Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa, artinya setiap
warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang melangggar
Pancasila sebagai dasar Negara, harus ditindak menurut hukum yakni hukum yang berlaku di
Indonesia. Dengan kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar Negara disertai sanksisanksi
hukum. Sedangkan pengamalan Pancasila sebagai weltanschuung, yaitu pelaksanaan
Pancasila dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat
mengikat, artinya setiap manusia Indonesia terikat dengan cita-cita yang terkandung di
dalamnya untuk mewujudkan dalam hidup dan kehidupanya, sepanjang tidak melanggar
peraturan perundang-undangan yang barlaku di Indonesia.Jadi, jelaslah bagi kita bahwa
mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia
mempunyai sifat imperatif memaksa. Sedangkan pengamalan atau pelaksanaan Pancasila
sebagai pandangan hidup dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi
mempunyai sifat mengikat. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara dihubungkan
fungsinya sebagai dasar Negara, yang merupakan landasan idiil bangsa Indonesia dan Negara
Republik Indonesia dapatlah disebut pula sebagai ideologi nasional atau ideologi Negara.
Artinya pancasila merupakan satu ideologi yang dianut oleh Negara atau pemerintah dan
rakyat Indonesia secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang ataupun sesuatu
golongan tertentu.

Pancasila yang mempunyai hierarki dalam setiap sila-sila dalam pancasila yang mempunyai
wujud kepedulian terhadap bangsa Indonesia. Sila pertama yaitu “Ketuhanan Yang Maha
Esa”, yang mempunyai arti bahwa negara dan bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan dan
Mempercayai agama dan melaksanakan ajaran-ajaran agama yang dianut oleh bangsa
Indonesia. Sila yang kedua sampai sila kelima merupakan sebuah akisoma dari sisi
humanisme bangsa Indonesia itu sendiri. Dengan masyarakat Indonesia yang dikatakan
heterogen, yang mempunyai kebudayaan, bahasa, suku yang berbeda-beda, maka pancasila
inilah yang menjadi sebuah kekuatan untuk mempersatukan masyarakat yang heterogen ini
(bhineka tunggal ika). Pancasila tidak memandang stereotype suatu suku, suatu adat, atau
budaya. Integrasi masyarakat yang heterogen menjadi masyarakat yang homogen dapat
terwujud bila adanya rasanya persatuan dan kesatuan. Dinamika masyarakat yang heterogen
menjadikan kekuatan Indonesia dalam menjadikan sebuah yang dinamakan “bangsa”, tetapi
dapat menghancurkan Indonesia itu sendiri bila tidak ada rasa untuk bersatu. Ketika para
pendiri bangsa ini merumuskan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, sudah tentu ingin memberikan system ketatanegaraan yang terbaik bagi bangsa ini.
Yang terbaik itu, adalah yang sesuai dengan kondisi bangsa yang sangat plural, baik dari
aspek etnis, agama ,dan sosial budaya. Bahwa kedaulatan ditangan rakyat, mekanismenya
berdasar Permusyawaratan/ Perwakilan. Sudahkah esensi demokrasi seperti itu diterjemahkan
dalam kehidupan demokrasi kita? Sudahkah UU Pemilu kita benar-benar merujuk pada
esensi demokrasi yang dicita-citakan para pendiri bangsa ini? Sudahkah mekansime
demokrasi yang kita tempuh dalam setiap pengambilan keputusan merujuk ke esensi
demokrasi yang kita cita-citakan.

1.2Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini ialah:

1.Untuk mengetahui sejarah perumusan pancasila.

2.Untuk mengetahui makna dari pancasila sebagai Dasar Negara dan perananpancasila dalam
ketatanegaraan Republik Indonesia

3.Untuk menambah wawasan siswa tentang sejarah pancasila.

1.3 MANFAAT
Adapun manfaat makalah ini adalah:
1.Sebagai ilmu pengetahuan yang dapat membuat mahasiswa/i lebih memahamiarti dari
pancasila.
2.Dengan pelajaran pancasila dapat mencintai negaranya sendiri.
3.Dan dapat mengetahui perbedaan-perbedaan yang ada di antaramasyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Ir. Soekarno

Ir. Soekarno adalah presiden pertama Republik Indonesia, sekaligus tokoh proklamator
negara ini. Soekarno akrab dipanggil dengan julukan Bung Karno. Bung Karno juga dikenal
sebagai Putra Sang Fajar karena lahir saat fajar menyingsing.

Bung Karno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Dikutip
dari laman RRI, Soekarno awalnya diberi nama Koesno Sosrodihardjo. Karena sering sakit,
namanya diganti menjadi Soekarno.

Ir. Soekarno adalah presiden pertama Republik Indonesia, sekaligus tokoh proklamator
negara ini. Soekarno akrab dipanggil dengan julukan Bung Karno. Bung Karno juga dikenal
sebagai Putra Sang Fajar karena lahir saat fajar menyingsing.

Bung Karno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Dikutip
dari laman RRI, Soekarno awalnya diberi nama Koesno Sosrodihardjo. Karena sering sakit,
namanya diganti menjadi Soekarno.

Lulus tahun 1920, Soekarno melanjutkan pendidikan di THS (Technische Hoogeschool) di


Bandung. THS ini merupakan cikal bakal Institut Teknologi Bandung. Soekarno lulus pada
25 Mei 1926 dan mendapat gelar "Ir".

Setelah lulus, Soekarno mendirikan Biro Insinyur bersama dengan Ir. Anwari tahun 1926.
Selama di Bandung, Bung Karno aktif dalam banyak organisasi. Beliau juga mendirikan
Partai Nasional Indonesia pada 4 Juli 1927.

PNI adalah partai yang bertujuan untuk memerdekakan bangsa Indonesia. Karena tujuan
inilah Soekarno di penjara pada 29 Desember 1929 di penjara Sukamiskin. Bung Karno
kemudian berulang kali dipenjara karena beliau tetap teguh memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia.

Perjuangan Soekarno cukup panjang sebelum akhirnya mampu menyatakan kemerdekaan


Indonesia. Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, bersama Mohammad Hatta dan beberapa
tokoh lainnya, beliau menyatakan kemerdekaan bangsa.
Dilansir dari laman RRI, Soekarno sebelumnya sudah mengemukakan dasar negara,
Pancasila, pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945. Dasar ini kemudian menjadi dasar negara
Indonesia.

Kiprah Bung Karno tidak berhenti di lingkup negara Indonesia saja. Bung Karno tercatat
berusaha menghimpun bangsa-bangsa untuk membuat Gerakan Non Blok. Gerakan ini
beranggotakan bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Gerakan ini merupakan
hasil dari Konferensi Asia Afrika pada 1955 di Bandung.

Bung Karno memiliki 3 orang istri selama hidupnya. Dari ketiga istrinya, Soekarno
dikarunia 8 orang anak. Fatmawati, istri pertama Bung Karno, melahirkan Guntur, Megawati,
Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh. Taufan dan Bayu adalah putra Soekarno dari Hartini.
Ratna Sari Dewi, istri Soekarno berdarah Jepang, memiliki anak bernama Kartika.

Bung Karno menyerahkan jabatannya sebagai presiden Indonesia setelah terjadi gejolak
politik. Gejolak ini disebabkan oleh pemberontakan G-30-S/PKI yang menewaskan banyak
perwira TNI.

Soekarno wafat di RSPAD tanggal 21 Juni 1970 karena sakit yang terus memburuk. Beliau
dimakamkan di Blitar, dekat dengan makam sang ibunda, Ida Ayu Nyoman Rai.

2.2 karya- karya Ir soekarno

Semasa pemerintahannya, Ia mempunyai peran yang penting dalam memerdekakan bangsa


Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945. Tetapi apakan kalian juga tahu, bahwa mantan presiden kita ini
juga merupakan seorang arsitek ternama? Bung Karno merupakan arsitek alumni
dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (yang sekarang dikenal dengan ITB) di Bandung
dengan mengambil jurusan tekni sipil dan tamat pada tahun 1926.

Setelah lulus kuliah pada tahun 1926, Ir. Soekarno mendirikan biro insinyur bersama Ir.
Anwari, kemudian pada tahun 1932, Ir Soekarno mendirikan biro Insinyur bersama R.
Rooseno. Bersama kedua arsitek ini, Ir. Soekarno merancang dan membangun rumah-rumah
dan jenis bangunan lainnya. Banyak sekali karya arsitektur Bung Karno di Jakarta yang
hingga kini menjadi kebanggaan serta simbol dari bangsa Indonesia.
Karya- karyanya sebagai berikut:

 Moment nasional (monas)

 Masjid Istiqlal
 Monumen Selamat Datang
 Hotel Indonesia
 Wisma Nusantara
 Patung Dirgantara
 Stadion Utama Gelora Bung Karno
 Gedung DPR / MPR (CONEFO)
 Gedung Sarinah

2.3 Riwayat Pendidikan Ir soekarno

 Sekolah di Tulung Agung


 Pada 1911, Ir. Soekarno mengikuti Orangtuanya ke Mojokerto. Dia bersekolah Eerste
Inlandse School.
 Ir. Soekarno dipindahkan ke sekolah Europeesche Lagere School. Dia dipindahkan
agar bisa masuk ke Hogere Burger School.
 Pada 1915, Ir Soekarno dimasukkan ke Hogere Burger School di Surabaya.
 Pada 1921, Ir. Soekarno lulus dari Hogere Burger School dan melanjutkan ke
Technische Hoogeschool te Bandoeng. Technische Hoogeschool te Bandoeng adalah
sekolah tinggi teknik yang di bangun Belanda di Hindia Belanda.
 Pada 3 Juli 1926, Ir. Soekarno lulus dari Technische Hoogeschool te Bandoeng dan
menjadi seorang Insinyur Arsitektur.

2.4 Pembahasan
Ir. Soekarno adalah seorang tokoh pergerakan yang aktif pada masa pergerakan
Nasional. Dengan keaktifannya tersebut dia sempat keluar masuk penjara pada masa
pemerintahan Belanda. Ir. Soekarno mulai aktif dalam pergerakan nasional pada saat dia
bersekolah di Hogere Burger School. Pada saat itu dia kos di rumah H.O.S Tjokroaminoto
bersama dengan Alimin, Musso, Darsono, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis. Seperti kita
tahu H.O.S Tjokroaminoto adalah seorang tokoh nasionalis dan pendiri Serikat Dagang
Islam. Dari sinilah Soekano mulai mengenal rasa nasionalisme dan peranan organisasi dalam
pergerakan nasional.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai pedoman bagi segala
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila terdiri
atas lima sila yang mengandung nilai-nilai di dalamnya, nilai-nilai tersebut diwujudkan sebagai
pengamalan dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan arus globalisasi penerapan nilai-nilai
Pancasila kian memudar ditengah-tengah masyarakat, sehingga Pancasila tidak mampu lagi menjadi
pandangan bagi masyarakat Indonesia, hal ini juga meliputi para generasi muda Indonesia. Generasi
muda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa
ini dengan berpedoman pada Pancasila, akan tetapi para pemuda saat ini kian jauh dari nilainilai
Pancasila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila terhadap organisasi
Pemuda Pancasila di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai masih kurang diterapkan, seperti
penerapan nilai ketuhanan bahwa anggota Pemuda Pancasila masih banyak yang bertentangan dengan
norma agama, penerapan nilai kemanusiaan bahwa anggota Pemuda Pancasila kurang dalam bersikap
menghargai sesama manusia karena sering melakukan kekerasan, penerapan nilai persatuan bahwa
organisasi Pemuda Pancasila masih sering melakukan bentrok/pertengkaran dengan organisasi
pemuda lain seperti IPK, dalam hal penerapan nilai kerakyatan masyarakat menilai organisasi ini juga
masih kurang ikut berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat seperti gotong royong, musyawarah
dan pemilu, sedangkan penerapan nilai keadilan juga dinilai masih kurang dalam hal menghargai hak
dan kewajiban orang lain secara adil.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:

1. Kepada anggota Pemuda Pancasila disarankan untuk lebih meningkatkan kesadaran akan
menerapkan nilai-nilai Pancasila agar sikap yang dilakukan para anggota Pemuda Pancasila dapat
sesuai dengan visi dan misi dari organisasi Pemuda Pancasila tersebut, yaitu menciptakan manusia
yang berjiwa Pancasila dan senantiasa menjadi pemuda-pemuda yang berguna bagi bangsa dan
Negara Indonesia.

2. Kepada masyarakat disarankan untuk terus memperhatikan lingkungan sekitar akan organisasi-
organisasi kepemudaan yang membawa dampak baik atau dampak buruk bagi kehidupan masyarakat
karena organisasi tersebut dapat berpengaruh bagi para pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang
menjadi harapan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai