Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah : Religiusitas

Nama : Salman Aqiil Munandar


NIM : 00000056118
Kelas : UM 152-O
______________________________________________________________________________
Jawaban soal nomor 1
A. Terdapat enam unsur agama, yaitu:
1. Religiositas
Adalah pengalaman religius seseorang terhadap Hyang Illahi. Hal tersebut merupakan inti
dari keberagamaan. Religiositas juga penting agar seseorang bisa merasakan keberadaan
Hyang Illahi. Contoh dari religiositas adalah melakukan kegiatan keberagamaan seperti
beribadah dan membaca kitab suci.
2. Sistem kepercayaan
Adalah bentuk kepercayaan berdasarkan pengalaman religius seseorang. Lalu mereka
membuat ajaran berdasarkan kepercayaannya. Ajaran kepercayaan kepada Hyang Illahi
tersebut dikembangkan secara bersama dan diberi petunjuk dan penjelasan, yang pada
akhirnya disistematisasikan menjadi bentuk sistem kepercayaan. Contohnya seperti
dinamisme, yaitu memiliki kepercayaan terhadap benda yang hidup maupun mati, yang
memiliki daya atau kekuatan yang dapat memberikan pengaruh bagi penganutnya.
3. Ritus
Adalah rasa ketergantungan seseorang terhadap Hyang Illahi. Ritus tidak hanya sekadar
dipelajari dan diimani saja, melainkan juga harus melakukan aksi nyata, yaitu bentuk ritual.
Dalam rituslah makna hidup seseorang dapat dengan mudah ditemukan dengan cara
berpartisipasi dalam upacara/kegiatan keberagamaan. Contohnya seperti melakukan shalat
berjamaah di masjid bagi umat Islam, menghadiri misa bagi umat Katolik, dan sebagainya.
4. Organisasi
Adalah suatu badan yang dibuat oleh manusia untuk mengatur, menciptakan
keharmonisan antar umat beragama, dan menjaga hubungan antar umat beragama.
Organisasi pada dasarnya terdiri dari umat, pemimpin, dan kewajiban yang diatur secara
bermusyawarah. Banyak contoh dari organisasi keagamaan, khususnya di Indonesia ini.
Terdiri dari NU (Nahdlatul Ulama), PGI (Persatuan Gereja Indonesia), PHDI (Parisada
Hindu Dharma Indonesia), dan masih banyak lagi.
5. Pengamalan
Adalah salah satu cara pengungkapan iman diluar ritual dan berdoa. Selain seseorang
melakukan ritual keberagamaan, mereka juga harus menunjukkan kepeduliannya yang
disampaikan melalui perbuatan nyata. Setiap agama mewajibkan umatnya selain ritual
kepada Hyang Ilahi, juga memiliki sikap kepedulian sesama manusia, karena pengamalan
adalah perwujudan dari iman. Contohnya yaitu kita bersedekah kepada yang lebih
membutuhkan.
6. Kelompok
Setiap agama, memiliki suatu kelompok dan komunitas tertentu. Setiap kelompok dalam
keberagamaan memiliki tujuan yaitu menyatukan diri dengan Hyang Illahi. Pada suatu
kelompok keberagamaan pada umumnya memiliki norma dan aturan yang wajib ditaati,
memiliki sistem hirarki yang bertugas untuk mengatur tiap anggota, dan tiap anggotanya
memiliki peranan dan tugas yang berbeda-beda sesuai dengan keahliannya.

B. Setiap agama, ataupun umat yang beragama memiliki keberagaman yang berbeda dengan
agama yang lain. Tiap agamanya memiliki keberagamaannya yang ada ciri khas didalam
metode ritual atau keberagamaannya, dengan menggunakan simbol-simbol sebagai wadah
untuk memohon, memberi petunjuk, menyampaikan pesan atau nasihat kepada umatnya.
Seperti contoh, ketika seseorang ditanyakan apa agamanya, lalu ia menjawab Islam. Lalu ia
ditanyakan kembali, seperti apa agama Islam itu, ia menjawab seperti yang ada di Al-Qur’an.

Jadi, simbolisme dalam konteks agama adalah suatu keadaan tertentu yang ditandakan oleh
seseorang untuk menampakkan dirinya bahwa ia memiliki identitas. Bukan hanya sekadar
identitas, simbolisme dilaksanakan dengan penuh kesungguh-sungguhan (khusyu’) dan
dengan kesadaran yang tinggi.

Setiap simbol pada tiap agama memiliki makna dan nilai yang tersembunyi yang membawa
umatnya untuk mengetahui sejauh mana keimanan dalam keberagamaannya. Oleh karena itu,
dapat dinyatakan bahwa simbol pada suatu agama sangat berpengaruh dalam iman orang yang
menganut agama tersebut, yang nantinya akan menjadi terbiasa melakukan kebiasaan atau
simbol keberagamaannya sehingga menjadikan simbol tersebut sebagai ciri khas dan identitas
dan dapat berpengaruh bagi kehidupan orang tersebut.

Pastinya terdapat simbol keberagamaan yang saya anut membuat saya menjadi lebih baik lagi
kedepannya. Seperti yang sudah disebutkan diatas, simbol suatu agama dapat membuat orang
terbiasa melakukan kebiasaan keberagamaannya. Semakin saya memahami simbol
keberagamaan, saya menjadi semakin terbiasa melakukan ritual keberagamaan seperti
melakukan ibadah harian penuh waktu, membiasakan diri untuk membaca kitab suci, dan
semakin terbiasa untuk menghindari perbuatan tercela yang menyebabkan dosa. Bukan hanya
ritual, saya juga terbiasa dengan perbuatan moral yang seharusnya dimiliki setiap umat yang
beragama, seperti menghormati umat yang berbeda agama dengan saya.

Jawaban soal nomor 2


A. Setiap paham pasti memiliki ciri khas dan karakteristik yang berbeda-beda. Dimulai dari
periode paham kosmosentris, yang dimana ditandai dengan titik fokus pemikiran filsafat
kepada alam, dan alam dijadikan pusat dari segala sesuatu. Yang berarti, mengenai hakikatnya
para filsuf menganggap bahwa sesuatu berasal dari alam dan akan berakhir di alam. Dalam
sejarah filsafat, Phytagoras menjadi orang pertama yang menggunakan istilah kosmosentris
sebagai terminologi filsafat. Bahkan dalam tradisi Aristotelian, penelitian tentang keteraturan
alam disebut sebagai fisika, dan filsafat Skolastik memakai nama fisika alami untuk
menyatakan hal yang sama.

Setelah periode paham kosmosentris, dilanjut dengan munculnya periode paham teosentris.
Teosentris adalah paham dimana semua proses atau pusat didunia ini beralih dari yang pada
awalnya memfokuskan pada alam menjadi memfokuskan pada Hyang Illahi. Pada zaman ini
ditandai dengan kejayaan umat Kristiani dengan otoritas gereja yang dominan pada saat itu.
Pandangan paham ini menganggap bahwa manusia seperti diharuskan untuk meninggalkan
segala hal demi Hyang Illahi, yang pada akhirnya perkembangan IPTEK tidak menjadi maju.
Oleh karena itu banyak filsuf yang ingin melepaskan diri dari tundukan dibawah dogmatisme
agama dan gereja-gereja yang pada saat itu sedang mendominasi.
Setelah abad pertengahan yang dipenuhi dengan paham teosentris berakhir, muncullah periode
paham baru dari sejarah filsafat, yaitu paham antroposentris. Munculnya paham ini ditandai
dengan turunnya tahta Tuhan sebagai titik fokus dan digantikan oleh manusia, yang berarti
manusia menjadi difokuskan menjadi pusat kajian alam semesta. Manusia jadi memiliki
kebebasan dalan melakukan perbuatan apapun tanpa campur tangan Hyang Illahi. Jadi,
antroposentris bisa juga diartikan sebagai kebebasan, akan tetapi tidak sepenuhnya bebas
seperti yang dianut oleh orang-orang barat, yang dimana manusia merupakan pusat dari
segalanya.

Dari contoh kasus berita yang diberikan pada soal, di berita tersebut ada hubungannya dengan
tiga paham-paham diatas. Kosmosentris contohnya. Penjualan mobil mewah meningkat
dengan adanya pandemi Covid-19, yang berarti alam menjadi titik fokus pemikiran manusia.
Selain kosmosentris, terdapat juga paham teosentris yang justru disingkirkan karena pada
berita tersebut mereka menganggap karena Covid-19, hidup dapat berakhir dengan mudah dan
sebisa mungkin luangkan waktu untuk menikmati hidup. Selain kedua paham tersebut,
terdapat paham antroposentris yang menandakan manusia sebagai pusat. Pada berita tersebut
terlihat bahwa mereka mengatakan bahwa mobil menjadi tanda status yang kuat untuk
meningkatkan tahta manusia, dan rata-rata mereka yang menyatakan tersebut adalah orang-
orang dari barat.

Mengenai sekularisme, menurut pendapat A.S. Hornby, sekularisme adalah suatu pandangan
yang menyatakan bahwa pengaruh lembaga keagamaan harus dikurangi sejauh mungkin dan
juga menyatakan bahwa moral dan pendidikan harus dipisahkan dari agama. Sekularisme
bukanlah paham yang muncul secara tiba-tiba begitu saja, melainkan melalui proses yang
cukup panjang. Berkaitan dengan paham sebelumnya, sekularisme dimulai dari
antroposentrisme yang muncul dengan datangnya rasionalisme yang tidak percaya bahwa
alam bersifat mutlak. Sekularisme memunculkan sifat konsumtif pada manusia, yang akhirnya
membuat mereka mengesampingkan nilai transendentalnya.

Sekularisasi juga berkaitan dengan sekularisme, sekularisasi di zaman modern adalah seperti
proses melepaskan sifat dan nilai-nilai transendental pada manusia dan lebih memfokuskan
pada kepentingan duniawi. Sekularisasi di zaman modern juga dapat diartikan sebagai
pembatas sekaligus pemisah antara urusan politik/kenegaraan dengan urusan keagamaan.

B. Materialistis adalah pola hidup yang mencari dasar segala sesuatu berlandaskan kebendaan
semata, dengan menyingkirkan segala sesuatu yang bersifat non materi seperti cinta, jiwa, dan
ritual. Oleh karena itu tiap manusia diharuskan untuk mempunyai sikap yang bertanggung
jawab dalam menghadapi berbagai tantangan agar keimanannya tidak dapat dipengaruhi oleh
zaman dan membuatnya jauh dari Hyang Illahi. Akan tetapi, realitanya rata-rata manusia di
zaman modern ini lebih cenderung hidup ke arah materialistik.

Seseorang jatuh ke kehidupan yang materialistik pada awalnya karena ia menyingkirkan nilai-
nilai transendentalnya seiring berubahnya zaman, karena hal-hal duniawi sudah
mempengaruhinya. Sifat seseorang juga membuat ia semakin terperosok kedalam hidup
materialistik. Dimulai dari sifat tidak pernah puas, sifat memiliki paradigma bahwa uang
adalah segalanya, dan sifat yang mudah menirukan budaya luar yang cenderung materialis
melalui globalisasi.

Jawaban soal nomor 3


A. Berkembangnya kapitalisme atas sumber daya alam di zaman modern ini membuat perubahan
interaksi antara manusia dengan alam. Manusia cenderung menggunakan alam dengan cara
yang tidak pantas, tidak lagi menganggap alam adalah suatu hal yang wajib dilindungi.
Peristiwa tersebut adalah contoh dari antroposentrisme, yang menganggap manusia menjadi
pusat dari segalanya. Berikut ini adalah contoh kasus nyata pengaruh antroposentrisme
terhadap alam:
1. Terjadi peningkatan air laut akibat mencairnya lapisan es di Greenland yang disebabkan
oleh peningkatan panas bumi akibat krisis lingkungan.
2. Degradasi hutan di Indonesia yang mencapai lebih dari 24,4 juta hektar akibat deforestasi
yang disebabkan oleh pembuatan lahan, pertambangan, dan lain-lain sehingga
menciptakan efek rumah kaca yang cukup parah.
3. Rusaknya ekosistem terumbu karang diakibatkan orang-orang yang mengambil karang
untuk dijadikan sebagai pondasi rumah mereka karena struktur karang yang kokoh.
B. Sikap konsumerisme dapat menjadi pemyebab rusaknya lingkungan, karena jika angka
permintaan dari konsumen cukup besar, menyebabkan produsen semakin berfikir inovatif
bagaimana agar permintaan dari konsumen dapat terpenuhi. Justru produsen tersebut membuat
barang-barang yang berasal dari alam sekitar. Berikut ini adalah contoh konsumerisme yang
berdampak pada kerusakan lingkungan hidup:
1. Penggunaan gawai/smartphone yang berlebihan. Rata-rata, orang-orang didunia ini
mengganti smartphone mereka setiap 21 bulan sekali, yang berarti mereka mengganti
setidaknya kurang dari dua tahun sekali. Terutama mereka yang menggunakan
smartphone hanya sebagai identitas dan kebanggaan diri saja. Oleh karena itu produsen
smartphone menjadi semakin sering membuat produknya yang padahal menggunakan
bahan dasar dari alam. Pendapat saya sendiri mengenai peristiwa ini sebaiknya tidak perlu
mengganti smartphone dalam jangka waktu yang dekat. Mengganti smartphone boleh-
boleh saja, asal digantikannya pada saat smartphone-nya sudah tidak layak pakai.
2. Menghalalkan segala cara untuk memperoleh suatu barang, terutama mereka yang
melakukannya dengan cara merusak alam. Seperti seseorang yang tidak segan untuk
merusak hutan untuk mengambil satwa yang nantinya akan dijual lebih mahal. Pendapat
saya mengenai peristiwa ini sangat tidak diperbolehkan untuk menghalalkan segala cara,
apalagi sampai merusak alam seperti itu. Kalau mau memiliki banyak uang, carilah
pekerjaan yang pantas.
3. Penggunaan listrik yang berlebihan. Seperti orang yang di tempat tinggalnya memiliki
banyak barang-barang yang membutuhkan daya listrik yang banyak. Selain berdampak
pada finansial, peristiwa tersebut berdampak juga pada alam. Karena untuk menciptakan
listrik pada saat ini ini menggunakan batu bara, jika permintaan listrik dari konsumen
semakin tinggi, maka pembangkit listrik bekerja semakin keras, hingga menyebabkan
pemanasan global. Pendapat saya yakni janganlah membeli barang yang membutuhkan
daya listrik yang banyak. Sudah ada beberapa barang yang pengisian dayanya bisa melalui
sinar matahari.
4. Perang. Walaupun peristiwa ini sudah terjadi berpuluh-puluh tahun lalu, peristiwa ini
cukup kuat untuk menjadi contoh konsumerisme yang berdampak pada alam. Seperti
contoh, perang membutuhkan peralatan-peralatan penghancur, bahan ledakan, dan lain-
lain. Dari itulah penggunaan sumber daya alam sangat tinggi. Apalagi pada saat itu
sebagian besar yang dihancurkan adalah sumber pangan, sumber air yang notabene adalah
aspek primer alam. Menurut pendapat saya, walaupun saat ini sudah tidak terjadi
peperangan, akan tetapi peperangan bisa saja terjadi walaupun yang terlibat hanya
sekelompok orang. Sebaiknya hindari saja, daripada nantinya malah menghancuri sumber
daya alam lain.
5. Pembuangan limbah ke alam, terutama limbah plastik yang dibuang ke sungai. Seperti
contoh, produsen yang membuang limbah, khususnya limbah plastik ke sungai, lautan,
dan sebagainya yang nantinya akan mencemari ekosistem bawah laut. Lebih parahnya lagi,
bisa menyebabkan kebanjiran akibat sungai yang terhambat. Pendapat saya pribadi,
sebaiknya plastik didaur ulang saja, atau ikut gerakan mengurangi plastik dan digantikan
dengan kertas, kain, dan lain-lain. Sudah banyak kampanye-kampanye pengurangan
plastik didunia ini.

C. Dalam pandangan agama saya, banyak dalil naqli yang membahas mengenai ajakan
melestarikan lingkungan ini, hingga yang membahas mengenai sifat dan akibat merusak
lingkungan. Berikut adalah salah dua contoh dalil mengenai menjaga lingkungan:

‫ﺳﺎ أ َْو‬ ُ ‫ﺳﻠﱠَﻢ َﻣﺎ ِﻣْﻦ ُﻣْﺴِﻠٍﻢ ﯾَْﻐِﺮ‬


َ ‫س‬
ً ‫ﻏْﺮ‬ َ ‫ﻋﻠَْﯿِﮫ َو‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬
َ ُ3 َ ِ3 ‫ﺳﻮُل ﱠ‬ ُ ‫ﻋْﻨﮫُ ﻗَﺎَل ﻗَﺎَل َر‬ َ ُ3 ‫ﻲ ﱠ‬ َ ‫ﺿ‬ِ ‫ﻋْﻦ أ َﻧَِﺲ ْﺑِﻦ َﻣﺎِﻟٍﻚ َر‬ َ
ٌ‫ﺻﺪَﻗَﺔ‬َ ‫ﺴﺎٌن أ َْو ﺑَِﮭﯿَﻤﺔٌ إِﱠﻻ َﻛﺎَن ﻟَﮫُ ﺑِِﮫ‬ َ ُ‫ﻋﺎ ﻓَﯿَﺄ ُْﻛُﻞ ِﻣْﻨﮫ‬
َ ‫طْﯿٌﺮ أ َْو إِْﻧ‬ ُ ‫ﯾَْﺰَر‬
ً ‫ع َزْر‬

Dari Anas Radhiyallahu‘anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda:


“Tidak seorang pun Muslim yang menanam tumbuhan atau bercocok tanam, kemudian
buahnya dimakan oleh burung atau manusia atau binatang ternak, kecuali yang dimakan itu
akan bernilai sedekah untuknya.” (HR Bukhari).

َ َ‫ﺐ اْﻟﻔ‬
َ ‫ﺴ ﺎد‬ َ ‫ض ِﻟﯿُْﻔِﺴﺪَ ﻓِْﯿَﮭﺎ َوﯾُْﮭِﻠَﻚ اْﻟَﺤْﺮ‬
‫ث َواﻟﻨﱠْﺴَﻞ ۗ َو ﱣ‬
‫ُ َﻻ ﯾُِﺤ ﱡ‬3 َ ‫َواِذَا ﺗ ََﻮﻟﱣﻰ‬
ِ ‫ﺳٰﻌﻰ ﻓِﻰ اْﻻَْر‬

Artinya: “Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di
bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai
kerusakan.” (Q.S. Al-Baqarah : 205).
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/223231-simbolisme-agama-dalam-politik-islam.pdf
https://www.kompasiana.com/muhammadnurulhuda/552e53926ea8344e478b45c7/simbolisme-
agama
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Ah/article/view/6365
https://www.antaranews.com/berita/1245816/20-organisasi-bentuk-lembaga-persahabatan-
ormas-keagamaan
http://digilib.uinsgd.ac.id/10384/5/5_bab1.pdf
https://dokumen.tips/documents/filsafat-kosmosentris-teosentris-logosentris.html
https://republika.co.id/berita/8088/sekularisme
https://www.kompasiana.com/mohdahlan/5500869aa333117c6f511520/menakar-kembali-
relevansi-sekularisme-di-abad-modern
https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/amaniya/7-alasan-logis-kenapa-orang-bisa-jadi-
materialistis-c1c2/4
https://www.qureta.com/post/antroposentris-akar-penyebab-kerusakan-lingkungan
https://kumparan.com/dwityaspambudi/antroposentrisme-kambing-hitam-kerusakan-lingkungan-
1vSptDHKCxY/full
https://www.scribd.com/doc/297573475/Konsumerisme-Dan-Materialisme-Terhadap-
Lingkungan-Hidup
https://www.researchgate.net/publication/342470188_Konsumerisme_terhadap_Gawai_dan_Da
mpaknya_bagi_Lingkungan_Studi_Kasus_pada_Apple_Inc
https://muslim.okezone.com/read/2020/06/26/614/2236977/5-dalil-ajaran-islam-tentang-
melestarikan-lingkungan?page=1

Anda mungkin juga menyukai