Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI KUPANG


Alamat: Jl. Tajoin Tuan, Kel. Naimata Kec. Maulafa - Kota Kupang-NTT Telp. (0380) 824911
E-Mail : staknkupang@kemenag.go.id & subbagaakstaknkpg@kemenag.go.id Website :www.staknkupang.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


MK. TEOLOGI AGAMA-AGAMA

Nama : Esterina Bunga


NIM : 01.2019.0446
Prodi : Pendidikan Agama Kristen
Semester/Kelas : V/M-Non Reguler
Mata Kuliah : Teologi Agama-Agama
Dosen Pengampuh : Yakobus Adi Saingo, M.Pd

1. Jelaskanlah 3 (tiga) pandangan David Breslaur mengenai Pluralisme Agama-Agama?

Jawaban :

1. Perbedaan-perbedaan antara agama-agama adalah bukan pada masalah

kebenaran dan ketidakbenaran, tetapi tentang perbedaan persepsi terhadap

satu kebenaran.

2. Kepercayaan keagamaan adalah masalah pribadi. Setiap orang berhak untuk

mempercayai iman masing-masing.

3. Kebenaran Kristen adalah sama dengan kebenaran agama lain. Jadi semua

agama mengimani obyek atau realitas ilahi yang sama. Karena itu secara

otomatis semua agama sekalipun memiliki kebenaran yang berbeda, namun

substansinya adalah sama yaitu tentang realitas ilahi.

2. Pluralisme agama biasa dipahami dalam tiga kategori, Sebutkan dan jelaskanlah?

Jawaban :

1. Kategori sosial

Dalam pengertian ini, pluralisme agama berarti “semua agama berhak untuk

ada dan hidup”. Secara sosial, kita harus belajar untuk toleran dan bahkan

menghormati iman atau kepercayaan dari penganut agama lainnya.


2. Kategori etika atau moral

Dalam hal ini pluralisme agama berarti bahwa “semua pandangan moral dari

masing-masing agama bersifat relative dan sah”. Jika kita menganut

pluralisme agama dalam nuansa etis, kita didorong untuk tidak menghakimi

penganut agama lain yang memiliki pandangan moral berbeda, misalnya

terhadap isu penikahan, aborsi, hukuman gantung, euthanasia,dll

3. Kategori teologi-filosofi

Secara sederhana berarti “agama-agama pada hakekatnya setara, sama-sama

benar dan sama-sama menyelamatkan”. Mungkin kalimat yang lebih umum

adalah “banyak jalan menuju Roma”. Semua agama menuju pada Allah, hanya

jalannya yang berbeda-beda. Selanjutnya, setiap kali kita menyebut pluralisme

agama, yang dimaksudkan adalah pluralisme agama dalam kategori teologi-

filosofi ini.

3. Paradigma eksklusivisme merupakan pandangan yang dominan di sepanjang sejarah

agama-agama dan tetap dianut pemeluk agama sampai saat ini. Inti pandangan

eksklusivisme ialah bahwa agama yang dianut seseorang adalah satu-satunya jalan yang

sah, benar menuju keselamatan atau Sorga. Pandangan ini menyebar di semua agama

wahyu didunia ini. Dalam pergaulan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat, pandangan

ini akan termanifestasi dalam beberapa sikap. Sebutkan 3 sikap dari paradigma

eksklusivisme tersebut?

Jawaban :

1. Sikap pertama dari paradigma eksklusif adalah sikap menarik diri. Dari segi

sosiologis, apabila dalam suatu komunitas dimana penganut agama tertentu

merasa dirinya lebih kecil dari segi jumlah dan pengaruh, maka ia akan lebih

cenderung menarik diri dari realitas sosial yang majemuk dan membentuk
komunitas eksklusif, tertutup dalam pergaulan. Dalam keadaan tertentu,

mereka cenderung “menjauhkan diri dari pengaruh mayoritas ke daerah yang

terpencil”

2. Sikap kedua dari paradigma eksklusif ialah sikap menyangkal kehadiran

agama lain dengan melakukan tindakan depresif. Lagi-lagi dari segi

sosiologis, apabila dalam suatu wilayah tertentu dan terdapat suatu golongan

agama tertentu yang merasa lebih besar dalam jumlah maupun pengaruh maka

ia akan melakukan protes-protes terbuka terhadap kelompok agama lainnya

yang menurut golongan tersebut agama merekalah yang benar dan agama

lainnya adalah salah bahkan sesat.

3. Kelompok eksklusivisme yang mayoritas menciptakan suatu mitos bahwa

merekalah yang dipanggil untuk berkuasa dan menentukan jalannya

masyarakat. Semua minoritas harus ditundukkan kepada keinginan mayoritas

(termasuk dalam hal beragama).

4. Karl Rahner (Tokoh Inklusivisme) bersikap lebih positif tentang kebenaran dan nilai-

nilai agama lain, antara lain:

Jawaban :

1. Rahner berpendapat bahwa orang Kristen bukan hanya bisa tetapi bahkan

harus menganggap agama-agama lain sebagai ‘sah’ dan juga merupakan

‘jalan keselamatan’. Rahner melihat betapa banyaknya umat beragama lain

yang baik hati dan penuh kasih.

2. Menurut Rahner agama lain adalah ‘Kristen Anonim’ atau Kristen tanpa

nama. Maksudnya, meski mereka Hindu, Buddha atau Islam tetapi

sebenarnya mereka adalah orang ‘Kristen’ yang disebutkan dengan “istilah

lain”. Bagi Rahner mereka yang bukan Kristen diselamatkan oleh kehadiran
Kristus yang bekerja secara terselubung dalam agama-agama mereka. Jadi

pekerjaan Kristus tidak bisa dibatasi oleh Kekristenan. Kristus juga bekerja

dalam agama-agama lain, meski terselubung. Kristus inilah yang bisa

membuat umat lain memperoleh keselamatan.

3. Kelebihan sikap Inklusivisme adalah sikapnya yang positif terhadap agama

agama lain. Kekurangannya adalah anggapan bahwa keselamatan umat lain

bukan berasal dari agamanya sendiri tetapi dari Kristus yang bekerja dalam

agama-agama tersebut secara “terselubung”.

5. Terdapat 2 (dua) bentuk Agama di Asia. Sebutkan 2 bentuk agama tersebut beserta ciri-

cirinya?

Jawaban :

1. Agama Bumi (alam) / Natural Religion

Ialah Agama Duniawi yang tidak bersumber pada wahyu IIlahi, melainkan

hasil ciptaan akal pikiran dan perilaku manusia. Yang mana kerohanian khas

suatu bangsa, tumbuh dan berkembang pada suku bangsa itu sendiri. Seperti:

Budha, Hindu, Tao, Konghucu, dll.

2. Agama Wahyu (Agama Samawi) / Revealed Religion

Ialah agama yang bersumber dari Wahyu Tuhan. Seperti: Islam, Katolik,

Kristen,Yudaisme, dll.

6. Dalam ilmu Teologi Agama-Agama terdapat 4 (empat) Fungsi Agama, sebutkan dan

jelaskanlah?

Jawaban :

1. Fungsi Edukatif. Petunjuk hidup bagi manusia yaitu melalui khotbah-khotbah.

2. Fungsi Penyelamatan. Selamat lahir bathin melalui ke hal- hal yang baik.
3. Fungsi Pengawasan Sosial. Sebagai kaidah-kaidah / dasar bagi norma-norma

yang berlaku,ada sanksi kepada pelanggaran dasar-dasar. Seperti neraka untuk

hal yang buruk dan surga untuk hal yang baik.

4. Fungsi Persaudaraan. Tidak memunculkan perpecahan dan menghindari

permusuhan.

7. Terdapat 3 unsur dalam sebuah kepercayaan, sebutkan secara rinci masing-masing unsur

tersebut?

Jawaban :

1. Sistem Kepercayaan

a. Ada pencipta (Tuhan)

b. Ada penganut (Manusia)

c. Ada konsep Kematian & Kehidupan

d. Ada Tuhan/Dewa, seperti agama Hindu (trimurti)

e. Ada Dewa Baik (Allah) dan Jahat (Iblis)

2. Sistem Upacara Keagamaan

a. Tempat untuk upacara (ibadah)

b. Waktu untuk upacara agama

c. Benda-benda/alat-alat untuk upacara agama

d. Pemimpin upacara keagamaan

e. Simbol-simbol keagamaan

3. Umat sebagai penganut

a. Melakukan rutinitas penyembahan

b. Menggunakan kitab suci sebagai dasar keimanan

8. Sebutkan minimal 8 (delapan) jenis agama-agama yang ada di Asia beserta rincian hal-

hal apa saja yang anda ketahui darinya?


Jawaban :

1. Islam.

Agama Islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Islam mendasarkan ajarannya pada wahyu yang terdapat didalam Al-Qur’an dan

Sunah Rasul.

2. Kristen Protestan

 Agama Protestan merupakan agama yang memperbaharui agama katolik.

 Pelopornya ialah Martin Luther dan Johannes Calvin.

 Dasarnya ialah Yesus Kristus dan Kitab Injil.

 Pandangan dasarnya ialah iman

 Agama Protestan berupaya memelihara iman dengan perintah Tuhan,

yang pertama,”Jangan menyembah Berhala”.

3. Katolik

 Agama katolik dibawa oleh rasul pengikut Yesus Kristus

 Dasar ajaran: Kitab Injil dan Surat Para Rasul

 Konsep : “ Kuasa Mengajar Gereja” dan “ Gereja sebagai Sakramen”

 Sejakabad ke-12, jumlahsakramendalamgerejaKatolik Roma ditetapkan 6

buah, yaitu :

 Sakramen Baptis

 Sakramen Penguatan

 Sakramen Perkawinan

 Sakramen Imamat

 Sakramen Minyak Suci

 Sakramen Pengakuan Dosa

 Dan 1 Misa (Misa: Ekaristi Suci / Perjamuan Kudus)


4. Hindu

 Agama Hindu berasal dari India.

 Konsepnya ialah “Jalan Keinginan” dan “Jalan Penolakan”.

 Yang mereka sembah ialah Trimurti, yaitu:

 Dewa Brahmana sebagai Pencipta

 Dewa Wisnu sebagai Pemelihara

 Dewa Shiwa sebagai Perusak

5. Budha

 Agama budha berasal dari India.

 Pendirinya: Sidharta Gautama atau yang lebih dikenal dengan Sakyamuni

Budha (orang yang arif, pendiam dari suku sakya)

6. Tao

 Agama Tao berasal dari Cina

 Pendiri: Lao Tzu

 Dasar : Alam dan Kitab Tao Te Ching

 Makna “Tao”: “Jalan dari kenyataan terakhir”, “Jalan Alam Semesta”,

“Jalan bagaiamana seharusnya manusia menata hidupnya”.

7. Judaisme

 Berasal dari Israel

 Judaisme adalah Agama bangsa Yahudi

 Dasar: berpegang pada hukum-hukum dan ajaran yang disampaikan Nabi

Musa (Hukum Taurat)

8. Zororaster

 Zororaster merupakan agama yang berasal dari Persia

 Pendiri: Zarathustra
9. Sebutkan dan jelaskan 2 (dua) model aktualisasi perilaku keagamaan di asia?

Jawaban :

1. Perilaku Keagamaan yang Positif:

 Ketekunan dan ketaatan yang dijalankan secara benar oleh umat

beragama dapat menciptakan perilaku baik. Dengan berperilaku baik,

tercipta keharmonisan di dalam masyarakat.

 Sikap yang bijak terhadap ajaran agama dapat membuat seseorang

memiliki rasa solidaritas sosial yang tinggi. Dengan adanya soladiratas

tersebut, tercipta rasa persaudaraan yang tinggi. Dengan demikian,

budaya saling mengasihi dapat tercipta

2. Perilaku Keagamaan yang Negatif:

 Fanatisme yang berlebihan yang dilakukan oleh orang-orang tertentu

dalam masyarakat yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat

dan dapat merusak tatanan yang telah terbina dengan baik.

 Merasa Agamanya paling benar

 Agama lain dianggap sebagai aliran sesat

10. Sebutkan dan jelaskanlah minimal 4 (empat) bentuk-bentuk kekerasan akibat

radikalisme agama?

Jawaban :

1. Lewat Ujaran Kebencian (hate speech).

a. Pengertian Ujaran Kebencian

 Secara umum, ujaran kebencian dapat diartikan sebagai

prasangka aktif atau prasangka yang dimunculkan dalam ruang

publik melalui sarana orasi kampanye, spanduk/pamphlet,

khutbah/ceramah agama, jejaring media sosial, dan orasi dalam


demonstrasi yang telah menyerang hal-hal primordial, yakni

suku, agama, aliran keyakinan/kepercayaan, ras, dan antar

Pengertian.

 Ujaran kebencian penekanannya pada menjelek-jelekkan supaya

orang lain ikut membenci suatu objek tertentu.

 Ujaran kebencian seringkali disampaikan lewat khotbah atau

petuah-petuah dari pemuka agama yang telah terpapar

radikalisme.

b. Dampak Negatif Ujaran Kebencian:

 Mampu melukai hati pemeluk agama tertentu, sehingga rasa

permusuhan antar umat beragama semakin kuat dan berkembang.

 Menimbulkan rasa takut dalam masyarakat

 Membangkitkan amarah publik

 Membuat publik mempercayai fitnah melalui media yang sifatnya

hoax

 Membawa politik identitas ke dalam ranah yang ekstrim

 Menghasilkan wakil rakyat yang tidak berkompeten karena tidak

dipilih melaluiupaya yang sehat (Menjelekkan lawan politik)

2. Profokator

 Profokator merupakan suatu perbuatan yang secara sengaja mengajak

dengan cara memanas-manasi atau menghasut orang lain untuk

melakukan suatu perbuatan (kejahatan).

 Paham radikalisme seringkali memprofokator orang lain dengan

mengatasnamakan Tuhan untuk melancarkan rencananya supaya dapat

saling mengadu domba antar umat beragama.


3. Kekerasan Fisik

 Radikalisme agama yang tak’ terkontrol mampu menyebabkan seseorang

ataukelompok agama lain terluka bahkan sampai kehilangan nyawanya.

 Kaum radikalis seringkali mengatasnamakan ajaran agamanya untuk

menghalalkan kekerasan fisik kepada umat agama lainnya. Bahkan

mengiming-ngimingi umatnya dengahan “khayalan surga” yang dapat

dinikmati sekalipun harus mencabut/menghilangkan nyawa sesamanya.

11. Jelaskanlah 5 (lima) penyebab munculnya ketegangan antar umat beragama di

Indonesia, antara lain?

Jawaban :

1. Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan ajaran agamanya sendiri dan

agama pihak lain.

2. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi

dalam kehidupan masyarakat.

3. Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalah perbedaan pendapat

dan keyakinan.

4. Para pemeluk agama tidak mampu mengontrol diri, sehingga tidak menghormati

bahkan memandang randah agama lain.

5. Adanya saling kecurigaan terhadap pihak lain, baik antar umat beragama,

maupun dengan pemerintah.

12. Dalam ilmu teologi agama-agama, secara garis besar ruang lingkup agama mencangkup

3 hal, antara lain?

Jawaban :

1. Hubungan manusia dengan Tuhannya

2. Hubungan manusia dengan manusia


3. Hubungan manusia dengan mahkluk lain atau lingkungannya

13. Sebutkan dan jelaskanlah 8 (delapan) Fungsi Agama Dalam Masyarakat?

Jawaban :

1. Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis (hukum) berfungsi

menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar pribagi penganutnya

menjadi baik dan benar, dan terbiasa dengan yang baik dan yang benar menurut

ajaran agama masing- masing.

2. Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia selalu menginginkan dirinya

selamat. Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi kehidupan dunia dan

akhirat. Charles Kimball dalam bukunya Kala Agama Menjadi Bencana

melontarkan kritik tajam terhadap agama monoteisme (ajaran menganut Tuhan

satu).

3. Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang

bersalah atau berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri

sendiri, sesama, semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka harus bertaubat dan

mengubah cara hidup.

4. Fungsi Kontrol Sosial. Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka

terhadap masalah-masalah sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan,

kesejahteraan dan kemanusiaan. Kepekaan ini juga mendorong untuk tidak bisa

berdiam diri menyaksikan kebatilan yang merasuki sistem kehidupan yang ada

5. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini dibangun secara serius dan

tulus, maka persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak menjadi pilar "Civil

Society" (kehidupan masyarakat) yang memukau.

6. Fungsi Pembaharuan. Ajaran agama dapat mengubah kehidupan pribadi

seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru. Dengan fungsi ini seharusnya
agama terus-menerus menjadi agen perubahan basis-basis nilai dan moral bagi

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

7. Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan mendorong fungsi pembaharuan untuk

mengajak umat beragama bekerja produktif dan inovatif bukan hanya bagi diri

sendiri tetapi juga bagi orang lain.

8. Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran agama mensucikan segala

usaha manusia, bukan saja yang bersifat agamawi, melainkan juga bersifat

duniawi. Usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama,

bila dilakukan atas niat yang tulus, karena untuk Alloh, itu adalah Allah

14. Salah satu upaya deradikalisasi Menurut Kementerian Agama Republik Indonesia,

diantaranya adalah dengan “penanaman dan penguatan nilai-nilai moderasi beragama”.

Jelaskan secara singkat apa yang anda ketahui terkait “moderasi beragama”?

Jawaban :

a. Kata “Moderasi” dari akar kata “moderat” = “di tengah”

b. Kata “Moderasi” dalam bahasa Latin moderatio, yang berarti “suatu sikap

menghargai keberagaman.”

c. Moderasi beragama” berarti suatu sikap keagamaan yang menjunjung-tinggi dan

menghormati keberagaman keyakinan/keimanan yang ada.

15. Menurut anda fundamentalisme dan fanatisme agama di Indonesia diperlukan atau tidak?

Jelaskan pandangan anda sedalam-dalamnya !

Jawaban :

Menurut saya tidak perlu. Karena seperti pernyataan Riyanto bahwa kekerasan agama

lebih disebabkan oleh sikap keagamaan yang fanatik (fanatisme), paham keagamaan

yang fundamentalistis (fundamentalisme) dan integralisme.

Anda mungkin juga menyukai