60
1044.18
905.31
725.95
1275.62
45
1613.14
30
1551.42
15
3491.68
4000 3500 3000 2500 2000 1750 1500 1250 1000 750 500
H2SO4 1-4 _ Ac-Kal 1/cm
74
G.5 Spektra IR Arang Aktif Sebelum Aktivasi
90
%T
75
60
756.81
818.52
876.38
45
30
1294.91
1696.08
1453.06
1586.14
15
4000 3500 3000 2500 2000 1750 1500 1250 1000 750 500
Arang - Sblm KOH 1/cm
90
%T
75
60
706.66
760.66
882.17
45
30
1591.93
1563.00
15
1383.63
3308.45
4000 3500 3000 2500 2000 1750 1500 1250 1000 750 500
500 oC plus 5 mnt 1/cm
75
G.7 Spektra IR Arang Aktif Setelah Fungsionalisasi
90
%T
75
610.23
806.95
60
45
30
1663.29
1439.56
1208.12
1593.85
15
3383.67
4000 3500 3000 2500 2000 1750 1500 1250 1000 750 500
B Zn 5 mnt 1/cm
76
G.9 Spektra XRD Komposit ZnO/Karbon Aktif
77