Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUMAN PENGANTAR STUDY ISLAM

Paket 3

KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM

Pendahuluan

Menurut Durkheim adalah suatu “sistem kepercayaan dan praktek yang telah dipersatukan
yang berkaitan dengan hal-hal yang kudus kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek
yang bersatu menjadi suatu komunitas moral yang tunggal. Dalam agama islam ajaran islam
memiliki karaktr tersendiri yaitu universal, tasamuh, tawasuth, tawazun dan ta’adul.

Uraian Materi

Karakteristik Ajaran Islam

1. Universal

Meskipun islam bersifat universal, ia diturunkan lewat keteladanan lokal. Oleh karena itu,
perlu adanya penegasan bahwa islam bukan hanya sekedar lambang dan atribut-atribut dan
kegiatan seremonial belaka, melainkan penerapan nilai-nilai kehidupan yang membawa
manusia kepada tatanan yang harmonis bagi seluruh alam. Lebih jauh, nilai-nilai universal
yang terkandung di dalam al-quran itu adalah nilai yang sesuai dengan fitrah manusia pada
umumnya sehingga selalu serasi dan cocok dengan situasi dan kondisi kapanpun dan
dimanapun nilai-nilai diterapkan.

2. Tasamuh

Tasamuh adalah sikap tenggang rasa terhadap sesama manusia. Tasamuh juga sering disebut
toleransi. Sikap toleransi antar sesama manusia tanpa memandang perbedaan pendapat, status
sosial ras, suku dan agama.

Dalam mengamalkan tasamuh kita dianjurkan supaya melakukan hal-hal diantaranya:

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antar sesama manusia.

2. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

3.Tidak semena-mena terhadap orang lain.


3.Tawassuth

Tawassuth atau sikap tengah-tengah, tidak ekstrim kiri maupun ekstrim kanan. Tidak
berpihak adalah berusaha untuk bersikap adil terhadap semuanya.

4. Tawazun

Tawazun atau sikap sikap seimbang dalam segala hal termasuk dalam penggunaan dalil ‘aqli
(dalil yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (dalil yang bersumber dari al-
quran dan hadist).

5. Ta’adul

Keadilan adalah salah satu perintah yang paling banyak ditemukan dalam al-quran. Prinsip
ini tidak boleh dilanggar oleh sebuah pemerintah, apapun bentuk pemerintahan itu.

PAKET 4

FAKTA AGAMA DAN FENOMENA KEBERAGAMAAN

Pendahuluan

Satu hal yang perlu di sesali adalah perkenalan muslim Indonesia terhadap kenyataan
sosial dari masyarakat muslim di dunia sangat kurang. Hal ini dikarenakan kajian keIslaman
di Indonesia kurang memperhatikan masalah sosial budaya di negara-negara muslim,
misalnya saja bagaimana keadaan Islam di Iran dan bagaimana Islam berinteraksi dengan
budaya Persia

Uaraian Materi

FENOMENA KEBERAGAMAAN DEWASA INI

1. Fakta Agama

Ada beberapa alasan mengapa islam di Asia Tenggara mendapat perhatian. Pertama ,
perkembangan Islam di Asia Tenggara mengesankan terutama jika dikaitkan dengan wacana
global dunia. Kedua , corak pendidikan para intelektual Muslim di Asia Tenggara yang lebih
menerima ide-ide ilmu sosial yang berkembang di Barat, seperti Nurcholish Madjul,
Kuntowijoyo, Anwar Ibrahim, Chandra Mazaffar,dsb. Ketiga , Islam Asia Tenggara
memberikan gambaran resi terhadap apa yang disebut sebagai Islam lokal,yang
mencerminkan suatu pertemuan budaya,sosial dan intelektual antara budaya lokal dan Islam.

Ada beberapa pilihan kajian yang dapat dikembangkan untuk mengetahui lebih lanjut
tentang Islam di Asia Tenggara. Pertama, kajian tentang pertemuan budaya lokal dan Islam
yang telah sekian lama diproses. Kedua , beragamnya corak suku etnis dan bahasa yang ada
di Asia Tenggara. Ketiga, sebagaimana Marshal Hodgson dalam bukunya The Venture of
Islam yang begitu banyak dikutip, utamanya kritik tajam dia terhadap Cliffrod Geertz,
mengusulkan suatun kajian Islam lintas wilayah dan budaya.

Islam Popular dan Islam Formal

Konsep Islam popular dan Islam formal diadopsi dari konsep popular,religion and
official religion yang berkembang di agama-agama yang mempunyai sistem kependataan
yang berjenjang serta mempunyai “office” (kekuasaan) untuk menentukan kebenaran suatu
pengamalan agama.

Konsep seperti ini dapat dilihat dalam sejarah kuno agama Kristen yang mempunyai
sistem eklestial pendeta, dimana pendeta mempunyai kuasa untuk menghakimi kebenaran
suatu pengalaman agama.

2. Fenomena keberagamaan

Fenomena agama adalah fenomena universal manusia. Sehingga kajian tentang agama
selalu akan terus berkembang dan menjadi kajian yang penting. Posisi penting manusia dalam
islam juga mengindikasikan bahwa persoalan utama dalam memahami islam adalah
bagaimana memahami manusia. Dengan demikian memahami islam yang telah berproses
dalam sejarah dan budaya tidak akan lengkap tanpa memahami manusia.

Kepentingan untuk melihat agama dalam masyarakat juga sangat penting jika
dikaitkan dengan wacana posmodemisme yang berkembang belakangan ini.

Ekslusivisme
Sikap ekslusivisme akan melahirkan pandangan ajaran yang paling benar hanyalah
agama yang dipeluknya, sedangkan agama lain sesat dan wajib dikikis, atau pemeluknya
dikonversi, sebab agama dan penganutnya terkutuk dalam pandangan tuhan.

Inklusivisme

Sikap inklusivisme berpandangan bahwa diluar agama yang dipeluknya juga terdapat
kebenaran, meskipun tidak seutuh atau sesempurna agama yang dianutnya. Sikap
inklusivistik akan cendurung untuk menginterpretasikan kembali hal-hal dengan cara
sedemikian, sehingga hal-hal itu tidak saja cocok tetapi juga dapat diterima

Pluralisme atau Paralelisme

Sikap palarelisme memberikan keuntungan yang sangat positif; toleran dan hormat
terhadap yang lain serta tidak mengadili mereka, sikap ini menghindari sinkretisme dan
ekletissisme yang keruh yang membuat suatu agama mengikuti selera pribadi; sikap ini pun
menjaga batas-batas tetap jelas dan merintis pembaharuan yang ajeg pada jalan-jalan orang
itu sendiri.

Eklektivisme

Adalah suatu sikap keberagamaan yang berusaha memilih dan mempertemukan


berbagai segi ajaran pertama yang dipandang baik dan cocok untuk dirinya senhingga format
akhir dari sebuah agama menjadi semacam mosaik yang bersifat ekletik.

Universalisme

Beranggapan bahwa pada dasarnya semua agama adalah satu dan sama. Hanya saja
karena faktor historisantropologis, agama lalu tampil dalam format plural. Paradigma atau
sikap beragama yang berkembang didunia terdapat hubungannya dengan teori W.C. Smith
dalam mengkaji agama orang lain.

Anda mungkin juga menyukai